KESALAHAN MORFOLOGI DALAM BAHASA INDONESIA FORMAL INTERFERENSI BAHASA BATAK TOBA OLEH GURU-GURU DI KECAMATAN SIBORONG-BORONG.

KESALAHAN MORFOLOGI DALAM BAHASA INDONESIA
FORMAL INTERFERENSI BAHASA BATAK TOBA OLEH
GURU-GURU DI KECAMATAN SIBORONG-BORONG

SKRIPSI

Dinyatakan telah Memenuhi Persyaratan
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sastra

Oleh

JEKKI GUNAWAN SINAGA
NIM 209510004

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

ABSTRAK

Jekki Gunawan Sinaga, Nim 209510004. Kesalahan Morfologi Dalam Bahasa
Indonesia Formal Interferensi Bahasa Batak Toba Oleh Guru-Guru di
Kecamatan Siborong-borong. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan morfologi dalam
bahasa Indonesia formal interferensi bahasa Batak Toba oleh guru-guru di
kecamatan Siborong-borong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif kualitatif. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik rekam dan studi pustaka, dengan teknik rekam, peneliti akan merekam
berbagai ujaran komunikasi formal yang dilakukan guru ketika mengajar. Dan
dilanjut dengan teknik studi pustaka, peneliti akan mencari dan mengumpulkan
bahan dan informasi yang berhubungan dengan penelitian masalah yang diteliti.
Hasil penelitian yang dicapai bahwa keenam rekaman guru-guru
dikecamatan siborong-borong yang dianalisis, terdapat kesalahan morfologi dari
segi afiksasi, prefiks, sufiks, dan imbuhan, guru-guru banyak mengucapkan katakata dengan menghilangkan awal me- dan akhiran -kan serta terdapat juga
kesalahan afiksasi, morfem men- disingkat n, morfem meny disingkat ny, dan
morfem meng disingkat ng serta guru tersebut juga mengucapkan kata dalam
bahasa Indonesia yang memakai awalan me- menjadi awalan ma- dan akhiran –an
menjadi akhiran –on pada bahasa Batak Toba.


Kata Kunci : Interlingual, Morfologi, Bahasa Batak Toba

i

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi
dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
tertulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka

Medan,

September 2016

Jekki Gunawan Sinaga
NIM. 209510004

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kasih dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang harus diselesaikan sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. Selain persyaratan
akademis, skripsi ini merupakan ungkapan tanggung jawab penulis sebagai
seorang akademis melalui usaha penelitian ilmiah yang diharapkan bermanfaat
bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Apa yang dilakukan melalui penelitian ini mungkin belum mencapai hasil
yang maksimal. Untuk itu, saran dan masukan yang konstruktif dari pembaca
sangat diharapkan. Semoga skripsi ini bisa memberi konstribusi terhadap
pengetahuan dan semoga penelitian ini membantu kegiatan penelitian-penelitian
relevan selanjutnya.
Dalam menyusun skripsi ini, banyak dukungan dan bantuan yang
didapatkan. Untuk itu, rasa hormat dan ucapan terima kasih disampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd. Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,
4. Trisnawati Hutagalung, S.Pd, M.Pd. Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia.

5. Dr. Wisman Hadi, M.Hum. Ketua Program Studi Bahasa dan Sastra
Indonesia.
6. Drs. H. Sigalingging, M.Pd. Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Drs. M. Joharis Lubis, M.Pd. Dosen Pembimbing Akademik.
8. Dr. Mutsyuhito Solin, M.Pd. Dosen Pengarah 1, yang telah memberikan
banyak masukan dan saran-saran.
9. Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd Dosen Pengarah 2, yang telah memberikan
banyak masukan dan saran-saran.
10. Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

ii

11. Siasep Manalu, SE. Camat Siborong-borong
12. Guru-Guru di kecamatan Siborong-borong
13. Ayahanda S.Sinaga, Ibunda R.Sitinjak, kakanda Rumondang Sinaga,
Rebeka Sinaga, adinda Paulus Johan Finensius Sinaga, Florentina Martha
Sinaga, Angelina Sinaga dan Hanna Destaria Sinaga, terimakasih untuk
cinta kasih, doa, nasihat, didikan, semangat dan motivasi yang telah
diberikan selama ini, bahkan untuk semua pengorbanan baik moril

