PENINGGALAN KEJERUAN SENEMBAH SERDANG DI TADUKAN RAGA KECAMATAN STM HILIR.

PENINGGALAN KEJERUAN SENEMBAH SERDANG
DI TADUKAN RAGA KECAMATAN STM HILIR
SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada
Jurusan Pendidikan Sejarah

OLEH :
MUHAMMAD NOVRIANSYAH LUBIS
NIM : 3123321034

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017

ABSTRAK

MUHAMMAD
NOVRIANSYAH

LUBIS.
NIM
3123321034
PENINGGALAN KEJERUAN SENEMBAH SERDANG. SKRIPSI S-1
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH. FAKULTAS ILMU SOSIAL.
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang berdirinya
Kejeruan Senembah Serdang, faktor penyebab runtuhnya , serta peninggalan
Kejeruan Senembah Serdang. Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah
dengan menerapkan penelitian lapangan (field Research) dan penelitian Pustaka
(Library Research) guna mendapatkan data untuk diinterpretasikan menjadi
historiografi atau penulisan sejarah berdasarkan sumber informasi. Data yang
diperoleh dikelompokkan melalui verifikasi, di kritik, dan interpretasi dan lalu
menyusun laporan hasil sebagai penelitian. Hasil penelitian, menunjukan bahwa
Kejeruan Senembah Serdang merupakan salah satu wilayah yang di mobilisasi
oleh Kesultanan Serdang, dalam usahanya mengembangkan wilayah dengan
melakukan pembukaan perkebunan dan menjalin perdagangan, serta membangun
kejuruan dengan mendirikan bangunan seperti Mesjid, Rumah Adat , serta
memberikan tanah ulayat kepada rakyat untuk dijadikan sumber penghasilan oleh
rakyat di Kejeruan Senembah Serdang..


Kata Kunci: Kejeruan Senembah, Peninggalan.

i

KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah peneliti ucapkan atas kehadiran Allah SWT, atas
rahmat dan karunianya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul :
“Peninggalan Kejeruan Senembah Serdang”. Shalawat berangkaikan salam
dihadiahkan kepada junjungan besar Rasullulalh Muhammad SAW, yang mana
syafaatnya diharapkan di ya’umul Mahsyar kelak.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh
dari sempurna, baik dalam tekhnik penelitian, maupun nilai ilmiahnya, mengingat
keterbatasan pengetahuan, dan pengalaman. Oleh sebab itu, dengan segala
kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritikan. Maka dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih serta pengharapan yang
sebesar-besarnya kepada :
 Ayahanda dan Ibunda tercinta yang melahirkan, mendidik dan
membesarkan peneliti. Karena doa dan restu mereka peneliti bisa menjadi

saat sekarang ini dan sampai pada akhir untuk menyelesaikan studi dalam
perkuliahan. Skripsi ini sengaja ananda persembahkan sebagai bukti
bahwa ananda telah menyelesaikan amanat yang ayah dan ibu berikan.
Kiranya Alla SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada
mereka.
 Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
 Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

ii

 Bapak Dr. Ida Liana Tanjung, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Sejarah serta sebagai penguji yang telah banyak membantu dan memberi
masukan kepada penulis.
 Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku sebagai penguji yang telah
banyak membantu dan memberi masukan kepada penulis.
 Ibu Dra. Flores Tanjung, M.A selaku Dosen Pembimbing Skripsi, penulis
mengucapkan terima kasih atas masukan dan kemudahan yang telah Ibu
berikan mulai dari proses penyusunan proposal hingga penyelesaian
skripsi.

