Bab 7 pengukuran waktu kerja dengan meto
BAB 7
PENGUKURAN WAKTU KERJA
DENGAN METODE
PENGUKURAN TIDAK
LANGSUNG
Indah Sibuea
240110060023
7.1 PENGUKURAN KERJA DENGAN
METODE STANDARD
DATA/FORMULA
Beberapa aktifitas pengukuran kerja sering
kali dilaksanakan hanya untuk satu jenis
operasi tertentu saja dan sama sekali tidak ada
pemikiran jauh bahwa data yang diperoleh akan
bisa dimanfaatkan untuk operasi kerja lainnya.
Langkah ini tentunya tidak efisien, kerena
bagaimanapun
berbagai
macam
pekerjaan/operasi akan memiliki elemenelemen
kerja yang sama.
Sebagai contoh, dalam pekerjaan
pekerjaan
permesinan
dengan
menggunakan berbagai jenis mesin
perkakas hampir semua elemen kerja yang
ada akan sama (baik prosedur maupun
waktu)terkecuali waktu permesinan atau
pemotongannya.
Contoh lain, akan dicoba menetapkan
waktu baku untuk pembuatan lubang
dengan proses drilling dimana dalam hal
ini data yang berkaitan dengan settingup
maupun handling time sudah dibakukan
(Seperti pada tabel)
TABEL 7.1
DATA WAKTU PERSIAPAN UNTUK SENSITIVE DRILLS
No.
Deskripsi Kegiatan
Waktu
(menit)
1.
Benda kerja kecil dipasang di jig dimana dapat dimana dapat
ditangani secara mudah dengan tangan
15.00
2.
Benda kerja kecil dipasang dicatok
15.00
3.
Benda kerja kecil dipasang di meja dengan satu atau dua sabuk
pengikat
15.00
4.
Benda kerja kecil dipasang di meja dengan satu atau dua sabuk
pengikat
30.00
5.
Benda kerja kecil dipasang di jig dan jig terpasang pada sebuah
catok
30.00
6.
Benda kerja ukuran medium dipasang pada satu atau dua sabuk
pengikat
30.00
7.
Benda kerja ukuran medium dicegah dari kemungkinan berputar
pada mejanya dengan sebuah alat pemegang yang terpasang pada
TSlot.
Benda kerja yang berbentuk lingkaran seperti washer, collars,
bushing dan sleeves tepasang pada meja dengan sebuah baut
penarik pada sumbunya.
15.00
8.
15.00
TABEL 7.2.
WAKTU PEMASANGAN BENDA KERJA PADA CATOK DAN
PENGAMBILANNYA UNTUK SENSITIVE DRILLS
Elemen Kegiatan
Waktu (dalam 0,01 menit)
A
B
C
D
E
F
12
12
12
12
12
12
10
10
10
08
08
08
08
4. Mengencangkan setscrew
12
12
12
12
5. Mengendorkan setscrew
06
06
06
06
05
05
05
05
08
08
08
8. Mengambil benda kerja dari jig
08
08
08
08
08
08
9. Membersihkan geram
12
12
12
12
12
12
45
50
63
63
68
81
1. Mengambil benda kerja dan menempatkan jig
2. Memasang tutup pengikat mengencangkan lock
screw
3. Mengencangkan thumb screw
6. Mengendorkan thumb screw
7. Melepaskan tutup pengikat dan mengendorkan lock
screw
Total
Catatan:
Tambahkan 0,32 menit bila jig diikat pada meja
Tambahkan 0,07 menit untuk setiap tambahan thumb
screw
Tambahkan0,08 menit untuk setiap tambahan set screw
Keterangan:
A = Benda kerja dipegang dengan Thumb Screw
B = Benda kerja dipegang dengan Set Screw
C = Benda kerja dipegang dengan Thumb & set Screw
D = Benda kerja dipegang dengan Cover Strap & Thumb
Screw
E = Benda kerja dipegang dengan Cover Strap & Set Screw
F = Benda kerja dipegang dengan Cover Strap, Thumb ‘
Screw, & Set Screw
TABEL 7.3
MACHINE MANIPULATION TIME UNTUK SENSITIVE
DRILLS
Elemen Kegiatan
Waktu
(dalam 0,01 menit)
A
B
C
D
1. Memasang bushing pada jig
06
06
2. Memasang drill pada chuck
04
04
3. Memajukan drill untuk operasi kerja
04
04
04
04
4. Mengangkat drill dari lubang
03
03
03
5. Mengambil bushing dari jig
05
05
6. Mengambil drill dari chuck
03
03
Catatan:
Tambahkan 0,15 menit bilamana chuck dengan tipe yang mampu digantikan
cepat tidak digunakan (kasus B dan C). Tambahkan 0,06 menit untuk
memajukan benda kerja mendekati spindle. Tambahkan 0,05 menit bilamana
reamer diberi pelumas terlebih dahulu sebelum memasuki lubang.
