PENGARUH PEMBELAJARAN KONTESTUAL DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN GAYA
BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MEKANIKA
TEKNIK SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN
TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK
NEGERI 1 LUBUK PAKAM
SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh :
MUHAMMAD SYAFI’I
NIM. 5113111028

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2017


ABSTRAK
Muhammad Syafii, NIM 5113111028: Pengaruh Pembelajaran Kontestual Dan
Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Mekanika Teknik Kelas X Program
Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Skripsi
Universitas Negeri Medan, 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) adanya pengaruh
pembelajaran kontekstual dan konvensional terhadap hasil belajar Mekanika
Teknik siswa; (2) ada pengaruh perbedaan gaya belajar kinestetik terhadap hasil
belajar Mekanika Teknik siswa; dan (3) adanya interaksi antara metode
pembelajaran dengan gaya belajar dalam mempengaruhi hasil belajar Mekanika
Teknik siswa.
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam, semester 1 tahun
ajaran 2016/2017. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas X Teknik
Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam, sedangkan teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah pengambilan sampel cluster random sampling yang terdiri
dari dua kelas yaitu kelas X TGB A dan kelas X TGB B dengan jumlah sampel
penelitian untuk pembelajaran kontekstual terdiri dari 35 siswa dan 35 siswa
untuk pembelajaran konvensional. Angket gaya belajar diberikan untuk
mengelompokkan siswa atas gaya belajar kinestetik dan gaya belajar visual.
Metode penelitian dengan menggunakan kuasi eksperimen dengan desain

penelitian factorial 2 x 2. Uji persyaratan normalitas menggunakan Liliefors dan
uji homogenitas dilakukan dengan uji varians terbesar berbanding varians terkecil
dan untuk gabungan keempat kelompok berasal dari populasi yang bersifat
homogen. Teknik analisis data yang digunakan adalah ANAVA dua jalur dengan
taraf signifikan α = 0,05 dan dilanjutkan dengan uji Schuffe.
Temuan dalam penelitian ini adalah : (1) siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kontekstual memperoleh hasil belajar Mekanika Teknik Lebih
tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional,
dengan harga Fhitung untuk kompetensi pengetahuan = 7,818 > Ftabel = 3,982
kompetensi keterampilan = 4,218 > Ftabel = 3,982 dan kompetensi sikap = 5,203 >
Ftabel = 3,982; (2) siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik memperoleh hasil
belajar yang lebih tinggi pada siswa yang memiliki gaya belajar visual pada
kopetensi pengetahuan dengan Fhitung = 12,368 > Ftabel = 3,982; (3) terdapat
interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar
mekanika teknik kompetensi sikap, degnan harga Fhitung = 4,602. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kontekstual lebih baik daripada
model pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar mekanika
teknik kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap, siswa yang memiliki
gaya belajar kinestetik memperoleh hasil belajar mekanika teknik lebih tinggi
daripada siswa yang memiliki gaya belajar visual pada kompetensi pengetahuan.

Kata Kunci

: Model Pembelajaran, Gaya Belajar, Hasil Belajar
i

ABSTRACT
Muhammad shafii, NIM 5113111028: The Effect of Kontestual Learning and
learning style Against the results of the Study of engineering Mechanical
Engineering Program X-class Image of the building a SMK Negeri 1
Lubukpakam. State University of Medan thesis, 2017.
This research aims to know the: (1) presence of the influence of contextual
learning and learning outcomes against conventional Mechanics Engineering
students; (2) there is the influence of the difference of kinaesthetic learning style
against the results of the study of mechanics Engineering students; and (3) the
existence of a inteaksi between learning methods with learning styles in the study
of Engineering Mechanics affect the results of students.
This research was conducted at SMK Negeri 1 Lubuk pakam, the 1st half
of academic year 2016/2017. The population of this research is the entire class X
building techniques SMK Negeri 1 Lubukpakam, while sampling technique used
was cluster sampling random sampling which consists of two classes, namely

class A and class X TGB X TGB B with a total sample of research for contextual
learning consists of 35 students and 35 students to conventional learning. Now
learning styles given to classify students top learning style kinesthetic and visual
learning style. Research method using quasi experimental research design with a
factorial 2 x 2. Test requirements using Liliefors normality and homogeneity of
variance test conducted with the greatest value and the smallest variance for a
combined four groups come from populations that are homogeneous. Data
analysis technique used was ANOVA two paths with significance level α = 0.05
and continued with test Schuffe.
The findings in this study are: (1) students who are taught with contextual
learning model results in higher Engineering Mechanics learning compared to
students taught with the conventional learning, at a price of Fhitung for
competence of knowledge = Ftabel > 7.818 = 3.982 competency skills = Ftabel >
4.218 = 3.982 attitude and competence = Ftabel > 5.203 = 3.982; (2) students who
have a kinesthetic learning style results in higher learning in students who have a
visual learning style on kopetensi knowledge with Fhitung = Ftabel > 12.368 =
3.982; (3) there are interactions between the learning strategy and learning style
against the results of the study of mechanics engineering competencies attitude,
with the price of Fhitung = 4.602. The results of this research show that contextual
learning model is better than the conventional model of learning in enhancing the

competence of engineering mechanics learning outcomes knowledge, skills and
attitudes, students who have a kinesthetic learning style results learn mechanics
engineering higher than students who have a visual learning style on the
competency of knowledge.

Keywords: Model Of Learning, Learning Styles, Learning Outcomes

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Allah
SWT. atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan sehingga proposal ini dapat
terselesaikan dengan baik. Skripsi ini mengungkap pengaruh pembelajaran
kontekstual dan gaya belajar terhadap hasil belajar mekanika teknik.
Dalam kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
sedalam – dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa
arahan dan dorongan. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih dan
penghargaan kepada:
1.


