PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU STATIKA DAN TEGANGAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 5 MEDAN.

(1)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

PADA MATA PELAJARAN ILMU STATIKA DAN TEGANGAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN

TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 5 MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh

MARTINA EFRIKA BANUREA 5113111024

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2016


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Martina Efrika Banurea, NIM : 5113111024. Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Medan. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan Siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Medan dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 30 orang.

Hasil uji coba instrumen pada 4 September 2015 terhadap angket aktivitas siswa diperoleh 36 soal valid dari 40 soal menggunakan Teknik Korelasi Product Momen dan uji reliabilitas 0,907 (sangat tinggi) menggunakan Rumus Alpha. Hasil uji coba instrumen terhadap hasil belajar siklus I diperoleh 27 soal valid dari 35 soal menggunakan Rumus Koefisien Point Biseral, uji reliabilitas 0,920 (sangat tinggi) menggunakan Rumus K-R 20, indeks kesukaran diperoleh 2 soal mudah, 32 soal sedang dan 1 soal sulit, dan daya pembeda diperolah 21 soal baik, 9 soal cukup, dan 5 soal jelek sedangkan pada siklus II diperoleh 28 soal valid dari 32 soal, uji reliabilitas 0,828 (sangat tinggi), indeks kesukaran diperoleh 10 soal mudah dan 22 soal sedang dan daya pembeda 5 soal baik, 16 soal cukup, dan 11 soal jelek.

Berdasarkan hasil evaluasi dan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini ditemukan siklus I nilai rata-rata aktivitas belajar siswa meningkat yaitu 68,01 ketercapaian kelas 50 % menjadi 85,19 ketercapaian kelas 100 % pada siklus II. Hasil Uji T menunjukkan peningkatan signifikan terhadap

aktivitas belajar yakni thitung (5.842) > ttabel (2,048). Sedangkan nilai rata-rata hasil

belajar siswa siklus I meningkat yaitu 69,38 ketercapaian kelas 77 % menjadi 87,74 ketercapaian kelas 100 % pada siklus II. Hasil Uji T menunjukkan

peningkatan signifikan terhadap aktivitas belajar yakni thitung (5.929) > ttabel

(2.048).

Hasil penelitian menunjukkan penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dapat 1) meningkatkan aktivitas belajar siswa dan 2) meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan.

Kata Kunci : Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar


(7)

ABSTRACT

Martina Efrika Banurea, NIM: 5113111024. Application Type Jigsaw Cooperative Learning Strategies To Increase Activity and Learning Outcomes On Science Subjects Statics and Voltage Class X Architecture Engineering Expertise Program SMK Negeri 5 Medan. Essay. Faculty of Engineering, State University of Medan, 2016.

This research aims to improve the activity and learning outcomes in subjects Statics Science and Voltage Grade X Architecture Engineering Expertise Program SMK Negeri 5 field by applying the Cooperative Learning Strategies Jigsaw mode. This research is a classroom action research conducted in the first semester of academic year 2015/2016 the number of students 30 people.

Results of the test instrument on 4 September 2015 to the questionnaire about the activities of the students obtained 36 valid from 40 about using Product Moment Correlation Technique and reliability testing 0.907 (very high) using the formula Alpha. Results of the test instrument on learning outcomes of the first cycle obtained 27 about valid from 35 about using the formula coefficient Point Biseral, reliability testing 0.920 (very high) using the formula KR 20, the index of difficulty obtained 2 about an easy, 32 about medium and one difficult problem, and distinguishing obtained 21 about either, 9 about enough, and 5 about the ugly while in the second cycle obtained 28 about valid from 32 questions, test reliability 0.828 (very high), the index of difficulty obtained 10 questions easily and 22 about the medium and distinguishing 5 questions well, enough about the 16 and 11 about the ugly.

Based on the evaluation and success criteria that have been established in this study found the first cycle of the average value increased student learning activities that classroom achievement 68.01 85.19 50% to 100% achievement of the class in the second cycle. T test results showed a significant improvement on learning activities that thitung (5842)> t table (2.048). While the average value of the results of the first cycle increased student learning achievement of class 77, namely 69.38% to 87.74 achievement of grade 100% in the second cycle. T test results showed a significant improvement on learning activities that thitung (5929)> t table (2,048).

The results showed the application of Cooperative Learning Strategy Jigsaw mode can 1) improve student learning activities and 2) improving student learning outcomes in subjects Statics Science and Voltage.

Keywords: Cooperative Learning Strategies Type of Jigsaw, Learning Activities and Learning Outcomes


(8)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala karunia-Nya yang memberikan kesempatan dan hikmat sehingga skripsi

yang berjudul “Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw Untuk

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK

Negeri 5 Medan” dapat diselesaikan dengan sebagaimana adanya.