 Bapak Dr. Phil Ichwan Azhari, M.S selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah banyak memberi nasehat-nasehat bagi penulis selama masa
perkuliahan.
 Bapak Drs. Ponirin, M.Si selaku Dosen penguji atau pembanding bebas
yang banyak memberi inspirasi bagi penulis.
 Dosen-dosen lain yang ada di Jurusan Pendidikan Sejarah, Bapak Pristi
Suhendro, Bapak Hidayat, Ibu Hafnita Sari Dewi lubis, Ibu Samsidar
Tanjung, Ibu Lister Eva Simangunsong dan seluruh dosen lainnya yang
telah memberikan ilmu dan pengalaman kepada peneliti selama mengikuti
perkuliahan di Jurusan Pendidikan Sejarah Universiteas Negeri Medan.
 Sahabat Super, Fakhri Muliawan Situmorang, S.Pd dan M. Adnin S , S.pd
yang membantu dan memberi motivasi di kala susah dan senang.

iii

 Sahabat sehidup di kos-kosan , Fakhri Muliawan S, M. Adnin S, Lot
Saputra Berutu, dan Juda Tuah H.P, Victor Dany Naingolan yang bersedia
memberikan tumpangan untuk bermalam setiap saya tidak pulang.
 Sahabat peneliti yang tercinta, Fauzi Ramdhan, Muhammad Iqbal, Fitra
Jaka Restu, Bang Maulana, Rio Windra, Husnul Fuadi, Rinaldi, Uci

Armayanti, Dian Puspita Sari, Nurul Azmi Sambas, Kartika Siregar,
Regina Siburian, Wahyu Rahmadhani, Agnestasia Sinulingga, Sarah
Amanda Gultom, , Janita Anggraini, Roziah, Ema Manisa, Ida Rosida,
Nurmala, Ade Rafika, Masriani Hutasuhut, Duma Milanta, Veronica
Simanjuntak. Terima kasih buat pengalaman yang diberikan. Tidak akan
pernah terlupakan kebersamaan ini.
 Teman-teman Ekstensi 2012 Pendidikan Sejarah, Daniel Siburian, Roma
Uli Tobing, Nizar, Yasri Nasution dan yang lainnya yang tidak bisa
disebutkan, terima kasih telah menemani selama perkuliahan.
Akhir kata peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu dan jika ada pihak yang terlewatkan mendapatkan
ucapan terimakasih, peneliti meminta maaf atas kesalahan dan kekhilafan.
Semoga skripsi ini bermanfat bagi pembaca dan menjadi bahan masukan bagi
yang membacanya, khususnya di wilaya Faklutas Ilmu Sosial.
Medan, 2 Desember 2016
Penulis

MUHAMMAD NOVRIANSYAH LUBIS
NIM. 3123321034


iv

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1. Latar BelakangPenelitian .......................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah .................................................................................. 6
1.3. Pembatasan Masalah ................................................................................. 6
1.3. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6
1.4. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7
1.5. Manfaat Penelitian .................................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 9
2.1. Kajian Pustaka........................................................................................... 9
2.2. Kerangka Konseptual ................................................................................ 11
2.2.1.Konsep Sejarah ............................................................................... 11
2.2.2. Konsep Berdirinya Kerajaan ........................................................... 12
2.2.3. Konsep Kepemimpinan ................................................................... 13
2.2.4. Konsep Kekuasaan .......................................................................... 14

2.2.5. Konsep Peninggalan........................................................................ 17
2.2.6. Konsep Kejeruan ............................................................................. 18
2.3. Kerangka Berfikir...................................................................................... 20
2.4. Keterangan ................................................................................................ 21
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 22
3.1. Metode Penelitian...................................................................................... 22
3.2. LokasiPenelitian ........................................................................................ 22
3.3. Sumber Data .............................................................................................. 23
1. Data Primer .......................................................................................... 23
2. Data Sekunder ...................................................................................... 23
3.4. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 23
3.5. Teknik Analisis Data ................................................................................. 23

v

BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... 26
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................................... 26
4.1.1. Keadaan Geografis .......................................................................... 26
4.1.2. Keadaan Demografis ....................................................................... 28
4.1.3. Keadaan Sosial ................................................................................ 29

4.2. Sejarah Awal Berdirinya Kejeruan Senembah Serdang............................ 33
4.2.1. Serdang Masa Sultan Sulaiman Shariful Alam Shah 1880-1946 ... 41
4.2.2. Pertumbuhan Senembah Melalui Perkebunan Dan Perdagangan ... 45
4.3. Faktor Penyebab Runtuhnya Kjeruan Senembah Serdang........................ 50
4.4. Peninggalan Kejeruan Senembah Serdang................................................ 58
A. Masjid dan Rumah ............................................................................... 59
B. Makam .................................................................................................. 61
C. Tanah Hak Ulayat ................................................................................. 62