Dr. Zulkifli Matondang, M.Si selaku Pembimbing dan Ketua Prodi
Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan yang telah banyak
membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi dorongan dalam
penyusunan skripsi ini.

2.

Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Penasehat Akademik, Dosen Penguji
dan Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan yang telah
memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan studi.

3.

Drs. Asri Lubis, ST., M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan Universitas Negeri Medan.

4.


Drs. Nono Sebayang, M.Pd sebagai Dosen Penguji Sidang Meja Hijau dan
Sekertaris Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan.

5.

Dr. Ir. Rumilla Harahap, MT sebagai Doen Penguji Meja Hijau.
iii

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.

Halaman
Hasil nilai harian mekanika teknik di SMK Negeri I Lubuk
Pakam................................................................................................. 4

Tabel 2.1


Perbandingan Pembelajaran Kontekstual dengan Konvensional ..... 32

Tabel 3.1

Jumlah Siswa Kelas X Jurusan Teknik Gambar Bangunan ............. 49

Tabel 3.2

Desain Faktorial 2 x 2 ...................................................................... 50

Tabel 3.3

Kisi-kisi Tes Materi Besaran Dan Satuan, Konsep Satuan SI
Sebelum Uji Coba ............................................................................ 56

Tabel 3.4.

Tebel Penilaian Sikap ...................................................................... 57

Tabel 3.5.


Lembar Penilaian Hasil Belajar Mekanika Teknik .......................... 57

Tabel 3.6.

Kisi Kisi Angket Gaya Belajar ........................................................ 59

Tabel 4.1.1. Distribusi frekuensi hasil belajar mekanika teknik kompetensi
pengetahuan yang diajarkan dengan pembelajaran kontekstual ...... 72
Tabel 4.1.2. Distribusi frekuensi hasil belajar mekanika teknik kompetensi
pengetahuan yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional ... 73
Tabel 4.1.3. Distribusi frekuensi hasil belajar mekanika teknik kompetensi
pengetahuan yang memiliki gaya belajar kinestetik ........................ 75
Tabel 4.1.4. Distribusi frekuensi hasil belajar mekanika teknik kompetensi
pengetahuan yang memiliki gaya belajar visual .............................. 76
Tabel 4.1.5. Distribusi frekuensi hasil belajar mekanika teknik kompetensi
pengetahuan yang diajar dengan pembelajaran kontekstual
memiliki gaya belajar kinestetik ...................................................... 78
Tabel 4.6.1. Distribusi frekuensi hasil belajar mekanika teknik kompetensi
pengetahuan yang diajar degan pembelajaran kontekstual

memiliki gaya belajar visual ............................................................ 79
Tabel 4.7.1. Distribusi frekuensi hasil belajar mekanika teknik kompetensi
pengetahuan yang diajar dengan pembelajaran konvensional
memiliki gaya belajar kinestetik ...................................................... 81
Tabel 4.1.8. Distribusi frekuensi hasil belajar mekanika teknik kompetensi
pengetahuan yang diajar dengan pembelajaran konvensional
memiliki gaya belajar visual ............................................................ 82
Tabel 4.2.1. Distribusi frekuensi hasil belajar mekanika teknik kompetensi
keterampilan yang diajarkan dengan pembelajaran kontekstual ..... 84

viii

Tabel 4.2.2. Distribusi frekuensi hasil belajar mekanika teknik kompetensi
keterampilan yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional .. 85
Tabel 4.2.5. Distribusi frekuensi hasil belajar mekanika teknik kompetensi
keterampilan yang diajar dengan pembelajaran kontekstual
memiliki gaya belajar kinestetik ...................................................... 89
Tabel 4.2.6. Distribusi frekuensi hasil belajar mekanika teknik kompetensi
keterampilan yang diajar dengan pembelajaran kontekstual
memiliki gaya belajar visual ............................................................ 91

Tabel 4.2.7. Distribusi frekuensi hasil belajar mekanika teknik kompetensi
keterampilan yang diajar dengan pembelajaran konvensional
memiliki gaya belajar kinestetik ...................................................... 92
Tabel 4.2.8. Distribusi frekuensi hasil belajar mekanika teknik kompetensi
keterampilan yang diajar dengan pembelajaran konvensional
memiliki gaya belajar visual ............................................................ 93
Tabel 4.3.1. Distribusi frekuensi hasil belajar mekanika teknik kompetensi
keterampilan yang diajarkan dengan pembelajaran kontekstual ..... 95
Tabel 4.3.2. Distribusi frekuensi hasil belajar mekanika teknik kompetensi
sikap yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional ............... 96
Tabel 4.3.3. Distribusi frekuensi hasil belajar mekanika teknik kompetensi
sikap yang memiliki gaya belajar kinestetik .................................... 97
Tabel 4.3.4. Distribusi frekuensi hasil belajar mekanika teknik kompetensi
sikap yang memiliki gaya belajar visual .......................................... 99
Tabel 4.3.5. Distribusi frekuensi hasil belajar mekanika teknik kompetensi
sikap yang diajar dengan pembelajaran kontekstual memiliki
gaya belajar kinestetik ................................................................... 100
Tabel 4.3.6. Distribusi frekuensi hasil belajar mekanika teknik kompetensi
sikap yang diajar dengan pembelajaran kontekstual memiliki
gaya belajar visual ......................................................................... 101
Tabel 4.3.7. Distribusi frekuensi hasil belajar mekanika teknik kompetensi
sikap yang diajar dengan pembelajaran konvensional memiliki
gaya belajar kinestetik ................................................................... 103
Tabel 4.3.8. Distribusi frekuensi hasil belajar mekanika teknik kompetensi
sikap yang diajar dengan pembelajaran konvensional memiliki
gaya belajar visual ......................................................................... 104
Tabel 4.4.

