Sistem Informasi Pertanggungjawaban Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Berbasis Web
BERBASIS WEB SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
MUH. AULIYA RAHMAN 1.05.12.902
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
(2)
v
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR SIMBOL ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3
1.2.1 Identifikasi masalah ... 3
1.2.2 Rumusan masalah ... 3
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4
1.3.1 Maksud penelitian ... 4
1.3.2 Tujuan penelitian ... 4
1.4 Kegunaan Penelitian ... 4
1.4.1 Kegunaan praktis ... 4
1.4.2 Kegunaan akademis ... 5
1.5 Batasan Masalah ... 5
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 6
1.7 Sistematika Penulisan ... 7
BAB II LANDASAN TEORI ... 9
2.1 Konsep Dasar Sistem ... 9
2.1.1 Definisi Sistem ... 9
2.1.2 Karakteristik Sistem ... 10
2.2 Konsep Dasar Informasi ... 12
(3)
vi
2.4 Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ... 14
2.4.1 Pengertian BOS ... 15
2.4.2 Tujuan Bantuan Operasional Sekolah ... 15
2.4.3 Sasaran Program dan Besar Bantuan ... 15
2.4.4 Waktu Penyaluran ... 16
2.4.5 Komponen Penggunaan Dana BOS ... 16
2.4.6 Landasan Hukum ... 19
2.5 Perangkat Lunak Pendukung ... 19
2.5.1 PHP (Hypertext Preprocessor) ... 19
2.5.2 Javascript ... 20
2.5.3 MySQL ... 21
2.5.4 Adobe Dreamweaver ... 22
2.5.5 XAMPP ... 24
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 25
3.1 Objek Penelitian ... 25
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 25
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 26
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 28
3.1.4 Deskripsi Tugas ... 29
3.2 Metode Penelitian ... 33
3.2.1 Desain Penelitian ... 33
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 34
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 35
3.2.4 Pengujian Software ... 40
3.3 Analisis Sistem yang Berjalan ... 40
3.3.1 Analisis Dokumen ... 41
(4)
vii
4.1.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 48
4.1.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 48
4.1.4 Perancangan Basis Data ... 58
4.2 Perancangan Antar Muka ... 63
4.2.1 Struktur Menu ... 64
4.2.2 Perancangan Input ... 65
4.2.3 Perancangan Output ... 68
4.3 Perancangan Arsitektur Jaringan ... 70
4.4 Implementasi ... 70
4.4.1 Batasan Implementasi ... 70
4.4.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 71
4.4.3 Implementasi Perangkat Keras ... 71
4.4.4 Implementasi Basis Data (Sintaks SQL) ... 71
4.4.5 Implementasi Antar Muka ... 75
4.4.6 Implementasi Instalasi Program ... 77
4.4.7 Penggunaan Program ... 77
4.5 Pengujian ... 88
4.5.1 Rencana Pengujian ... 88
4.5.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 89
4.5.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 96
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 97
5.1 Kesimpulan ... 97
5.2 Saran ... 97
Daftar Pustaka ... 98
(5)
viii
Gambar 3.2 Flowmap pengalokasian dana bos yang sedang berjalan ... 43
Gambar 3.3 Flowmap pelaporan dana bos yang sedang berjalan ... 44
Gambar 3.4 Diagram Konteks sistem yang sedang berjalan... 45
Gambar 3.5 Data Flow Diagram sistem yang sedang berjalan ... 46
Gambar 4.1 Diagram Konteks pada sistem yang diusulkan ... 48
Gambar 4.2 Data Flow Diagram level 1 sistem yang diusulkan ... 49
Gambar 4.3 Data Flow Diagram level 2 kelola data sekolah ... 51
Gambar 4.4 Data Flow Diagram level 2 kelola data sekolah ... 52
Gambar 4.5 Data Flow Diagram level 2 pengelolaan alokasi dana bos... 54
Gambar 4.6 Data Flow Diagram level 2 pengelolaan laporan dana bos admin ... 54
Gambar 4.7 Data Flow Diagram level 2 pengelolaan data kota ... 55
Gambar 4.8 Data Flow Diagram level 2 pengelolaan data komponen bos ... 56
Gambar 4.9 relasi tabel ... 60
Gambar 4.10 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 60
Gambar 4.11 struktur menu user sekolah ... 64
Gambar 4.12 struktur menu administrator ... 65
Gambar 4.13 perancangan menu login... 65
Gambar 4.14 perancangan input laporan ... 66
Gambar 4.15 rancangan input data kelas ... 67
Gambar 4.16 rancangan menu input data sekolah ... 67
Gambar 4.17 rancangan menu kelola sekolah... 68
Gambar 4.18 rancangan menu view laporan ... 69
Gambar 4.19 rancangan menu unduh laporan... 69
Gambar 4.20 tampilan halaman utama... 77
Gambar 4.21 tampilan halaman petunjuk penggunaan ... 78
Gambar 4.22 tampilan halaman home/laporan setelah login ... 78
Gambar 4.23 tampilan halaman edit laporan ... 79
Gambar 4.24 tampilan halaman kelola sekolah ... 79
Gambar 4.25 tampilan halaman input/edit kelas ... 80
Gambar 4.26 Halaman login admin ... 80
Gambar 4.27 Halaman home admin setelah login ... 81
Gambar 4.28 Tampilan halaman kelola sekolah ... 81
Gambar 4.29 Tampilan halaman input sekolah... 82
Gambar 4.30 Tampilan halaman edit sekolah ... 82
(6)
ix
Gambar 4.37 Tampilan halaman kelola kota ... 86
Gambar 4.38 Tampilan halaman input kota ... 86
Gambar 4.39 Tampilan halaman edit kota ... 87
Gambar 4.40 Tampilan halaman view laporan ... 87
(7)
x
Tabel 4.2 laporan bos ... 61
Tabel 4.3 kota ... 62
Tabel 4.4 komponen bos ... 62
Tabel 4.5 alokasi bos ... 63
Tabel 4.6 implementasi halaman user sekolah ... 75
Tabel 4.7 implementasi halaman administrator ... 76
Tabel 4.8 Rencana pengujian ... 89
Tabel 4.9 pengujian menu login ... 89
Tabel 4.10 pengujian menu kelola laporan (sekolah) ... 90
Tabel 4.11 pengujian menu kelola kelas ... 91
Tabel 4.12 pengujian menu kelola sekolah ... 92
Tabel 4.13 pengujian menu kelola alokasi dana bos ... 93
Tabel 4.14 pengujian menu kelola komponen bos ... 93
Tabel 4.15 pengujian menu kelola kota ... 94
(8)
xi
1. Segi empat
Digunakan untuk menggambarkan suatu entitas eksternal yang dapat mengirim data atau menerima data dari sistem.
2. Tanda Panah
Digunakan untuk menunjukkan arah aliran data.
3. Lingkaran
Merepresentasikan sebuah proses atau transformasi yang diaplikasikan ke data
4. Bujur sangkar dengan ujung terbuka Menunjukkan repositori data yang disimpan untuk digunakan oleh satu atau lebih proses
(9)
xii
Nol ke banyak atribut dapat tidak berelasi (relasi kosong).
2.
Satu ke banyak Relasi banyak dengan salah satu atribut harus mempunyai relasi. 3.
Satu ke satu Relasi satu (one) dengan salah satu atribut harus berelasi.
4.
Nol ke satu
Relasi satu dengan salah satu atribut boleh tidak berelasi (kosong).
5.
Banyak ke banyak
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.
(10)
xiii
Dokumen semua jenis dokumen yang merupakan formulir yang digunakan untuk mengentry data. 2.
Proses Merupakan kegiatan proses dari operasi program komputer.
3.
Proses Manual
Merupakan proses manual pada flowmap
4.
File Hardisk
Merupakan media penyimpanan dari proses entry data dan proses komputerisasi.
5. Offline
Srorage
Merupakan tempat penyimpanan data berupa arsip.
6.
Garis Alir Merupakan Arus Data.
7.
Simbol connector
Penunjuk alir dokumen yang terputus atau terpisah pada halaman atau alir dokumen yang sama.
(11)
Daftar Pustaka
Al Bahra bin Ladjamudin. 2005 . Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu.Yogyakarta.
Budi Sutedjo Dharma Oetomo. 2006. Perencanaan & Pembangunan Sitem Informasi. Andi. Jogyakarta.
Hanif Al Fatta. 2007. Analisis dan perancangan Sistem Informasi untuk
Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Andi.Yogyakarta
Jogiyanto. HM. 2005 .Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi Offset. Yogyakarta.
Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.
Riyanto. 2010. Membuat Sendiri Sistem Informasi Penjualan dengan PHP dan
MySQL. Gava Media. Yogyakarta.
Tata Sutabri. 2005. Analisis Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta. http://bos.kemdikbud.go.id/home/about/ 26 Mei 2014
(12)
iii
karena dengan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Sistem Informasi Pertanggungjawaban Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Berbasis Web” ini dengan baik dan benar.
Skripsi ini disusun guna memenuhi persayaratan kelulusan dalam memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak laporan ini tidak akan terwujud. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Wahyuni, S.Si, MT sebagai dosen pembimbing yang telah banyak memberikan arahan, bantuan dan nasehat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
2. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di Dinas Pendidikan Sulawesi Tengah.
3. Seluruh Dosen, Staf, dan Karyawan Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.
(13)
iv skripsi.
6. Untuk seseorang yang jauh disana yang terus memberiku semangat dan ingin melihatku berhasil.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini berguna dan penulis senantiasa mengharapkan kritik maupun saran dari berbagai pihak untuk pengembangan selanjutnya.
Bandung, 23 Juni 2014
(14)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dana Bantuan Operasional Sekolah atau yang lebih dikenal masyarakat dengan sebutan dana BOS sudah ada sejak tahun 2005 yang pada tahun itu dikenal dengan Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak(PKPS-BBM). BOS itu sendiri adalah program pemerintah untuk pembiayaan pendanaan biaya nonpersonalia sebagai satuan pendidikan dasar. Sebagai pelaksana satuan pendidikan dasar dalam hal ini yaitu SD dan SMP. Tujuan umum dari program BOS itu sendiri yaitu meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu.