Misalkan suatu operasi pembuatan lubang diameter ¼” pada
ujung sebuah poros dapat ditetapkan estimasi waktu baku
untuk penyelesaiannya dengan metoda Standard data, yaitu
sbb:
Pemasangan dan pengambilan benda kerja
(class B, work held by set screw)
: 0,50 menit
Machine manipulation
(class A, drilling one drill & no bushing)
: 0,07 menit
Pengedrillan lubang diameter ¼”
(data diperoleh dari stop watch time study)
: 0,54 menit +
Total normal time per unit benda kerja
: 1,17 menit
5 % waktu longgar (allowance time)
: 0,06 menit +
Total waktu baku yang ditetapkan
: 1,17 menit
Setup time untuk proses ini (cukup
sekali dilaksanakan selama proses kerja
berlangsung)
: 15,00 menit
Dari langkahlangkah tersebut, jelah
metoda standard data:
Sangat sederhana
Lebih mudah/cepat dilaksanakan
Mengurangi aktivitasaktivitas
pengukuran kerja tertentu
Mempercepat proses yang diperlukan
untuk menetapkan waktu baku
Cenderung memberikan ketelitian dan
konsistensi terhadap waktu baku yang
dibutuhkan untuk penyelesaian
pekerjaan.
7.2 PENGUKURAN KERJA DENGAN
METODE ANALISA REGRESI
Pengukuran Kerja Dengan Metode
Analisa Regresi:
Bilamana sejumlah data waktu dapat
diperoleh melalui beberapa
eksperimen, dan dikaitkan dengan
satu atau beberapa variabel tertentu.
Contoh berikut akan memperjelas bagaimana
aplikasi metode analisa regresi atau multiple
regresi dapat dikembangkan.
Suatu aktivitas pengukuran waktu kerja telah
dilakukan terhadap kegiatan pemasangan
lembaran atap asbes dalan konstruksi bangunan
perumahan. Operator akan meletakkan atap
asbes tersebut pada posisi tertentu yang
dikehendaki, memmbuat beberapa lubang
(drilling) dan kemudian mengencangkannya
dengan menggunakan baut berulir
dri hasil studi diperoleh data yang menunjukkan
bahwa waktu yang dibutuhkan untuk proses
pengerjaan
pembuatan
lubang
dan/atau
pengencangan ulir akan bervariasi.
Bilamana data waktu tersebut kemudian diplotkan akan
diperoleh kecenderungan bahwa polanya akan berupa
garis lurus. Kondisi seperti ini yang disebut “regresi
linear” seperti yang ditunjukkan pada gambar.