Skripsi ini adalah wujud kerja keras dan bimbingan dari berbagai pihak yang dengan tulus telah memberikan ilmu dan menyertai selama penyusunannya sampai selesai. Untuk itu saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Drs. Parlaungan Hutagaol., M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan serta ilmu yang bermanfaat kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini.

2. Dra. Rosnelli, MPd selaku Plt. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri

Medan.

3. Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik

Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

4. Drs. Nono Sebayang, ST, M.Pd, sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan

Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan..

5. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik

Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

6. Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd, sebagai Pembimbing akademik dan juga

sebagai narasumber yang telah banyak memberikan nasehat.

7. Drs. Kristian, ST., M.Pd sebagai narasumber yang telah banyak memberikan

saran dan nasehat untuk perbaikan Skripsi ini.

8. Drs. Edim Sinuraya, ST., M.Pd sebagai narasumber yang telah banyak

memberikan saran dan nasehat untuk perbaikan Skripsi ini.


(9)

ii

10. Bapak/Ibu dosen serta asisten dosen di lingkungan Universitas Negeri Medan,

khususnya di Fakultas Teknik.

11. Pihak SMK Negeri 5 Medan khususnya bapak Drs. Robert Manurung selaku

guru mata pelajaran yang telah memberikan ilmu kepada penulis.

12. Teristimewa kepada Ayahandaku tersayang J. Banurea, SE dan Ibundaku

tercinta R. Br Simangunsong yang telah membina, mendidik, memberikan dukungan dan semangat kepada penulis sampai sekarang, tanpa adanya cinta dan kasih sayang kalian penulis tak akan bisa seperti sekarang ini, semoga ayah dan ibu diberikan umur yang panjang dan selalu diberkati Tuhan, serta kakak Marasi Elikauli Fransiska Banurea, Amd, Julia Roli Sennang Banurea, S.Pd, dan adik Siktus Juventus Banurea dan Elisabet Banurea yang memberikan motivasi dalam meraih cita dan harapan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi pembaca. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Januari 2016 Penulis

Martina Efrika Banurea NIM. 5113111024


(10)

iii

DAFTAR ISI

Lembar Judul/Cover Surat Pernyataan Lembar Persetujuan Lembar Pengesahan Lembar Persembahan Abstrak

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi... iii

Daftar Gambar ... vi

Daftar Tabel ... vii

Daftar Lampiran ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KERANGKA TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN PERUMUSAN HIPOTESIS TINDAKAN ... 11

A. Kerangka Teori... 11

1. Hakikat Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw ... 11

2. Hakikat Aktivitas Belajar ... 27

3. Hakikat Hasil Belajar Ilmu Statika dan Tegangan ... 30

B. Penelitian yang Relevan ... 36

C. Kerangka Berpikir ... 37


(11)

iv

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 41

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 41

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 41

C. Defenisi Operasional ... 41

D. Rancangan Penelitian ... 43

E. Prosedur Penelitian... 44

F. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data ... 50

1. Angket Aktivitas Belajar Siswa ... 50

2. Tes Hasil Belajar ... 52

G. Uji Coba Istrumen Angket Aktivitas Belajar Siswa dan Tes Hasil Belajar Siswa ... 54

a. Angket Aktivitas Belajar ... 54

1. Validitas Angket ... 54

2. Uji Realibilitas Angket ... 55

b. Tes Hasil Belajar ... 56

1. Validitas Tes ... 56

2. Uji Realibilitas Tes ... 57

3. Uji Taraf Kesukaran Tes ... 58

4. Uji Daya Pembeda Tes ... 59

H. Teknik Analisa Data ... 61

1. Aktivitas Belajar Siswa ... 61

2. Analisa Hasil Belajar ... 61

I. Indikator Keberhasilan ... 63

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 65

A. Deskripsi Setting Penelitian ... 65

B. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Siklus I ... 70

C. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Siklus II ... 79

D. Temuan Penelitian ... 87


(12)

v

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 95

B. Implikasi ... 97

C. Saran ... 99

Daftar Pustaka ... 100 Lampiran ...


(13)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Ilustrasi Kelompok Jigsaw ... 20

Gambar 2. Penelitian Tindakan Kelas ... 43

Gambar 3. Histogram Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 75

Gambar 4. Histogram Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 77

Gambar 5. Histogram Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 81

Gambar 6. Histogram Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 83

Gambar 7. Histogram Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 85


(14)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus Ilmu Statika dan Tegangan ... 102