Gambar 1.1 Grafik pengalokasian dana bos untuk setiap siswa SD dan SMP se Indonesia (sumber : http://tabloidmasjidnus.wordpress.com)
0 100000 200000 300000 400000 500000 600000 700000 800000
2005 2009 2013
SD/MI
SMP/MTs
Pengalokasian dana BOS untuk
SD dan SMP 2005, 2009 dan 2013
(15)
Gambar 1.1 diatas merupakan grafik pengalokasian dana BOS untuk SD, SMP dan sederajat baik negeri maupun swasta untuk tahun 2005, 2009 dan 2013. Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa pengalokasian dana BOS dari tahun ke tahun mengalami pengingkatan.
Alokasi dana BOS yang besar membutuhkan pengelolaan dan pertanggungjawaban yang transparan dari pihak sekolah. Hal ini dimaksudkan agar penggunaan dana bos sesuai dengan petunjuk penggunaan teknis yang telah diatur oleh kementrian pendidikan. Selama ini sekolah-sekolah SD dan SMP di daerah Sulawesi tengah masih mengalami kesulitan dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban dana BOS sekolah mereka. Penyerahan laporan pertanggungjawaban yang telah dibuat harus diserahkan secara langsung ke dinas pendidikan provinsi untuk di analisis dan verifikasi. Hal ini menyebabkan seringnya terjadi keterlambatan pengumpulan laporan terutama untuk sekolah-sekolah yang berada di pelosok. Selain itu pengumpulan langsung juga membuang waktu, biaya dan tenaga yang besar.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis ingin membangun aplikasi berbasis web untuk membantu sekolah-sekolah SD dan SMP di daerah Sulawesi Tengah untuk menyusun laporan penggunaan dana BOS mereka. Oleh karena itu penulis tertarik untuk menjadikan permasalahan tersebut sebagai kajian dalam skripsi yang berjudul:”Sistem Informasi Pertanggungjawaban Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Di Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Berbasis Web”.
(16)
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah tersebut penulis mengidentifikasi beberapa masalah dengan tujuan untuk memberikan solusi yang efektif dan efisien diantaranya:
1.2.1 Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang dihadapi sekolah-sekolah SD dan SMP di Sulawesi Tengah antara lain:
1. Pihak sekolah masih mengalami kesulitan dalam pembuatan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana BOS mereka karena belum adanya standar baku penulisan.
2. Pelaporan penggunaan dana BOS oleh pihak sekolah sering terlambat karena sifatnya masih manual atau penyerahan secara langsung.
1.2.2 Rumusan masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimana mekanisme pembuatan laporan penggunaan dana bos yang sedang berjalan di Sulawesi Tengah.
2. Bagaimana membuat rancangan “Sistem Informasi Pertanggungjawaban Penggunaan Dana BOS”.
3. Bagaimana pengujian “Sistem Informasi Pertanggungjawaban Penggunaan Dana BOS”.
(17)
4. Bagaimana pengimplementasian “Sistem Informasi Pertanggungjawaban Penggunaan Dana BOS”.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah membangun aplikasi pertanggung jawaban penggunaan dana bos untuk sekolah-sekolah SD dan SMP yang ada di Sulawesi Tengah.
1.3.2 Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitiannya adalah:
1. Untuk mengetahui mekanisme pembuatan laporan penggunaan dana bos yang sedang berjalan di Sulawesi Tengah.
2. Untuk melakukan perancangan “Sistem Informasi Pertanggungjawaban Penggunaan Dana BOS”.
3. Untuk melakukan pengujian “Sistem Informasi Pertanggungjawaban Penggunaan Dana BOS”.
4. Untuk melakukan pengimplementasian “Sistem Informasi Pertanggungjawaban Penggunaan Dana BOS”.
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan praktis
(18)
1. Untuk memudahkan sekolah-sekolah SD dan SMP dalam pembuatan laporan pertanggungjawaban dana BOS.
2. Untuk menyeragamkan standar baku penulisan laporan pertanggungjawaban dana BOS.
1.4.2 Kegunaan akademis
Dalam bidang akademis, penelitian ini dapat memberikan beberapa kegunaan sebagai berikut:
a. Kegunaan untuk perkembangan ilmu pengetahuan
1. Diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan di bidang teknologi dan informatika.
2. Sebagai bahan referensi bagi pembaca. b. Kegunaan untuk penulis
Kegunaan pembuatan aplikasi Pertanggungjawaban Penggunaan Dana BOS untuk penulis yaitu untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah di dapat selama perkuliahan.
1.5 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam Sistem Informasi Pertanggungjawaban Penggunaan Dana BOS ini yaitu:
1. Penggunaan aplikasi ini hanya sebatas daerah Sulawesi Tengah di kota Palu dengan tingkat sekolah SD dan SMP.
(19)
2. Setiap sekolah SD dan SMP mendapatkan satu akun yang dipergunakan untuk melakukan input, ubah dan hapus data laporan penggunaan dana bos di sekolahnya masing-masing.
3. Pelaporan oleh sekolah dilakukan per triwulan.
4. Input pencairan dana BOS dilakukan oleh pihak dikbud kepada sekolah-sekolah yang telah terdaftar dalam penerima dana BOS.
5. Laporan yang telah dibuat dapat di cetak dan diunduh dalam format (pdf).
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penulis melakukan penelitian di dinas pendidikan dan kebudayaan daerah provinsi Sulawesi tengah yang beralamat di jalan setia budi no. 9 Palu Sulawesi Tengah. Adapun rencana jadwal penelitian sebagai berikut:
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian
Kegiatan
Maret 2014 April 2014 Mei 2014 Juni 2014 Juli 2014
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Analisis kebutuhan
Perancangan sistem
Implementasi
Integrasi dan Pengujian
Pengoperasian
(20)
1.7 Sistematika Penulisan
Skripsi ini terdiri dari lima bab dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi deskripsi umum dari skripsi ini yang meliputi latar belakang penelitian, identifikasi dan rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan masalah, lokasi dan waktu penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi teori-teori relevan yang penulis pakai sebagai penunjang dalam pembuatan skripsi ini serta referensi dari jurnal dan hasil penelitian yang sudah dipublikasikan.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Bab ini berisi sejarah singkat, visi misi dan struktur organisasi dinas pendidikan dan kebudayaan Sulawesi Tengah tempat penulis melakukan penelitian. Bab ini juga membahas analisis pelaporan penggunaan dana bos yang sedang berjalan di dinas pendidikan dan kebudayaan Sulawesi Tengah.
(21)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang perancangan sistem yang diusulkan, perancangan antarmuka, implementasi serta pengujian dari sistem yang telah dibangun dengan menggunakan metode terstruktur.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
(22)
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
Pada subbab ini penulis akan memaparkan beberapa teori mengenai sistem, karakteristik sistem, informasi serta sistem informasi yang dikemukaan oleh pakar-pakar di bidangnya.
2.1.1 Definisi Sistem
Menurut Jogiyanto (2005:1) “Suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.
Sedangkan menurut Murdick dan Ross dalam Hanif Al Fatta (2007:2) mendefinisikan sistem sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan yang lainnya untuk suatu tujuan tertentu.
Selain itu, Schronderberg (1971) dalam Hanif Al Fatta (2007:5) secara ringkas menjelaskan bahwa sistem adalah :
1. Komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain. 2. Suatu keseluruhan tanpa memisahkan komponen pembentuknya. 3. Bersama-sama dalam mencapai tujuan.
4. Memiliki input dan output yang dibutuhkan oleh sistem lainnya. 5. Terdapat proses yang mengubah input menjadi output.
6. Menunjukan adanya entropi. 7. Memiliki aturan.
(23)
9. Memiliki deferensiasi antar subsistem.
10. Memiliki tujuan yang sama meskipun mulainya berbeda. 2.1.2 Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto(2005:3) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah, dan sasaran atau tujuan.
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini dapat dipandang sebagai satu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang
(24)
menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Merupakan suatu media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem (Input)
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem yang berupa masukan perawatan (maintenance input) agar sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal yang diproses untuk menghasilkan keluaran. Sebagai contoh di dalan sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran Sistem (Output)
Merupakan hasil dari energi yang telah diproses dan dapat diklasifikasikan antara lain menjadi output yang langsung digunakan,
(25)
output yang bisa dijadikan input untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem serta output yang bagi sistem tidak digunakan lagi (sisa pembuangan) tapi bagian sistem lain sangat berguna.
7. Pengolah Sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merupakan masukan menjadi keluaran. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan yang dibutuhkan oleh manajemen.
8. Sasaran dan Tujuan
Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuannya, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.
2.2 Konsep Dasar Informasi
2.2.1 Pengertian informasi
Menurut Jogiyanto (2005 : 8) informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sedangkan menurut Gorgon. B. Davis (1985) dalam buku Al-bahra (2005:8) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang.
(26)
2.2.2 Siklus Informasi
Menurut Tata Sutarbi (2012:35) kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timelines),dan relevan (relevance).
a. Akurat (accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. b. Tepat waktu (timelines)
Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.
c. Relevan (relevance)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang dengan yang lain berbeda.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto (2005:11) sistem informasi adalah “Suatu sistem dalam sebuah suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
Sedangkan menurut Gelinas, Oram, dan Wiggins (1990) dalam Abdul Kadir (2003:11), sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang
(27)
secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada pemakai.