Gambar 7.3
Model Garis regresi dalam proses Drilling Holes & Fixing Screw
7.3 PENETAPAN WAKTU BAKU DENGAN
DATA
WAKTU GERAKAN
(PREDETERMINED MOTION)
Predetermined Time System akan terdiri
dari suatu kumpulan data waktu dan
prosedur sistematik dengan menganalisa
dan membagibagi setiap operasi
kerja(manual) yang dilaksanakan oleh
operator ke dalam gerakangerakan kerja,
gerakangerakan anggota tubuh (body
movements) ataupun elemenelemen
gerakan manual lainnya dan kmeudian
menetapkan nilai waktu masingmasing
berdasarkan waktu yang ada.
Aplikasi predetermined time system mengharuskan
membagibagi secara detail operasi kerja yang akan
diukur dalam gerakangerakan dasar (basic motion)
sesuai dengan siatem yang akan dipakainya nanti.
Berbagai cara pembagian suatu pekerjaan atas
elemenelemen gerakan telah melahirkan beberapa
metoda penentuan waktu baku secara sintesa.
Diantaranya:
Analisa Waktu gerakan (Motion Time Analysis)
Waktu Gerakan Baku (Motion Time Standard)
Faktorfaktor Kerja (Works Factors)
Pengukuran Waktu Gerakan (Motion Time
Measurement)
Pengukuran Waktu Gerakan Dasar (Basic Motion Time)
Predetermined time system atau metoda pengukuran kerja
dengan menggunakan waktu gerakan ini mempunyai
beberapa kelebihan, diantaranya:
Waktu penyelesaian operari kerja dapat ditentukan sebelum
operasi dilaksanakan.
Waktu baku untuk setiap operasi kerja dapat ditentukan
secara cepat.
Biaya untuk menetapkan waktu baku rendah.
Dll.
Meskipun banyak keuntungan ataupun kelebihan
yang bisa diperoleh dari metoda atau sistem
pengukuran kerja dengan predetermined time
system, satu hal yang harus dicatat dan
diperhatikan benarbenar bahwa sistem ini hanya
dapat diaplikasikan oleh orang yang mampu dan
terlatih dengan baik.
7.3.1 SISTEM FAKTOR KERJA
(WORK FACTOR SYSTEM)
Sistem faktor kerja merupakan salah satu sistem
dari Predetermined Time System yang paling awal dan
secara luas diaplikasikan. Sistem ini memungkinkan
untuk menetapkan waktu untuk pekerjaanpekerjaan
manual dengan menggunakan data waktu gerakan yang
telah ditetapkan terlebih dahulu.
Langkalangkah yang harus dilaksanakan adalah:
1. Membuat suatu analisa detail setiap langkah kerja
yang ada berdasarkan empat variabel yang
merupakan dasar utama pelaksanaan kerja (anggota
tubuh, kerja perpindahan gerakan, manual control
dan berat/hambatan yang ada) dan menggunakan
data faktor kerja sebagai unit pengukurnya.
2. menetapkan waktu baku yang tepat .
VARIABELVARIABEL UTAMA
DARI FAKTOR KERJA
Anggota tubuh yang digunakan diperhatikan enam
anggota tubuh manusia yi : jari, lengan, putaran lengan,
badan bagian atas, telapak kaki dan kaki. Masingmasing
gerakan anggota tubuh ini akan memiliki data waktu
gerakan. Variabel jarak (distance)
ialah jarak lurus antara titik dimulainya gerakan
sampai saat gerakan tersebut berhenti.
