BAB III PENGUKURAN KERJA DENGANMETODE FISIOLOGI

(1)

BAB III

PENGUKURAN KERJA DENGANMETODE FISIOLOGI

3.1 LATAR BELAKANG

Setiap hari manusia hidup dengan berbagai kegiatan baik dalam rangka bekerja maupun lainnya. Semua kegiatan ini memerlukan tenaga yang melibatkan seluruh anggota tubuh seperti tangan, kaki, otak, dan bagian-bagian lainnya. Tujuan manusia melakukan aktivitas kerja adalah untuk menjamin kelangsungan hidupnya.

Setiap melakukan aktivitasnya manusia akan mengalami kelelahan yang mengakibatkan mengurangi efektifitas dan kualitas kerjanya. Hal ini dapat disebabkan oleh berat ringannya pekerjaan yang harus dilakukan, serta perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan kerja dan tubuh manusia itu sendiri. Berdasarkan faktor tersebut, yang perlu diperhatikan adalah cara mengukur kegiatan ini sehingga dapat diketahui beban kerja. Beban kerja yang mengakibatkan kelelahan tersebut dapat diukur melalui pengukuran kerja fisiologis, yaitu pengukuran dari segi fisiologis manusia yang dilihat dari denyut jantung ataupun konsumsi oksigen. Berdasarkan pengukuran tersebut juga dapat diketahui berapa konsumsi energi yang dibutuhkan manusia dalam melakukan pekerjaan atau aktivitas.

Pengukuran kerja fisiologis ini menjadi salah satu kajian dalam ilmu ergonomi, karena ergonomi merupakan ilmu yang mempelajari interaksi manusia dengan pekerjaannya. Bidang penerapan ilmu ergonomi adalah perancangan sistem kerja dan manusia pada titik pusat rancangan, maka akan diperoleh hasil yang diinginkan seperti; cepat, tidak melelahkan, kualitas bagus, aman, dan sehat. Selanjutnya berdasarkan hasil pengukuran tersebut dapat dirancang suatu periode waktu istirahat bagi pekerja, dan melakukan penelitian


(2)

lanjutan tentang asupan gizi yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan.

3.2 TUJUAN PRAKTIKUM

Dari praktikum ini, diharapkan praktikan :

1. Mampu memahami bahwa perbedaan beban kerja atau cara kerja dapat berpengaruh terhadap aspek fisiologi manusia.

2. Mampu melakukan pengukuran kerja dengan menggunakan metode fisiologi . 3. Mampu menentukan besar beban, berdasarkan kriteria fisiologi.

4. Mampu merancang system kerja dengan memanfaatkan hasil pengukuran kerja dengan metode fisiologi.

3.3 LANDASAN TEORI

Dalam suatu kerja fisik, terjadi proses didalam tubuh manusia yang akan menghasilkan perubahan dalam konsumsi oksigen, heart rate, temperature tubuh, dan perubahan senyawa kimia dalam tubuh.

Kerja fisik ini dikelompokkan oleh Davis dan Miller :

1. Kerja total seluruh tubuh, yang mempergunakan sebagian besar otot biasanya melibatkan 2/3 atau 3/4 otot tubuh.

2. Kerja sebagian otot, yang membutuhkan lebih sedikit energi Expenditure, kerja otot yang digunakan lebih sedikit.

3. Kerja otot statis, otot digunakan untuk menghasilkan gaya tetapi tanpa kerja mekanik. Membutuhkan kontraksi sebagian otot.


(3)

Secara garis besar, kegiatan kerja manusia dapat digolongkan menjadi kerja fisik dan kerja mental.

Pemisahan ini dilakukan secara sempurna karena terdapatnya hubungan yang erat antara satu dengan yang lainnya. Apabila dilihat dari energi yang dikeluarkan, kerja mental murni relative lebih sedikit mengeluarkan energi dibanding kerja fisik.

Kerja fisik menyebabkan perubahan pada fungsi alat tubuh, yang dapat di deteksi melalui perubahan :

1. Konsumsi energi. 2. Denyut jantung.

3. Peredaran udara dalam paru-paru. 4. Temperature tubuh.

5. Konsentrasi asam laktat dalam darah. 6. Komposisi kimia dalam darah dan air seni. 7. Tingkat penguapan dan faktor lainnya.

