Random Waypoint PENGUJIAN DAN ANALISIS

21

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Untuk melakukan pengujian routing Protokol Epidemic, Binary Spray and Wait dan Source Spray and Wait maka dilakukan pengujian dengan beberapa skenario dibawah ini :

4.1 Random Waypoint

4.1.1 Penambahan Jumlah Node Density Table 4.1 Hasil Delivery Probability Penambahan Jumlah Node pada protokol Epidemic, Binary Spray and Wait, dan Source Spray and Wait menggunakan pergerakan Random Waypoint Jumlah Node Delivery Probability Source Spray and Wait Binary Spray and Wait Epidemic Node 40 0.3256 0.3314 0.3815 Node 80 0.4085 0.4119 0.6455 Node 120 0.4181 0.4239 0.7476 Node 160 0.4547 0.4509 0.7861 Node 200 0.456 0.4569 0.7881 Gambar 4.1 Grafik Delivery Probability dan pengaruhnya terhadap penambahan node pada random waypoint 0.2 0.4 0.6 0.8 1 40 80 120 160 200 De li v ery P ro b ab il it y Number of Node Delivery Probability Source Binary Epidemic 22 Table 4.2 Pengujian Average Latency dan pengaruhnya terhadap penambahan jumlah node Jumlah Node Average Latency Source Spray and Wait Binary Spray and Wait Epidemic Node 40 48580.4467 46307.9773 43983.542 Node 80 42874.7377 42031.6207 40618.135 Node 120 42242.5972 42022.08 34218.445 Node 160 41749.1267 39752.1679 28975.1985 Node 200 40247.3754 40017.426 19327.9252 Gambar 4.2 Grafik pengaruh penambahan node terhadap latency pada pergerakan random waypoint Pada pergerakan random waypoint , maka probabilitas bertemu antar node sama. Dengan bertambahnya jumlah node, maka beban akan semakin betambah dengan meningkatnya copy message . Pada grafik pengaruh Delivery Probability Gambar 4.1, tingkat keberhasilan pesan sampai ke tujuan semakin besar diikuti dengan penambahan jumlah node. Meningkatnya Delivery Probability pada penambahan node dikarenakan semakin padatnya jaringan dengan node akan memudahkan node pembawa pesan bertemu dengan node lain untuk 10000 20000 30000 40000 50000 60000 40 80 120 160 200 L aten cy s ec Number of Node Average Latency vs Number of Node Source Spray and Wait Binary Spray and Wait Epidemic 23 mentransmisikan pesan. Karena peluang bertemu semakin besar, maka peluang pesan terkirim akan semakin meningkat pula. Demikian karena pengaruh penambahan node terhadap Delivery Probability yang semakin meningkat maka ada pengaruh juga terhadap Latency. Karena kemungkinan node bertemu semakin besar, maka Latency juga akan semakin menurun Gambar 4.2. Gambar 4.3 Grafik pengaruh Konsumsi Energi dengan bertambahnya jumlah node Dilihat dari Gambar 4.3 dapat disimpulkan bahwa penambahan jumlah node mempengaruhi banyaknya konsumsi energi. Penambahan node menyebabkan jaringan semakin padat dan meningkatkan peluang node untuk saling bertemu dengan node yang lain. Semakin mudah bertemu, maka node – node akan membutuhkan lebih banyak energi untuk mentranmisikan pesan. Pada Gambar 4.3 protokol Epidemic sangat boros dalam penggunaan energi karena Epidemic membanjiri jaringan dengan pesan setiap kali bertemu node lain dengan summary vector yang berbeda. Berbeda dengan Epidemic, protokol Spray and Wait mengkonsumsi energi lebih sedikit dibanding protokol Epidemic karena Spray and Wait membatasi jumlah pesan yang