Kontrol manual juga akan mempengaruhi lamanya
gerakan. Semakin besr kontrol manual yang diperlukan,
semakin besr pula waktu yang dibutuhkannya. Besar
kecilnya kontrol disebabkan oleh beberapa faktor, antara
lain:
Faktor kerja dari keadaan perhentian yang pasti
(Definite Stop WorkFactor)
Faktor kerja pengarahan (Directional Control Work
Factor : Steer)
Faktor kerja kehatihatian (Care workFactor :
Precaution)
Faktor kerja perubahan arah gerak (Change of
Direction Work Factor)
Keempat variabel beserta variabel berat atau
tahanan dan jarak disebut faktorfaktor kerja
Di dalam kerja ada dua gaya yang harus
diperhatikan benarbenar yaitu berat benda
kerja yang harus dipindahkan dan tahanan
yang harus diatasi. Kedua variabel ini
merupakan faktor kerja yang harus
dipertimbangkan pula dalam menetapkan
waktu berdasarkan metoda Work – factor
System
Variabel tahanan misalnya pada pekerja
mendorong sebuahbenda kerja, menekan
pegas, dll. Berat dan tahanan akan sangat
tergantung pada penggunaan anggota tubuh,
jenis sex dari operator, dll.
(METHODSTIME
MEASUREMENT)
Pengukuran Waktu Metoda (MethodsTime
Measurement) adalah suatu sistem penetapan awal
waktu baku yang dikembangkan berdasarkan studi
gambar gerakangerakan kerja dari suatu operasi kerja
industri yang direkam dalam film.
Sistem ini didefenisikan sebagai suatu prosedur
untuk menganalisa setiap operasi atau metoda kerja
(manual operation) ke dalam gerakangerakan dasar
yang diperlukan untuk melaksanakan kerja tersebut,
dab kemudian menetapkan stantard waktu dari
masingmasing gerakan tersebut berdasarkan ,acam
gerakan dan kondisikondisi kerja masingmasing yang
ada.
PENGUKURA WAKTU METODA MEBAGI
GERAKANGERAKAN KERJA ATAS
ELEMENELEMEN GERAKAN:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Menjangkau (Reach)
Mengangkut (Move)
Memutar (Turn)
Menekan (Aplly Pressure)
Memegang (Grasp)
Mengarahkan (Position)
Melepas (Release)
Melepas Rakit (Disassemble atau
Disengange)
Gerakan mata (Eye Times)
Gerakan anggota badan, Kaki dan Telapak
kaki (Body, Leg, Foot)
Thank you
for the attention
PENGUKURAN WAKTU KERJA
DENGAN METODE
PENGUKURAN TIDAK
LANGSUNG
Indah Sibuea
240110060023
7.1 PENGUKURAN KERJA DENGAN
METODE STANDARD
DATA/FORMULA
Beberapa aktifitas pengukuran kerja sering
kali dilaksanakan hanya untuk satu jenis
operasi tertentu saja dan sama sekali tidak ada
pemikiran jauh bahwa data yang diperoleh akan
bisa dimanfaatkan untuk operasi kerja lainnya.
Langkah ini tentunya tidak efisien, kerena
bagaimanapun
berbagai
macam
pekerjaan/operasi akan memiliki elemenelemen
kerja yang sama.
Sebagai contoh, dalam pekerjaan
pekerjaan
permesinan
dengan
menggunakan berbagai jenis mesin
perkakas hampir semua elemen kerja yang
ada akan sama (baik prosedur maupun
waktu)terkecuali waktu permesinan atau
pemotongannya.
Contoh lain, akan dicoba menetapkan
waktu baku untuk pembuatan lubang
dengan proses drilling dimana dalam hal
ini data yang berkaitan dengan settingup
maupun handling time sudah dibakukan
(Seperti pada tabel)
TABEL 7.1
DATA WAKTU PERSIAPAN UNTUK SENSITIVE DRILLS
No.
Deskripsi Kegiatan
Waktu
(menit)
1.
Benda kerja kecil dipasang di jig dimana dapat dimana dapat
ditangani secara mudah dengan tangan
15.00
2.
Benda kerja kecil dipasang dicatok
15.00
3.
Benda kerja kecil dipasang di meja dengan satu atau dua sabuk
pengikat
15.00
4.
Benda kerja kecil dipasang di meja dengan satu atau dua sabuk
pengikat
30.00
5.
Benda kerja kecil dipasang di jig dan jig terpasang pada sebuah
catok
30.00
6.