maupun materil sehingga terselesainya skripsi ini.
14. Sri Gustina Limbong, terimakasih untuk doa, semangat dan motivasi yang
telah diberikan selama ini bahkan untuk semua bantuan yang telah
diberikan hingga terselesainya skripsi ini.
15. Abangda Ferry Judo Manik Siketang, Roy Sarumaha dan seluruh rekanrekan Judo Gym yang lain, terima kasih atas dukungan dan motivasinya.
Semoga ketulusan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis
menjadi berkat bagi kita semua. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Akhir kata penulis menyampaikan terima kasih.

Medan, September 2016
Penulis,

Jekki Gunawan Sinaga
NIM. 209510004

iii

DAFTAR TABEL


TABEL 4.1

KESALAHAN MORFOLOGI REKAMAN IBU
ROSLI SIMBOLON ................................................................... 31

TABEL 4.2

KESALAHAN MORFOLOGI REKAMAN IBU
TUMIAR NAIBAHO .................................................................. 35

TABEL 4.3

KESALAHAN MORFOLOGI REKAMAN IBU
MARIA NAIBAHO ..................................................................... 37

TABEL 4.4

KESALAHAN MORFOLOGI REKAMAN IBU
SANTI SITANGGANG............................................................... 39


TABEL 4.5

KESALAHAN MORFOLOGI REKAMAN IBU
ARNI SITANGGANG................................................................. 42

TABEL 4.6

KESALAHAN MORFOLOGI REKAMAN BAPAK
TOGAR SITANGGANG ............................................................ 44

vi

DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1

REKAMAN GURU BAHASA
INDONESIA (IBU ROSLI SIMBOLON) .......................... 51

LAMPIRAN 2


REKAMAN GURU BAHASA
INDONESIA (IBU TUMIAR NAIBAHO) ......................... 52

LAMPIRAN 3

REKAMAN GURU BAHASA
INDONESIA (IBU MARIA NAIBAHO) ........................... 56

LAMPIRAN 4 REKAMAN GURU BIOLOGI
(IBU SANTI SITANGGANG) ............................................. 59
LAMPIRAN 5

REKAMAN GURU BAHASA
INDONESIA (IBU ARNI SITANGGANG) ....................... 61

LAMPIRAN 6

REKAMAN GURU MATEMATIKA
(BAPAK TOGAR SITANGGANG) ................................... 64


vii

DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL................................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A.
B.
C.
D.
E.
F.

LatarBelakang ........................................................................................... 1
IdentifikasiMasalah ................................................................................... 5
PembatasanMasalah .................................................................................. 5
RumusanMasalah ...................................................................................... 6

TujuanPenelitian ....................................................................................... 6
ManfaatPenelitian ..................................................................................... 6

BAB II KERANGKA TEORETIS .................................................................... 8
A. Sejarah Bahasa Indonesia dan Sejarah Batak Toba .................................. 8
1. Sejarah Bahasa Indonesia .................................................................... 8
2. Sejarah Batak Toba ............................................................................. 9
B. Analisis Kesalahan Berbahasa .................................................................. 11
1. Pengertian Analisis.............................................................................. 11
2. Pengertian Kesalahan Berbahasa ........................................................ 11
3. Transfer Intralingual............................................................................ 14
C. Morfologi .................................................................................................. 17
1. Pengertian Morfologi .......................................................................... 17
2. Kesalahan Morfologi ........................................................................... 18
a. Kesalahan Afiksasi ........................................................................ 18
b. Kesalahan Reduplikasi .................................................................. 21
c. Kesalahan Pemajemukan .............................................................. 21
D. Interferensi ................................................................................................ 22
1. Pengertian Interferensi ........................................................................ 22
2. Interferensi Bidang Morfologi ............................................................ 22

