kanker, infeksi, kecemasan serta depresi Fritz, dkk., 2005b. Karena itu dilakukan penelitian tentang CGRP, PCG 9.5, dan TH dalam kaitannya dengan mekanisme
kerja estrogen sehubungan dengan anatomi dan fisiologi vagina, terutama struktur dan integritas mukosa vagina.
Dibutuhkan studi tingkat molekuler untuk dapat meningkatkan efektifitas dan meminimalisasi risiko pemberian estrogen jangka panjang tersebut.
Selanjutnya, diharapkan dapat menjelaskan mekanisme kerja estrogen dan hubungannya dengan gejala klinis terutama pada vagina.
Apabila dapat dibuktikan adanya peran CGRP, PGP 9.5 dan TH pada penelitian ini maka hasilnya akan dapat menjelaskan mekanisme baru bagaimana
kerja hormon steroid estrogen terhadap anatomi dan fisiologik vagina. Mekanisme tersebut terutama yang melibatkan persarafan, selain vaskularisasi. Penelitian ini
kemudian dapat juga dipakai sebagai data penelitian lanjutan pada wanita menopause, di samping menentukan beberapa indikator biomolekuler untuk
prediksi, diagnosis dan terapi pada kondisi kadar estrogen rendah; terutama pada menopause.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka disusunlah rumusan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh pemberian estrogen terhadap kadar mRNA CGRP pada
epitel mukosa vagina tikus Wistar yang dilakukan ovorektomi
bilateral? 2. Apakah ada pengaruh pemberian estrogen terhadap ekspresi PGP 9.5 pada
epitel mukosa vagina tikus Wistar yang dilakukan ovorektomi bilateral? 3. Apakah ada pengaruh pemberian estrogen terhadap ekspresi TH pada
epitel mukosa vagina tikus Wistar yang dilakukan ovorektomi bilateral?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian pada latar belakang dan rumusan masalah di atas maka dapat dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut:
1. 3. 1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui peran CGRP, PGP 9.5 dan TH pada mekanisme patogenesis perubahan epitel mukosa vagina tikus Wistar akibat penurunan hormon estrogen.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk membuktikan adanya pengaruh pemberian estrogen terhadap kadar mRNA CGRP pada epitel mukosa vagina tikus Wistar yang dilakukan
ovorektomi bilateral. 2. Untuk membuktikan adanya pengaruh pemberian estrogen terhadap
ekspresi PGP 9.5 pada epitel mukosa vagina tikus Wistar yang dilakukan ovorektomi bilateral.
3. Untuk membuktikan adanya pengaruh pemberian estrogen terhadap ekspresi TH pada epitel mukosa vagina tikus Wistar yang dilakukan
ovorektomi bilateral.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat akademik
Apabila penelitian terbukti maka hasilnya akan merupakan informasi baru mengenai mekanisme kerja estrogen dan dapat menjelaskan patogenesis
menopause dalam kaitannya dengan anatomi dan fisiologi vagina. Mekanisme tersebut adalah keterlibatan PGP 9.5 dan CGRP yang merupakan petanda
persarafan vagina serta TH yang merupakan petanda vaskularisasi dan persarafan.
1.4.2 Manfaat praktis
Secara klinik, hasil penelitian ini dapat dipakai untuk pencegahan keluhan- keluhan yang terjadi pada menopause atau bahkan sebagai anti aging melalui
terapi genetik yaitu rekayasa CGRP, PGP 9.5, dan TH. Selain itu, sebagai indikator untuk prediksi terjadinya penurunan atau
rendahnya kadar estrogen. Dapat pula dipakai sebagai metode diagnosis molekuler terjadinya menopause atau kelainan fungsi produksi hormonal ovarium.
Indikator molekuler sendiri adalah lebih awal dari pada biokimia untuk diagnosis penurunan fungsi hormon estrogen; terutama pada menopause.
9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Vagina
Vagina adalah organ yang penting untuk reproduksi. Data yang ada tentang efek menopause dan terapi sulih hormon untuk pertumbuhan jaringan dan
persarafan vagina sangat terbatas. Turunnya hormon ovarium oleh karena operasi atau menopause diketahui mempengaruhi perubahan struktur pada vagina dan
memberikan kontribusi pada patofisiologi genital. Forsberg 2000 melaporkan terjadinya pemendekan dan penyempitan vagina manusia yang diikuti hilangnya
lipatan vagina dengan meningkatnya umur. Disamping itu, epitel permukaaan menjadi tipis dan mengalami keratinisasi. Zaino 2000 menunjukkan, pada saat
menopause, terjadi pengurangan jumlah lapisan epitelium vagina, termasuk hilangnya intermediate sel, menghasilkan terjadinya penipisan jaringan epitel.
Boreham dkk 2003 melaporkan bahwa pada wanita dengan prolaps organ pelvik, struktur otot halus vagina berkurang pada wanita menopause yang tidak
mendapat terapi sulih hormon estrogen Monica dkk., 2006; Dmitrieva, 2005; Liu dkk., 2006.
2.1.1 Anatomi dan histologi vagina
Vagina adalah suatu daerah lunak yang terbentuk oleh jaringan sekitarnya dan ikatanya ke dinding pelvis. Ikatannya ini adalah ke bagian lateral dari vagina,
sehingga rongganya membelah melintang, dengan bagian dinding anterior dan posterior menyambung satu sama lain. Bagian paling bawah vagina mengerut