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 65
5.1. Kesimpulan ........................................................................................ 65
5.2. Saran .................................................................................................. 68
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 70
LAMPIRAN .................................................................................................... 71

vi

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. ........................................................................................... 29
Tabel 4.2. ............................................................................................ 30

Tabel 4.3. ........................................................................................... 31
Tabel 4.4. ............................................................................................ 32

vii

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Penelitian
Kejeruan Senembah Serdang secara geografis terletak pada pesisir pantai
Sumatera.Sejak dahulu keberadaan daerah pesisir tersebut memiliki peran penting
dalam

kancah

perhubungan

para


pedagang

baik

lokal

maupun

internasional.Kejeruan Senembah Serdang bermula dari kerajaan Urung
Senembah yang di domisili oleh marga Baros.
Kerajaan Urung Senembah merupakan Kerajaan yang berdiri melalui nenek
moyang meraka yaitu Simbelang Pinggel (Sikuping Lebar).Kerajaan Urung
Senembah merupakan salah satu Kerajaan yang memiliki wilayah yang cukup
luas, terbentang dari Senembah Tanjung Muda sampai Patumbak.Perluasan
wilayah ini dikarenakan adanya pernikahan antara keturunan-keturunan dari
kerajaan Urung Senembah.
Kerajaan Aceh mengangkat Gocah Pahlawan sebagai penguasa di Deli yang
pada saat itu Kerajaan Urung Senembah terlibat juga dalam pengangkat Gocah
Pahlawan sebagai penguasa di Deli.Keterlibatan ini terkait dengan adanya

hubungan baik antara Aceh dan Kerajaan Urung Senembah. Kerajaan Urung
Senembah menjadi salah satu konfidensi pendiri dari Kesultanan Deli.
Kesultanan Deli menghianati Kerajaan Urung Senembah, dengan melakukan
pendirian Kejuruan Senembah Metar. Pengangkatan ini melanggar kode etik dari
Kerajaan Urung Senembah dan membuat permusuhan antara Kerajaan Urung

2

Senembah dan Kesultanan Deli serta Kerajaan Urung Senembah tidak lagi
mencampuri urusan yang ada di Kesultanan Deli dan tidak lagi memperdulikan
siapa yang harus di angkat untuk menjadi penguasa di Kesultanan Deli, semua
urusan di tangani oleh Kejuruan Senembah Metar yang di bentuk oleh deli, dan
permusuhanpun terjadi.
Perpecahan terjadi di Kesultanan Deli yang di mana Tuanku Umar sebagai
pewaris asli Kesultanan Deli tidak di angkat menjadi Sultan Deli.Hal ini langsung
dimanfaatkan oleh pihak Kerajaan Urung Senembah dengan mengajak Kerjaan
Urung Sunggal, Kerajaan Urung Tanjong Morawa dan Kejuruan Lumu dari Aceh.
Akhirnya penobatan Tuanku Umar sebagai Kesultanan Serdang di lakukan oleh 4
Urung, sama halnya dengan yang di lakukan oleh Kesultanan Deli.
Kesultanan Deli terus melakukan penyerangan terhadap Kerajaan Urung
Senembah dengan di bantu Kerajaan Siak. Semua penyerangan gagal karna
Kerajaan Urung Senembah mempunyai kekuatan dan pertahan yang sangat kuat
dan bala bantuan yang di berikan oleh Kerajaan Aceh dan Kerajaan Urung
Sunggal. Kesultanan deli dan kerajaan siak berhasil di usir dari Kerajaan Urung
Senembah, Kerajaan Aceh memberikan reward kepada Kerajaan Urung
Senembah dengan mendirikan wilayah Kejuruan Ketaren yang bersanding dengan
Kerajaan Urung Senembah.
Penyerangan terus di lakukan oleh Kerajaan Deli dan Kerajaan Siak, semua
penyerangan gagal karna hubungan-hubungan yang di bangun oleh Kerajaan
Urung Senembah terjaga dengan baik. Apalagi di tambah dengan perbesanan yang
di lakukan oleh Kerajaan Urung Senembah dengan Kerjaan Urung Sunggal,