2.3.2 Manfaat Sistem Informasi
Sistem Informasi memiliki beberapa manfaat, yaitu: 1. Menghemat tenaga kerja
2. Peningkatan efisiensi 3. Mempercepat proses 4. Perbaikan dokumentasi 5. Pencapaian standar 6. Perbaikan keputusan
2.4 Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
2.4.1 Pengertian BOS
Menurut Peraturan Mendiknas nomor 69 Tahun 2009, standar biaya operasi nonpersonalia adalah standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi nonpersonalia selama 1 (satu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan dana pendidikan agar satuan pendidikan dapat melakukan kegiatan pendidikan secara teratur dan berkelanjutan sesuai Standar Nasional Pendidikan. BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. Namun demikian, ada beberapa jenis pembiayaan investasi dan personalia yang diperbolehkan dibiayai dengan dana BOS.
(28)
2.4.2 Tujuan Bantuan Operasional Sekolah
Secara umum program BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu.
Secara khusus program BOS bertujuan untuk:
1. Membebaskan pungutan bagi seluruh siswa SD/SDLB negeri dan SMP/SMPLB/SMPT (Terbuka) negeri terhadap biaya operasi sekolah, kecuali pada rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) dan sekolah bertaraf internasional (SBI). Sumbangan/pungutan bagi sekolah RSBI dan SBI harus tetap mempertimbangkan fungsi pendidikan sebagai kegiatan nirlaba, sehingga sumbangan/pungutan tidak boleh berlebih; 2. Membebaskan pungutan seluruh siswa miskin dari seluruh pungutan
dalam bentuk apapun, baik di sekolah negeri maupun swasta;
3. Meringankan beban biaya operasi sekolah bagi siswa di sekolah swasta. Sumber : http://bos.kemdikbud.go.id/home/about
2.4.3 Sasaran Program dan Besar Bantuan
Sasaran program BOS adalah semua sekolah SD dan SMP, termasuk SMP (SMPT) dan Tempat Kegiatan Belajar Mandiri (TKBM) yang diselenggarakan oleh masyarakat, baik negeri maupun swasta di seluruh provinsi di Indonesia. Program Kejar Paket A dan Paket B tidak termasuk sasaran dari program BOS ini. Besar biaya satuan BOS yang diterima oleh sekolah pada tahun anggaran 2012, dihitung berdasarkan jumlah siswa dengan ketentuan:
(29)
2. SMP/SMPLB/SMPT : Rp 710.000,-/siswa/tahun Sumber : http://bos.kemdikbud.go.id/home/about
2.4.4 Waktu Penyaluran
Tahun anggaran 2012, dana BOS akan diberikan selama 12 bulan untuk periode Januari sampai Desember 2012, yaitu semester 2 tahun pelajaran 2011/2012 dan semester 1 tahun pelajaran 2012/2013. Penyaluran dana dilakukan setiap periode 3 bulanan, yaitu periode Januari-Maret, April-Juni, Juli-September dan Oktober-Desember. Khusus untuk sekolah di daerah terpencil, penyaluran dana BOS dilakukan 6 bulanan. Penetapan daerah terpencil dilakukan melalui Peraturan Menteri Keuangan secara khusus, atas usulan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Sumber : http://bos.kemdikbud.go.id/home/about 2.4.5 Komponen Penggunaan Dana BOS
1. Pembelian/penggandaan buku teks pelajaran, yaitu untuk mengganti yang rusak atau untuk memenuhi kekurangan.
2. Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru, yaitu biaya pendaftaran, penggandaan formulir, administrasi pendaftaran, dan pendaftaran ulang, pembuatan spanduk sekolah bebas pungutan, serta kegiatan lain yang berkaitan langsung dengan kegiatan tersebut (misalnya untuk fotocopy, konsumsi panitia, dan uang lembur dalam rangka penerimaan siswa baru, dan lainnya yang relevan);
3. Pembiayaan kegiatan pembelajaran remedial, PAKEM, pembelajaran kontekstual, pembelajaran pengayaan, pemantapan persiapan ujian,
(30)
olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka, palang merah remaja, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan sejenisnya (misalnya untuk honor jam mengajar tambahan di luar jam pelajaran, biaya transportasi dan akomodasi siswa/guru dalam rangka mengikuti lomba, fotocopy, membeli alat olah raga, alat kesenian dan biaya pendaftaran mengikuti lomba);
4. Pembiayaan ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah dan laporan hasil belajar siswa (misalnya untuk fotocopi/ penggandaan soal, honor koreksi ujian dan honor guru dalam rangka penyusunan rapor siswa); 5. Pembelian bahan-bahan habis pakai seperti buku tulis, kapur tulis,
pensil, spidol, kertas, bahan praktikum, buku induk siswa, buku inventaris, langganan koran/majalah pendidikan, minuman dan makanan ringan untuk kebutuhan sehari-hari di sekolah, serta pengadaan suku cadang alat kantor;
6. Pembiayaan langganan daya dan jasa, yaitu listrik, air, telepon, internet, modem, termasuk untuk pemasangan baru jika sudah ada jaringan di sekitar sekolah. Khusus di sekolah yang tidak ada jaringan listrik, dan jika sekolah tersebut memerlukan listrik untuk proses belajar mengajar di sekolah, maka diperkenankan untuk membeli genset;
7. Pembiayaan perawatan sekolah, yaitu pengecatan, perbaikan atap bocor, perbaikan sanitasi/WC siswa, perbaikan pintu dan jendela, perbaikan mebeler, perbaikan sanitasi sekolah, perbaikan lantai ubin/keramik dan perawatan fasilitas sekolah lainnya;
(31)
8. Pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan honorer. Untuk sekolah SD diperbolehkan untuk membayar honor tenaga yang membantu administrasi BOS;
9. Pengembangan profesi guru seperti pelatihan, KKG/MGMP dan KKKS/MKKS. Khusus untuk sekolah yang memperoleh hibah/block grant pengembangan KKG/MGMP atau sejenisnya pada tahun anggaran yang sama tidak diperkenankan menggunakan dana BOS untuk peruntukan yang sama;
10. Pemberian bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi masalah biaya transport dari dan ke sekolah, seragam, sepatu/alat tulis sekolah bagi siswa miskin yang menerima Bantuan Siswa Miskin . Jika dinilai lebih ekonomis, dapat juga untuk membeli alat transportasi sederhana yang akan menjadi barang inventaris sekolah (misalnya sepeda, perahu penyeberangan, dll);
11. Pembiayaan pengelolaan BOS seperti alat tulis kantor (ATK termasuk tinta printer, CD dan flash disk), penggandaan, surat-menyurat, insentif bagi bendahara dalam rangka penyusunan laporan BOS dan biaya transportasi dalam rangka mengambil dana BOS di Bank/PT Pos; 12. Pembelian komputer (desktop/work station) dan printer untuk kegiatan
belajar siswa, masing-masing maksimum 1 unit dalam satu tahun anggaran;
13. Bila seluruh komponen 1 s.d 12 di atas telah terpenuhi pendanaannya dari BOS dan masih terdapat sisa dana, maka sisa dana BOS tersebut
(32)
dapat digunakan untuk membeli alat peraga, media pembelajaran, mesin ketik, peralatan UKS dan mebeler sekolah.
Sumber : http://bos.kemdikbud.go.id/home/about 2.4.6 Landasan Hukum
Landasan hukum kebijakan penyaluran dan pengelolaan dana BOS Tahun 2012 antara lain:
1. Peraturan Menteri Keuangan No. 201/PMK.07/2011 tentang Pedoman Umum dan Alokasi BOS Tahun Anggaran 2012.
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 51/2011 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BOS dan Laporan Keuangan BOS Tahun Anggaran 2012.
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pengelolaan BOS.
Sumber : http://bos.kemdikbud.go.id/home/about
2.5 Perangkat Lunak Pendukung
Dalam merancang sisitem informasi dibutuhkan beberapa perangkat lunak pendukung. Berikut adalah beberapa perangkat lunak yang penulis gunakan: 2.5.1 PHP (Hypertext Preprocessor)
PHP merupakan bahasa pemograman scripting yang bersifat open source. PHP adalah salah satu bahasa Server-side yang didesain khusus untuk aplikasi web. PHP dapat disisipkan diantara bahasa HTML dan karena bahasa Server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang
(33)
dikirimkan ke browser adalah “hasil jadi” dalam bentuk HTML, dan kode PHP anda tidak akan terlihat. PHP bersifat Open Source .
Keunggulan PHP adalah:
a) PHP memiliki tingkat akses yang lebih cepat.
b) PHP memiliki tingkat lifecycle yang cepat sehingga selalu mengikuti perkembangan teknologi internet.
c) PHP mampu berjalan di beberapa server web, seperti Apache, Microsoft IIS, PWS, phttpd, fhttpd, AOLServer dan Xitami.
d) PHP mampu berjalan di Linux sebagai platform Sistem Operasi yang utama, juga dapat berjalan di FreeBSD, Unix, Solaris, dan Windows.
e) PHP mendukung akses ke beberapa database baik yang bersifat gratis atau komersial, seperti mSQL, MySQL, Informix, dan MicrosoftSQL Server.
2.5.2 Javascript
JavaScript adalah bahasa skrip (bahasa yang kodenya ditulis menggunakan teks biasa) yang ditempelkan pada dokumen HTML dan diproses pada sisi klien. Dengan adanya bahasa ini, kemampuan dokumen HTML menjadi semakin luas. Sebagai contoh, dengan menggunakan JavaScript dimungkinkan untuk memvalidasi masukan-masukan pada formulir sebelum formulir dikim ke server. Selain itu, dengan menggunakan JavaScript juga dimungkinkan mengimplementasikan tugas yang bersifat interaktif tanpa berhubungan dengan server, beberapa contoh yang bisa dilakukan melalui JavaScript:
(34)
1. Menampilkan jam lokal pada halaman web
2. Mengatur warna latar belakang web
3. Mengganti pemakai ketika pemakai menempatkan penunjuk mouse ke suatu gambar.
4. Memvalidasi keabsahan data yang dimasukkan oleh pemakai.
5. Menandai semua data yang akan dihapus dengan cara memberikan tanda centang pada kota cek. Hal seperti ni biasa disediakan pada pembaca email yang berbasis web.