Kerja fisik mengakibatkan pengeluaran energi yang berhubungan erat dengan konsumsi energi. Konsumsi energi pada waktu bekerja biasanya ditentukan dengan cara tidak langsung, yaitu dengan pengukuran :

1. Kecepatan denyut jantung 2. Konsumsi oksigen

3.3.2 Pengukuran Konsumsi Energi

Bilangan nadi atau denyut jantung merupakan perubahan yang penting dan pokok, baik dalam penelitian lapangan maupun dalam penelitian laboratorium. Dalam hal ini penentuan konsumsi energi biasanya digunakan parameter indeks kenaikan bilangan kecepatan denyut nadi pada saat istirahat.


(4)

Untuk merumuskan hubungan antara energi expenditure dengan kecepatan denyut jantung, dilakukan pendekatan kuantitatif hubungan antara expenditure dengan kecepatan denyut dengan menggunakan analisis regresi .

Bentuk regresi hubungan energi dengan kecepatan jantung adalah regresi kuadratis dengan persamaan sebagai berikut :

VO₂ = 0.019 HR – 0.024h + 0.016w + 0.045 + 1.15 ₐ

Dengan :

VO₂ : Konsumsi Oksigen (Liter / Menit) HR : Denyut Jantung (Denyut / Menit) h : Tinggi Badan (cm)

w : Berat Badan (Kg) a : Usia (Tahun)

Setelah besaran kecepatan denyut jantung disetarakan dalam bentuk energi, maka konsumsi energi untuk suatu kegiatan kerja tertentu bisa dituliskan dalam bentuk matematis sebagai berikut :

K = y₁ - y₀

Keterangan :

K : konsumsi energi untuk suatu kegiatan kerja tertentu (kilo kalori per menit)

y₁: pengeluaran energi pada saat waktu kerja tertentu (kilo kalori per menit) y : pengeluaran energi pada saat istirahat ₀

Dengan demikian konsumsi energi pada waktu kerja tertentu merupakan selisih antara pengeluaran energi pada saat waktu kerja tersebut dengan pengeluaran energi pada saat istirahat.


(5)

Jika denyut nadi dipantau selama istirahat, kerja dan pemulihan, maka waktu pemulihan untuk beristirahat meningkat sejalan dengan beban kerja. Dalam keadaan yang ekstrim, pekerja tidak mempunyai waktu istirahat yang cukup sehingga mengalami kelelahan kronis. Murell (1965) membuat metode untuk menentukan waktu istirahat sebagai kompensasi dari pekerjaan fisik.

R=Tx (WS)

(W−1.5) Dengan :

R = Istirahat Yang Dibutuhkan (Menit) T = Total Waktu Kerja (Menit Pershift)

W = Pengeluaran Energi Rata-Rata Yang Direkomendasikan (Kkal/Min) Adapun beberapa cara dalam pengukurun pengeluaran energi saat istirahat, dan penentuan waktu istirahat, yaitu :

3.3.4 Pengeluaran Energi Saat Istirahat

Y = 1,80411 – ( 0,0229038.X ) + 4,71733.10-4.X2 Keterangan :

Y : Energi (kilo kalori permenit)

X : Kecepatan denyut jantung (denyut permenit) 3.3.5 Penentuan Waktu Istirahat

 K < S RT = 0  S ≤ K < RT =

(

k

s−1

)

x100+T

KS KBM 2

 K ≥ 2S RT = T(KS) KBM x1.11 Keterangan :


(6)

X = Kecepatan Denyut Jantung (Kalori)

S Pria = 5

S Wanita = 4

BM Pria = 1,7

BM Wanita = 1,4

T = 60

3.4 PERALATAN PRAKTIKUM

Alat yang digunakan pada prakikum ini adalah : 1. Ergocycle

2. Alat Pengukur Denyut Nadi 3. Stopwatch

4. Lux Meter

5. Sound Level Meter 6. Thermometer Ruang

3.5 PROSEDUR PRAKTIKUM

1. Setiap praktikan melakukan pengujian fisik. 2. Ukur denyut nadi pada saat istirahat (Dn0).

3. Lakukan praktikum dengan mengayuh sepeda dengan kecepatan 15-20, 20-25, 25-30 dan lari dengan kecepatan 8-10 (untuk wanita) dan 10-15 (untuk pria). 4. Pada saat praktikan mengayuh sepeda 1 orang praktikan mencatat denyut

jantung pada jarak 300 m (Dn1), 1000 m (Dn2), 1500 m (Dn3).