Benda kerja ukuran medium dipasang pada satu atau dua sabuk
pengikat
30.00
7.
Benda kerja ukuran medium dicegah dari kemungkinan berputar
pada mejanya dengan sebuah alat pemegang yang terpasang pada
TSlot.
Benda kerja yang berbentuk lingkaran seperti washer, collars,
bushing dan sleeves tepasang pada meja dengan sebuah baut
penarik pada sumbunya.
15.00
8.
15.00
TABEL 7.2.
WAKTU PEMASANGAN BENDA KERJA PADA CATOK DAN
PENGAMBILANNYA UNTUK SENSITIVE DRILLS
Elemen Kegiatan
Waktu (dalam 0,01 menit)
A
B
C
D
E
F
12
12
12
12
12
12
10
10
10
08
08
08
08
4. Mengencangkan setscrew
12
12
12
12
5. Mengendorkan setscrew
06
06
06
06
05
05
05
05
08
08
08
8. Mengambil benda kerja dari jig
08
08
08
08
08
08
9. Membersihkan geram
12
12
12
12
12
12
45
50
63
63
68
81
1. Mengambil benda kerja dan menempatkan jig
2. Memasang tutup pengikat mengencangkan lock
screw
3. Mengencangkan thumb screw
6. Mengendorkan thumb screw
7. Melepaskan tutup pengikat dan mengendorkan lock
screw
Total
Catatan:
Tambahkan 0,32 menit bila jig diikat pada meja
Tambahkan 0,07 menit untuk setiap tambahan thumb
screw
Tambahkan0,08 menit untuk setiap tambahan set screw
Keterangan:
A = Benda kerja dipegang dengan Thumb Screw
B = Benda kerja dipegang dengan Set Screw
C = Benda kerja dipegang dengan Thumb & set Screw
D = Benda kerja dipegang dengan Cover Strap & Thumb
Screw
E = Benda kerja dipegang dengan Cover Strap & Set Screw
F = Benda kerja dipegang dengan Cover Strap, Thumb ‘
Screw, & Set Screw
TABEL 7.3
MACHINE MANIPULATION TIME UNTUK SENSITIVE
DRILLS
Elemen Kegiatan
Waktu
(dalam 0,01 menit)
A
B
C
D
1. Memasang bushing pada jig
06
06
2. Memasang drill pada chuck
04
04
3. Memajukan drill untuk operasi kerja
04
04
04
04
4. Mengangkat drill dari lubang
03
03
03
5. Mengambil bushing dari jig
05
05
6. Mengambil drill dari chuck
03
03
Catatan:
Tambahkan 0,15 menit bilamana chuck dengan tipe yang mampu digantikan
cepat tidak digunakan (kasus B dan C). Tambahkan 0,06 menit untuk
memajukan benda kerja mendekati spindle. Tambahkan 0,05 menit bilamana
reamer diberi pelumas terlebih dahulu sebelum memasuki lubang.
Misalkan suatu operasi pembuatan lubang diameter ¼” pada
ujung sebuah poros dapat ditetapkan estimasi waktu baku
untuk penyelesaiannya dengan metoda Standard data, yaitu
sbb:
Pemasangan dan pengambilan benda kerja
(class B, work held by set screw)
: 0,50 menit
Machine manipulation
(class A, drilling one drill & no bushing)
: 0,07 menit
Pengedrillan lubang diameter ¼”
(data diperoleh dari stop watch time study)
: 0,54 menit +
Total normal time per unit benda kerja
: 1,17 menit
5 % waktu longgar (allowance time)
: 0,06 menit +
Total waktu baku yang ditetapkan
: 1,17 menit
Setup time untuk proses ini (cukup
sekali dilaksanakan selama proses kerja
berlangsung)
: 15,00 menit
Dari langkahlangkah tersebut, jelah
metoda standard data:
Sangat sederhana
Lebih mudah/cepat dilaksanakan
Mengurangi aktivitasaktivitas
pengukuran kerja tertentu
Mempercepat proses yang diperlukan
untuk menetapkan waktu baku
Cenderung memberikan ketelitian dan
konsistensi terhadap waktu baku yang
dibutuhkan untuk penyelesaian
pekerjaan.