Yang lebih penting lagi JavaScript dapat memanfaatkan DOM untuk mengakses elemen-elemen dalam halaman web dan dapat berinteraksi dengan server.
2.5.3 MySQL
Database MySQL merupakan sistem manajemen basis data SQL yang
sangat terkenal dan bersifat open source. MySQL dibangun dan didistribusikan, dan didukung oleh MYSQL AB. MySQL AB merupakan perusahaan komersial yang dibiayai oleh pengembang MySQL. Fitur utama MySQL adalah:
1. Ditulis dalam bahasa C dan C++
2. Bekerja dalam berbagai platform, misalnya Mac OS X, solaris, Sun OS, Unix, Novel Netware, Windows, dan lain-lain.
3. Menyediakan mesin penyimpan (engine storage) transaksi dan non-taransaksi.
4. Server tersedia sebagai program yang terpisah untuk digunakan pada lingkungan jaringan client/server.
(35)
5. MySQL mempunyai library yang dapat ditempelkan pada aplikasi yang berdiri sendiri (standalone application) sehingga aplikasi tersebut dapat digunakan pada komputer yang tidak berada dalam jaringan.
6. Mempunyai sistem password yang fleksibel dan aman.
7. Dapat menangani basis data dalam skala besar. Basis data dalam MySQL server dapat berisi 50 juta record.
8. Klien dapat terkoneksi ke MySQL Server menggunakan socket TCP/IP pada platform manapun.
9. Server dapat mengirim pesan error ke klien dalam berbagai bahasa. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Pada MySQL, sebuah database terdiri dari tabel-tabel. Sebuah tabel terdiri dari baris dan kolom.
2.5.4 Adobe Dreamweaver
Adobe Dreamweaver adalah aplikasi desain dan pengembangan web yang menyediakan editor WYSIWYG visual (bahasa sehari-hari yang disebut sebagai Design view) dan kode editor dengan fitur standar seperti syntax highlighting, code completion, dan code collapsing serta fitur lebih canggih seperti real-time syntax checking dan code introspection untuk menghasilkan petunjuk kode untuk membantu pengguna dalam menulis kode. Tata letak tampilan Design memfasilitasi desain cepat dan pembuatan kode seperti memungkinkan pengguna dengan cepat membuat tata letak dan manipulasi elemen HTML.
(36)
Dreamweaver memiliki fitur browser yang terintegrasi untuk melihat halaman web yang dikembangkan di jendela pratinjau program sendiri agar konten memungkinkan untuk terbuka di web browser yang telah terinstall. Aplikasi ini menyediakan transfer dan fitur sinkronisasi, kemampuan untuk mencari dan mengganti baris teks atau kode untuk mencari kata atau kalimat biasa di seluruh situs dan templating feature yang memungkinkan untuk berbagi satu sumber kode atau memperbarui tata letak di seluruh situs tanpa server side includes atau scripting. Behavior Panel juga memungkinkan penggunaan JavaScript dasar tanpa pengetahuan coding, dan integrasi dengan Adobe Spry Ajax framework menawarkan akses mudah ke konten yang dibuat secara dinamis dan interface.
Dreamweaver dapat menggunakan ekstensi dari pihak ketiga untuk memperpanjang fungsionalitas inti dari aplikasi, yang setiap pengembang web bisa menulis (sebagian besar dalam HTML dan JavaScript). Dreamweaver didukung oleh komunitas besar pengembang ekstensi yang membuat ekstensi yang tersedia (baik komersial maupun yang gratis) untuk pengembangan web dari efek rollover sederhana sampai full-featured shopping cart.
Dreamweaver, seperti editor HTML lainnya, edit file secara lokal kemudian diupload ke web server remote menggunakan FTP, SFTP, atau WebDAV. Dreamweaver CS4 sekarang mendukung sistem kontrol versi Subversion (SVN).
(37)
2.5.5 XAMPP
Menurut Riyanto (2010:1) XAMPP merupakan paket PHP dan MySQL berbasis open source, yang dapat digunakan sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP. XAMPP mengkombinasikan beberapa paket perangkat lunak berbeda ke dalam satu paket.
XAMPP merupakan software yang mudah digunakan, gratis dan mendukung instalasi di Linux dan Windows. Keuntungan lainnya adalah cuma menginstal satu kali sudah tersedia Apache Web Server, MySQL Database Server, PHP Support (PHP 4 dan PHP 5) dan beberapa module lainnya. Hanya bedanya kalau yang versi untuk Windows sudah dalam bentuk instalasi grafis dan yang Linux dalam bentuk file terkompresi tar.gz. Kelebihan lain yang berbeda dari versi untuk Windows adalah memiliki fitur untuk mengaktifkan sebuah server secara grafis, sedangkan Linux masih berupa perintah-perintah di dalam console.
(38)
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian adalah tempat dilakukannya kegiatan penelitian. Objek penelitian sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan penelitian karena dengan adanya objek penelitian tersebut, peneliti dapat memperoleh data yang diperlukan seperti sekolah-sekolah penerima dana BOS, jumlah dana BOS per sekolah dan komponen-komponen penggunaan dana BOS itu sendiri. Dalam penyusunan skripsi ini yang akan menjadi objek penelitian yaitu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah. Berikut adalah sejarah singkat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah berserta visi dan misinya.
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Keberadaan lembaga Dinas Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah selalu mengalami perubahan penamaan atau sebutan kelembagaan seiring dengan perkembangan masa dan perubahan kebijakan pemerintah pusat yang mengikuti perubahan kebijakan organisasi induknya atas pertimbangan kebutuhan pelayanan publik/masyarakat. Entah apa yang menjadi alasan kuat mengapa Dinas Pendidikan Nasional ini kerap berganti-ganti nama. Pasalnya, karena instansi ini berkaitan dengan daerah, maka segala kebijakan pergantian nama tersebut berimbas pada masalah administrasi kebijakan yang ada di Dinas Pendidikan Nasional yang ada di daerah-darah.
Sama halnya dengan instansi yang berlamat di Jalan Setia Budi No.9 Palu Sulawesi Tengah ini, telah melakukan perubahan nama. Seiring dengan
(39)
peraturan-peraturan yang terus berubah. Awalnya dikenal dengan jabatan “Hopshoolpsiner” atau sekarang setingkat dengan “Kepala Dinas Pendidikan”. Intansi yang awalnya di kenal dengan nama “Kanwil Provinsi” ini masih bergabung dengan beberapa instansi lainnya, seperti bidang kebudayaan, museum dan pemuda olahraga. Sehingga pada awal otonomi daerah 2002, struktur intansi tidak mengalami perubahan akan tetapi namanya berubah menjadi “Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemuda Olahraga”. Seiring dengan berkembangnya peraturan dan kebutuhan masyrakat, pada tahap selanjutnya, bidang kebudayaan, museum beralih pada bidang pariwisata dan pemuda olahraga menjadi instansinya sendiri. Hingga pada akhirnya dengan berubahnya struktur organisasi departemen pendidikan dan kebudayaan nasional, maka pemerintah daerah provinsi Sulawesi Tengah menyesuaikan nomenklatur atau penamaan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah yang sekarang di sebut dengan “Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah” sesuai peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 07 tahun 2013.
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
a) Visi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah
Terwujudnya pembangunan Pendidikan yang berkeadilan, berkualitas memiliki integritas dan daya saing yang mampu berkompetensi profesional guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat
b) Misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah 1. Mewujudkan Pendidikan yang berkeadilan bagi segenap masyarakat; 2. Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas;
(40)
3. Mewujudkan nilai integritas dalam mengelola pendidikan; 4. Memiliki daya saing yang tinggi;
5. Memiliki kompetensi, profesional untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
(41)
KEPALA DINAS
H. Ardiansyah L., S.Pd, M.Si Pembina Utama Muda, IV/c Nip. 19601207 198303 1 017
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKRETARIS
Drs. Abdul. Raaf Malik, M.Si Pembina, IV/a Nip. 19691022 198903 1 006
SUB BAGIAN PERENCANAAN PROGRAM
Dr. Rachman Ansyari, M.Pd Pembina, IV/a Nip. 19700713 199801 1 003
SUB BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET
Agus Salim, SE Penata, III/c Nip. 19700801 200604 1 009
SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM
Ansar, S.Sos, MM Pembina, IV/a Nip. 19650814 198603 1 016
BIDANG PENDIDIKAN DASAR (DIKDAS)
Nursila, SE, M.Si Pembina, IV/a Nip. 19670601 199004 2 001
BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH (DIKMEN)
Drs. Mardiansyah, M.Si Pembina, IV/a Nip. 19660711 198709 1 001
BIDANG PEMBINAAN SD
Moh. Irfan Mumu, S.Sos, M.Si Pembina, IV/a Nip. 19670426 198902 1 001
BIDANG PEMBINAAN SMP
Aminah Papeo, S.Sos, M.Si Penata Tingkat I, III/d Nip. 19620317 198609 2 001
SEKSI PEMBINAAN, PENG. PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDAS DAN
KURIKULUM
Nurseha, S.Sos., M.Si Penata, III/c Nip. 19730315 199403 2 005
BIDANG PEMBINAAN SMA
Dra. Muklina,M.M Pembina, IV/a Nip. 19621212 198603 2 021
BIDANG PEMBINAAN SMK
Hj. Alwiyah, SH, M.Pd Pembina, IV/a Nip. 196110051 198603 2 017
SEKSI PEMBINAAN, PENGEMBANGAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKMEN
DAN KURIKULUM
Asrul Achmad, S.Pd, M.Si Pembina, IV/a Nip. 19701010 199803 1 010
BIDANG PAUD, NON FORMAL DAN INFORMAL
Dr. Hj. Hatijah Yahya, S.Sos, M.Si Penata Tkt. I, III/d Nip. 19711020 199203 2 005
SEKSI PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
Uriani, S.Pd, M.Si Penata , III/c Nip. 1971057 200212 2 007
SEKSI PEMBINAAN PENDIDIKAN KURSUS, PELATIHAN DAN
PENDIDIKAN MASY.