3

Kerajaan Aceh, Kerajaan Lengau Seperang dan Kesultanan Serdang menambah
kekuatan yang di miliki oleh Kerajaan Urung Senembah.
Peperangan politik terjadi antara Kesultanan Serdang dan Kesultanan Deli
karna ketidak terimaan Tuanku Umar atas perilaku Kesultanan Deli terhadapnya.
Peperangan tak terelakan Kesultanan Serdang meminta bantuan kepada Kerajaan
Urung Senembah dan mengangkat Sutan Saidi Baros (Raja Urung Senembah)
menjadi Kejuruan di Serdang dengan gelar Kejuruan Seri Diraja Serdang atau
Kejuruan Senembah Tanjung Muda.
Permusuhan antara Kesultanan Deli dan Kerajaan Urung Senembah juga terus
membesar.

Kesultanan

Deli

menugaskan

Raja

dari

Kejuruan

Metar

Senembah(Kejuruan buatan Kesultanan Deli) untuk menyerang Kerajaan Urung
Senembah, kekalah kembali di terima oleh pihak Kesultanan Deli. Akibatnya
Kerajaan Urung Sunggal keluar dari Konfedrasi(sama halnya yang di lakukan
Kerajaan Urung Senembah) Kesultanan Deli akhirnya Kesultanan Deli marah dan
menyerang Kerajaan Sunggal namun gagal karna Kerajaan Sunggal di bantu oleh
Kerajaan Urung Senembah.
Lalu Kesultanan Deli mencoba kembali menyerang Kerajaan Urung
Senembah dengan membuat Kejuruan tandingan yang di dirikan di wilayah
Medan Senembah dengan nama Kejuruan Medan Senembah dimana orang yang
ada di dalamnya adalah keturunan dari Kerajaan Urung Senembah, wilayah ini
sangat berdekatan dengan Kejuruan Seri Diraja Serdang(Kerajaan Urung
Senembah). Peperanganpun tak terelakan kubu dari pihak Kesultanan Deli hampir
menguasai daerah Kerajaan Urung Senembah namun bala bantuan datang dari

4

Kerajaan Aceh,Kesultanan Serdang dan Kerajaan Urung Sunggal akhirnya
Kesultanan Deli kembali mengalami kekalahan.
Untuk mengkokohkan posisi Kerajaan Urung Senembah yang terpecah-pecah,
Kesultanan Serdang mengkekalkan wilayah keseluruhan Senembah menjadi
Kejeruan Senembah Seri Diraja Wazir Senembah Serdang.Posisi inilah yang
menjadi patokan seluruh tanah Senembah di bawah kekuasaan Kejeruan
Senembah Serdang.
Pada saat Belanda datang, Kesultanan Deli langsung berhasil mengikat
Belanda dan membuat perjanjian dengan Belanda untuk mendirikan Perkebunan
di daerah kekuasaan Kesultanan Deli.Masuknya Belanda mendapat hadangan dari
Kesultanan Serdang, Kerajaan dan Kejuruan sehingga terjadi perang di Sunggal
dan perebutan tanah di Kejuruan Senembah.Atas kejadian itu Belanda melakukan
intropeksi dan Belanda membagi wilayah Kejuruan Senembah antara Kesultan
Deli dan Kesultanan Serdang dan Belanda berhasil mendirikan ladang tembakau
di daerah tersebut.
Setelah kejayaan pasti ada kehancuran, Kejuruan Senembah Serdang mulai
mengalami kehancuran dimana para Raja yang memimpin tidak memiliki SDM
yang tinggi dan hanya tau mabuk-mabukan saja berbeda dengan Raja
sebelumnya.Tahta kejayaaan Kejuruan Senembah Serdang lama-kelaman mulai
hancur di buat oleh keturunannya.
Selain itu, Pada tahun 1946 wilayah Sumatera Timur mengalami situasi yang
mencekam. Pada saat itu terjadi peristiwa yang menggegerkan yang di sebut
“Revolusi Sosial” dimana terjadi penangkapan Raja-raja dan kaum Bangsawan