Rata-rata Hasil Belajar Mekanka Teknik....................................... 105

Tabel 4.5.1. Hasil Uji Normalitas Data hasil belajar Mekanika Teknik Siswa
Kompetensi Pengetahuan Kelompok A1 dan Kelompok A2 ....... 107

ix

Tabel 4.5.2. Hasil Uji Normalitas Data hasil belajar Mekanika Teknik Siswa
Kompetensi Keterampilan Kelompok A1 dan Kelompok A2 ...... 108
Tabel 4.5.3. Hasil Uji Normalitas Data hasil belajar Mekanika Teknik Siswa
Kompetensi Sikap Kelompok A1 dan Kelompok A2 ................... 108
Tabel 4.6.1 Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Mekanika Teknik Siswa
Kompetensi Pengetahuan Kelompok B1 dan Kelompok B2 ......... 109
Tabel 4.6.2 Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Mekanika Teknik Siswa
Kompetensi Keterampilan Kelompok B1 dan Kelompok B2 ....... 109
Tabel 4.6.3 Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Mekanika Teknik Siswa
Kompetensi Sikap Kelompok B1 dan Kelompok B2 .................... 110
Tabel 4.7.1. Hasil Uji Normalitas Data asil Belajar Mekanika Teknik Siswa
Kompetensi Pengetahuan Kelompok A1B1, A1B2, A2B1 dan
A2B2 .............................................................................................. 110
Tabel 4.7.2. Hasil Uji Normalitas Data asil Belajar Mekanika Teknik Siswa
Kompetensi Keterampilan Kelompok A1B1, A1B2, A2B1 dan
A2B2 .............................................................................................. 111
Tabel 4.7.3. Hasil Uji Normalitas Data asil Belajar Mekanika Teknik Siswa
Kompetensi Sikap Kelompok A1B1, A1B2, A2B1 dan A2B2 ..... 111
Tabel 4.8.1. Hasil perhitungan Uji Homogenitas Varians Data Hasil Belajar
Mekanika Teknik Kompetensi Pengetahuan Kelompok A1 dan
Kelompok A2 ................................................................................. 113
Tabel 4.8.2. Hasil perhitungan Uji Homogenitas Varians Data Hasil Belajar
Mekanika Teknik Kompetensi Keterampilan Kelompok A1 dan
Kelompok A2 ................................................................................. 113
Tabel 4.8.3. Hasil perhitungan Uji Homogenitas Varians Data Hasil Belajar
Mekanika Teknik Kompetensi Sikap Kelompok A1 dan
Kelompok A2 ................................................................................. 114
Tabel 4.9.1. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Varians Data Hasil Belajar
Mekanika Teknik Kompetensi Pengetahuan Kelompok B1 dan
Kelompok B2 ................................................................................. 114
Tabel 4.9.2. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Varians Data Hasil Belajar
Mekanika Teknik Kompetensi Keterampilan Kelompok B1 dan
Kelompok B2 ................................................................................. 115
Tabel 4.9.3. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Varians Data Hasil Belajar
Mekanika Teknik Kompetensi Sikap Kelompok B1 dan
Kelompok B2 ................................................................................. 115
Tabel 4.10.1 Persiapan Perhitungan Uji Barlett.................................................. 117
Tabel 4.10.2. Ringkasan Perhitungan χ2h ............................................................. 117
x

Tabel 4.11.1 Persiapan Perhitungan Uji Barlett.................................................. 117
Tabel 4.11.2. Ringkasan Perhitungan χ2h ............................................................. 118
Tabel 4.12.1 Persiapan Perhitungan Uji Barlett.................................................. 118
Tabel 4.12.2. Ringkasan Perhitungan χ2h ............................................................. 118
Tabel 4.13.1 Ringkasan Data Hasil Penelitian Persiapan Perhitungan
ANAVA Kompetensi Pengetahuan ............................................... 119
Tabel 4.14.1 Ringkasan Data Hasil Penelitian Persiapan Perhitungan
ANAVA Kompetensi Keterampilan .............................................. 123
Tabel 4.14.2. Ringkasan Data Hasil Perhitungan ANAVA Faktorial 2 x 2
Kompetensi Keterampilan ............................................................. 123
Tabel 4.15.1 Ringkasan Data Hasil Penelitian Persiapan Perhitungan
ANAVA kompetensi Sikap ........................................................... 127
Tabel 4.15.2. Ringkasan Data Hasil Perhitungan ANAVA Faktorial 2 x 2
Kompetensi Sikap .......................................................................... 127
Tabel 4.16. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Scheffe ........................................ 131