Efendi Sipanawa, S.Sos Penata Tkt. I, III/d Nip. 19621104 198203 1 002
SEKSI PEMBINAAN, PENG. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PAUD, NON
FORMAL/INFORMAL
Saiful akil MJ, S.Sos Penata Tkt. I, III/d Nip. 19640106 198412 1 004
BIDANG, PENDIDIKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUS
Minarni Nongtji, S.Pd, M.Pd Pembina, IV/a Nip. 19680814 199503 2 005
SEKSI PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUS
DIKDAS
Sri Ramlah Sari, S.Pd, M.Pd Pembina, IV/a Nip. 19630925 198601 2 002
SEKSI PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUS
DIKMEN
Dra. Jaohar Penata Tkt. I, III/d Nip. 19641016 199202 2 002
SEKSI PEMBINAAN, PENG. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PAUD, NON
FORMAL/INFORMAL
Yusman A. Lamato, SE, M.Pd Pembina, IV/a Nip. 19580604 198709 1 001
BIDANG KEBUDAYAAN
Erna Syahri, SH Pembina, IV/a Nip. 19580920 198609 2 002
SEKSI PEMBINAAN KESENIAN, TRADISI DAN KEPERCAYAAN
TERHADAP TYME.
Sofyan Tadorante, S.Sos, M.Si Penata Tkt. I, III/d Nip. 19620420 199103 1 003
SEKSI PEMBINAAN SEJARAH DAN NILAI BUDAYA
Warsyiem, SE Penata Muda Tkt. I, III/b Nip. 19690312 199303 2 010
SEKSI PURBAKALA DAN PERMUSEUMAN
Drs. Luther Layuk pabianan Penata Tkt. I, III/d Nip. 19660623 199403 1 003
UNIT PELAKSANA TEKNIS
(42)
3.1.4 Deskripsi Tugas
Deskripsi tugas dari dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi Sulawesi Tengah diatur melalui peraturan gubernur Sulawesi Tengah nomor 07 tahun 2013. Adapaun rincian dari tugas-tugas tersebut adalah:
a. Dinas
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan dan kebudayaan; 2. Pengelolaan urusan keuangan dan asset;
3. Pelaksanaan urusan kepegawaian, surat menyurat dan rumah tangga;
4. Penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan;dan
5. Pelaksanaan tugas lain di bidang pendidikan dan kebudayaan yang diberikan oleh gubernur.
b. Sekretaris
1. Penyiapan bahan dan koordinasi penyusunan program dan anggaran;
2. Pengelolaan urusan administrasi keuangan dan asset;
3. Pelaksanaan urusan kepegawaian, surat menyurat dan rumah tangga serta urusan administrasi umum dinas;
4. Koordinasi penyiapan bahan dan data, evaluasi, serta penyusunan laporan;dan
(43)
c. Bidang Pendidikan Dasar
1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pendidikan dasar 2. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan dasar 3. Penyiapan bahan pembinaan/bimbingan teknis di bidang
pendidikan dasar;
4. Penyiapan bahan evaluasi penyelenggaraan tugas di bidang pendidkan dasar;
5. Melaksanakan pengawasan kurikulum dan pengguna sarana/prasarana pendidikan sesuai ketentuan;
6. Melakukan koordinasi, sinkronisasi dan kerjasama dengan bidang/unit kerja;dan
7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. d. Seksi pembinaan SD
1. Mengelola administrasi dan penyusunan program kerja seksi pembinaan SD;
2. Menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman, dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan SD;
3. Menyiapkan bahan dan melakukan pembinaan pelaksanaan kegiatan pembinaan SD;
4. Menyiapakan bahan dan melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan pembinaan SD dengan unit kerja terkait;
5. Merencanakan pembangunan Unit Sekolah Baru (USB), lintas kab/kota;
(44)
6. Menyediakan sarana dan prasarana kegiatan pembinaan SD;
7. Melakukan rehabilitasi dan revitalisasi sarana dan prasarana yang rusak;
8. Menyediakan bantuan imbal swadaya; 9. Menyediakan pemberian beasiswa; 10. Melaksanakan lomba/olimpiade;
11. Menyediakan pemberian Dana Bantuan Operasional Sekolah SD/MI Kabupaten/Kota;
12. Melakukan pembinaan/pengembangan Program KKG, KKKS, dan KKPS;
13. Memfasilitasi pengembangan sekolah menuju sekolah unggulan; 14. Menyelenggarakan Program Kesetaraan Paket A.
15. Melakukan koordinasi pelaksanaan ujian nasional SD dengan unit terkait;
16. Melaksanakan proses perpindahan siswa SD antar daerah;
17. Melalukan pendataan profil sekolah sebagai data lembar isian data individu;
18. Mengporeksi dan melegalisir ijasah SD/ paket A;dan
19. Menyiapkan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas Seksi Pembinaan SD.
e. Seksi pembinaan SMP
1. Mengelola administrasi dan penyusunan program kerja seksi pembinaan SMP;
(45)
2. Menghimpun peraturan perundang-undangan, pedoman, dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan SMP;
3. Menyiapakan bahan dan melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan pembinaan SMP dengan unit kerja terkait;
4. Merencanakan pembangunan Unit Sekolah Baru, lintas kab/kota; 5. Menyediakan sarana dan prasarana kegiatan pembinaan SMP; 6. Melakukan rehabilitasi dan revitalisasi sarana dan prasarana yang
rusak;
7. Menyediakan Dana Bantuan Operasional Sekolah Kabupaten/Kota; 8. Melaksanakan lomba/olimpiade;
9. Menyediakan pemberian beasiswa;
10. Melakukan pembinaan/pengembangan Program MGMP, dan MKKS;
11. Memfasilitasi pengembangan sekolah menuju sekolah unggulan; 12. Menyelenggarakan Program Kesetaraan Paket B.
13. Menyediakan bantuan imbal swadaya;
14. Melakukan koordinasi pelaksanaan ujian nasional SMP dengan unit terkait;
15. Melaksanakan proses perpindahan siswa SMP antar daerah;
16. Melalukan pendataan profil sekolah sebagai data lembar isian data individu;
(46)
18. Menyiapkan bahan dan data, menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas Seksi Pembinaan SMP.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan teknik pengumpulan data baik primer maupun sekunder yang dipergunakan untuk menyusun suatu karya ilmiah dan menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok permasalahan sehingga terdapat kebenaran dari data yang diperoleh. Metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian merupakan dasar penyusunan rancangan penelitian dan penjabaran dari metode ilmiah secara umum dimana metode penelitian dijelaskan dari awal perencanaan hingga tercapainya tujuan penelitian.
3.2.1 Desain Penelitian
Desain penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan berjalan dengan baik dan sistematis sehingga hasilnya lebih terarah. Berikut adalah tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam membuat “Sistem Informasi Pertanggungjawaban Penggunaan Dana BOS(Studi Kasus: Dikbud Sulteng)”.
1. Mengumpulkan data 2. Analisis Kebutuhan 3. Perancangan Sistem 4. Pembuatan Program 5. Implementasi 6. Pengujian
(47)
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini berasal dari dua sumber yaitu data primer dan data sekunder.
3.2.2.1 Sumber Data Primer
Data Primer adalah data yang di peroleh melalui pertanyaan tertulis dengan menggunakan kuesioner atau lisan dengan menggunakan metode wawancara. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data primer dengan cara :
1) Wawancara
Wawancara adalah cara pengumpulan data baik melalui tatap muka langsung atau menggunakan media komunikasi telepon kepada pewawancara (pengumpul data) dengan respondennya adalah bapak Drs. Mellong Kaseng, M.Pd selaku koordinator pengawas sekaligus penanggung jawab dana BOS untuk Provinsi Sulawesi Tengah, dengan tujuan untuk mengetahui alur pengalokasian, penggunaan serta pertanggungjawaban penggunaan dana BOS sekolah-sekolah di Sulawesi Tengah.
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder
Data sekunder merupakan cara pengumpulan data dimana peneliti mempelajari data yang telah tersedia atau dikumpulkan terlebih dahulu oleh pihak lain seperti karya tulis, jurnal, maupun artikel. Cara yang digunakan untuk mengumpulkan data sekunder ini adalah metode dokumentasi, yaitu dengan cara peneliti mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dari sumber-sumber
(48)
kebanyakan dari materi sejenis dokumen yang berkenaan dengan masalah yang diteliti. Data-data sekunder yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu struktur organisasi dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi Sulawesi Tengah beserta tupoksinya, data sekolah penerima dana BOS SD dan SMP triwulan 1 2014 dan contoh laporan pertanggungjawaban penggunaan dana BOS oleh sekolah.
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan dan pengembangan sistem menggambarkan tahapan-tahapan dalam proses penelitian guna memecahkan masalah yang diteliti dari awal perancangan hingga tercapainya tujuan penelitian dan pengembangan sistem.
Adapun metode pendekatan dan pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Metode yang digunakan adalah metode pendekatan terstruktur. Alasan penulis menggunakan metode terstruktur karena mudah dipahami dan digunakan, selain itu metode terstruktur telah banyak digunakan dalam pengembangan sistem informasi.
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Menurut Hoffer dalam Abdul Kadir (2003:398) metodologi pengembangan sistem adalah suatu proses standar yang diikuti oleh organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk menganalisa, merancang, mengimplementasikan, dan memelihara sistem informasi.
(49)
Pengembangan sistem informasi memiliki daur hidup yang disebut SDLC
(System Development Life Cycle) atau daur hidup pengembangan sistem. SDLC
merupakan metodologi klasik yang digunakan untuk mengembangkan, memelihara, dan menggunakan sistem informasi.
