PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR STATIKA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 BERASTAGI TAHUN AJARAN 2014/2015.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DALAM MENINGKATKAN

AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR STATIKA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN

TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 BERASTAGI

TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

MELGIBSON TAMBUNAN NIM. 509 111 019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

ABSTRAK

Melgibson Tambunan, NIM : 509111019. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing Dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Statika Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2014/2015”. Skripsi, Fakultas Teknik, Universitas Negri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Statika siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi melalui model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa 22 orang.

Dari hasil uji coba instrumen yang dilakukan, pada uji coba soal siklus I diperoleh 16 soal yang valid dari 20 soal dan pada siklus II terdapat 18 soal yang valid dari 20 soal. Indeks kesukaran siklus I terdapat 2 soal dalam kategori mudah, 18 soal dalam kategori sedang. Pada siklus II terdapat 4 soal dalam kategori mudah, 16 soal dalam kategori sedang. Daya pembeda pada siklus I terdapat 1 soal dalam kategori jelek, 6 soal dalam kategori baik, dan 13 soal dalam kategori baik sekali sedangkan pada siklus II terdapat 2 soal dalam kategori cukup, 13 soal dalam kategori baik, dan 5 soal dalam kategori baik sekali. Uji reliabilitas pada siklus I r11=0,952

(sangat tinggi) dan pada siklus II r11=0,946 (sangat tinggi).

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dimana pada siklus I terdiri dari satu kali pertemuan dan siklus II terdiri dari satu kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Teknik pengumpulan data dengan lembar observasi dan tes hasil belajar.

Berdasarkan hasil evaluasi pada setiap proses pembelajaran dan berdasarkan lembar observasi aktivitas siswa dalam penelitian ini, ditemukan siklus I nilai rata-rata aktivitas belajar siswa yaitu 65,625 meningkat menjadi 75,852 pada siklus II. Untuk nilai hasil belajar pada siklus I yaitu 67,33 dan meningkat menjadi 73,75 pada siklus II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dapat 1) meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar, 2) meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Statika.

Kata kunci : model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing, aktivitas belajar, hasil belajar.


(3)

ABSTRACT

Melgibson Tambunan, NIM : 509111019. Application of Cooperative Learning Model Type Snowball Throwing To Improve Activity And Learning Outcomes Static of Basic Technical Drawing Student Class SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Academic Year 2014/2015Thesis, Faculty of Engineering, Universitas Negri Medan.

This study aims to improve the activity and learning outcomes Basic Drawing Techniques grade X at SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi by applying cooperative learning Model Type Snowball Throwing. This study aims is action research and the subject were grade X Basic Drawing Techniques SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Academic Year 2014/2015 with 22 students.

From the results of experiments conducted instrument, the test in first cycle gained about 16 valid questions of 20 questions and in the second cycle, there are 18 valid questions of 20 questions. Difficulty index in first cycle have 2 questions in an easy category, 18 questions in the medium category. In the second cycle, there are 4 questions in an easy category, 16 questions in the medium category. Distinguishing the first cycle there is 1 question in the category of ugly, 6 questions in category of good, and 13 questions in category of excellent and in the second cycle there are 2 questions in enough categories, 13 questions in good category, and 5 question in excellent category. Reliability test on the first cycle R11 = 0,952 (very high) and the second cycle R11 = 0,946 (very high).

This research was conducted in two cycles where the first cycle consisted of one session and the second cycle consists of one session. Each cycle consisted of a planning phase, implementation, observation, and reflection. Data collection techniques with the observation sheet and achievement test.

Based on the evaluation results of each learning process and based on the observation sheet student activity in this study, it was found the first cycle of the average value of student learning activities which increased from 65,625 to 75,852 in the second cycle. The value of learning outcomes in the first cycle is increased from 67,33 to 73,75 in the second cycle. The results showed that the application of cooperative learning model type snowball throwing can 1) improving student learning activities in the learning process, 2) improving student learning outcomes in subjects Static.

Keywords: cooperative learning model type snowball throwing, learning activity, learning outcomes.


(4)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kesempatan sehingga skripsi

penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik .

Skripsi penelitian ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Statika Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2014/2015”

disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Fakultas

Teknik Universitas Negeri Medan.

Dalam proses penyusunan skripsi penelitian ini, penulis banyak dibantu

oleh berbagai pihak yang memberikan bimbingan, arahan, dorongan, semangat

dan doa sehingga skripsi penelitian ini dapat diselesaikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi penelitian ini masih

mempunyai banyak kekurangan baik dari segi penulisan, isi dan bahasanya. Oleh

sebab itu, penulis sangat mengharapkan sumbangan saran dan kritik yang

membangun untuk penyempurnaan skripsi penelitian ini.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada


(5)

ii

1. Bapak Drs. Sempurna Peranginangin, M.Pd., selaku dosen pembimbing

skripsi yang telah banyak memberikan waktu, perhatian, nasehat, bimbingan,

masukan dan arahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Drs. Tunggul Tambunan, ST.,M.Si. selaku Dosen Pembimbing

Akademik sekaligus sebagai dosen penguji.

3. Bapak Drs. Sorgang Siagian, M.Pd dan Bapak Drs. Parulian Purba, M.Pd

selaku Dosen Penguji.

4. Bapak Prof Drs. Ibnu Hajar Damanik.,M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

5. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Drs. Asri Lubis, ST,M.Pd., sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Teknik

Bangunan.

7. Bapak Drs. Nono Sebayang, ST, M.Pd, selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Teknik Bangunan.

8. Pihak SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi khususnya Bapak Sedek Ginting,

SPd, selaku Kepala Sekolah yang telah memberikan izin untuk observasi dan

penelitian serta Bapak Drs. Awaluddin selaku Guru Mata Pelajaran yang telah

membantu pelaksanaan penelitian saya.

