Teori Proses Pemekaran dan Pertumbuhan Kota

Menurut Homer Hoyt, kota tersusun pada lingkaran dalam terletak pusat kota CBD yang terdiri atas: bangunan-bangunan kantor, hotel, bank, bioskop, pasar dan pusat perbelanjaan. Pada sektor tertentu terdapat kawasan industri ringan dan perdagangan. Dekat pusat kota dan dekat sektor tersebut, yaitu bagian sebelah menyebelahnya terdapat sektor murbawisma, yaitu tempat tinggal kaum buruh. Agak jauh dari pusat kota dan sektor industri serta perdagangan, terletak sektor madyawisma. Lebih jauh lagi terdapat sektor adiwisma, yaitu kawasan tempat tinggal golongan atas.

2.2.3 Teori Proses Pemekaran dan Pertumbuhan Kota

Teori proses pemekaran dan pertumbuhan kota dalam penelitian terkait bagaimana proses pemekaran dan pertumbuhan permukiman yang terjadi di Dusun Ujung Pesisi berdasarkan teori. Suatu kota atau bagian kota mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Perkembangan ini menyangkut aspek politik, sosial, budaya, teknologi, ekonomi dan fisik. Menurut Herbert dalam Yunus 2000 makna perkembangan pemukiman menyoroti eksistensi keruangan kekotaan dan hal ini dapat diamati Gambar. 2.2 Pola Keruangan Kota Menurut Homer Hyot Sumber : Yunus, 2000 dari kenampakan kota secara fisik antara lain tercermin pada sistem jalan-jalan yang ada, blok-blok bangunan baik dari daerah hunian maupun bukan hunian dan juga bangunan individual. Proses perembetan kenampakaan fisik kota ke arah luar disebut ‘urban sparwl’. Adapun macam ‘urban sparwl’ sebagai berikut: A. Tipe Perembetan Konsentris concentric development low density continous development Dikemukan pertama kali oleh Harvey Clark 1971 menyebut tipe ini sebagai low density, continous development. Tipe perembetan paling lambat, berjalan perlahan-lahan terbatas pada semua bagian-bagian luar kenampakan fisik kota yang sudah ada sehingga akan membentuk suatu kenampakan morfologi kota yang kompak. Peran transportasi terhadap perembetaannya tidak begitu besar. B. Tipe Perembetan Memanjang ribbon development linear development axial development Tipe ini menunjukkan ketidakmerataan perembetan arel perkotaan di semua bagian sisi luar daripada daerah kota utama. Perembetan paling cepat terlihat di koridor jalan yang ada, khususnya yang bersifat menjari radial dari pusat kota. Kawasan di sepanjang koridor merupakan tekanan paling berat dari perkembangan Yunus, 2000 Gambar. 2.3 Perembetan Konsentris Sumber : Yunus, 2000 Tipe ini perembetannya tidak merata pada semua bagian sisi luar dari pada daerah kota utama. Perembetan bersifat menjari dari pusat kota disepanjang koridor jalan. C. Tipe Perembetan Meloncat leap frog development checkkeroard development Perembetan yang terjadi pada tipe ini dianggap paling merugikan oleh kebanyakan pakar lingkungan, sebab tidak efisien dan tidak menarik. Perkembangan lahannya berpencar secara sporadis dan tumbuh ditengah-tengah lahan kosong, sehingga cepat menimbulkan dampak negatif terhadap kegiatan pertanian pada wilayah yang luas sehingga alih fungsi lahan pertanian akan lebih cepat terjadi. Gambar. 2.4 Perembetan Linear Sumber : Yunus, 2000 Gambar. 2.5 Perembetan Meloncat Sumber : Yunus, 2000

2.2.4 Teori Kutub Pertumbuhan Growth Pole Theory