E. Suku Batak Toba ....................................................................................... 23
1. Pengertian Suku/Suku Bangsa ............................................................ 23
2. Batak Toba .......................................................................................... 24
3. Sekilas Tentang Tata Bahasa Batak Toba .......................................... 25
a. Awalan ma- ................................................................................... 25
b. Struktur Kalimat ............................................................................ 25

iv

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 27
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................... 27
Metodologi Penelitian ............................................................................... 27
Sumber Data .............................................................................................. 28
Instrumen Penelitian.................................................................................. 28
Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 28
Teknik Analisis Data ................................................................................. 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ................................... 30
A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 30
1. Rekaman Guru Bahasa Indonesia (Ibu Rosli Sitanggang) .................. 30
2. Rekaman Guru Bahasa Indonesia (Ibu Tumiar Naibaho) ................... 31
3. Rekaman Guru Bahasa Indonesia (Ibu Maria Naibaho) ..................... 35
4. Rekaman Guru Biologi (Ibu Santi Sitanggang) .................................. 38
5. Rekaman Guru Bahasa Indonesia (Ibu Arni Sitanggang) ................... 40
6. Rekaman Guru Matematika (Bapak Togar Sitanggang) ..................... 42
B. Pembahasan Penelitian .............................................................................. 44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 48
A. Kesimpulan ............................................................................................... 48
B. Saran.......................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 50
LAMPIRAN ......................................................................................................... 51

v

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa adalah suatu alat yang dipakai oleh manusia untuk berkomunikasi
dengan sesamanya. Selain untuk komunikasi bahasa juga dapat sebagai alat
menggambarkan perasaan seseorang, dan sebagai penanda identitas seseorang.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) pengertian dari bahasa adalah
“sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat
untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri”. Dari pengertian
diatas dapat diambil kesimpulan bahwa bahasa itu adalah aspek yang sangat
penting dalam kehidupan sosial bermasyarakat.
Pengguna bahasa cenderung menguasai lebih dari satu bahasa, oleh sebab
itulah ada yang dinamakan sebagai bahasa pertama dan juga bahasa kedua.
Bahasa pertama adalah bahasa yang pertama diperoleh dan dikuasainya,
sedangkan bahasa kedua adalah bahasa yang dipelajari setelah menguasai bahasa
pertama. Bahasa pertama kita dapatkan ketika masih kecil, ada dua teori yang
mengklaim mengenai pemerolehan bahasa pertama ini, yaitu teori behaviorisme
dan teori mentalisme. Teori behaviorisme mengatakan adanya stimulus dan
respon dalam mendapatkan bahasa pertama, sedangkan teori mentalisme
mengatakan bahwa si anak telah dibekali kemampuan berbahasa sejak lahir.
Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku bangsa
dan juga bahasa daerah. Biasanya anak dalam masyarakat Indonesia terlahir
dengan menguasai bahasa daerah (bahasa pertama) terlebih dahulu sebelum
menguasai bahasa Indonesia (bahasa kedua), hal tersebutlah yang menjadi

1

2

penyebab banyaknya para pengguna bahasa Indonesia dalam proses komunikasi
(menggunakan bahasa Indonesia) selalu dipengaruhi oleh bahasa pertama
terutama dalam komunikasi lisan. Fenomena yang diakibatkan oleh penguasaan
bahasa daerah terhadap penggunaan bahasa Indonesia adalah terjadinya
kesalahan morfologi dikarenakan adanya transfer interlingual.
Pengertian

kesalahan

berbahasa

menurut

Corder

(1982)