xi

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1.1 Histogram skor hasil belajar mekanika teknik kompetensi
pengetahuan yang diajar dengan pembelajaran kontekstual ......... 72
Gambar 4.1.3 Histogram skor hasil belajar mekanika teknik kompetensi
pengetahuan yang memiliki gaya belajar kinestetik ...................... 75
Gambar 4.1.4 Histogram skor hasil belajar mekanika teknik kompetensi
pengetahuan yang memiliki gaya belajar visual ............................ 77
Gambar 4.1.6 Histogram skor hasil belajar mekanika teknik kompetensi
pengetahuan yang diajar pembelajaran kontekstual memiliki
gaya belajar visual ......................................................................... 80
Gambar 4.1.8 Histogram skor hasil belajar mekanika teknik kompetensi
pengetahuan yang diajar pembelajaran konvensional memiliki
gaya belajar visual ......................................................................... 83
Gambar 4.2.1. Histogram skor hasil belajar mekanika teknik kompetensi
keterampilan yang diajar dengan pembelajaran kontekstual ......... 84
Gambar 4.2.2. Histogram skor hasil belajar mekanika teknik kompetensi
keterampilan yang diajar dengan pembelajaran konvensional ...... 86
Gambar 4.2.3. Histogram skor hasil belajar mekanika teknik kompetensi
keterampilan yang memiliki gaya belajar kinestetik ..................... 87
Gambar 4.2.4. Histogram skor hasil belajar mekanika teknik kompetensi
keterampilan yang memiliki gaya belajar visual ........................... 88
Gambar 4.2.5. Histogram skor hasil belajar mekanika teknik kompetensi
keterampilan yang diajar dengan pembelajaran kontekstual
memiliki gaya belajar kinestetik .................................................... 90
Gambar 4.2.6. Histogram skor hasil belajar mekanika teknik kompetensi
keterampilan yang diajar dengan pembelajaran kontekstual
memiliki gaya belajar visual .......................................................... 91
Gambar 4.2.7. Histogram skor hasil belajar mekanika teknik kompetensi
keterampilan yang diajar dengan pembelajaran konvensional
memiliki gaya belajar kinestetik .................................................... 93
Gambar 4.2.8. Histogram skor hasil belajar mekanika teknik kompetensi
keterampilan yang diajar dengan pembelajaran konvensional
memiliki gaya belajar visual .......................................................... 94
Gambar 4.3.1 Histogram skor hasil belajar mekanika teknik kompetensi
sikap yang diajar dengan pembelajaran kontekstual ..................... 95
xii

Gambar 4.3.2 Histogram skor hasil belajar mekanika teknik kompetensi
sikap yang diajar dengan pembelajaran konvensional .................. 97
Gambar 4.3.3 Histogram skor hasil belajar mekanika teknik kompetensi
sikap yang memiliki gaya belajar kinestetik ................................. 98
Gambar 4.3.4. Histogram skor hasil belajar mekanika teknik kompetensi
sikap yang memiliki gaya belajar visual ....................................... 99
Gambar 4.3.5. Histogram skor hasil belajar mekanika teknik kompetensi
sikap yang diajar dengan pembelajaran kontekstual memiliki
gaya belajar kinestetik ................................................................. 101
Gambar 4.3.6 Histogram skor hasil belajar mekanika teknik kompetensi
sikap yang diajar dengan pembelajaran kontekstual memiliki
gaya belajar visual ....................................................................... 102
Gambar 4.3.7. Histogram skor hasil belajar mekanika teknik kompetensi
sikap yang diajar dengan pembelajaran konvensional
memiliki gaya belajar kinestetik .................................................. 103
Gambar 4.8.3 Histogram skor hasil belajar mekanika teknik kompetensi
sikap yang diajar dengan pembelajaran konvensional
memiliki gaya belajar visual ........................................................ 105
Gambar 4.4.4 Diagram batang rata-rata hasil belajar mekanika teknik siswa
kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap ...................... 106
Gambar 4.4. Belum terjadinya Interaksi antara Model Pembelajaran dengan
Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Mekanika Teknik
Kompetensi Pengetahuan ............................................................ 122
Gambar 4.5. Belum terjadinya Interaksi antara Model Pembelajaran dengan
Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Mekanika Teknik
Kompetensi Keterampilan ........................................................... 126
Gambar 4.6. Interaksi antara Model Pembelajaran dengan Gaya Belajar
terhadap Hasil Belajar Mekanika Teknik Kompetensi Sikap...... 130

xiii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu pembekalan dan kualitas bagi setiap individu
berupa pembentukan sikap, pengetahan dan keterampilan kerja yang secara
langsung dan tidak langsung. Secara umum, pendidikan dipandang sebagai
sesuatu yang penting untuk meningkatkan harkat dan martabat suatu bangsa dan
untuk meningkatkan kemajuan suatu Negara yang lebih baik dari sebelumnya.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa sistem pendidikan nasional harus
mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta
relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapai tantangan
sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga
perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan
berkesinambungan. Oleh karena itu proses dan mutu pembelajaran perlu
ditingkatkan agar pembelajaran dapat dilaksanakan secara aktif kreatif, efektif dan
menyenangkan sehingga anak didik dapat menggembangkan potensi diri dan
dapat memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian
kecerdasan ahlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
Menjawab tuntutaan peningkatan mutu pendidikan, pemerintah telah
melakukan upaya pengembangan Kurikulum 2013 yang merupakan langkah
1

2

lanjutan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah
dirintis pada tahun 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Mengacu pada isi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20
Tahun 2003 pasal 3 mengenai tujuan pendidikan nasional dan penjelasan pasal 15
yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah
yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dibidang tertentu.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu jenjang pendidikan
menengah dengan kekhususan mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bertujuan untuk mempersiapkan peserta
didik menguasai keterampilan profesional untuk memasuki lapangan kerja dan
sekaligus memberkan bekal untuk melanjutkan pendidikan kejuruan yang lebih
tinggi. Hal ini sejalan dengan tujuan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yakni :
1.

Menyiapkan

siswa

untuk

memasuki

lapangan

kerja

serta

mengembangkan sikap profesional,
2.

Menyiapkan

siswa

agar

mampu

memiliki

karier,

mampu

berkompetensi dan mampu mengembangkan diri,
3.

Menyiapkan tenaga kerja menengah untuk mengisi kebutuhan dunia
usaha dan industri pada saat ini maupun pada saat yang akan datang,

4.