Metode pengembangan SDLC memiliki banyak model, yang akan penulis pakai dalam penelitian ini adalah waterfall model. Walaupun metode waterfall sudah tergolong kuno namun masih layak dipakai dalam pengembangan perangkat lunak karena kualitas produk yang dihasilkan baik. Ini dikarenakan oleh pelaksanaanya secara bertahap sehingga tidak terfokus pada tahapan tertentu. Dalam pengembangan perangkat lunak dengan Metode waterfall terdapat lima tahap yaitu:
a. Analisis kebutuhan dan pendefinisiannya
Pada tahap ini dilakukan pencarian dan penganalisisan kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan dalam bentuk software.
b. Perancangan sistem dan perangkat lunak
Dalam tahapan ini kebutuhan-kebutuhan dalam tahap analisis diubah kedalam bentuk blueprint software sebelum coding dimulai. Perancangan yang dibuat harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya.
c. Implementasi dan unit testing
Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding.
(50)
Dalam tahap ini juga dilakukan pengujian terhadap modul-modul yang telah dibuat.
d. Integrasi dan pengujian sistem
Dalam tahap ini dilakukan penggabungan dari modul-modul yang telah dibuat sebelumnya. Setelah itu dilakukan pengujian aplikasi yang sudah dibuat. Semua fungsi-fungsi aplikasi harus diujicobakan, agar aplikasi bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.
e. Pengoperasian dan perawatan
Pengoperasian program akan dilakukan jika aplikasi yang dibuat telah selesai dan telah lulus pengujian.
3.2.3.3Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Alat bantu analisis dan perancangan digunakan untuk memudahkan perancangan Sistem Informasi Pertanggungjawaban Penggunaan Dana BOS. Adapun beberapa alat bantunya yaitu:
1. Flowmap
Flowmap disebut juga sebagai / Paper Work Flowchart /forms flowchart / diagram alir dokumen / Mapping Map Chart / Diagram Sistem Prosedur Kerja. Flowmap merupakan diagram alir yang menunjukkan arus dari dokumen aliran data fisik, entitas-entitas sistem informasi dari kegiatan-kegiatan operasi yang berhubungan dengan sistem informasi.
(51)
2. Diagram Konteks
Context Diagram atau Diagram konteks adalah diagram yang memberikan gambaran jelas mengenai hubungan antar entitas, unsur-unsur organisasi yang berhubungan dengan sumber data, pengolahan data dan informasi yang akan digunakan dalam pembuatan aplikasi.
3. Data Flow Diagram
Diagram aliran data atau DFD merupakan suatu bagan alir data yang digunakan untuk menjelaskan data yang ditransformasikan oleh suatu proses pada suatu sistem dengan menekankan pada fungsi – fungsi yang ada dalam sistem, cara menggunakan informasi yang tersimpan dan pemindahan informasi antar fungsi di dalam sistem.
4. Kamus Data
Kamus data atau data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada dalam DFD (Data Flow
Diagram) dan hanya ditunjukkan arus datanya saja.
5. Perancangan Basis Data
Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Aturan bentuk normal yang digunakan biasanya sebagai berikut :
(52)
Menurut Budi Sutedjo Dharma Oetomo (2006:131) normalisasi merupakan peralatan yang digunakan untuk melakukan proses pengelompokan data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entitas dan relasinya.
Secara umum tahapan normalisasi dibagi dalam : 1. Bentuk Tidak Normal / Unnormal
Pada tahap ini, semua data yang ada direkam tanpa format tertentu. Data bisa jadi mengalami duplikasi.
2. Bentuk normalisasi I/1-NF (First Normal Form)
Bentuk Normal tahap pertama (1NF) terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak ( Multivalued Attribute ) atau lebih dari satu atribut dengan domain nilai yang sama.
3. Bentuk normalisasi II / 2-NF (Second-Normal Form)
Bentuk tahap normal kedua ( 2NF ) terpenuhi jika pada sebuah tabel, semua atribut yang tidak termasuk dalam key primer memiliki ketergantungan fungsional ( KF ) pada key primer secara utuh. Sebuah tabel dikatakan tidak memenuhi 2NF, jika ketergantungannya hanya besifat parsial ( hanya tergantung pada sebagian dari key primer ).
4. Bentuk normalisasi 3-NF( Third –Normal Form)
Suatu relasi memenuhi bentuk III (3-NF) jika dan hanya jika relasi tersebut memenuhi 2-NF, dan setiap kolom bukan kunci tidak tergantung secara fungsional kepada kolom bukan kunci yang lain dalam relasi tersebut.
(53)
Dengan kata lain setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan secara transitif terhadap kunci primer.
b. Tabel Relasi
Relasi Tabel secara sederhana dapat dikatakan sebagai suatu database yang didalamnya terdapat tabel-tabel yang saling berelasi atau berhubungan satu sama lain. Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum tabel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang yang ada pada tabel lain.
3.2.4 Pengujian Software
Peneliti menggunakan pengujian black box, pengujian black box berfokus pada pengujian persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan fungsional suatu program.
Menurut Hanif al fatta (2007:172) pengujian black box testing terfokus pada apakah unit program memenuhi kebutuhan (requirement) yang disebut dalam spesifikasi. Pada black box testing, cara pengujian hanya dilakukan dengan menjalankan atau mengekseskusi unit atau modul, kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan.
3.3 Analisis Sistem yang Berjalan
Analisis sistem merupakan kegiatan menguraikan data dan informasi yang di peroleh ke dalam bagian-bagian atau komponen-komponen yang bertujuan mengidentifikasi serta mengevaluasi masalah-masalah yang muncul, hambatan-hambatan yang mungkin terjadi, sertakebutuhan-kebutuhan yang diharapkan
(54)
sehingga mengarah kepada solusi untuk perbaikan maupun pengembangan ke arah yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan. Kegiatan analisis ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman secara keseluruhan tentang sistem yang akan dikembangkan.
3.3.1 Analisis Dokumen
Analisis dokumen bertujuan mengetahui dokumen-dokumen yang digunakan pada system yang sedang berjalan di dinas pendidikan dan kebudayaan sulteng. Adapun dokumen-dokumen yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Nama dokumen : Data BOS SD dan SMP 2014 TW 1.
Deskripsi : data-data sekolah penerima dana BOS untuk daerah Sulawesi Tengah tahun 2014 triwulan 1.
Fungsi : Mengetahui data-data sekolah penerima dana BOS, jumlah anak per sekolah serta jumlah dana BOS yang dialokasikan.
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tengah Atribut : No, Nama Sekolah, Alamat, Jumlah Siswa, Alokasi
Siswa, Jumlah Dana. 3.3.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
Berdasarkan hasil wawancara dengan koordinator pengawas provinsi Sulawesi Tengah alur pengalokasian dana BOS yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:
1. Pihak sekolah mengirimkan data sekolahnya ke dinas provinsi untuk dilakukan verifikasi.
(55)
2. Tim verifikator dari dinas pendidikan melakukan verifikasi terhadap data sekolah yang telah di terima, mencocokan jumlah siswa yang ada di data sekolah dengan jumlah siswa real yang ada di sekolah tersebut.
3. Setelah lulus verifikasi tim pengelola dana BOS provinsi mengumpulkan data-data sekolah penerima dana BOS untuk dikirim ke pusat (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan).
4. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mengalokasikan dana bos sesuai data yang telah dikirim dari dinas pendidikan daerah. Dana tersebut disetorkan ke rekening dinas pendidikan daerah.
5. Dinas pendidikan daerah menyetorkan dana yang telah masuk ke rekening ke rekening sekolah-sekolah penerima dana BOS.
6. Sekolah mempergunakan dana BOS yang telah diterima sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pelaporan penggunaan dana BOS oleh pihak sekolah dilakukan per triwulan dengan alur sebagai berikut:
1. Sekolah membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan dana BOS dalam bentuk dokumen hard copy.
2. Dokumen yang telah selesai diantar langsung ke dinas pendidikan Sulawesi Tengah.
3. Tim pengelola dana BOS provinsi memverifikasi laporan yang telah ada.
3.3.2.1Flowmap
Berikut adalah flowmap dari sistem pengalokasian penggunaan dana BOS di provinsi Sulawesi Tengah yang sedang berjalan:
(56)
Flowmap Pengalokasian Dana BOS
Dinas Provinsi
Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Sekolah
Data Sekolah
Verifikasi data sekolah
Disetujui
Ya Tidak
Rekap Data Sekolah
Menyalur kan Dana BOS
Menyalur kan Dana
BOS Rekening Dinas
Provinsi
Dana BOS
Data Sekolah
Data Sekolah
Rekap Data Sekolah
Dana BOS
Rekening Dinas Provinsi
(57)
Berikut adalah flowmap pelaporan dana BOS dari sistem yang sedang berjalan di dinas provinsi:
Flowmap Pelaporan Dana Bos
Sekolah Dinas Provinsi
Laporan dana BOS Laporan dana BOS
Laporan dana BOS Lolos
Ya
Arsip Verifikasi
laporan
Laporan dana BOS tidak
(58)
3.3.2.2Diagram Konteks
Berikut adalah diagram konteks dari sistem yang sedang berjalan di dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi Sulawesi tengah:
Dana bos Data sekolah
Laporan dana bos Data sekolah
Dana bos Laporan dana bos
Sekolah
0
Proses Dana BOS
+
Kementrian pendidikan dan
kebudayaan
Gambar 3.3 Diagram Konteks sistem yang sedang berjalan
Terdapat tiga aktor utama dari diagram konteks diatas yaitu sekolah, kementrian pendidikan dan kebudayaan dan dinas provinsi. Namun dinas provinsi tidak ditampilkan karena masuk ke dalam sistem.