5. Setelah praktikan lari ditempat dengan waktu yang sudah ditentukan oleh asisten, kemudian membedakan antara produk yang baik dan cacat.

6. Hitung denyut nadi pada menit ke 0,5 ; 1,5 ; 3,5 ; 5 dan menit ke 10 setelah selesai melakukan praktikum.


(7)

3.6 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.6.1. Data Pengamatan

Tabel 4.1. Denyut Nadi Per Menit pada Kecepatan 15-20

No Kecepatan Beban DN

0 DN1 300 m DN2 1000 m DN3 1500 m DN4 0.5 mnt DN5 1.5 mnt DN6 3.5 mnt

1 15 – 20 RinganBerat 8585 108129 122115 106107 11495 11695 109104

2 15 – 20 Ringan 85 107 108 116 124 93 94

Berat 85 101 99 124 95 125 112

3 15 - 20 Ringan 85 101 102 102 113 98 95

Berat 85 103 104 103 105 93 107

Sumber : Data Praktikum

3.6.2 Pengolahan Data Energi yang dibutuhkan:

Yo= 1,80411 – (0,0229038 . X) + 4,71733. 10-4 . X2 Konsumsienergiuntuksuatukegiatan :

K = Y1 – Yo

Menghitungkonsumsienergi yang dibutuhkan

R = T(WS) W−1,5

Rumuspenentuanwaktuistirahat: 1. Untuk K < S → RT = 0 2. Untuk S ≤ K ≥ 2S → RT =

(

k

s−1

)

x100+T ks kBM 2

3. Untuk K ≥ 2S → RT = T(ks)

kBM x 1,11 BM Wanita : 1,4


(8)

BM Pria : 1,7

Data diambildari operator berjeniskelaminlaki-laki (Rafi danSofyan) danoperator berjeniskelaminperempuan (Dian danWulan) denganstandarkalori (S) untukpria = 5 danwanita = 4.

UntukmenghitungYomenggunakanDNo a. PadaPria

 DN1 (300 m)

Yo = 1,80411 – (0,0229038 . 85) + 4,71733x10-4 x 852 = 3,27

K = Y1 – Y0 = 21 – 3,27

= 17,73

Untuk K ≥ 2S → RT = T(ks)

kBM x 1,11 = 52,89

 DN2 (1000m)

Yo = 1,80411 – (0,0229038 . 81) + 4,71733x10-4 x 812 = 3,04

K = Y2 – Y0 = 70 – 3,04 = 66,96

Untuk K ≥ 2S →RT = T(ks)

kBM x 1,11 = 63,23

 DN3 (1500m)

Yo = 1,80411 – (0,0229038 . 84) + 4,71733x10-4 x 842 = 3,21


(9)

K = Y3 – Y0 = 118 – 3,21 = 114,79

Untuk K ≥ 2S → RT = T(ks)

kBM x 1,11 = 64,61

b. PadaWanita  DN1 (300 m)

Yo = 1,80411 – (0,0229038 . 85) + 4,71733x10-4 x 852 = 3, 27

K = Y1 – Y0 = 6 – 3,27 = 2,73

Untuk K < S → RT = 0  DN2 (1000m)

Yo = 1,80411 – (0,0229038. 122) + 4,71733x10-4 x 1222 = 6,03

K = Y2 – Y0 = 22 – 6,03 = 15,97

Untuk K ≥ 2S → RT = T(ks)

kBM x 1,11 = 54,71

 DN3 (1500m)

Yo = 1,80411 – (0,0229038 . 118) + 4,71733x10-4 x 1182 = 4,68

K = Y3 – Y0 = 34 – 4,68 = 29,32

Untuk K ≥ 2S → RT = T(ks)


(10)

= 60.4 Perhitungan Waktu Istirahat

Tabel 4.2 Perhitungan Waktu Istirahat Pada Kecepatan 15 - 20

Nama Beban DN1 300 m DN2 1000 m DN3 1500 m

Yo Y1 K1 RT1 Y2 K2 RT2 Y3 K3 RT3

Dian 3 3.27 6 2.73 0.00 22 18.73 56.61 34 30.73 60.70 5 3.27 7 3.73 0.00 22 18.73 56.61 33 29.73 60.49 Wulan 3 3.27 6 2.73 0.00 22 18.73 56.61 34 30.73 60.70 5 3.27 6 2.73 0.00 22 18.73 56.61 34 30.73 60.70 Amanda 3 3.27 6 2.73 0.00 22 18.73 56.61 34 30.73 60.70 5 3.27 6 2.73 0.00 22 18.73 56.61 34 30.73 60.70 Tabel 4.3perhitungan waktu istirahat pada Kecepatan 20 - 25