dikirim. Gambar 3800 4000 4200 4400 4600 4800 5000 40 80 120 160 200 E n er g y Un it Jumlah Node Rata - Rata Konsumsi Energi perhari Source Binary Epidemic 24 4.4 menunjukkan pengaruh banyaknya node yang mati terhadap penambahan jumlah node. Dalam hal ini protokol Epidemic memiliki lebih banyak node yang mati karena kehabisan banyak energi dibandingkan protokol Spray and Wait. Pada protokol Spray and Wait, binary mode lebih banyak menghabiskan energi dibandingkan dengan source mode, karena node relay pada binary mode dapat membagikan copy pesan kepada node lain selama pesan lebih dari 1, sedangkan node relay pada source mode tidak bisa membagikan copy pesan, karena node relay hanya membawa 1 pesan untuk disampaikan ke node destination saja. Gambar 4.4a Dead Node dengan jumlah node 80 10 20 30 40 50 60 70 80 9 10 11 N um ber of D ea d N ode Waktu Hari Node 80 Spray And Wait Source Spray And Wait Binary Epidemic 20 40 60 80 10 11 N um ber of D ea d N ode Waktu Hari Node 80 Spray And Wait Source Spray And Wait Binary 25 Gambar 4.5b Dead Node dengan Jumlah Node 120 20 40 60 80 100 120 9 10 11 Nu m b er o f Dea d No d e Waktu Hari Node 120 Spray And Wait Source Spray And Wait Binary Epidemic 20 40 60 80 100 120 9 10 11 Nu m b er o f Dea d No d e Waktu Hari Node 120 Spray And Wait Source Spray And Wait Binary 26 Gambar 4.6c Pengaruh penambahan node terhadap Dead Node 4.1.2 Node Speed Penambahan Kecepatan Node Table 4.3 Hasil pengujian pengaruh penambahan kecepatan node 20 40 60 80 100 120 140 160 9 10 11 Nu m b er o f Dea d No d e Waktu Hari Node 160 Spray And Wait Source Spray And Wait Binary Epidemic 20 40 60 80 100 120 140 160 9 10 11 Nu m b er o f Dea d No d e Waktu Hari Node 160 Spray And Wait Source Spray And Wait Binary Speed ms Delivery Probability Source Spray and Wait Binary Spray and Wait Epidemic 0.5 - 1.5 0.0998 0.3453 0.5528 1.5 - 2.5 0.215 0.4086 0.5816 2.5 - 3.5 0.21 0.3376 0.5432 3.5 - 4.5 0.203 0.2685 0.4165 4.5 - 5.5 0.0998 0.1418 0.286 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 terhadap Delivery Probability Gambar 4.7 Delivery Probability terhadap penambahan kecepatan Table 4.4 Hasil pengujian penambahan kecepatan node terhadap Delivery Probability Gambar 4.8 Grafik pengaruh penambahan kecepatan node Semakin bertambahnya kecepatan node, dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan pesan sampai ke destination. 0.2 0.4 0.6 0.8 0.5 - 1.5 1.5 - 2.5 2.5 - 3.5 3.5 - 4.5 4.5 - 5.5 Deliv er y P ro b ab ilit y Number of Speed ms Delivery Probability Source Binary Epidemic 10000 20000 30000 40000 50000 60000 0.5 - 1.5 1.5 - 2.5 2.5 - 3.5 3.5 - 4.5 4.5 - 5.5 A v era g e L aten cy Number of Speed ms Average Latency Source Binary Epidemic Speed ms Average Latency Source Spray and Wait Binary Spray and Wait Epidemic 0.5 - 1.5 54840.44 48562.73 45320.267 1.5 - 2.5 52577.79 47785.15 43690.881 2.5 - 3.5 52507.36 47273.6 43682.304 3.5 - 4.5 52477.79 47270.76 43578.563 4.5 - 5.5 52340.43 47048.36 43420.804 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 Jika dilihat dari Gambar 4.5 Laju Delivery Probability menanjak dan kembali menurun diikuti dengan penambahan kecepatan node. Dengan bertambahnya kecepatan node, maka peluang bertemu