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 ... 105

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 ... 113

Lampiran 4. Naskah Pembelajaran ... 120

Lampiran 5. Lembar Angket Aktivitas Belajar Siswa ... 135

Lampiran 6. Tes Kemampuan Hasil Belajar Siswa Siklus 1 ... 138

Lampiran 7. Tes Kemampuan Hasil Belajar Siswa Siklus 2 ... 142

Lampiran 8. Jawaban Tes Hasil Belajar Siswa Siklus 1 dan 2 ... 147

Lampiran 9. Perhitungan Validitas Angket ... 148

Lampiran 10. Perhitungan Realibiltas Angket ... 150

Lampiran 11. Perhitungan Validitas Tes Siklus I ... 151

Lampiran 12. Perhitungan Realibiltas Tes Siklus I ... 153

Lampiran 13. Perhitungan Taraf Kesukaran Tes Siklus I ... 154

Lampiran 14. Perhitungan Daya Pembeda Tes Siklus I ... 156

Lampiran 15. Perhitungan Validitas Tes Siklus II ... 159

Lampiran 16. Perhitungan Realibiltas Tes Siklus II ... 161

Lampiran 17. Perhitungan Taraf Kesukaran Tes Siklus II ... 162

Lampiran 18. Perhitungan Daya Pembeda Tes Siklus II ... 164

Lampiran 19. Sebarab data Angket Aktivitas ... 170

Lampiran 20. Sebaran data Tes Hasil Belajar Siklus I... 171

Lampiran 21. Sebaran data Tes Hasil Belajar Siklus II ... 172

Lampiran 22. Uji T Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa ... 173

Lampiran 23. Tabel Nilai r Product Momen ... 176

Lampiran 24. Tabel Nilai Distribusi T ... 177

Lampiran 25. Tes Penentuan Kelompok ... 178

Lampiran 26. Foto Dokumentasi... 180 Lampiran Surat-surat ...


(15)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Daftar Hasil Belajar Ilmu Statika dan Tegangan ... 3

Tabel 2. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ... 48

Tabel 3. Kisi – kisi Angket Aktivitas Belajar Siswa Sebelum Uji Coba ... 51

Tabel 4. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Ilmu Statika Sebelum Uji Coba ... 53

Tabel 5. Kisi – kisi Angket Aktivitas Belajar Siswa Setelah Uji Coba ... 56

Tabel 6. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Ilmu Statika Setelah Uji Coba ... 60

Tabel 7. Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 65

Tabel 8. Daftar Nilai Tes Penentuan Kelompok ... 67

Tabel 9. Kelompok Asal ... 68

Tabel 10. Kelompok Ahli ... 69

Tabel 11. Perolehan Nilai Aktivitas Siswa Siklus I ... 74

Tabel 12. Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 76

Tabel 13. Perolehan Nilai Aktivitas Siswa Siklus II ... 80

Tabel 14. Perolehan Nilai Hasil Belajar Siklus II ... 82

Tabel 15. Perolehan Aktivitas Siklus I dan II ... 84

Tabel 16. Perolehan Hasil Belajar Siklus I dan II ... 86

Tabel 17. Perbandingan Aktivitas Belajar Siklus I dan II ... 92


(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang No.20 Tahun 2003) .

Dalam rangka pengembangan potensi peserta didik, pendidikan di Indonesia dilaksanakan melalui pendidikan formal, informal dan non formal. Sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan formal yang dirancang untuk menyiapkan peserta didik atau lulusan yang siap memasuki dunia kerja dan mampu mengembangkan sikap professional dibidang kejuruan. Lulusan pendidikan kejuruan, diharapkan menjadi individu yang produktif mampu bekerja menjadi tenaga kerja menengah dan memiliki kesiapan untuk menghadapi persaningan kerja.

Tujuan SMK sebagai bagian dari pendidikan nasional bertujuan untuk : (1) Menyiapkan siswa agar mampu mengembangkan diri; (2) Menyiapkan siswa untuk memenuhi lapangan kerja serta mengembangkan siskap professional; (3) Menyiapkan tenaga kerja menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan dunia industri pada saat ini maupun saat yang akan datang; (4) Menyiapkan tamatan


(17)

2

agar menjadi warga yang produktif, adaftif dan kreatif (Garis Besar Program Pendidikan dan Pelatihan/GBPP Tahun 2004).

Semakin berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), khususnya di bidang industri telah membawa iklim yang semakin terbuka untuk saling bekerja sama, saling mengisi dan saling melengkapi. Namun disisi lain, kondisi ini juga membawa kepada persaingan yang sangat kompetitif. Sehubungan dengan kondisi ini, banyak lapangan kerja saat ini menuntut tenaga kerja yang siap pakai dengan arti tenaga kerja harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik sesuai bidangnya.

Permendiknas No. 22 tahun 2006 menjelaskan standar kompetensi lulusan SMK sebagai berikut:

1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan

perkembangan remaja.

2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memamfaatkan kelebihan diri

serta memperbaiki kekurangannya.

3. Mewujudkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku,

perbuatan, dan pekerjaannya.