adalah

“pelanggaran terhadap kode etik berbahasa”. Pelanggaran ini bukan hanya
bersifat

fisik,

melainkan

juga

merupakan

tanda kurang

sempurnanya

pengetahuan dan penguasaan terhadap kode. Morfologi menurut Badudu (1984)
adalah “ ilmu bahasa yang membicarakan morfem dan bagaimana morfem itu
dibentuk menjadi sebuah kata”. Kesalahan berbahasa yang diakibatkan oleh
transfer interlingual adalah kesalahan yang terjadi karena ada pengaruh dari
bahasa pertama terhadap bahasa kedua yang sedang dipelajari. Menurut Annura
Wulan Darini dalam Jurnal Interferensi Fonologi, Morfologi, dan Leksikal dalam
Komunikasi Formal Mahasiswa Sastra Indonesia (2011:12) dijelaskan bahwa
meN- menjadi ny-. Bisa saja ini dapak pengangguran, kalau
nggak nyopet (a1), ya ngrampok (b1), bahkan yang paling
update mereka sering njarah (c1) swalayan. Nyopet = ny +
copet. Bentuk nyopet merupakan bentuk yang terdiri dari aterater ny- diikuti kata dasar yang diawali dengan wiyandana
(huruf mati) ringan /c/ sehingga huruf awal yakni /c/ menjadi
luluh setelah direkatkan dengan ater-ater ny- bentuk ini akan
berubah menjadi kata kerja aktif dalam bahasa Indonesia
mencopet yang terbentuk dari unsur awalan men- kaat dasar
copet. (b1) Ngrampok = ng + rampok N- menjadi n-. Bentuk
ngerampok merupakan bentuk yang terdiri dari ater-ater ngdiikuti kata dasar yang diawali dengan wiyandana (huruf mati)
berat; /j/, /g/, /b/, /d/, /dh/, /r/, /l/ sehingga huruf awal yakni /r/
dibaca tetap setelah direkatkan dengan ater-ater ng-, bentuk ini
akan berubah menjadi kata kerja aktif dalam bahasa Indonesia
merampok yang terbentuk dari unsur awalan me-, kata dasar
rampok (c1) Njarah = n + jarah. Bentuk njarah merupakan
bentuk yang terdiri dari ater-ater n- diikuti kata dasar yang

3

diawali dengan wiyandana (huruf mati) berat; /j/ sehingga huruf
awal yakni /j/ dibaca tetap setelah direkatkan dengan ater-ater nbentuk ini akan berubah menjadi kata kerja aktif dalam bahasa
Indonesia menjarah yang terbentuk dari unsur awalan me- kata
dasar jarah. Bentuk akhiran –nya. Bentuk interferensi :
jadwalnya mata kuliah IAD ini bentrok sama mata kuliah lain
pak. Bentuk Baku : Jadwal mata kuliah IAD ini berntrok sama
mata kuliah lain pak. Bentuk Interferensi : ya seperti
kesimpulannya kemarin bahwa konsernya Lady Gaga memang
tidak jadi di laksanakan di Indonesia. Bentuk baku : ya seperti
kesimpulannya kemarin bahwa konser Lady Gaga memang tidak
jadi dilaksanakan di Indonesia. Fungis utama dari akhiran –nya
adalah menyatakan milik untuk orang ketiga. Oleh karena itu,
penggunaan akhiran –nya dalam penggunaan bahasa Indonesia
sebaiknya dihindari agar tidak merusak struktur kata serta
kalimat yang sedang diujarkan. Proses morfofonemik;
meluluhkan dan tidak meluluhkan fonem pada proses afiksasi.
Bentuk interferensi : sebagian orang justru akan menertawakan
perempuan yang percaya diri memakai rok mini ditengah
keramaian kota, dalam arti tidak pada tempatnya, Analisis :
menertawakan = me + tertawa + kan. Maka bentuk yang tepat
adalah menertawakan awalan me- akan berubah menjadi menatau luluh karena bertemu dengan kata dasar yang diawali
fonem /t/ dan diikuti dengan vokal. Bentuk Interferensi :
seandainya semua manusia mentaati norma dan hukum yang
telah ada kasihan aparat dong nggak ada kerjaannya. Analisis :
mentaati = me + taat + i. Unsur me + taat + i jika digabung
menjadi kata yang berfungsi sebagai kata kerja akan menjadi
menaati. Hal ini dikarenakan kata dasar “taat”
Suku Batak Toba merupakan satu dari ratusan suku bangsa yang ada di
Indonesia. Suku bangsa yang terkenal dengan logatnya yang keras ini sering
mengalami kesalahan interlingual dalam berkomunikasi, yang diakibatkan
adanya pergesekan antara bahasa pertama dan bahasa kedua. Masyarakat Batak
Toba cenderung mentransfer bahasa Batak Toba kepada anaknya semenjak lahir
daripada mentransfer bahasa Indonesia, dengan kata lain masyarakat ini
cenderung memiliki bahasa Batak Toba sebagai bahasa pertama dan bahasa
Indonesia akan mereka pelajari ketika duduk dibangku sekolah dasar.