Menyiapkan tamatan agar menjadi Warga Negara yang produktif,
adaptif dan kreatif.

Berdasarkan tujuan Sekolah Menengah Kejuruaan di atas, maka Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) sebagai sub sistem pendidikan nasional seyogyanya

3

mengutamakan mempersiapkan peserta didiknya untuk mampu memilih karir,
memasuki lapangan kerja, berkompetisi dan mengembangkan dirinya dengan
sukses di lapangan kerja yang cepat berubah dan berkembang.
Keberhasilan atau kegagalan suatu pendidikan pada dasarnya dapat dilihat
dari perubahan sikap dan tingkah laku atau dari prestasi hasil pembelajaran yang
dicapai oleh orang yang telah mendapat proses pembelajaran. Tetapi tidak semua
kegiatan pendidikan selalu mendapatkan hasil yang optimal, kadang-kala juga
menemui kegagalan.
SMK Negeri 1 Lubuk Pakam merupakan satu SMK yang memberikan
bekal pengetahuan, teknologi, keterampilan, disiplin, dan sikap etos kerja yang
kuat dan terampil dalam bidangnya. Dari program kejuruan yang ada, salah satu
program studi keahlian yang dimiliki SMK ini adalah program keahlian teknik
gambar bangunan. Pada program keahlian teknik gambar bangunan ada tiga jenis
mata pelajaran yang digolongkan yakni: mata pelajaran Normatif, Adaptif dan
Produktif. Dari ketiga golongan mata pelajaran ini, mata pelajaran produktif
merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting, karena siswa dituntut
untuk mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang merupakan
bekal bagi para siswa nantinya untuk dapat diterapkan dan dikembangkan pada
dunia kerja. Salah satu mata pelajaran yang termasuk mata pelajaran produktif
tersebut adalah Mekanika Teknik. Mata pelajaran ini dianggap penting karena
mekanika teknik dapat menghantarkan siswa kepada dasar memahami mata
pelajaran produktif lainnya, seperti: mata pelajaran struktur beton, struktur baja,
struktur kayu dan lain-lain.

4

Dalam hal ini, masih banyak siswa yang merasa mata pelajaran mekanika
teknik adalah mata pelajaran yang sulit dan membingungkan, padahal yang
menjadi hambatan selama ini dalam pembelajaran mekanika teknik adalah
disebabkan

kurang

dikemasnya

pembelajaran

mekanika

teknik

dengan

menggunakan model pembelajaran yang menarik, menantang dan menyenangkan.
Para guru sering kali menyampaikan meteri secara lisan sehingga pembelajaran
membosankan dan kurang menarik yang pada akhirnya hasil belajar siswa
menjadi rendah.
Berdasarkan observasi awal pada SMK Negeri 1 Lubuk Pakam pada
tanggal 9 April 2016. Hasil nilai akhir mata pelajaran Mekanika Teknik pada
siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan masih tergolong
rendah dan belum sesuai harapan, hal ini dapat dilihat dari Tabel 1 di bawah ini :
Tabel 1. Hasil nilai harian mekanika teknik di SMK Negeri I Lubuk Pakam
Tahun
Pelajaran

Nilai

≤ 6,9
2014/2015 7,00-7,90
8,00-8,90
9,00-10
≤ 6,9
7,00-7,90
2015/2016
8,00-8,90
9,00-10

Jumlah Siswa

Persentase

7
20
6
5
22
6
-

21,5 %
60,7 %
17,8 %
15,62%
65,63%
18,75%
-

Keterangan
Tidak Kompeten
Cukup Kompeten
Kompeten
Sangat Kompeten
Tidak Kompeten
Cukup Kompeten
Kompeten
Sangat Kompeten

Dengan memperhatikan Tabel 1 di atas maka dapat diketahui persentase
hasil harian siswa pada mata diklat mekanika teknik tahun 2014/2015 dengan
jumlah siswa 33 orang yang memperoleh nilai ≤ 6,9 sebanyak 21,5% (7 orang),
yang memperoleh nilai 7,00-7,90 sebanyak 60,7% (20 orang) dan TA. 2015/2016
yang memperoleh nilai 8,,00-8,90 sebanyak 17,8% (6 orang), dan di tahun

5

2015/2016 dengan jumlah siswa 33 orang yang memperoleh nilai ≤6,9 sebanyak
15,62% (5 Orang), yang memperoleh nilai 7,00-7,90 sebanyak 65,63% (22 orang)
dan yang memperoleh nilai 8,00-8,90 sebanyak 18,75% (6 orang). Berdasarkan
penjelasan diatas diketahui bahwa masih ada siswa yang nilainya dibawah
ketuntasan minimum TA 2014/2016 dan TA 2015/2016 untuk mata pelajaran
mekanika teknik yaitu KKM 70 sesuai dengan standart kelulusan mata pelajaran
mekanika teknik

di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam, Maka dengan itu dapat

diketahui bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran mekanika teknik masih
perlu ditingkatkan lagi sehingga kompetensi klasikal siswa dikelas dapat tercapai
yaitu terdapat 75% dari jumlah siswa yang telah berkompeten dengan nilai ≥ 70
pada hasil belajar mekanika teknik.
Kenyataan lain yang terjadi di lapangan adalah belum optimalnya guru
dalam memilih bahan ajar, media pembelajaran dan metode pembelajaran
sehingga pembelajaran tidak dapat mencapai kompetensi sesuai apa yang
diharapkan, selain itu dengan perubahan kurikulum 2013 belum semua guru
mengetahui dan memahami isi dari apa yang dimaksud dalam kurikulum tersebut,
maka dari itu profesionalisme guru harus selalu ditingkatkan.
Ketidak optimalan tersebut diatas dikarenakan pembelajaran selama ini
dilakukan sacara konvensional, seperti; pembelajaran dilakukan dengan metode
ceramah tidak bervariasi, ceramah tanpa menggunakan media, ceramah dengan
hanya

tanya

jawab,

dan

sebagainya.