5

yang sebagian besar di lakukan oleh Kaum Komunis. Raja-raja dan Bangsawan di
angap sebagai penghianat yang tunduk dan bekerja sama dengan pihak Belanda.
Kejuruan Senembah Serdang juga mengalami hal serupa karna menurut cerita,
yang penulis dengar para Raja, Datok yang ada di Senembah dan Tanjong
Morawa di kejar dan di tangkap ada juga yang melarikan diri.
Kejeruan Senembah Serdang sudah mengalami masa keruntuhan, akan tetapi
memiliki peninggalan-peninggalan. Peninggalan ini masih ada sampai sekarang,
Walaupun hanya tinggal beberapa saja dan dengan peninggalan-peninggalan ini
maka dapat membuktikan keberadaanKejeruan Senembah Serdang di Tadugan
Raga, Kecamatan STM Hilir.
Dari pemaparan diatas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian
dan membahas sejarah berdiri dan runtuhnya salah satu taklukkan Kerajaan
Serdang dalam Kerajaan Melayu yang terdapat di kawasan Sumatera Timur ini
lebih mendalam, dengan judul “Peninggalan Kejeruan Senembah Serdang
diTadukan Raga Kecamatan STM Hilir.”

6

1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang di atas, maka yang menjadi identifikasi
masalah adalah:
1.

Latar belakangberdirinyaKejeruan Senembah Serdang..

2.

Faktor penyebab runtuhnya Kejeruan Senembah Serdang.

3.

Peninggalan-peninggalan Kejeruan Senembah Serdangyang Masih
dapat ditemukan hingga kini.

1.3.Pembatasan Masalah
Untuk lebih memaksimalkan hasil penelitian, maka peneliti membatasi
masalah penelitian yaitu :“Peninggalan Kejeruan Senembah Serdang
di Tadukan Raga Kecamatan STM Hilir "

1.4.Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana latar belakang berdirinyaKejeruan Senembah Serdang?
2. Bagaimana faktor penyebab runtuhnya Kejeruan

Senembah

Serdang?
3. Apa saja peninggalan-peninggalan Kejeruan Senembah Serdang
yang masih dapat ditemukan hingga kini ?

7

1.5.Tujuan Penelitian
Menetapkan tujuan penelitian merupakan hal yang sangat penting, karena
setiap penelitian yang dilakukan harus memiliki tujuan tertentu. Dengan
berpedoman kepada tujuannya, maka akan lebih mempermudah mencapai sasaran
yang diharapkan. Dengan demikian yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui latar belakang berdirinya Kejeruan Senembah
Serdang.
2. Untuk

mengetahui

faktor

penyebabRuntuhnya

Kejeruan

Senembah Serdang.
3. Untuk mengetahui peninggalan-peninggalan Kejeruan Senembah
Serdang yang masih dapat ditemukan hingga kini.

1.6.Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin diperoleh sesudah melaksanakan penelitian ini
adalah :
1.

Memberikan pengetahuan dan wawasan kepada peneliti dan
pembaca mengenaiberdiri dan runtuhnyaKejeruan Senembah
Serdangdi Tandukan Raga Kecamatan STM Hilir.

2.

Menambah pengetahuan masyarakat, khususnya mahasiswa sejarah
tentang

adanya

berdiri

dan

runtuhnyaKejeruan

Serdangdi Tandukan Raga Kecamatan STM Hilir.

Senembah

8

3.

Sebagai bahan masukkan dan perbandingan bagi peneliti lain yang
bermaksud mengadakan penelitian dalam masalah yang sama.

4.

Sebagai landasan bagi masyarakat dan Pemerintah baik Pemerintah
Daerah maupun Pemerintah Pusat dalam usaha pelestarian nilainilai kesejarahan yang ada di di Tandukan Raga Kecamatan STM
Hilir.

5.

Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi peneliti lain yang
bermaksud mengadakan penelitian dalam masalah yang sama.

6.

Menambah daftar bacaan kepustakaan ilmiah Unimed khususnya
Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Pendidikan Sejarah.