7.2 PENGUKURAN KERJA DENGAN
METODE ANALISA REGRESI
Pengukuran Kerja Dengan Metode
Analisa Regresi:
Bilamana sejumlah data waktu dapat
diperoleh melalui beberapa
eksperimen, dan dikaitkan dengan
satu atau beberapa variabel tertentu.
Contoh berikut akan memperjelas bagaimana
aplikasi metode analisa regresi atau multiple
regresi dapat dikembangkan.
Suatu aktivitas pengukuran waktu kerja telah
dilakukan terhadap kegiatan pemasangan
lembaran atap asbes dalan konstruksi bangunan
perumahan. Operator akan meletakkan atap
asbes tersebut pada posisi tertentu yang
dikehendaki, memmbuat beberapa lubang
(drilling) dan kemudian mengencangkannya
dengan menggunakan baut berulir
dri hasil studi diperoleh data yang menunjukkan
bahwa waktu yang dibutuhkan untuk proses
pengerjaan
pembuatan
lubang
dan/atau
pengencangan ulir akan bervariasi.
Bilamana data waktu tersebut kemudian diplotkan akan
diperoleh kecenderungan bahwa polanya akan berupa
garis lurus. Kondisi seperti ini yang disebut “regresi
linear” seperti yang ditunjukkan pada gambar.
Gambar 7.3
Model Garis regresi dalam proses Drilling Holes & Fixing Screw
7.3 PENETAPAN WAKTU BAKU DENGAN
DATA
WAKTU GERAKAN
(PREDETERMINED MOTION)
Predetermined Time System akan terdiri
dari suatu kumpulan data waktu dan
prosedur sistematik dengan menganalisa
dan membagibagi setiap operasi
kerja(manual) yang dilaksanakan oleh
operator ke dalam gerakangerakan kerja,
gerakangerakan anggota tubuh (body
movements) ataupun elemenelemen
gerakan manual lainnya dan kmeudian
menetapkan nilai waktu masingmasing
berdasarkan waktu yang ada.
Aplikasi predetermined time system mengharuskan
membagibagi secara detail operasi kerja yang akan
diukur dalam gerakangerakan dasar (basic motion)
sesuai dengan siatem yang akan dipakainya nanti.
Berbagai cara pembagian suatu pekerjaan atas
elemenelemen gerakan telah melahirkan beberapa
metoda penentuan waktu baku secara sintesa.
Diantaranya:
Analisa Waktu gerakan (Motion Time Analysis)
Waktu Gerakan Baku (Motion Time Standard)
Faktorfaktor Kerja (Works Factors)
Pengukuran Waktu Gerakan (Motion Time
Measurement)
Pengukuran Waktu Gerakan Dasar (Basic Motion Time)
Predetermined time system atau metoda pengukuran kerja
dengan menggunakan waktu gerakan ini mempunyai
beberapa kelebihan, diantaranya:
Waktu penyelesaian operari kerja dapat ditentukan sebelum
operasi dilaksanakan.
Waktu baku untuk setiap operasi kerja dapat ditentukan
secara cepat.
Biaya untuk menetapkan waktu baku rendah.
Dll.
Meskipun banyak keuntungan ataupun kelebihan
yang bisa diperoleh dari metoda atau sistem
pengukuran kerja dengan predetermined time
system, satu hal yang harus dicatat dan
diperhatikan benarbenar bahwa sistem ini hanya
dapat diaplikasikan oleh orang yang mampu dan
terlatih dengan baik.