Sehingga

pembelajaran

belum

mengoptimalkan alat perespon yang dimiliki peserta didik secara optimal karena
masing-masing memiliki gaya belajar sendiri-sendiri. Ada yang bergaya belajar

6

auditori, yaitu peserta didik akan optimal dengan metode caramah, gaya belajar
visual, peserta didik akan optimal dalam belajarnya jika disertai tayangan atau
media yang bisa direspon lewat alat indera pengihatannya dan ada juga peserta
didik yang bergaya belajar kinestetik, dalam hal ini peserta didik akan optimal
jika pembelajaran mengaktifkan fisik atau otot mereka untuk melakukan dan
merespon stimulus yang diberikan.
Guru sendiri memiliki peranan yang penting dalam proses belajar
mengajar. Perlu upaya yang harus dilakukan oleh guru agar mampu
mengembangkan potensi-potensi peserta didik dan membuat siswa ikut serta aktif
dalam proses belajar mengajar sehingga dapat mencapai hasil belajar yang baik.
Oleh karena itu guru perlu sekali menguasai model pembelajaran dan
menerapkannya di dalam proses pembelajaran yang diharapkan nantinya akan
menciptakan suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan sehingga
mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Dari pengamatan yang peneliti lakukan bahwa sebagian besar siswa belum
optimal dalam memeperoleh hasil belajarnya. Hal ini terjadi karena para pendidik
belum menggunakan pendekatan pembelajaran yang dapat mengaktifkan proses
pembelajaran sehingga semua kompetensi yang harus dimiliki peserta didik dapat
dibelajarkan secara optimal. Salah satu pendekatan pembelajaran yang diharapkan
dapat menjawab masalah tersebut diatas adalah pendekatan pembelajaran berpusat
pada siswa (student centered) dengan salah satu model pembelajaran yang
digunakan untuk mengaktifkan siswa adalah dengan pembelajaran dengan model

7

kontesktual (Contextual Teaching and Learning, CTL) yang selanjutnya disebut
dengan model pembelajaran Kontekstual.
Gaya belajar merupakan kecenderungan untuk mengadaptasi suatu strategi
belajar tertentu dengan mencari dan mencoba secara aktif. Dengan memahami
gaya belajar, strategi yang tepat dapat dipelajari dan keterampilan belajar juga
dapat ditingkatkan. Gaya belajar merupakan kunci untuk mengembangkan kinerja
dalam pekerjaan, dibidang akademik dan dalam situasi-situasi antar pribadi.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian : Daniel Solin Universitas Negeri
Medan (Unimed) 2014 dengan judul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Contextual
Teaching And Learning (CTL) dan Ekspositori Berbasis Media Software EKTS
Pada Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran MSPEM Pada Siswa Kelas XI TITL
SMK Negeri 5 Medan” menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang
menggunakan model pembelajaran contextual teacing and learning (CTL) lebih
tinggi dari hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
Ekspositori.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Nurliza (2011) tentang Strategi
Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa di SD Negeri
101798 Deli Tua menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata hasil belajar IPA
siswa yang memiliki gaya belajar visual dan kinestetik. Lebih lanjut hasil belajar
siswa IPA siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik lebih tinggi dibandingkan
dengan hasil belajar siswa yang memiliki gaya belajar visual, dan terdapat
interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar siswa

8

SD negeri 101789 Deli tua. Dari penelitian ini ternyata gaya belajar perpengaruh
terhadap hasil belajar.
Pada penelitian ini, ingin diungkapkan apakah pembelajaran kontekstual
dan gaya belajar memiliki pengaruh terhadap hasil belajar mekanika teknik pada
siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk
Pakam. Dan apakah terdapat interaksi antara pembelajaran kontekstual dan gaya
belajar terhadap hasil belajar mekanika teknik tersebut.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk
mengetahui lebih jauh dan melakukan penelitian dalam rangka penulisan skripsi
dengan judul “ Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Dan Gaya Belajar
Terhadap Hasil Belajar Mekanika Teknik Pada Siswa Kelas X Program
Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam “
B. Identifikasi Masalah
Berpijak pada latar belakang yang diuraikan diatas, maka terkait dengan
hasil belajar Mekanika Teknik siswa, maka dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana hasil belajar mekanika teknik siswa kelas X Teknik Gambar
Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam?
2. Pembelajaran yang bagaimanakah yang dapat membantu meningkatkan
hasil belajar mekanika teknik siswa?
3. Apakah pembelajaran Kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar
mekanika teknik siswa?

9

4. Manakah yang lebih berpengaruh dalam pelajaran mekanika teknik apakah
pembelajaran kontekstual atau pembelajaran konvensional?
5. Bagaimanakah gaya belajar siswa Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri
1 Lubuk Pakam?
6. Apakah

pembelajaran

dalam

mekanika

teknik

sebaiknya

mempertimbangkan gaya belajar siswa?
7. Apakah terdapat interaksi antara pembelajaran kontekstual dengan gaya
belajar?