65

BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Kejuruan Senembah Serdang merupakan berawal dari perjalanan
Siembelangpinggel yang berasal dari sebuah pesisir pantai barat yang
terletak diwilayah baros, selanjutnya Siembelangpenggel melakukan
perjalan diwiliyah Aceh yang merupakan dari perintah orang tuanya
agar menemui raja Aceh, beliau sampai dikerajaan Aceh yang
diperistrikan dengan saudara perempuan dari panglima Polim
(panglima besar Aceh). Setelah melakukan perjalanan dari Aceh
Selanjutnya beliau melakukan perjalanan menuju tanah karo yang
tepatnya di daerah Barus Jahe yang melahirkan tujuh orang anak.
Kejeruan Senembah Serdang menjadi makmur karena dibukanya
perkebunan tembakau. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh Selat
Malaka sebagai jalur lintas utama untuk berbagai kepentingan yang
kemudian menjadi kawasan yang sangat komplek, terutama antar
penguasa asing dan lokal.Kejeruan Senembah Serdang yang dibawah
naungan dari Kesulatanan Serdang pada dasarnya di gerakkan oleh
sebuah roda pemerintahan yang didalamnya terdapat ikatan Politik dari
Raja-raja

Kesultanan

Serdang,

termasuki

didalamnya

terdapat

pemimpin Kesultanan Serdang yang terus berusaha mengontorol
wilayah Kejeruannya sebagai tanda Kejayaan dari Kesultanan Serdang.

66

2. Adapun penyebab terjadinya Revolusi Sosial di Wilayah Kejeruan
Senembah Serdang khususnya terdapat berbagai pemicu seperti
gerakan yang menuntut persamaan hak antara rakyat dan penguasa,
yang sering disebut sebagai feodalisme antara penghuni Kerajaan
dengan rakyatnya, selain hal tersebut pemicu selanjutnya berupa
sebuah gerakan yang didasari atas rasa Nasionalisme rakyat Indonesia
yang mulai bangkit dengan tujuan untuk bergabung dengan Wilayah
Kesatuan Negara Republik Indonesia. Berdasarkan hal tersebut penulis
berpendapat bahwa runtuhnya sebuah sistem Kerajaan dipengaruhi
oleh sebuah gerakan dari rakyat dalam wilayah Kesultanan Serdang itu
sendiri khususnya yang berdampak pada Kejeruan Senembah
Serdang.Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa penyebab
terjadinya Revolusi Sosial di Sumatera Timur (Kejeruan Senembah
Serdang) diantaranya merupakan Adanya tuduhan bahwa bahan-bahan
propaganda Belanda disimpan dalam istana raja-raja dan digunakan
untuk kepentingan raja bukan untuk kepentingan rakyat.
3. Kejeruan Senembah Serdang khususnya terdapat peninggalan dari
Kejeruan tersebut, dalam suatu kerajaan yang pernah ada, maka tentu
saja memiliki peninggalan yang dapat membuktikan keberadaan
kerajaan tersebut. Peninggalan ini dapat berbentuk benda-benda
ataupun yang lainnya.Peninggalan berupa bangunan Mesjid Raya
Istiqomah dengan beberapa makam dari para keturunan raja-raja atau
pimpinan Kejeruan Senembah Serdang dengan tujuan agar dapat

67

diingat kembali pada masa yang akan datang terutama bagi masyarakat
setempat

serta

masyarakat

yang dari

berbagai

daerah

yang

mengunjungunya.
4. peninggalan rumah Wan H.U Baros (Mantan Bupati Kabupaten Deli
Serdang 1958 sebagai pemangku adat dari Kejeruan Senembah
Serdang yang merupakan memiliki rumah tepatnya terletak didepan
Masjid Raya Istiqomah tersebut adalah salah satu rumah dari keturunan
raja kejeruan Senembah.Kejeruan Senembah Serdang khususnya
terdapat sebuah peninggalan dari para pimpinan Kejeruan Senembah
Serdang terhadap hak ulayat dari tanah adat tersebut yang diberikan
oleh mayarakat sekitar dari wilayah kekeuasaan Senembah Serdang,
dengan alasan bahwa pemangku kekuasaan pada masa kejayaan
Kejeruan Senembah Serdang meninggalkan hak ulayat Adat.

