Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Batasan Masalah Sistematika Penulisan

2 Pada DTN, sangat penting untuk mempertimbangkan energi yang masih tersisa dari sebuah node ketikanode tersebut bertemu dengan node yang lainnya untuk bertukar pesan. Ada beberapa penelitian telah membahas masalah seperti ini. Dilihat dari jurnal Energy Consumption Analysis of Delay Tolerant Network Routing ProtocolsRegin A. Cabacas, Hideaki Nakamura and In-Ho Ra,Kunsan National University South Korea,Yamaguchi University Ube Japan 2014 mereka melakukan sebuah penelitian dalam membandingkan kebutuhan energi pada protokol yang berbeda dalam DTN. Untuk menganalisa kebutuhan energi, akan dilakukan evaluasi kinerja pada masing – masing protokol yang berbasis energi pada DTN menggunakan metrik seperti Average Remaining Energy dan Number of Unavailable Nodes untuk mengetahui kebutuhan energi dari protokol – protokol routing ini yang mengkonsumsi sedikit energi dalam jaringan tertentu.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah yang didapat adalah menganalisa kebutuhan energi routing protokol pada Delay Tolerant Network untuk mengetahui seberapa efisien penggunaan energi yang digunakan untuk melakukan pertukaran data atau pengiriman data pada masing – masing protocol routing.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui seberapa efisien kebutuhan energi yang digunakan pada masing – masing protokol routing dalam pertukaran data.

1.4 Batasan Masalah

Dalam pelaksanaan tugas akhir ini, masalah dibatasi sebagai berikut: 1. Protokol yang digunakan adalah epidemic, dan spray and wait 2. Pengujian dilakukan dengan ONE Simulator. 3 3. Parameter unjuk kerja yang digunakan adalah Energy Consumption , DeadNodes, Delivery Probability , dan Average Latency

1.5 Metodologi Penelitian

Adapaun metodologi dan langkah – langkah yang digunakan dalam pelaksanaan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Studi Literatur

Mencari dan mengumpulkan referensi serta mempelajari teori yang mendukung tugas akhir ini. a. Teori protocol Epidemic, dan S pray and wait b. Teori ONE Simulator c. Tahap-tahap membangun simulasi

2. Perancangan

Dalam tahap ini penulis merancang skenario sebagai berikut: a. Penambahan jumlah node random waypoint b. Penambahan ukuran pesan random waypoint c. Penambahan kecepatan node random waypoint d. Penambahan TTL real human trace e. Penambahan L-Copy real human trace

3. Pembangunan Simulasi dan Pengumpulan Data

Simulasi Opportunistic Network pada tugas akhir ini menggunakan ONE simulator.

4. Analisis Data Simulasi

Dalam tahap ini penulis menganalisa hasil pengukuran yang diperoleh pada proses simulasi. Analisa dihasilkan dengan melakukan pengamatan dari beberapa kali pengukuran yang menggunakan parameter simulasi yang berbeda.

5. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan didasarkan pada beberapa parameter unjuk kerja yang diperoleh pada proses analisis data. 4

1.6 Sistematika Penulisan

Secara garis besar skripsi ini terdiri dari 6 enam bab dengan beberapa sub bab. Agar mendapat arah dan gambaran yang jelas mengenai hal yang tertulis, berikut ini sistematika penulisannya secara lengkap: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini membahas latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, studi review terdahulu, metodologi penelitian, , dan sistematika penelitian. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini diuraikan tentang penjelasan Delay Tolerant Network , teori masing – masing routing protokol, teori ONE Simulator, dan tahap – tahap pembangunan simulasi. BAB III PERANCANGAN SIMULASI JARINGAN Pada bab ini dijelaskan tentang perencanaan simulasi dan perencanaan pengambilan data. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini dijelaskan tentang pelaksanaan simulasi dan hasil analisis data simulasi jaringan. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian dan berisi saran-saran yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Jaringan Wireless

Jaringan wireless merupakan media yang menyediakan pertukaran data menggunakan media udara. Keuntungan dari wireless adalah mobilitas yang tinggi dan dapat digunakan hingga jaringan berskala besar, sedangkan kerugiannya adalah adanya gangguan oleh cuaca atau mungkin terhalang oleh bangunan seperti rumah, gedung, pepohonan atau perbukitan. Jaringan wireless yang paling sering kita dengar adalah Wireless Local Area Networks WLAN yang distandarisasi oleh IEEE Institute of Electrical and Electronic Engineers . IEEE merupakan sebuah organisasi independen yang mengatur beberapa standar dalam jaringan lokal dengan menggunakan media kabel dan jaringan wireless. Topologi jaringan nirkabel dibagi menjadi dua yaitu topologi nirkabel dengan berbasisi infrastruktur access point dan topologi nirkabel tanpa menggunakan infrasktruktur[1].

2.2 Mobile Adhoc Network MANET

Jaringan MANET bersifat sementara sehingga tidak memerlukan instalasi seperti pada jaringan berbasis infrastruktur. Tetapi routing di MANET menyediakan end-to-end path dari source ke destination. Beberapa contoh penerapan MANET antara lain pembangunan pusat-pusat komunikasi di daerah bencana alam yang mengalami kerusakan prasarana jaringan komunikasi fisik, sarana koneksi internet pada booth suatu event yang tidak dimungkinkan untuk membangun jaringan kabel atau ketersediaan layanan jaringan [2]. Inteferensi pada MANET sangat besar, hal itu disebabkan karena pergerakan node di MANET yang tidak dapat diprediksi dan topologi jaringan yang berubah begitu cepat. Pada routing protokol di MANET yang dimaksudkan dengan cost adalah biaya untuk membawa paket sampai di destination. Cost di MANET diasumsikan dengan banyaknya buffer yang dipakai dan banyaknya control paket yang dibutuhkan. Cost berhubungan dengan dua hal, cost yang pertama