C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian dapat dilaksanakan dengan baik dan terarah maka
dibutuhkan suatu pembatasan masalah yaitu :
1. Penelitian hanya dilakukan pada masalah yang mencakup pengaruh model
pembelajaran kontekstual pada kelompok eksperimen kontekstual dan
model

pembelajaran

konvensional

pada

kelompok

eksperimen

konvensional.
2. Faktor internal yang diteliti adalah gaya belajar visual dan kinestetik siswa
kelas X program keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1
Lubuk Pakam.
3. Penelitian hanya dilakukan pada mata pelajaran mekanika teknik dengan
materi konsep besaran dan satuan, vektor, konsep satuan SI dan gaya pada
siswa kelas X program keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1
Lubuk Pakam.

10

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan batasan masalah
tersebut diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah pembelajaran kontekstual dan pembelajaran konvensional
memberikan pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar mekanika
teknik kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa kelas X
program keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk
Pakam?
2. Apakah gaya belajar konestetik dan gaya belajar visual memberi pengaruh
yang berbeda terhadap hasil belajar mekanika teknik kompetensi
pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa kelas X program keahlian
Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam?
3. Apakah terdapat interaksi antara pembelajaran kontekstual dengan gaya
belajar siswa dalam pengaruhnya terhadap hasil belajar mekanika teknik
kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa kelas X program
keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam?
E. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui apakah pembelajaran kontekstual dan pembelajaran
konvensional memberikan pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar
mekanika teknik.

11

2. Untuk mengetahui apakah gaya belajar kinestetik dan visual memberi
pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar mekanika teknik.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya interaksi antara model pembelajaran
dengan gaya belajar siswa terhadap hasil belajar mekanika teknik.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
masukan informasi mengenai model pembelajaran yang sesuai dalam
pembelajaran yang berkaitan hasil belajar mekanika teknik yaitu dengan
menggunakan model pembelajaran Kontekstual dan Gaya Belajar. Selain
itu, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberi manfaat sebagai
bahan acuan dalam penelitian yang lebih lanjut di masa yang akan datang.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peserta didik
Untuk pengembangan praktik pembelajaran sehingga siswa dapat
menerima materi pelajaran dengan lebih baik dan menyenangkan serta
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran mekanika
teknik.
b. Bagi Guru
Sebagai

masukan

bagi

guru

untuk

membantu

usahanya

dalam

meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran
kontekstual dan gaya belajar, khususnya bagi guru mata pelajaran

12

mekanika teknik program keahlian Teknik Gambar Bangunan dalam upaya
peningkatan mutu lulusan SMK.
c. Bagi Sekolah
Sebagai referensi atau pedoman dalam meningkatkan mutu pembelajaran
di sekolah.
d. Hasil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan referensi untuk peneliti
selanjutnya.

BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis penelitia yang telah
dikemukakan dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Hasil belajar mekanika teknik siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran kontekstual menunjukkan pengaruh yang signifikan pada hasil
belajar kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap. Hal ini terlihat pada
uji hipotesis kompetensi pengetahuan diperoleh Fhitung = 7,818 lebih besar dari
Ftabel = 3,982, pada uji hipotesis keterampilan Fhitung = 4,217 lebih besar dari
Ftabel = 3,982, pada uji hipotesis sikap Fhitung = 5,203 lebih besar dari Ftabel =
3,982. Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran
kontekstual memberi pengaruh yang signifikan terhadap hasil hasil belajar
mekanika teknik siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan
SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.
2. Hasil belajar siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik menunjukkan
pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar mekanika teknik kompetensi
pengetahuan, tetapi tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil
belajar mekanika teknik kompetensi keterampilan dan sikap. Hal ini terlihat
pada uji hipotesis kompetensi pengetahuan diperoleh Fhitung = 12,368 lebih
besar dari Ftabel = 3,982, pada uji hipotesis keterampilan Fhitung = 2,914 lebih
kecil dari Ftabel = 3,982, pada uji hipotesis sikap Fhitung = 0,275 lebih kecil dari
139

140

Ftabel = 3,982. Maka dapat disimpulkan bahwa gaya belajar kinestetik memberi
pengaruh yang signifikan terhadap hasil hasil belajar mekanika teknik siswa
kompetensi pengetahuan kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan
SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.
3. Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan gaya belajar dalam
mempengaruhi hasil belajar mekanika tekniksiswa kompetensi sikap yaitu
Fhitung lebih besar dari Ftabel (4,602 > 3,982), namun tidak terdapat interaksi
antara model pembelajaran dengan gaya belajar dalam mempengaruhi hasil
belajar mekanika teknik kompetensi pengetahuan yaitu Fhitung lebih kecil dari
Ftabel (0,832 < 3,982) dan kompetensi keterampilan yaitu Fhitung lebih kecil dari
Ftabel (1,656 < 3,982). Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat interaksi antara
model pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar mekanika teknik
kompetensi sikap siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan
SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.

B. Implikasi
Hasil penelitian ini memberikan implikasi terutama pada perencanaan dan
pengembangan pembelajaran Mekanika Teknik, peran guru dan manajemen kelas.
Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian yang menyatakan bahwa hasil
belajar Mekanika Teknik siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
Kontekstual lebih tinggi dari hasil belajar mekanika teknik siswa yang diajar
dengan model pembelajaran konvensoinal kompetensi pengetahuan dan
keterampilan.

141

Pemilihan model pembelajaran yang tepat, perolehan hasil belajar suatu
kegiatan pembelajaran yang dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam mengenal
dan memahami karakteristik siswa. Seorang guru yang mampu mengenal dan
memahami karakteristik siswa akan dapat membantu terselenggaranya proses
pembelajaran siswa sehingga kegiatan belajar mengajar lebih menarik, efektif
dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Perbedaan gaya belajar siswa menuntut guru harus mengetahui da
memahaminya sehingga dapat mendisain model pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik yang dimiliki siswa, menggunakan model pembelajaran yang
bervariasi, tidak memihak pada salah satu model pembelajaran. Artinya sebelum
guru mengajar, guru tersebut sudah tahu karakter siswa, menyususn rancanganrancangan, model pembelajaran dan hal yang akan dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran.