4. Menunjukkan kemampuan.

5. Berpikir logis, kritis, kretif, dan inovatif dalam mengambil keputusan

6. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang

terbaik

7. Mengusai kompetensi program keahlian dan kewirausahaan baik untuk

memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan tinggi sesuai dengan kejuruannya.

SMK Negeri 5 Medan merupakan salah satu SMK yang memberi bekal pengetahuan, teknologi, keterampilan, dan disiplin serta etos kerja yang terampil sehingga kelak menjadi tenaga kerja yang memliki pengetahuan dan keterampilan


(18)

3

taraf menengah yang sesuai dengan bidangnya. Salah satu program pendidikan kejuruan teknik yang dimiliki SMK ini adalah Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan. Salah satu mata pelajaran siswa kelas X SMK Negeri 5 Medan adalah Ilmu Statika dan Tegangan.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMK Negeri 5 Medan, diperoleh data nilai ujian harian sebagai berikut :

Tabel 1. Persentasi Hasil Belajar Ilmu Statika dan Tegangan kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan dalam waktu 2 tahun terakhir

Tahun Ajaran Interval Nilai Jumlah Siswa (Orang)

Persentase (%) Keterangan

2013/2014 0-69

70-79 80-89 90-100 12 20 3 0 34,29 57,14 8,57 0 Tidak Kompeten Cukup Kompeten Kompeten Sangat Kompeten

2014/2015 0-69

70-79 80-89 90-100 6 19 8 2 17,14 54,29 22,86 5,71 Tidak Kompeten Cukup Kompeten Kompeten Sangat Kompeten

( Sumber : Kumpulan Nilai Ujian Harian Siswa Mata Pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan SMK Negeri 5 Medan)

Dengan standar kelulusan minimal untuk mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Medan adalah 70. Dari hasil yang dilakukan oleh penulis, diperoleh data hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan masih kurang memuaskan dimana masih terdapat siswa yang belum mencapai standar kelulusan.

Selanjutnya, berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan bahwa pada saat kegiatan pembelajaran di kelas berlangsung siswa kurang aktif dalam artian aktivitas belajar siswa sedikit ataupun kurang


(19)

4

dalam mengungkapkan ide atau pendapatnya. Hal ini disebabkan karena minat siswa untuk belajar kurang dan strategi pembelajaran yang digunakan cenderung masih mengarah kepada konvensional yaitu ceramah dan demonstrasi saja tidak bervariasi. Padahal strategi ini membuat guru mendominasi kegiatan belajar mengajar dalam kelas sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung satu arah. Menurut Sudjana (2005) bahwa strategi pembelajaran konvesional merupakan suatu penyampaian dengan lisan kepada sejumlah pendengar. Kegiatan ini berpusat pada penceramahan dan komunikasi yang terjadi searah. Dalam pembelajaran konvensional dipandang sebagai yang belum mengetahui satu apapun dan hanya menerima bahan-bahan yang diberikan oleh guru.

Rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut Slameto (2003:54) ada dua faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar siswa yaitu: (1) Faktor Internal adalah faktor dari dalam diri siswa terdiri dari tiga bagian yaitu faktor jasmani (mencakup kesehatan dan cacat tubuh) , faktor fsikologis (mencakup intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan),dan faktor kelelahan ; (2) Faktor Eksternal adalah faktor dari luar diri siswa terdiri dari tiga bagian yaitu faktor keluarga (mencakup cara orangtua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua dan latarbelakang kebudayaan), faktor sekolah (mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah) dan


(20)

5

faktor masyarakat (mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat).

Berhasil atau tidaknya suatu proses pendidikan sangat dipengaruhi oleh pembelajaran yang berlangsung. Pembelajaran adalah suatu proses yang rumit karena tidak sekedar menyerap informasi dari guru tetapi melibatkan berbagai kegiatan dan tindakan yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik.

Proses pembelajaran tersusun atas sejumlah komponen atau unsur yang saling berkaitan dan saling berinteraksi satu sama lain. Interaksi antara guru dan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung memegang peranan penting untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kemungkinan kegagalan guru dalam menyampaikan suatu pokok bahasan disebabkan saat proses pembelajaran guru kurang membangkitkan perhatian dan minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Strategi pembelajaran yang kurang tepat dan kurang bervariasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar siswa. Sejumlah guru masih menggunakan strategi pembelajaran konvensional dalam proses pembelajaran. Hal senada juga diungkapkan oleh Slameto (2003) yaitu:

“Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran adalah faktor sekolah

yang mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah, yang kurang

menarik sehingga kegiatan pembelajarannya bersifat monoton”

Penulis berpendapat bahwa strategi yang dilaksanakan diatas perlu diubah untuk mendapatkan perhatian belajar siswa sehingga hasil belajar diharapkan lebih


(21)

6

optimal Hamdani (2011 : 18) berpendapat bahwa yang dimaksud dengan strategi adalah suatu prosedur yang digunakan untuk memberikan suasana yang konduktif kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, guru sebaiknya memlilih strategi pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Untuk mengatasi masalah di atas, perlu dikembangkan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan siswa. Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw merupakan strategi pembelajaran kelompok yakni siswa belajar dalam kelompok, bertanggung jawab atas penguasaan materi belajar yang ditugaskan kepadanya, kemudian mengajarkan bagian tersebut kepada anggota kelompok yang lain.

Rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Tujuan yang ingin dicapai tidak hanya kemampuan akademik dalam pengertian penguasaan bahan pelajaran, tetapi juga adanya unsur kerja sama. Adanya kerja sama inilah yang menjadi ciri khas dari strategi pembelajaran kooperatif ini.

Penulis menganggap penting melakukan penelitian dengan strategi

pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas menggunakan Strategi

Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw yaitu salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan untuk mencapai prestasi yang maksimal. Strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa dan penciptaan suasana yang


(22)

7

menyenangkan sangat diperlukan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik

untuk mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Strategi Pembelajaran

Kooperatif tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan Siswa Kelas X Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Medan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan siswa di kelas X Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Medan masih rendah dan belum maksimal mencapai kriteria ketuntasan minimum yang ditetapkan disekolah.

2. Aktivitas siswa pada pembelajaran Ilmu Statika dan Tegangan di kelas X

Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 masih kurang.

3. Minat siswa untuk belajar Ilmu Statika dan Tegangan di kelas X Program

Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Medan masih kurang.

4. Pembelajaran Ilmu Statika dan Tegangan yang digunakan di kelas X Program

Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Medan masih berorientasi pada guru.


(23)

8

5. Kurangnya keberanian siswa untuk mengungkapkan ide atau pendapat pada

saat belajar Ilmu Statika dan Tegangan di kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Medan.

6. Strategi Pembelajaran Ilmu Statika dan Tegangan yang digunakan di kelas X

Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Medan kurang bervariasi.

7. Penggunaan media belajar pada pembelajaran Ilmu Statika dan Tegangan di

kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Medan kurang.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka penulis hanya membatasi masalah agar lebih fokus dan terarah. Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah serta mengingat kemampuan penulis yang terbatas, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut :

1. Aktivitas siswa pada pembelajaran Ilmu Statika dan Tegangan di kelas X

Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Medan.

2. Hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan siswa di kelas X Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Medan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka disusun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dapat


(24)

9

siswa di kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Medan ?

2. Apakah Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dapat

meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan siswa di kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Medan ?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran

Ilmu Statika dan Tegangan di kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Medan setelah penerapan Strategi pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu

Statika dan Tegangan di kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Medan setelah penerapan Strategi pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw.

F. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi siswa :

a. Dapat menumbuhkan semangat kerjasama antar siswa, meningkatkan

motivasi dan menciptakan daya tarik serta rasa senang belajar Ilmu Statika dan Tegangan selama pelajaran berlangsung.


(25)

10

b. Siswa menjadi lebih aktif selama proses pembelajaran untuk meningkatkan

hasil belajar siswa.

2. Bagi guru :

a. Sebagai bahan informasi bagi guru untuk memilih alternatif strategi

pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan.

b. Guru menjadi lebih terampil dalam memilih strategi pembelajaran yang

sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan di kelas.

3. Bagi Kepala sekolah :

a. Bahan masukan bagi sekolah sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan

hasil belajar siswa.

b. Sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran di

sekolah.

4. Bagi peneliti :

a. Sebagai bahan referensi dan informasi dalam melakukan Penelitian

Tindakan Kelas


(26)

95

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Persentase aktivitas belajar siswa setelah dilaksanakan Strategi Pembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw adalah mengalami peningkatan. Aktivitas belajar siswa pada siklus I dan II terjadinya penurunan pada kategori rendah, siklus I terdapat 5 orang siswa dengan persentase 16,67 % pada kategori rendah sedangkan pada siklus II menjadi 0 % siswa dengan kategori rendah, artinya terjadi peningkatan aktivitas siswa pada kategori selanjutnya. Pada siklus I terdapat 8 orang siswa dengan persentase 26,67 % pada kategori kurang sedangkan pada siklus II menjadi 0 % siswa dengan kategori rendah, artinya terjadi peningkatan aktivitas siswa pada kategori selanjutnya. Pada siklus I terdapat 7 orang siswa dengan persentase 23,33 % pada kategori cukup sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan menjadi 11 orang siswa dengan persentase 36,67 % dengan kategori cukup. Pada siklus I terdapat 10 orang siswa dengan persentase 33,33 % pada kategori tinggi sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan menjadi 19 orang siswa dengan persentase 63,33 % pada kategori tinggi. Rata-rata aktivitas belajar siswa setelah dilaksanakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw juga mengalami peningkatan, yaitu dari siklus I dengan rata-rata 68,01 meningkat menjadi 85,19 pada


(27)

96

siklus II. Hasil Uji T menunjukkan terjadinya peningkatan yang signifikan terhadap aktivitas belajar yakni diperoleh t hitung (5.842) > t tabel (2.048). Oleh karena itu, penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Medan.