3.3.2.3Data Flow Diagram
Berikut adalah Data Flow Diagram dari sistem yang sedang berjalan di dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi Sulawesi Tengah:
(59)
Laporan dana bos Dana bos Laporan dana bos
Laporan dana bos Dana bos Data sekolah Data sekolah
Sekolah Kementrian
pendidikan dan kebudayaan 1
Verivikas i data s ekolah
2 Penyaluran
dana bos
3 Verifikasi
laporan dana bos
Ars ip laporan dana bos
Gambar 3.4 Data Flow Diagram sistem yang sedang berjalan Pada data flow diagram diatas terdapat tiga proses utama yaitu:
1. Verifikasi data sekolah, dalam proses ini sekolah menyerahkan data sekolahnya untuk diverifikasi oleh dinas pendidikan daerah.
2. Penyaluran dana bos, dalam proses ini dana bos disalurkan dari kementrian pendidikan dan kebudayaan ke dinas provinsi untuk selanjutnya dibagikan ke rekening-rekening sekolah yang terdaftar sebagai penerima dana bos. 3. Verifikasi laporan dana bos, pada proses ini sekolah menyerahkan laporan
(60)
3.3.3 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan
Dari analisis dan hasil wawancara terhadap sistem yang sedang berjalan terdapat beberapa kelemahan yang akan penulis jabarkan dalam tabel dibawah ini:
No. Permasalahan Bagian Penyelesaian 1 Pelaporan penggunaan dana bos
oleh pihak sekolah sering terlambat karena sifatnya masih manual atau diserahkan langsung
Sekolah Dibuatkan aplikasi berbasis web yang terintegrasi dengan database mempermudah pelaporan penggunaan dana bos 2 Pihak sekolah masih mengalami
kesulitan dalam pembuatan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana BOS mereka karena belum ada standar baku penulisan
Sekolah Dibuatkan form pelaporan dana bos di dalam aplikasi berbasis web yang terintegrasi dengan database
(61)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah proses dimana sistem dirancang atau didesain setelah selesai melakukan tahap analisis sistem. Berdasarkan analisis sitem yang sedang berjalan yang dibahas pada bab sebelumnya, maka diusulkan perancangan sistem baru yang diharapkan dapat mengatasi masalah keterlambatan dalam proses pengumpulan laporan penggunaan dana BOS di provinsi Sulawesi Tengah. 4.1.1 Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan perancangan ini yaitu untuk memberikan gambaran tentang sistem yang akan diusulkan sebagai penyempurnaan sistem yang sedang berjalan. Sistem yang akan dirancang ini tidak mengubah alur pengalokasian dana BOS yang sedang berjalan melainkan merubah pelaporan penggunaan dana BOS yang selama ini masih manual ke sistem terkomputerisasi.
4.1.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan
Gambaran umum sistem yang diusulkan dalam perancangan ini yaitu penulis akan membangun Sistem Informasi Pertanggungjawaban Penggunaan Dana BOS (Studi Kasus: Dikbud Sulteng). Diharapkan dengan adanya website ini dapat membantu sekolah-sekolah dalam pelaporan penggunaan dana BOS mereka. 4.1.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan
Dari perancangan prosedur yang diusulkan dapat dilihat proses-proses yang nantinya diperlukan dalam pembuatan sistem. Pengembangan sistem dilakukan dengan cara mengubah proses yang belum terkomputerisasi kedalam sistem yang
(62)
terkomputerisasi. Gambaran mengenai flowmap usulan sistem informasi pelaporan penggunaan dana bos adalah sebagai berikut:
4.1.3.1Diagram Konteks
Berikut merupakan diagram konteks system yang diusulkan:
Data verifikasi laporan Tampil data verifikas i laporan
Data kelas tampil Data kelas
Data komponen bos Tampil data komponen bos
data alokasi dana Tampil data alokas i dana
Data kota Tampil data kota
Unduh data laporan dana bos Tampil data laporan dana bos
Tampil laporan dana bos Data laporan dana bos
Data sekolah Tampil data sekolah
Tampil data sekolah
Data sekolah 0
Sis tem Informasi Pertang g ung jawaban Peng g unaan Dana BOS
+
Sekolah Admin
Gambar 4.1 Diagram Konteks pada sistem yang diusulkan Dalam aplikasi ini pengguna terbagi menjadi:
a. Sekolah: sekolah yang sudah terdaftar dalam aplikasi ini dapat mengelola laporan penggunaan dana bos sekolahnya. Selain itu sekolah dapat mengubah username atau password yang telah diberikan dari pihak admin dinas provinsi.
b. Admin: berperan dalam pengelolaan data sekolah, data alokasi dana bos dan dapat melihat laporan dana bos dari tiap-tiap sekolah.
(63)
4.1.3.2Data Flow Diagram
Adapun data flow diagram dari system yang sedang diusulkan yaitu: 1. Data Flow Diagram level 1 sistem yang diusulkan
Gambar 4.2 Data Flow Diagram level 1 sistem yang diusulkan Dalam aplikasi ini terdapat 6 proses utama:
1. Pengelolaan data sekolah, dalam proses ini admin melakukan proses
insert, update dan delete data sekolah sedangkan sekolah melakukan input
dan update data kelas. Sekolah juga dapat mengengubah username dan passwordnya.
2. Pengelolaan laporan dana bos, dalam proses ini sekolah yang sudah memiliki akun dapat melakukan proses insert, update dan delete laporan dana bos sekolahnya.
Data verifikasi tampil
[Tampil data verifikasi laporan] [Data verifikas i laporan] [Data kelas tampil]
[Data kelas]
Data sekolah [Tampil data s ekolah] [Data sekolah]
Data komponen bos s impan Tampil data komponen bos
[Data komponen bos] [Tampil data komponen bos] Data alokasi s impan
Tampil data alokas i dana
[Tampil data alokasi dana] [data alokasi dana]
Tampil data kota Data kota simpan
[Tampil data kota] [Data kota]
Data laporan tampil
[Unduh data laporan dana bos] [Tampil data laporan dana bos] Data sekolah tampil
Data sekolah simpan
[Tampil data s ekolah] [Data sekolah]
Data laporan tampil
Data laporan simpan [Tampil laporan dana bos]
[Data laporan dana bos ] Sekolah
Admin Penyimpanan
data s ekolah
2 Peng elolaan laporan dana bos + Penyimpanan Laporan 1 Peng elolaan
data s ekolah
+ 4 Peng elolaan laporan dana bos admin + 5 Peng elolaan data kota + 3 Peng elolaan data alokasi dana + Penyimpan data kota Penyimpanan data alokasi dana 6 Peng elolaan data komponen bos + Penyimpanan data komponen bos
(64)
3. Pengelolaan data alokasi dana, dalam proses ini admin melakukan proses
insert, update dan delete data alokasi dana untuk sekolah-sekolah
penerima dana bos.
4. Pengelolaan laporan dana bos admin, dalam proses ini admin dapat mengunduh laporan dana bos dari tiap-tiap sekolah, admin juga dapat melakukan validasi terhadap laporan yang masuk.
5. Pengelolaan data kota, dalam proses ini admin melakukan proses insert, update dan delete data kota untuk keperluan data tambahan sekolah-sekolah penerima dana bos.
6. Pengelolaan data komponen bos, dalam proses ini admin melakukan proses insert, update dan delete data komponen bos untuk keperluan laporan dana bos.
(65)
2. Data Flow Diagram Level 2 dari proses 1 kelola data sekolah
Gambar 4.3 Data Flow Diagram level 2 kelola data sekolah
Sebagai penjabaran dari proses pengelolaan data sekolah, terdapat enam proses untuk data flow diagram level 2 kelola data sekolah:
a. Insert sekolah: admin melakukan proses input data sekolah
b. Update sekolah: admin dapat melakukan update terhadap data sekolah c. Delete sekolah: admin memiliki hak untuk melakukan penghapusan data
sekolah
Data kelas tampil Data kelas s impan Data kelas tampil
Data kelas s impan
Data kelas tampil Data kelas
[Data kelas]
[Data kelas tampil]
Data sekolah tampil Data sekolah simpan
[Tampil data s ekolah] [Data sekolah]
Data sekolah simpan Data sekolah tampil
Data sekolah tampil Data sekolah simpan [Data sekolah simpan]
[Data sekolah tampil] Data sekolah view
Data sekolah
Data sekolah viewData sekolah
[Tampil data s ekolah] [Data sekolah]
Admin
Penyimpanan data s ekolah
1.1 Insert sekolah 1.2 Update sekolah 1.3 Delete sekolah Sekolah 1.4 Input kelas 1.5 Update kelas 1.6 Update us ername
(66)
d. Input sekolah: sekolah melakukan input jumlah siswa perkelas di sekolah masing-masing.
e. Update kelas: sekolah dapat memperbaharui jumlah siswa di tiap kelas di sekolahnya
f. Update username: sekolah dapat mengganti username/password yang telah ada
3. Data Flow Diagram Level 2 dari proses 2 pengelolaan laporan dana bos
Gambar 4.4 Data Flow Diagram level 2 kelola data sekolah
Sebagai penjabaran dari proses pengelolaan laporan dana bos, terdapat tiga proses untuk data flow diagram level 2 pengelolaan laporan dana bos:
a. Insert laporan: sekolah melakukan proses input laporan penggunaan dana bos sekolahnya.
b. Update laporan: sekolah dapat memperbaharui laporan yang telah diinputkan.
c. Delete laporan: sekolah memiliki hak untuk melakukan penghapusan laporan dana bos sekolahnya.
4. Data Flow Diagram Level 2 dari proses 3 Pengelolaan alokasi dana bos Data laporan simpan
Data laporan tampil Data laporan tampil
Data laporan simpan
[Data laporan tampil] [Data laporan simpan]
Data laporan dana bos view Data laporan dana bos Data laporan dana bos view
Data laporan dana bos
[Tampil laporan dana bos] [Data laporan dana bos]
Sekolah Penyimpanan Laporan
2.1 Insert Laporan 2.2 Update laporan 2.3 Delete laporan
(67)
Gambar 4.5 Data Flow Diagram level 2 pengelolaan alokasi dana bos
Sebagai penjabaran dari proses pengelolaan alokasi dana bos, terdapat tiga proses untuk data flow diagram level 2 pengelolaan alokasi dana bos:
a. Insert data alokasi dana: admin melakukan proses input data alokasi dana bos untuk masing-masing sekolah.
b. Update data alokasi dana: admin dapat memperbaharui data alokasi dana bos yang telah diinputkan.
c. Delete data alokasi dana: admin memiliki hak untuk melakukan penghapusan data alokasi dana bos.