4

Kasus yang sering terjadi adalah ketika melakukan komunikasi dengan
menggunakan bahasa Indonesia para pengguna bahasa Batak Toba sebagai
bahasa pertama dengan tidak sadar akan mengalami kesalahan-kesalahan dalam
berbahasa jika dikaji dalam struktur bahasa Indonesia yang baik. Hal seperti itu
memang tidak masalah dalam komunikasi, karena sifat dari komunikasi adalah
mengertinya kedua belah pihak yang sedang melakukan komunikasi tersebut
terhadap ujarannya masing-masing, namun yang menjadi permasalahannya
adalah rusaknya kaidah bahasa Indonesia dalam bentuk lisan dan tulisan.
Kesalahan berbahasa sering terjadi pada masyarakat Batak Toba karena
pengaruh dari bahasa pertama mereka yaitu bahasa Batak Toba. Dalam kegiatan
bertutur hal itu akan kelihatan, bahkan kita dapat mengidentifikasi siapakah
mereka itu pada saat mereka berbicara (menentukan indentitas). Logat dan
bahasa yang keras cenderung terjadi setiap masyarakat Batak Toba melakukan
kegiatan komunikasi, hal tersebut telah menjadi kebiasaan dan hampir telah
mendarah daging karena masyarakat batak toba cenderung lebih mengutamakan
bahasa pertama mereka (bahasa Batak Toba) daripada bahasa kedua (bahasa
Indonesia).
Dalam kegiatan komunikasi, masyarakat Batak Toba akan memilih
bahasa yang mereka pakai tergantung bagaimana identitas lawan komunikasinya,
jika lawan komunikasinya adalah sesama mereka yang juga dari suku bangsa
Batak Toba, otomatis mereka akan menggunakan bahasa Batak Toba, namun jika
sebaliknya barulah bahasa Indonesia digunakan. Jika mereka lebih sering
berinteraksi dengan sesama masyarakat Batak Toba, sudah pasti bahasa
Indonesia tidaklah menjadi kebutuhan penting bagi mereka, seperti yang terjadi

5

di daerah Samosir dan Toba, bahkan guru di sekolah mengajar cenderung
menggunakan bahasa Batak Toba, jika mengajar dalam bahasa Indonesia akan
terlihat betapa banyak pengaruh dari bahasa Batak Toba terhadap penggunaan
bahasa Indonesia. Hal itu tidak hanya terjadi pada guru dalam situasi formal,
banyak orang-orang yang berlatar belakang suku Batak Toba yang mempunyai
profesi formal seperti pejabat pemerintahan, pastor, pendeta, dll juga akan
mengalami kesalahan berbahasa ketika melakukan komunikasi formal dalam
bahasa Indonesia.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka ada beberapa masalah yang dapat
diidentifikasi, yaitu:

1. Adanya kesalahan morfologi pada penjelasan materi yang disampaikan
guru kepada siswa
2. Guru masih menggunakan bahasa pertama (bahasa Batak Toba) saat
menjelaskan materi pembelajaran didepan kelas

C. Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas ruang lingkup pada pembahasan, maka peneliti
membatasi masalah agar cakupannya menjadi lebih fokus. Pembatasan masalah
dalam penelitian ini mencakup kesalahan morfologi dalam bahasa Indonesia
formal yang disebabkan oleh interferensi bahasa Batak Toba pada pengguna
bahasa Batak Toba sebagai bahasa pertama dalam ujaran lisan (profesi Guru di
Kecamatan Siborong-borong)

6

D. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah
yang telah dipaparkan di atas, maka perlu dirumuskan masalah yang akan diteliti
agar penelitian lebih fokus. Maka permasalahan dalam penelitian ini dibedakan
menjadi dua hal.
1. Bagaimana bentuk kesalahan morfologi pada penjelasan materi yang
disampaikan guru
2. Bagaimana penggunaan bahasa pertama pada guru saat menjelaskan
materi pembelajaran

E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. untuk

mengetahui

bagaimana

bentuk

kesalahan

morfologi

yang

disebabkan oleh interferensi bahasa Batak Toba pada pengguna bahasa
Batak Toba sebagai bahasa pertama dalam berbahasa Indonesia lisan
ragam formal (profesi guru),
2. untuk mengetahui bagaimana pengaruh bahasa pertama dalam masyarakat
Batak Toba terhadap penggunaan bahasa kedua (bahasa Indonesia).