2. Persentase hasil belajar siswa setelah dilaksanakan Strategi Pembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw adalah mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa pada siklus I dan II terjadinya penurunan pada kategori tidak kompeten, siklus I terdapat 7 orang siswa dengan persentase 23,33 % pada kategori rendah sedangkan pada siklus II menjadi 0 % siswa dengan kategori tidak kompeten, artinya terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada kategori selanjutnya. Pada siklus I terdapat 10 orang siswa dengan persentase 33,33 % pada kategori cukup kompeten sedangkan pada siklus II mengalami penurunan menjadi 4 orang siswa dengan persentase 13,33 % pada kategori cukup kompeten, artinya terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada kategori selanjutnya. Pada siklus I terdapat 11 orang siswa dengan persentase 36,67 % pada kategori kompeten sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan menjadi 14 orang siswa dengan persentase 46,67 % dengan kategori kompeten. Pada siklus I terdapat 2 orang siswa dengan persentase 6,67 % pada kategori sangat kompeten sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan menjadi 12 orang siswa dengan persentase 40,00 % pada kategori sangat kompeten. Rata-rata hasil belajar siswa setelah dilaksanakan Strategi Pembelajaran Kooperatif


(28)

97

Tipe Jigsaw juga mengalami peningkatan, yaitu dari siklus I dengan rata-rata 69,38 meningkat menjadi 87,74 pada siklus II. Hasil Uji T menunjukkan terjadinya peningkatan yang signifikan terhadap aktivitas belajar yakni diperoleh t hitung (5.929) > t tabel (2.048). Oleh karena itu, penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Medan.

B. Implikasi

Strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yaitu strategi pembelajaran kooperatif dengan siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-7 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggungjawab atas ketuntasan bagian materi yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain.

Pada strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, terdapat “kelompok asal

dan kelompok ahli”. Kelompok asal, yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli. Sedangkan kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal. Cara pembagian kelompok yakni melalui tes penentuan kelompok belajar Jigsaw. Tujuan tes ini agar


(29)

98

dibentuk kelompok siswa berdasarkan karakteristik strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yaitu setiap kelompok terdiri atas siswa berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, serta memiliki kemampuan kognitif yang berbeda-beda yakni tinggi dan rendah. Pengelompokkan kemampuan kognitif siswa tersebut dibedakan berdasarkan nilai tertinggi sampai nilai terendah dari tes yang dilaksanakan.

Pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan memberikan salam, memeriksa kehadiran siswa, memberikan motivasi kepada siswa, bertanya tentang kesiapan belajar, menjelaskan tujuan pembelajaran dan strategi pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw, serta tugas – tugas siswa.

Pada kegiatan inti, guru menjelaskan materi pelajaran secara singkat. Guru bisa menuliskan judul materi dipapan tulis dan menanyakan apa yang siswa ketahui mengenai materi tersebut. Langkah selanjutnya guru membagikan lembar tes untuk menentukan kelompok belajar Jigsaw. Jumlah kelompok Asal menyesuaikan dengan jumlah bagian materi yang akan dipelajari siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Dalam tipe Jigsaw ini, setiap siswa diberi tugas mempelajari satu bagian materi. Semua siswa dengan materi yang sama belajar dalam satu kelompok yang disebut Kelompok Ahli. Dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan bagian materi yang sama, serta menyusun rencana bagaimana menyampaikan kepada temannya jika kembali ke kelompok asal. Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok ahli maupun kelompok asal, selanjutnya dilakukan pengundian salah satu kelompok untuk menyajikan hasil


(30)

99

diskusi kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi pada materi pelajaran.

Pada kegiatan akhir guru menanyakan pemahaman siswa terhadap materi dengan kata-kata sendiri kemudian menyimpulkan materi pelajaran hari itu. Agar siswa lebih menguasai materi pelajaran maka diberi tugas untuk dikerjakan dirumah.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Diharapkan pada guru mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan agar dapat

menerapkan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan.

2. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dalam penerapan Strategi

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ini menggunakan standar kompetensi yang berbeda, media belajar yang lengkap sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan.


(31)

100

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi, 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. 2003. Manajemen Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Arikunto, S. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta. : Asdi Mahasatya. Bloom. Taxomyof edocation Objective. London :Logman Grup,Ltd.