C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan maka perlu disarankan beberapa
hal sebagai berikut :
1. Bagi Kepala Sekolah
Kepala Sekolah diharapkan mendukung dan memberi fasilitas kepada
guru-guru mata pelajaran agar mengadakan pelatihan-pelatihan yang
berkaitan dengan model pembelajaran yang sedang berkembang pada era
ini, khususnya model pembelajaran Kontekstual.

142

2. Bagi Guru
-

Dalam proses pembelajaran, guru hendaknya menambah wawasan
yang berkaitan dengan model, dan strategi pembelajaran, dengan
mengikuti berbagai kegiatan yang menambah wawasan mengenai
model pembelajaran khususnya model pembelajara Konstekstual.

-

Dalam proses pembelajaran, guru hendaknya mengetahui gaya belajar
siswa, agar melakukan tes gaya belajar dan disarankan untuk
menggunakan model pembelajaran kontekstual bagi siswa yang
memiliki gaya belajar kinestetik dan model pembelajaran konvensional
untuk siswa yang memiliki gaya belajarvisual atau mengkombinasikan
kedua model pembelajaran tersebut..

3. Bagi para siswa
-

Model pembelajaran konstektual ini dirancang untuk mengatasi
kesulitan belajar siswa secara individual, maka dengan model
pembelajaran ini diharapkan siswa dapat menggali kemampuan
individu yang dimiliki, mengembangkan pengetahua yang dimiliki,
dan diharapkan aktif dalam proses belajar Mekanika Teknik. Hal ini
akan berdampak positif bagi hasil belajar siswa.

4. Bagi peneliti selanjutnya
-

Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model
pembelajaran kontesktual, disarankan mencari materi lain agar dapat
membandingkan materi yang paling cocok untuk model pembelajaran
Kontekstual.

143

-

Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model
pembelajaran Kontekstual lebih lanjut, diharapkan mampu mengelola
kelas dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. (1999). Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar .
Jakarta: Rineka Cipta.
Anisa (2009). Kelebihan Pembelajaran CTL. [Online]. Tersedia : http://www.
Sekolahdasar.net/2012/05/kelebihan-dan-kelemahan-pembelajaran.html
[diakses 12 mei 2016].
Arikunto, Suharsimi. 2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta.
De Porter, Bobbi. dan Mike Hernachi. 2008. Quantum Learning: Membiasakan
Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.
Dimiyati dan Mudjono. (2006). Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta.
Djaramah. 1996. Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Dzaki.

(2009). Kelemahan Pembelajaran CTL.
http://www.sekolahdasar.
net/2012/05/kele
pembelajaran.html [diakses 12 mei 2016]

[Onlen]. Tersedia :
bihan-dan-kelemahan-

Jendela Informasi. (2015). Model Pembelajaran Konvensional. [Onlen]. Tersedia
: http://jendelainformasi15.blogspot.co.id/2015/10/model-pembelajarankonvensional.html [diakses 12 mei 2016]
Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Panduan pelaksanaan pembelajaran
konstektual SMP berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Jakarta:
Direktorat Jendral Menajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama.
Muslich, M. (2007). KTSP pembelajaran berbasis kompetensi dan kontekstual.
Jakarta: Bumi Aksara.
Ngalimun. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta : Aswaja
Pressindo.
Nurliza. (2011). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap Hasil
Belajar Siswa SD Negeri 101798 Delitua. Tesis. Program Pasca Sarjana
Universitas Negeri Medan.

144

145

Sahnur, Elvy. N (2010). Pengaruh Strategi Pembebelajaran dan Gaya Belajar
Terhadap Hasil Belajar Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan
Kerja Di SMK Ar-Rahman Medan. Tesis. Program Pasca Sarjana
Universitas Negeri Medan
Sani, Ridwan Abdullah. (2013). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sanjaya, W. (2013). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Pranada Media Group.
Sardiman, A.M. (2006). Interaksi dan Motifasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Solin, Daniel. (2014). Pengaruh Strategi Pembelajaran Contextual Teaching And
Learning (CTL) dan Ekspositori Berbasis Media Software EKTS Pada
Hasi Belajar Siswa Mata Pelajaran MSPEM Pada Siswa Kelas XI TITL
SMK Negeri 5 Medan. Skripsi. Program Pendidikan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Rnd. Bandung:
Alfabeta
Sutikno, Sobry. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistica.
Syamsudin, M.R. (2012). Statika Bangunan. [Online]. Tersedia: (http://materies
emka.blogspot.com/2012/01/kompetensi.html/) [diakses 10 Juni 2014].
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Produktif. Jakarta:
Perpustakaan Nasional.
Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara
Uno, B. Hamzah. (2011). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGUASAAN FISIKA DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 3 32

HUBUNGAN PENGELOLAAN KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 4 27

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 2 30

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 3 27

HUBUNGAN LINGKUNGAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MENERAPKAN GAMBAR DASAR TEKNIK SISWA KELAS X KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 4 30

PENGARUH MEDIA AUTOCAD TERHADAP HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK DASAR PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 2 28

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBING PROMPTING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 2 30

PENGARUH PENGGUNAAN METODE INQUIRY DENGAN METODE EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR MENERAPKAN DASAR-DASAR GAMBAR TEKNIK PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 1 30

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN MENGGAMBAR TEKNIK DASAR PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 2 30

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DASAR TEKNIK BANGUNAN (PDTB) PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 1 26