7.3.1 SISTEM FAKTOR KERJA
(WORK FACTOR SYSTEM)
Sistem faktor kerja merupakan salah satu sistem
dari Predetermined Time System yang paling awal dan
secara luas diaplikasikan. Sistem ini memungkinkan
untuk menetapkan waktu untuk pekerjaanpekerjaan
manual dengan menggunakan data waktu gerakan yang
telah ditetapkan terlebih dahulu.
Langkalangkah yang harus dilaksanakan adalah:
1. Membuat suatu analisa detail setiap langkah kerja
yang ada berdasarkan empat variabel yang
merupakan dasar utama pelaksanaan kerja (anggota
tubuh, kerja perpindahan gerakan, manual control
dan berat/hambatan yang ada) dan menggunakan
data faktor kerja sebagai unit pengukurnya.
2. menetapkan waktu baku yang tepat .
VARIABELVARIABEL UTAMA
DARI FAKTOR KERJA
Anggota tubuh yang digunakan diperhatikan enam
anggota tubuh manusia yi : jari, lengan, putaran lengan,
badan bagian atas, telapak kaki dan kaki. Masingmasing
gerakan anggota tubuh ini akan memiliki data waktu
gerakan. Variabel jarak (distance)
ialah jarak lurus antara titik dimulainya gerakan
sampai saat gerakan tersebut berhenti.
Kontrol manual juga akan mempengaruhi lamanya
gerakan. Semakin besr kontrol manual yang diperlukan,
semakin besr pula waktu yang dibutuhkannya. Besar
kecilnya kontrol disebabkan oleh beberapa faktor, antara
lain:
Faktor kerja dari keadaan perhentian yang pasti
(Definite Stop WorkFactor)
Faktor kerja pengarahan (Directional Control Work
Factor : Steer)
Faktor kerja kehatihatian (Care workFactor :
Precaution)
Faktor kerja perubahan arah gerak (Change of
Direction Work Factor)
Keempat variabel beserta variabel berat atau
tahanan dan jarak disebut faktorfaktor kerja
Di dalam kerja ada dua gaya yang harus
diperhatikan benarbenar yaitu berat benda
kerja yang harus dipindahkan dan tahanan
yang harus diatasi. Kedua variabel ini
merupakan faktor kerja yang harus
dipertimbangkan pula dalam menetapkan
waktu berdasarkan metoda Work – factor
System
Variabel tahanan misalnya pada pekerja
mendorong sebuahbenda kerja, menekan
pegas, dll. Berat dan tahanan akan sangat
tergantung pada penggunaan anggota tubuh,
jenis sex dari operator, dll.
(METHODSTIME
MEASUREMENT)
Pengukuran Waktu Metoda (MethodsTime
Measurement) adalah suatu sistem penetapan awal
waktu baku yang dikembangkan berdasarkan studi
gambar gerakangerakan kerja dari suatu operasi kerja
industri yang direkam dalam film.
Sistem ini didefenisikan sebagai suatu prosedur
untuk menganalisa setiap operasi atau metoda kerja
(manual operation) ke dalam gerakangerakan dasar
yang diperlukan untuk melaksanakan kerja tersebut,
dab kemudian menetapkan stantard waktu dari
masingmasing gerakan tersebut berdasarkan ,acam
gerakan dan kondisikondisi kerja masingmasing yang
ada.
PENGUKURA WAKTU METODA MEBAGI
GERAKANGERAKAN KERJA ATAS
ELEMENELEMEN GERAKAN:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Menjangkau (Reach)
Mengangkut (Move)
Memutar (Turn)
Menekan (Aplly Pressure)
Memegang (Grasp)
Mengarahkan (Position)
Melepas (Release)
Melepas Rakit (Disassemble atau
Disengange)
Gerakan mata (Eye Times)
Gerakan anggota badan, Kaki dan Telapak
kaki (Body, Leg, Foot)
Thank you
for the attention