Dimyati & Mudjiono (2009), Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2006, Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta : Penerbit Rineka Cipta.

Frick, Heinz. 1979. Mekanika Teknik 1. Yogyakarta : Kanisius.

GBPP, Kurikulum, Spektrum. 2004. Tujuan Menengah Kejuruan. Jakarta: Depdikbud.

Hamalik .2011. Metode Belajar Dan kesulitan Belajar. Bandung : Tarsito.

Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran Isu-isu

Metodisdan Paragmatis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Irwandi, Ahmad. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Perhitungan Statika pada Siswa kelas X SMK Negeri 1 Stabat Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan.

Skripsi FT. UNIMED, Medan.

Isjoni. 2009. Model- Model Pembelajaran. Jakarta: Gramedia.

Kunandar.2008. Langkah mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Lie, Anita. 2008. Cooperative Learning.. Jakarta : Gramedia Widia Sarana Indonesia.

Oemar, Hamalik. 2010. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan


(32)

101 PERMENDIKNAS N0 22 THN 2006

http://www.aidsindonesia.or.id/uploads/20130729141205.Permendiknas_No_22_ Th_2006.pdf TGL AKSES 11 JULI 2015 11:19 AM

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana.

Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. P.T Raja Grafindo Persada : Jakarta.

Siregar, Ramadhan. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Koopertif tipe Jigsaw

dalam Meningkatkan Hasil Belajar Perhitungan Statika Pada Siswa kelas X SMK Negeri 2 Padangsidimpuan Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan. Skripsi FT. UNIMED, Medan.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Slavin. 2005. Cooperative Learning. Bandung : Nusa Media.

Sudjana, Nana. 2009. Metode Statika. Tarsinto. Bandung.

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Sugyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung. Alfabeta.

Sukardi, H.M. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas Implementasi

dan Pengembangannya. Jakarta : Bumi Aksara.

Trianto. 2007. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN). 2003 Manajeman Pendidikan: PT. Rineka Cipta.

UU N0 20 THN 2003

http://riau.kemenag.go.id/file/file/produkhukum/fcpt1328331919.pdfTGL AKSES 11 JULI 2015 11:02 AM


(1)

siklus II. Hasil Uji T menunjukkan terjadinya peningkatan yang signifikan terhadap aktivitas belajar yakni diperoleh t hitung (5.842) > t tabel (2.048). Oleh karena itu, penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Medan.

2. Persentase hasil belajar siswa setelah dilaksanakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw adalah mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa pada siklus I dan II terjadinya penurunan pada kategori tidak kompeten, siklus I terdapat 7 orang siswa dengan persentase 23,33 % pada kategori rendah sedangkan pada siklus II menjadi 0 % siswa dengan kategori tidak kompeten, artinya terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada kategori selanjutnya. Pada siklus I terdapat 10 orang siswa dengan persentase 33,33 % pada kategori cukup kompeten sedangkan pada siklus II mengalami penurunan menjadi 4 orang siswa dengan persentase 13,33 % pada kategori cukup kompeten, artinya terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada kategori selanjutnya. Pada siklus I terdapat 11 orang siswa dengan persentase 36,67 % pada kategori kompeten sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan menjadi 14 orang siswa dengan persentase 46,67 % dengan kategori kompeten. Pada siklus I terdapat 2 orang siswa dengan persentase 6,67 % pada kategori sangat kompeten sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan menjadi 12 orang siswa dengan persentase 40,00 % pada kategori sangat kompeten. Rata-rata hasil belajar siswa setelah dilaksanakan Strategi Pembelajaran Kooperatif


(2)

97

Tipe Jigsaw juga mengalami peningkatan, yaitu dari siklus I dengan rata-rata 69,38 meningkat menjadi 87,74 pada siklus II. Hasil Uji T menunjukkan terjadinya peningkatan yang signifikan terhadap aktivitas belajar yakni diperoleh t hitung (5.929) > t tabel (2.048). Oleh karena itu, penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Medan.

B. Implikasi

Strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yaitu strategi pembelajaran kooperatif dengan siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-7 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggungjawab atas ketuntasan bagian materi yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain.

Pada strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, terdapat “kelompok asal

dan kelompok ahli”. Kelompok asal, yaitu kelompok induk siswa yang

beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli. Sedangkan kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal. Cara pembagian kelompok yakni melalui tes penentuan kelompok belajar Jigsaw. Tujuan tes ini agar


(3)

dibentuk kelompok siswa berdasarkan karakteristik strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yaitu setiap kelompok terdiri atas siswa berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, serta memiliki kemampuan kognitif yang berbeda-beda yakni tinggi dan rendah. Pengelompokkan kemampuan kognitif siswa tersebut dibedakan berdasarkan nilai tertinggi sampai nilai terendah dari tes yang dilaksanakan.

Pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan memberikan salam, memeriksa kehadiran siswa, memberikan motivasi kepada siswa, bertanya tentang kesiapan belajar, menjelaskan tujuan pembelajaran dan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, serta tugas – tugas siswa.

Pada kegiatan inti, guru menjelaskan materi pelajaran secara singkat. Guru bisa menuliskan judul materi dipapan tulis dan menanyakan apa yang siswa ketahui mengenai materi tersebut. Langkah selanjutnya guru membagikan lembar tes untuk menentukan kelompok belajar Jigsaw. Jumlah kelompok Asal menyesuaikan dengan jumlah bagian materi yang akan dipelajari siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Dalam tipe Jigsaw ini, setiap siswa diberi tugas mempelajari satu bagian materi. Semua siswa dengan materi yang sama belajar dalam satu kelompok yang disebut Kelompok Ahli. Dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan bagian materi yang sama, serta menyusun rencana bagaimana menyampaikan kepada temannya jika kembali ke kelompok asal. Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok ahli maupun kelompok asal, selanjutnya dilakukan pengundian salah satu kelompok untuk menyajikan hasil


(4)

99

diskusi kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi pada materi pelajaran.

Pada kegiatan akhir guru menanyakan pemahaman siswa terhadap materi dengan kata-kata sendiri kemudian menyimpulkan materi pelajaran hari itu. Agar siswa lebih menguasai materi pelajaran maka diberi tugas untuk dikerjakan dirumah.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Diharapkan pada guru mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan agar dapat menerapkan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan.

2. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dalam penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ini menggunakan standar kompetensi yang berbeda, media belajar yang lengkap sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi, 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. 2003. Manajemen Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Arikunto, S. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta. : Asdi Mahasatya. Bloom. Taxomyof edocation Objective. London :Logman Grup,Ltd.

Dimyati & Mudjiono (2009), Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2006, Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta : Penerbit Rineka Cipta.

Frick, Heinz. 1979. Mekanika Teknik 1. Yogyakarta : Kanisius.

GBPP, Kurikulum, Spektrum. 2004. Tujuan Menengah Kejuruan. Jakarta: Depdikbud.

Hamalik .2011. Metode Belajar Dan kesulitan Belajar. Bandung : Tarsito.

Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran Isu-isu Metodisdan Paragmatis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Irwandi, Ahmad. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Perhitungan Statika pada Siswa kelas X SMK Negeri 1 Stabat Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan. Skripsi FT. UNIMED, Medan.

Isjoni. 2009. Model- Model Pembelajaran. Jakarta: Gramedia.

Kunandar.2008. Langkah mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Lie, Anita. 2008. Cooperative Learning.. Jakarta : Gramedia Widia Sarana Indonesia.

Oemar, Hamalik. 2010. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung : Bumi Aksara.


(6)

101 PERMENDIKNAS N0 22 THN 2006

http://www.aidsindonesia.or.id/uploads/20130729141205.Permendiknas_No_22_ Th_2006.pdf TGL AKSES 11 JULI 2015 11:19 AM

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana.

Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. P.T Raja Grafindo Persada : Jakarta.

Siregar, Ramadhan. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Koopertif tipe Jigsaw dalam Meningkatkan Hasil Belajar Perhitungan Statika Pada Siswa kelas X SMK Negeri 2 Padangsidimpuan Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan. Skripsi FT. UNIMED, Medan.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Slavin. 2005. Cooperative Learning. Bandung : Nusa Media. Sudjana, Nana. 2009. Metode Statika. Tarsinto. Bandung.

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Sugyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung. Alfabeta.

Sukardi, H.M. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas Implementasi dan Pengembangannya. Jakarta : Bumi Aksara.

Trianto. 2007. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN). 2003 Manajeman Pendidikan: PT. Rineka Cipta.

UU N0 20 THN 2003

http://riau.kemenag.go.id/file/file/produkhukum/fcpt1328331919.pdfTGL AKSES 11 JULI 2015 11:02 AM


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PERHITUNGAN STATIKA BANGUNAN KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 5 SURAKARTA

0 5 73

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU STATIKA DAN TEGANGAN PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

1 6 31

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU BAHAN BANGUNAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 KISARAN.

0 2 28

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN UKUR TANAH KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 2 32

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ILMU STATIKA DAN TEGANGAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN MELALUI PEMBERIAN PENGUATAN SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 BINJAI.

1 5 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBING PROMPTING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 2 30

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ILMU STATIKA DAN TEGANGAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON.

0 1 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR STATIKA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 BERASTAGI TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 2 25

PENERAPAN PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 STABAT.

0 3 30

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PRESTASI BELAJAR ILMU STATIKA DAN TEGANGAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 PAJANGAN.

0 3 1