dengan node lain semakin banyak untuk melakukan scan, transmit message, receive. Karena dengan banyaknya peluang bertemu dengan node lain maka delivery probability meningkat. Tetapi di sisi lain, dengan bertambahnya tingkat kecepatan node, maka akan mengganggu proses transmisi. Akibat peningkatan kecepatan node banyak proses transmisi yang gagal dikarenakan node yang saling mentransmisikan pesan akan lebih cepat keluar dari radio range kedua node tersebut sebelum pesan tuntas terkirim. Gambar 4.9 Grafik pengaruh penambahan node terhadap rata – rata konsumsi energi perhari Gambar 4.7 menunjukkan bahwa dengan bertambahnya kecepatan node akan membuat probabilitas bertemu semakin tinggi sehingga membuat node pembawa pesan harus berinteraksi scan, scan response, transmit dengan node yang ditemuinya. Karena dengan bertambahnya jumlah interaksi pada node, maka masing – masing node membutuhkan konsumsi energi yang lebih banyak. Dari sisi lain, semakin cepat node bergerak akan mempengaruhi 4100 4200 4300 4400 4500 4600 4700 4800 4900 0.5 - 1.5 1.5 - 2.5 2.5 - 3.5 3.5 - 4.5 4.5 - 5.5 Ener g y U ni t Number of Speed ms Rata - Rata Konsumsi Energi perhari Source Binary Epidemic 29 proses interaksi. Semakin cepat node bergerak maka interaksi antar node juga akan cepat terputus karena kemungkinan keluar dari jangkauan radio range. Pertemuan antar node akan lebih banyak karena penambahan kecepatan, tetapi penggunaan energi akan lebih sedikit karena semakin singkatnya waktu bertemu. Jika dilihat dari Gambar 4.7 node dengan kecepatan 1.5 – 2.5 ms adalah sebagai puncak dari banyaknya konsumsi energi. Gambar 4.10a Dead Node pada kecepatan 0.5 – 1.5ms 10 20 30 40 50 9 10 11 N um ber of D ea d N ode Waktu Hari Speed 0.5 - 1.5 ms Source Binary 10 20 30 40 50 9 10 11 N um ber of D ea d N ode Waktu Hari Speed 0.5 - 1.5 ms Source vs Binary Source Binary 30 10 20 30 40 50 9 10 11 N um ber of D ea d N ode Hari Speed 1.5 - 2.5 ms Source Binary Epidemic 10 20 30 40 50 9 10 11 N um ber of D ea d N ode Waktu Hari Speed 1.5 - 2.5 ms Source vs Binary Source 10 20 30 40 50 9 10 11 N um ber of D ea d N ode Hari Speed 2.5 - 3 ms Source Binary Gambar 4.11b Dead Node pada kecepatan 1.5 – 2.5ms 31 Gambar 4.12 c Dead Node pada kecepatan 2.5 – 3ms Gambar 4.13d Dead Node pada kecepatan 4.5 – 5ms 10 20 30 40 50 9 10 11 N um ber of D ea d N ode Hari Speed 2.5 - 3 ms Source vs Binary Source Binary 10 20 30 40 50 9 10 11 N um ber of D ea d N ode Waktu Hari Speed 4.5 - 5 ms Source Binary 10 20 30 40 50 9 10 11 N um ber of D ea d N ode Waktu Hari Speed 4.5 - 5 ms Source vs Binary Source 32 4.1.3 Message Size Penambahan Message Size Table 4.5 Message Size Penambahan Message Size Message Size Delivery Probability Source Spray and Wait Binary Spray and Wait Epidemic 100k - 500k 0.6876 0.7943 0.8362 500k - 1M 0.2207 0.3952 0.5816 1M - 1500k 0.1036 0.1996 0.3071 1500k - 2M 0.0307 0.0653 0.0864 2M - 2500k 0.0154 0.0211 0.0461 Gambar 4.14 Pengaruh penambahan ukuran pesan terhadap Delivery Probability Table 4.6 Message Size Penambahan Message Size Message Size Average Latency Source Spray and Wait Binary Spray and Wait Epidemic 100k - 500k 0.6876 0.7943 0.8362 500k - 1M 0.2207 0.3952 0.5816 1M - 1500k 0.1036 