Nama Beban Yo DN1 300 m DN2 1000 m DN3 1500 m

Y1 K1 RT Y2 K2 RT Y3 K3 RT

Dian 3 2.13 6 3.87 0.00 22 19.87 57.23 34 31.87 60.92 5 3.15 6 2.85 0.00 22 18.85 56.68 34 30.85 60.72 Wulan 3 3.27 6 2.73 0.00 22 18.73 56.61 34 30.73 60.70 5 3.27 7 3.73 0.00 22 18.73 56.61 34 30.73 60.70 Amanda 3 3.27 6 2.73 0.00 22 18.73 56.61 34 30.73 60.70 5 3.27 6 2.73 0.00 22 18.73 56.61 34 30.73 60.70 Nam

a

Beb

an Yo

DN1 300

m

DN2 1000 m

DN3 1500 m

Y1 K1 RT Y2 K2 RT Y3 K3 RT

Dian 3 3.27 6 2.73 0.00 22 18.73 56.61 34 30.73 60.70 5 2.35 6 3.65 0.00 22 19.65 57.11 34 31.65 60.88 Wulan 3 3.27 6 2.73 0.00 22 18.73 56.61 34 30.73 60.70 5 3.27 6 2.73 0.00 22 18.73 56.61 34 30.73 60.70 Amanda 3 3.27 11 7.73 0.00 22 18.73 56.61 34 30.73 60.70 5 3.27 6 2.73 0.00 22 18.73 56.61 34 30.73 60.70


(11)

Analisis Perhitungan Waktu Istirahat

1. Pengeluaranenergisaatistirahatpadapriamenurunterlebihdahulu, barumeningkat. Sedangkanpadawanitamalahsebaliknya, cenderungmeningkatterlebihdahulu, barulahmenurunpengeluaranenerginya.

2. Konsumsienergi yang terjdipadapriamaupunwanitahampirsama.

Semakinbanyakenergi yang

dikeluarkanmakasemakinbanyakjugakonsumsienerginya.

3. Semakinbanyakenergi yang dikeluarkanmakanakansemakinbanyakwaktuistirahat yang dibutuhkan.

KlasifikasiBebanKerjaBerdasarkanDenyutJantung

Kategoribebankerja Denyutjantung

Ringan 75 – 100

Sedang 100 – 125

Berat 125 – 150

Sangatberat 150 – 175

Sangatberatsekali >175

Nama Beban 300 m 1000 m 1500 m

DN Kategori DN Kategori DN Kategori

Dian 35 112 Sedang 122 Sedang 123 Sedang

115 Sedang 104 Sedang 114 Sedang

Wulan 35 106 Sedang 119 Sedang 124 Sedang

101 Sedang 106 Sedang 111 Sedang

Amanda 35 109 Sedang 95 Ringan 66 Ringan

64 Ringan 104 Sedang 102 Sedang


(12)

DN 1 DN 2 DN 3 DN 4 DN 5 DN 6 0

100 200 300 400 500 600 700

Amanda (Ringan) Wulan (Ringan) Dian (Ringan) Amanda (Berat)

Grafik 3.1 Hubungan Antara Denyut Nadi dan Berat Beban Tabel 4.6 klasifikasi beban kerja pada kecepatan 20 – 25

Nama Beban 300 m 1000 m 1500 m

DN Kategori DN Kategori DN Kategori

Dian 3 112 Sedang 122 Sedang 123 Sedang

5 115 Sedang 104 Sedang 114 Sedang

Wulan 3 106 Sedang 119 Sedang 124 Sedang

5 101 Sedang 106 Sedang 111 Sedang

Amanda 3 109 Sedang 95 Ringan 66 Ringan


(13)

DN 1 DN 2 DN 3 DN 4 DN 5 DN 6 0

100 200 300 400 500 600 700

Amanda (Ringan) Wulan (Ringan) Dian (Ringan) Amanda (Berat) Wulan (Berat) Dian (Berat)