5. Data Flow Diagram Level 2 dari proses 4 pengelolaan laporan dana bos admin
Gambar 4.1 Data Flow Diagram level 2 pengelolaan laporan dana bos admin [Data s ekolah]
Data alokas i simpan Tampil data alokas i dana
Tampil data alokas i dana Data alokas i simpan
Tampil data alokas i dana data alokasi dana Tampil data alokas i dana data alokasi dana
[Data alokasi simpan] [Tampil data alokasi dana] [data alokasi dana]
[Tampil data alokasi dana]
Admin Penyimpanan data
alokasi dana Penyimpanan
data s ekolah
3.1 Insert data alokasi dana 3.2 Update data alokasi dana 3.3 Delete data alokasi dana
[Data verifikas i tampil] [Tampil data verifikasi laporan]
[Data verifikas i laporan]
Data laporan tampil [Data laporan tampil]
[Unduh data laporan dana bos] [Tampil data laporan dana bos] Admin Penyimpanan Laporan 4.1 Laporan view 4.2 Laporan unduh 4.3 Verifikas i laporan
(68)
Sebagai penjabaran dari mengunduh dana bos, terdapat dua proses untuk data flow diagram level 2 mengunduh dana bos:
a. Laporan view: admin dapat melihat laporan dana bos dari tiap-tiap sekolah.
b. Laporan unduh: admin dapat mengunduh laporan dana bos dalam bentuk pdf.
6. Data Flow Diagram Level 2 dari proses 5 pengelolaan data kota
Gambar 4.2 Data Flow Diagram level 2 pengelolaan data kota
Sebagai penjabaran dari proses pengelolaan data kota, terdapat tiga proses untuk data flow diagram level 2 pengelolaan data kota:
a. Insert data kota: admin melakukan proses input data kota.
b. Update data kota: admin dapat memperbaharui data kota yang telah diinputkan.
c. Delete data kota: admin memiliki hak untuk melakukan penghapusan data kota.
Data kota simpan Tampil data kota Tampil data kota
Data kota simpan
Tampil data kota Data kota Tampil data kota
Data kota
[Tampil data kota] [Data kota simpan]
[Data kota] [Tampil data kota]
Admin Penyimpan data
kota 5.1 Insert data kota 5.2 Update data kota 5.3 Delete data kota
(69)
7. Data Flow Diagram Level 2 dari proses 6 pengelolaan data komponen bos
Gambar 4.3 Data Flow Diagram level 2 pengelolaan data komponen bos Sebagai penjabaran dari proses pengelolaan data komponen bos, terdapat tiga proses untuk data flow diagram level 2 pengelolaan data komponen bos:
a. Insert data komponen bos: admin melakukan proses input data komponen bos.
b. Update data komponen bos: admin dapat memperbaharui data komponen bos yang telah diinputkan.
c. Delete data komponen bos: admin memiliki hak untuk melakukan penghapusan data komponen bos.
4.1.3.3Kamus Data
Berikut adalah kamus data yang diambil dari data flow diagram. Perancangan sistem informasi pertanggungjawaban penggunanan dana BOS yang diusulkan:
1. Data sekolah
Nama arus data : data sekolah Alias: data kelas
Data komponen bos s impan Tampil data komponen bos
Tampil data komponen bos Data komponen bos s impan
Tampil data komponen bos Data komponen bos Tampil data komponen bos Data komponen bos
[Data komponen bos simpan] [Tampil data komponen bos]
[Data komponen bos] [Tampil data komponen bos]
Admin Penyimpanan data komponen bos
6.1 Insert data komponen bos 6.2 Update data komponen bos 6.3 Delete data komponen bos
(70)
Aliran data:Admin – proses 1.1, proses 1.2, proses 1.3, Sekolah - proses 1.4, proses 1.5, proses 1.6
Struktur data: id_sekolah, id_kota, nama_sekolah, alamat_sekolah, username, password, kelas
2. Data laporan bos
Nama arus data: data laporan dana bos Alias:-
Aliran data: Sekolah – proses 2.1, proses 2.2, proses 2.3, Admin – proses 4.1, proses 4.2
Struktur data: id_laporan, id_sekolah,tahun_pelajaran, tgl_transaksi, sisi_pembukuan, id_komponen, uraian_transaksi, penerimaan, pengeluaran
3. Data kota
Nama arus data : data kota Alias : -
Aliran data : Admin – proses 5.1, proses 5.2, proses 5.3 Struktur data: id_kota, nama_kota
4. Data komponen bos
Nama arus data : data komponen bos Alias : -
Aliran data : Admin – proses 6.1, proses 6.2, proses 6.3 Struktur data: id_komponen, deskripsi
(71)
5. Data alokasi bos
Nama arus data : data alokasi dana Alias : -
Aliran data : Admin – proses 3.1, proses 3.2, proses 3.3 Struktur data : id_alokasi, id_sekolah, total_alokasi_dana 4.1.4 Perancangan Basis Data
Perancangan basis data merupakan perancangan database yang berisi tabel-tabel dan hubungan antar tabel tersebut. Adapun tahap pertama yaitu normalisasi.
4.1.4.1Normalisasi
Normalisasi adalah proses pengelompokkan data yang selanjutnya data-data tersebut dibuat menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entitas dan relasi antar tabel tersebut. Tujuan dari normalisasi yaitu menghilangkan redudansi atau penggandaan penyimpanan data-data yang sama agar diperoleh basis data yang efektif. Berikut adalah langkah-langkah normalisasi
1. Bentuk tidak normal (Unnormal)
{ id_sekolah, id_kota, nama_sekolah, alamat_sekolah, username, password, kelas, id_laporan, id_sekolah,tahun_pelajaran, tgl_transaksi, sisi_pembukuan, id_komponen, uraian_transaksi, penerimaan, pengeluaran, id_kota, nama_kota, id_komponen, deskripsi, id_alokasi, id_sekolah, total_alokasi_dana }
(1)
95
menampilkan pesan kesalahan
field-field tidak boleh kosong
Diisi dengan data yang salah
Input gagal dengan menampilkan pesan kesalahan
Input gagal dengan menampilkan kesalahan isi data salah
Valid
8. Laporan (admin)
Tabel 4.15 pengujian menu laporan (admin)
Masukan Yang diharapkan Pengamatan kesimpulan
Pilih sekolah Data laporan muncul sesuai sekolah yang dipilih
Data laporan tampil sesuai dengan sekolah yang dipilih
valid
Klik icon pdf File berekstensi pdf dengan data laporan
penggunaan dana bos persekolah tampil
Tab baru yang berisi laporan penggunaan dana bos persekolah muncul di browser
(2)
96
4.5.3 Kesimpulan Hasil Pengujian
Berdasarkan hasil pengujian dengan item-item uji yang telah disebutkan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh fungsionalitas sistem berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Namun tidak menutup kemungkinan dapat ditemukan kesalahan dan gangguan terhadap aplikasi di masa yang akan datang, sehingga dibutuhkan proses pemeliharaan dan perbaikan untuk aplikasi ini.
(3)
97
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan serangkaian kegiatan penelitian yang telah penulis lakukan di dinas pendidikan dan kebudayaan propinsi Sulawesi Tengah untuk membangun sistem informasi pertanggungjawaban penggunaan dana bos dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:
1. Sistem informasi yang dibangun dapat memudahkan pihak sekolah dalam pelaporan penggunaan dana bosnya sehingga keterlambatan pelaporan dapat diminimalisasi.
2. Sistem informasi yang dibangun dapat menyeragamkan standar baku penulisan laporan penggunaan dana BOS sekolah-sekolah yang ada di Sulawesi Tengah.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan dalam penelitian ini yaitu:
1. Perlu dilakukan SQL Tuning atau Query Optimization untuk mempercepat pemprosesan data terlebih bila data yang diproses telah memiliki record yang banyak.
2. Untuk peneliti berikutnya diharapkan dapat mengembangkan aplikasi ini untuk dipergunakan oleh provinsi lain.
(4)
(5)
(6)
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
KAMPUS I : JL. DIPATI UKUR 112 TELP. (022) 2504119, 2533603 BANDUNG 40132KAMPUS II : JL. DIPATI UKUR 116 TELP. (022) 2533676, 2506634 BANDUNG 40132 KAMPUS III : JL. DIPATI UKUR 102 TELP. (022) 2503624, FAX. 2533754 BANDUNG 40132 KAMPUS IV : JL. DIPATI UKUR 114 TELP. (022) 2506553, 2508412 BANDUNG 40132
BIODATA MAHASISWA
DATA PRIBADI:
Nim : 10512902
Nama : Muh. Auliya Rahman
Tempat/Tgl. Lahir : Buol, 1990-10-26
Jenis Kelamin : Pria
Semester : 4
Jenjang Pendidikkan : Program Sarjana (Strata - I)
Alamat Rumah : Jl. Samudra III no.3
Alamat Bandung : Jln Sekeloa Timur No 135/152c RT.02 RW.04 Pondok CintaKarya Bandung
E-Mail : [email protected]
No. Telepon : 085241007929
DATA KELUARGA:
Nama Ayah : Mellong Kaseng
Nama Ibu : Muriati
Alamat Orang Tua : Jl. Samudra III no. 3 No. Telpon Orang Tua : 085256477772
Pekerjaan Orang Tua : PNS
Dengan ini saya, yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa data di atas adalah benar.
Hormat Saya,