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah suatu penelitian memberikan sumbangan baik
ke arah pengembangan ilmu maupun pemecahan masalah yang bersifat praktis.
Untuk itu diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat baik secara teoretis maupun
praktis.

7

1. Manfaat Teoretis

a. Manfaat teoretis dalam penelitian ini dapat menambah pengetahuan
mengenai kesalahan interlingual dalam berbahasa.
b. Dapat menambah pengetahuan tentang kesalahan morfologi yang
disebabkan oleh interferensi bahasa Batak Toba pada guru-guru di
kecamatan siborong-borong

2. Manfaat Praktis

a. Menambah satu bacaan bagi dunia kepustakaan dalam khasanah
dalam kajian Sosiolinguistik.
b. Memberi motivasi kepada mahasiswa yang mengadakan penelitian
sejenis, agar dapat dikembangkan lebih lanjut.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Keenam rekaman guru-guru dikecamatan siborong-borong yang dianalisis,
terdapat kesalahan morfologi dari segi afiksasi morfem men- disingkat n,
morfem meny disingkat ny, dan morfem meng disingkat ng
2. Keenam rekaman guru-guru dikecamatan siborong-borong yang dianalisis,
terdapat kesalahan morfologi dari segi prefiks, guru-guru banyak
mengucapkan kata-kata dengan menghilangkan awal me3. Keenam rekaman guru-guru dikecamatan siborong-borong yang dianalisis,
terdapat kesalahan morfologi dari segi sufiks menghilangkan akhiran –kan
dan akhiran –an berubah menjadi –on
4. Keenam rekaman guru-guru dikecamatan siborong-borong yang dianalisis,
terdapat kesalahan morfologi imbuhan me- berubah menjadi ma-

48

49

B. Saran
1. Penelitian ini bisa dikembangkan lebih lanjut untuk penelitian-penelitian
yang lebih spesifik terhadap interferensi bahasa Batak Toba dengan kajian
yang menarik, sampel besar, dan teknik analisis yang lebih mendalam
untuk mendapatkan hasil kajian yang sempurna
2. Penelitian ini berharap dapat menjadi bahan masukan kepada guru-guru di
kecamatan siborong-borong agar menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar dan tidak mencampurkan bahasa pertama, bahasa Batak
Toba dengan bahasa kedua, bahasa Indonesia saat menjelaskan materi di
depan kelas.

50

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta : Balai Pustaka
Dulay, Heidi, Burt, Marina, Krashen, Stephen. 1982. “Language Two”. Oxford:
Oxford University Press.
George, H. V, Common Errors in Language Learning ; Insight From English.
(Massachusetts : Newbury House Publisher, 1972)
Leonie Agustina, Abdul Chaer. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta :
Rineka Cipta.
Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Nurhadi, Roekhan. 1990. Dimensi-dimensi dalam Belajar Bahasa Kedua.
Bandung: Sinar Baru.
S. Corder, Pit. 1982. Eror Analysis and Interlanguage. Oxford University Press.
Sinaga, Anicetus, B. 2002. Tata Bahasa Batak Toba. Medan: Bina Media.
Tarigan, Guntur H. (1997). Analisis Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Depdikbud.
Wulan Annura, 2011. “Interferensi Fonologi, Morfologi, dan Leksikal dalam
Komunikasi Formal Mahasiswa Sastra Indonesia” Jurnal Sastra Indonesia
Universitas Airlangga Jurusan Sastra Indonesia
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Wikipedia_bahasa_indonesia (diakses pada tanggal
6 september 2013)