68

5.2. Saran
Berdasarkan pengalaman saat melakukan penelitian dan analisa terhadap
hasil penelitian, peneliti mencoba memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Setelah mengkaji tentang awal berdirinya Kejeruan Senembah Serdang
di Desa Tadukan Raga, tentunya hal ini menjadi sebuah

memori

kolektif bagi kita bersama, bahwasannya keberadaan Kejeruan
Senembah Serdang memiliki hubungan erat dengan sistem politik
Kolonial Belanda dalam tujuan menjalin kerjasama.

2. Selanjutnya runtuhnya Kejeruan Senembah Serdang diakibatkan adanya
Revolusi Sosial yang terjadi di Sumatera Timur yang dirasakan juga
terhadap

kerajaan-kerajaan

lain

di

Sumatera

Timur,

penulis

mengharapkan ini menjadi memori kolektif kita bersama dalam
membangun identitas sejarah lokal.
3. Dalam Kejeruan Senembah Serdang terdapat beberapa peninggalan
seperti, bangunan yang diantaranya rumah dari ketrurunan raja atau
pimpinan dari Kejeruan Senembah Serdang, selain hal tersebut
Kejeruan Senembah memiliki Tanah Adat atau hak ulayat adat, dalam
hal

ini

penulis

mengharapkan

agar

kedepannya

peninggalan-

peninggalan dari Kejeruan Senembah Serdang bisa memberi dampak
positif

terhadap masyarakat

terhadap peserta didik .

serta menjadi media pemebelajaran

69

4. Peninggalan dari Kejeruan Senembah Serdang bisa memberi dampak
positif

terhadap masyarakat

dan membuka wawsan pengetahuan

masyarakat serta menjadi media pemebelajaran terhadap peserta didik
kedepannya sebagai bukti bahwa identitas Budaya Lokal dibangun oleh
peninggalan-peninggalan dari Kerajaan serta Kejeruan yang ada di
Sumatera Timur.
5. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini menjadi
sebuah tambahan bahan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang
lebih baik pada studi kasus yaang sama dalam membahas tentang
Kejeruan Senembah Serdang.

70

DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Rizal.M,dkk. 2005. Tanah ulayat dan Keberadaan Masyarakat adat, LPNU
Press; Pekanbaru
Baros, Umaruddin. 1966. Siembelangpinggel. Percetakan Monora Medan; Medan
BPS Deli Serdang. 2015. STM Hilir Dalam Angka 2015. BPS Kab. Deli Serdang.
Budiardjo, Mariam. 2004. Dasar-Dasar Ilmu Politik. PT. Gamedia Pustaka
Utama; jakarta.
Busroh, Daud. 2006. Ilmu Negara. PT Bumi Aksara; Jakarta.
Gids, Deli. 1938.
Gottslhalk, Louis. 1986. Mengerti sejarah, UI Press ; Jakarta.
Huda, Nikmatul. 2011. Ilmu Negara. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Kartini, Kartono. 2008. Pemimpin dan kepemimpinan. PT Raja Grafindo Persada;
Jakarta.
Kuntowijoyo, (2003), Metodologi Sejarah. PT. Tiara Wacana:Yogyakarta.
, 2005. Pengantar Ilmu Sejarah, PT Bentang Pustaka ; Yogyakarta
Ratna, dkk. 2012. Perjuangan Sultan Sulaiman Shariful Alamshah Dari Serdang
(1865-1946). Sinar Budaya Group. Medan
Sinar, Luckman. 2006. Bangun dan Runtuhnya KerajaanMelayu di Sumatera
Timur. Yayasan Kesultanan Serdang. Medan.
, 1986. Sari sejarah serdang I, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Jakarta.
, 1986. Sari sejarah serdang 2, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Jakarta.
, 2003. Kronik Mahkota Kesultanan Serdang. Yandira Agung:
Medan
Siregar, Jumidar. 2011. Kerajaan Bilah dan Peninggalannya di Negeri Lama
(1630-1946).Fakultas Ilmu Sosial.Unimed.
Syafiie, Kencana. 2010. Ilmu Politik. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Syamsudin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Penerbit Ombak. Yogyakarta.
Sumber Rujukan: Anggraini, Yeka. 2016. Skripsi: Kejeruan Bahorok Di
Langkat.Fakultas Ilmu Sosial.Unimed