0.1996 0.3071 1500k - 2M 0.0307 0.0653 0.0864 2M - 2500k 0.0154 0.0211 0.0461 0.2 0.4 0.6 0.8 1 100k - 500k 500k - 1M 1M - 1500k 1500k - 2M 2M - 2500k Deliv er y P ro b ab ilit y Message Size Delivery Probability Source Binary Epidemic 33 Dalam kasus penambahan pesan, semakin besar ukuran pesan maka akan membuat Delivery Probability semakin menurun. Dengan besarnya sebuah pesan maka akan membutuhkan proses tranmisi yang lebih lama. Lamanya proses transmisi menentukan berhasil atau tidaknya pesan tuntas terkirim. Saat proses transmisi sebuah pesan dengan ukuran pesan yang besar kemungkinan pesan gagal terkirim juga besar dikarenakan ketika kedua node sudah diluar jangkauan proses pengiriman juga belum selesai karena ukuran yang besar. Karena proses pengiriman yang terlalu lama dan banyak pesan yang gagal ditransmisikan maka Delivery ratio semakin menurun diikuti dengan penambahan ukuran pesan. Demikian dengan Latency, Latency akan semakin meningkat karena proses pengiriman pesan yang semakin lama. 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 100k - 500k 500k - 1M 1M - 1500k 1500k - 2M 2M - 2500k A v er ag e Lat enc y se c Message Size Average Latency Source Binary Epidemic Gambar 4.15 Pengaruh penambahan ukuran pesan terhadap latency 34 Gambar 4.16 Pengaruh ukuran pesan terhadap penggunaan energi Semakin besar ukuran pesan, maka proses transmisi akan semakin lama juga. Karena ukuran yang besar dan memakan waktu yang semakin lama tentunya akan membutuhkan energi yang lebih besar juga. Gambar 4.11 menjelaskan jika ukuran pesan semakin bertambah maka penggunaan energi akan lebih besar. Semakin besar ukuran pesan juga bukan berarti bahwa penggunaan energi semakin besar pula. Gambar 4.11 juga memperlihatkan bahwa semakin bertambahnya ukuran pesan maka akan menurunkan penggunaan energi. Hal ini dikarenakan banyak pesan yang gagal terkirim, pesan yang gagal terkirim membuat konsumsi energi lebih sedikit karena pengiriman tidak tuntas. Pesan yang terlalu besar membuat kemungkinan untuk berinteraksi dengan node yang lain juga semakin menurun. Ukuran pesan dengan besar 500k – 1M menjadi puncak dengan konsmusmi energi yang besar dalam kasus ini. 4000 4200 4400 4600 4800 5000 100k - 500k 500k - 1M 1M - 1500k 1500k - 2M 2M - 2500k Ener g y uni t Message Size Rata - rata Konsumsi Energi perhari Source Binary 35 Gambar 4.17 a Dead Node pada Dead Node pada Size 100k - 500k 10 20 30 40 50 9 10 11 N um ber of D ea d N ode Waktu Hari Dead Node pada Size 100k - 500k Source Binary Epidemic 10 20 30 40 50 9 10 11 N um ber of D ea d N ode Waktu Hari Dead Node pada Size 100k - 500k Source Binary 10 20 30 40 50 9 10 11 Nu m b er o f Dea d No d e Waktu Hari Dead Node pada Size 500k – 1M Source Binary Epidemic 36 Gambar 4.18b Dead Node pada Size 500k – 1M Gambar 4.19 c Dead Node pada Size 2M – 2500k 10 20 30 40 50 9 10 11 Nu m b er o f Dea d No d e Waktu Hari Dead Node pada Size 500k – 1M Source Binary 10 20 30 40 50 9 10 11 Nu m b er o f Dea d No d e Waktu Hari Dead Node pada Size 2M - 2500k Source Binary Epidemic 10 20 30 40 50 9 10 11 Nu m b er o f Dea d No d e Waktu Hari Dead Node pada Size 2M - 2500k Source Binary 37

4.2 Real Human Trace Haggle Cambridge Imotes