Teori Perkembangan Ruang Landasan Teori

2.2 Landasan Teori

Landasan teori merupakan suatu teori-teori yang digunakan sebagai dasar ataupun batasan dalam melakukan suatu penelitian. Teori merupakan serangkaian asumsi, konsep, definisi, dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antara konsep. Menurut definisi ini teori mengandung tiga hal. Pertama, teori adalah serangkaian proposisi antar konsep-konsep yang saling berhubungan. Kedua, teori menerangkan secara sistematis suatu fenomena sosial dengan cara menentukan hubungan antar konsep. Ketiga, teori menerangkan fenomena tertentu dengan cara menentukan konsep mana yang berhubungan dengan konsep lainnya dan bagaimana bentuk hubungannya Singarimbun, 2006.

2.2.1 Teori Perkembangan Ruang

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1991, perkembangan adalah perihal berkembang. Selanjutnya, kata berkembang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ini berarti mekar terbuka atau membentang; menjadi besar, luas, dan banyak, serta menjadi bertambah sempurna dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan, dan sebagainya. Dengan demikian, kata berkembang tidak saja meliputi aspek yang berarti abstrak seperti pikiran dan pengetahuan, tetapi juga meliputi aspek yang bersifat konkret. Dalam Dictionary of Psychology 1972 dan The Penguin Dictionary of Psychology 1988, arti perkembangan pada prinsipnya adalah tahapan-tahapan perubahan yang progresif yang terjadi dalam rentang kehidupan manusia dan organisme lainnya, tanpa membedakan aspek-aspek yang terdapat dalam diri organisme-organisme tersebut. Yunus dalam bukunya Manajemen Kota Perspektif Spasial 2005 menjelaskan bahwa ditinjau dari prosesnya, perkembangan ruang spasial secara fisik tampak ada dua macam bentuk perkembangan yang dapat diidentifikasi, yaitu: proses perkembangan spasial secara horizontal, dan proses perkembangan spasial secara vertikal. Pada penelitian ini perkembangan ruang yang akan dibahas secara horizontal, oleh sebab itu pembahasan mengenai teori perkembangan ruang hanya sebatas perkembangan ruang secara horizontal. Proses perkembangan ruang secara horizontal menjadi penentu bertambah luasnya area kekotaan dan makin padatnya bangunan bagian dalam kota, yang secara definitif dapat dirumuskan sebagai suatu proses penambahan ruang yang terjadi secara mendatar dengan cara menempati ruang-ruang yang masih kosong, baik di daerah pinggiran kota maupun di daerah-daerah bagian dalam kota. Perkembangan keruangan secara horizontal terdiri dari proses perkembangan spasial sentrifugal centrifugal spatial development dan proses perkembangan spasial secara sentripetal centripetal spatial development. Dua macam proses perkembangan ini menandai bentuk perkembangan kota-kota di negara-negara berkembang. A. Proses Perkembangan Spasial Sentrifugal Proses perkembangan secara sentrifugal adalah proses bertambahnya ruang kekotaan yang berjalan ke arah luar dari daerah kekotaan yang sudah terbangun dan mengambil tempat di daerah pinggiran kota. Proses inilah yang memicu dan memacu bertambah luasnya area kekotaan. Makin banyak dan kuat faktor-faktor penarik yang terdapat di daerah pinggiran kota terhadap penduduk dan fungsi-fungsi, makin cepat pula proses bertambahnya ruang perkotaan. B. Proses Perkembangan Spasial Sentripetal Merupakan suatu proses penambahan bangunan perkotaan yang terjadi di bagian dalam kota the inner parts of the city. Proses ini terjadi pada lahan-lahan yang masih kosong di bagian dalam kota, baik berupa lahan yang terletak di antara bangunan-bangunan yang sudah ada, maupun pada lahan-lahan terbuka lainnya.

2.2.2 Teori Struktur Ruang Kota