Grafik 3.2 Hubungan Antara Denyut Nadi dan Berat

Tabel 4.7 klasifikasi beban kerja pada kecepatan 25 – 30

Nama Beban 300 m 1000 m 1500 m

DN Kategori DN Kategori DN Kategori

Dian 3 126 Berat 126 Berat 118 Sedang

5 112 Sedang 107 Sedang 131 Berat

Wulan 3 126 Berat 126 Berat 119 Sedang

5 116 Sedang 124 Sedang 101 Sedang

Amanda 3 107 Sedang 94 Ringan 101 Sedang


(14)

DN 1 DN 2 DN 3 DN 4 DN 5 DN 6 0

100 200 300 400 500 600 700 800

Amanda (Ringan) Wulan (Ringan) Dian (Ringan) Amanda (Berat) Wulan (Berat) Dian (Berat)

Grafik 3.3 Hubungan Antara Denyut Nadi dan Berat Beban keterangan :

DN : Denyut Nadi B : Baik

C : Cacat

Nama

DenyutNadi per menit

DN0 DN1 DN2 DN3

DN B C DN B C DN B C DN B C Rafi 82 3 7 10

4 5 5 77 6 4 101 7 3

Sofya


(15)

Dian 83 7 3 83 7 3 116 8 2 84 9 1 Wulan 85 8 2 10

6 10 0 126 9 1 104 8 2

82 104 77 101

0 1 2 3 4 5 6 7 8

Grafik Hubungan Denyut Nadi dan Produktivitas pada Pria

Rafi


(16)

82 110 84 91 0

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Grafik Hubungan Denyut Nadi dan Produktivitas pada Pria

Sofyan

Grafik 3.5 Hubungan Denyut Nadi dan Produktivitas pada Pria (Sofyan)

83 83 116 84

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Grafik Hubungan Denyut Nadi dan Produktivitas pada Wanita

Dian


(17)

85 106 126 104 0

2 4 6 8 10 12

Grafik Hubungan Denyut Nadi dan Produktivitas pada Wanita

Wulan

Grafik 3.7 Hubungan Denyut Nadi dan Produktivitas pada Wanita (Wulan)

3.7 Pembahasan

Faktor – faktor yang MempengaruhiBebanKerjaMenurutRodhal (1989), Adiputra (1998) danManuaba (2000) dalamTarwaka, dkk (2004 : 95), bahwasecaraumumhubunganantarabebankerjadankapsitaskerjadipengaruhiolehbe rbagaifaktor yang sangatkompleks, baikfaktor internal maupunfaktoreksternal a. BebanKerjaOlehKarenaFaktorEksternalFaktoreksternalbebankerjaadalahbebanke rja yang berasaldariluartubuhpekerja, meliputi:

1. Tugas-tugas (task) Meliputitugasbersifatfisikseperti, stasiunkerja, tataruangtempatkerja, kondisilingkungankerja, sikapkerja, caraangkut, beban yang diangkat. Sedangkantugas yang bersifat mental meliputi, tanggungjawab, kompleksitaspekerjaan, emosipekerjadansebagainya.


(18)

2. OrganisasiKerjaOrganisasikerjameliputilamanyawakukerja, waktuistirahat, shift kerja, sistemkerjadansebagainya.

3. LingkunganKerjaLingkungankerjainidapatmemberikanbebantambahan yang meliputi, lingkungankerjafisik, lingkungankerjakimiawi, lingkungankerjabiologisdanlingkungankerjapsikologis.

BebanKerjaOlehKarenaFaktor Internal Faktor internal

bebankerjaadalahfaktor yang

berasaldaridalamtubuhakibatadanyareaksidaribebankerjaeksternal yang berpotensisebagai stressor, meliputi:

1. Faktorsomatis (jeniskelamin, umur, ukurantubuh, status gizi, kondisikesehatan, dansebagainya).

2. Faktorpsikis (motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan, kepuasan, dansebagainya).

Faktor-Faktor Yang MempengaruhiBebanKerja&ProduktivitasTenagaKerja: 1. Bebankerja

2. Bebantambahandarilingkungankerja 3. Kapasitaskerja

Untukmendapatkanderajatkesehatantenagakerja yang optimal

danproduktivitaskerja yang tinggi,


(1)

DN 1 DN 2 DN 3 DN 4 DN 5 DN 6 0

100 200 300 400 500 600 700

Amanda (Ringan) Wulan (Ringan) Dian (Ringan) Amanda (Berat) Wulan (Berat) Dian (Berat)

Grafik 3.2 Hubungan Antara Denyut Nadi dan Berat

Tabel 4.7 klasifikasi beban kerja pada kecepatan 25 – 30

Nama Beban 300 m 1000 m 1500 m

DN Kategori DN Kategori DN Kategori

Dian 3 126 Berat 126 Berat 118 Sedang

5 112 Sedang 107 Sedang 131 Berat

Wulan 3 126 Berat 126 Berat 119 Sedang

5 116 Sedang 124 Sedang 101 Sedang

Amanda 3 107 Sedang 94 Ringan 101 Sedang


(2)

DN 1 DN 2 DN 3 DN 4 DN 5 DN 6 0

100 200 300 400 500 600 700 800

Amanda (Ringan) Wulan (Ringan) Dian (Ringan) Amanda (Berat) Wulan (Berat) Dian (Berat)

Grafik 3.3 Hubungan Antara Denyut Nadi dan Berat Beban keterangan :

DN : Denyut Nadi B : Baik

C : Cacat

Nama

DenyutNadi per menit

DN0 DN1 DN2 DN3

DN B C DN B C DN B C DN B C

Rafi 82 3 7 10

4 5 5 77 6 4 101 7 3

Sofya


(3)

Dian 83 7 3 83 7 3 116 8 2 84 9 1

Wulan 85 8 2 10

6 10 0 126 9 1 104 8 2

82 104 77 101

0 1 2 3 4 5 6 7 8

Grafik Hubungan Denyut Nadi dan Produktivitas pada Pria

Rafi


(4)

82 110 84 91 0

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Grafik Hubungan Denyut Nadi dan Produktivitas pada Pria

Sofyan

Grafik 3.5 Hubungan Denyut Nadi dan Produktivitas pada Pria (Sofyan)

83 83 116 84

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Grafik Hubungan Denyut Nadi dan Produktivitas pada Wanita

Dian


(5)

85 106 126 104 0

2 4 6 8 10 12

Grafik Hubungan Denyut Nadi dan Produktivitas pada Wanita

Wulan

Grafik 3.7 Hubungan Denyut Nadi dan Produktivitas pada Wanita (Wulan)

3.7 Pembahasan

Faktor – faktor yang MempengaruhiBebanKerjaMenurutRodhal (1989), Adiputra (1998) danManuaba (2000) dalamTarwaka, dkk (2004 : 95), bahwasecaraumumhubunganantarabebankerjadankapsitaskerjadipengaruhiolehbe rbagaifaktor yang sangatkompleks, baikfaktor internal maupunfaktoreksternal a. BebanKerjaOlehKarenaFaktorEksternalFaktoreksternalbebankerjaadalahbebanke rja yang berasaldariluartubuhpekerja, meliputi:

1. Tugas-tugas (task) Meliputitugasbersifatfisikseperti, stasiunkerja, tataruangtempatkerja, kondisilingkungankerja, sikapkerja, caraangkut, beban yang diangkat. Sedangkantugas yang bersifat mental meliputi, tanggungjawab, kompleksitaspekerjaan, emosipekerjadansebagainya.


(6)

2. OrganisasiKerjaOrganisasikerjameliputilamanyawakukerja, waktuistirahat, shift kerja, sistemkerjadansebagainya.

3. LingkunganKerjaLingkungankerjainidapatmemberikanbebantambahan yang meliputi, lingkungankerjafisik, lingkungankerjakimiawi, lingkungankerjabiologisdanlingkungankerjapsikologis.

BebanKerjaOlehKarenaFaktor Internal Faktor internal

bebankerjaadalahfaktor yang

berasaldaridalamtubuhakibatadanyareaksidaribebankerjaeksternal yang berpotensisebagai stressor, meliputi:

1. Faktorsomatis (jeniskelamin, umur, ukurantubuh, status gizi, kondisikesehatan, dansebagainya).

2. Faktorpsikis (motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan, kepuasan, dansebagainya).

Faktor-Faktor Yang MempengaruhiBebanKerja&ProduktivitasTenagaKerja: 1. Bebankerja

2. Bebantambahandarilingkungankerja 3. Kapasitaskerja

Untukmendapatkanderajatkesehatantenagakerja yang optimal

danproduktivitaskerja yang tinggi,