9. Teristimewa kepada orang tua saya yang tersayang, Bapak H. Tambunan dan

Mama M. br Saragih yang telah sabar mendidik, memberikan dukungan


(6)

iii

10. Buat adikku yang tersayang dan tercinta Eflyn Grasella br Tambunan yang

telah memberikan dukungan, doa dan semangat kepada saya.

11. Rekan – rekan mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan khususnya stambuk 2009 Reguler, Ahermadani Silalahi S.Pd, Wenni Syafitri S.Pd, Windi,

Alfatahilah, Omry, Miftahul Siddiq ,Sulaiman, Miza, Devi dan teman-teman

lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah memberikan

motivasi.

12. Dan semua orang yang terlibat dalam penyusunan proposal ini yang tidak

dapat disebutkan satu per satu.

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis memohon maaf atas

keterbatasan yang ada. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mewujudkan keberhasilan di dalam dunia

pendidikan. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Januari 2015

Penulis

Melgibson Tambunan NIM. 509 111 019


(7)

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS ... 11

A. Kerangka Teoritis ... 11

1. Hakikat Aktivitas Belajar ... 11

2. Hakikat Hasil Belajar Statika ... 14


(8)

v

4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing ... 26

B. Penelitian Yang Relevan ... 29

C. Kerangka Konseptual ... 30

1. Model Pembelajaran terhadap Aktivitas Belajar... 30

2. Model Pembelajaran terhadap Hasil Belajar ... 30

D. Hipotesis Tindakan... 31

BAB III. METODE PENELITIAN ... 32

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 32

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 33

D. Jenis Penelitian ... 34

E. Teknik Dan Alat Pengumpulan data ... 41

F. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 44

1. Validitas Tes... 44

2. Indeks Kesukaran Tes ... 45

3. Daya Pembeda ... 45

4. Reliabilitas Tes ... 46


(9)

vi

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 49

A. Hasil Penelitian ... 49

1. Pelaksanaan Siklus I ... 49

2. Pelaksanaan Siklus II ... 57

B. Pembahasan Penelitian ... 65

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 67

A. Kesimpulan ... 67

B. Implikasi ... 68

C. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 70

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 71


(10)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 . Arah Beban... 18

Gambar 2.2 . Tegangan Pada Bidang ... 19

Gambar 2.3 . Tegangan Normal Tarik Pada Batang ... 20

Gambar 2.4 . Tegangan Normal Tekan Pada Batang ... 21

Gambar 2.5 . Gaya Tarik ... 21

Gambar 2.6 . Urutan Membuat Pertanyaan ... 28

Gambar 3.1 . Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 35

Gambar 4.1 . Diagram Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 51

Gambar 4.2 . Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 53

Gambar 4.3 . Diagram Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 59

Gambar 4.4 . Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 60

Gambar 4.5 . Diagram Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan II ... 61


(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ... 70

Lampiran 2.a RPP Siklus I ... 72

Lampiran 2.b RPP Siklus II ... 77

Lampiran 3.a Naskah Pembelajaran Siklus I ... 82

Lampiran 3.b Naskah Pembelajaran Siklus II ... 88

Lampiran 4.a Tes Hasil Belajar Siklus I ... 96

Lampiran 4.b Tes Hasil Belajar Siklus II ... 103

Lampiran 5.a Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siklus I ... 110

Lampiran 5.b Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siklus II ... 112

Lampiran 6.a Lembar Hasil Tes Belajar Siklus I ... 114

Lampiran 6.b Lembar Hasil Tes Belajar Siklus II ... 115

Lampiran 7.a Tabel Validitas Tes Siklus I ... 116

Lampiran 7.b Tabel Validitas Tes Siklus II ... 118

Lampiran 8.a Tabel Uji Tingkat Kesukaran Tes Siklus I ... 120

Lampiran 8.b Tabel Uji Tingkat Kesukaran Tes Siklus II ... 122

Lampiran 9.a Tabel Daya Pembeda Siklus I ... 124

Lampiran 9.b Tabel Daya Pembeda Siklus II ... 126

Lampiran 10.a Tabel Reliabilitas Siklus I ... 128

Lampiran 10.b Tabel Reliabilitas Siklus II ... 130

Lampiran 11.a Perhitungan Uji Instrumen Siklus I ... 132


(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu cara untuk membenahi, meningkatkan

mutu hidup seseorang. Dengan pendidikan seseorang dapat meningkatkan potensi

yang ada pada dirinya. Namun, Pendidikan tidak hanya dimaksudkan untuk

mengembangkan pribadi semata melainkan juga sebagai akar dari pembangunan

suatu Negara. Menurut Edgar Dalle (2010) peran lembaga pendidikan sangat

penting dalam membantu terbentuknya sumber daya manusia (SDM) yang

potensial guna menyokong pelaksanaan pembangunan bangsa dan negara.

Pendidikan nasional berperan mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini berarti pendidikan menjadi prioritas

utama dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu

beradaptasi dengan perkembangan zaman dan perubahan – perubahan yang terjadi dalam tatanan masyarakat, bangsa, dan negara. Hal ini sesuai dengan isi UU No

20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3 yang menyebutkan bahwa

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1


(13)

2

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan kejuruan yang

dikembangkan di Indonesia. Sekolah Menengah Kejuruan adalah lembaga

pendidikan formal yang dirancang untuk menyiapkan peserta didik atau lulusan

yang siap memasuki dunia kerja dan mampu mengembangkan sikap profesional di

bidang kejuruan. Lulusan pendidikan kejuruan, diharapkan menjadi individu yang

produktif yang mampu bekerja menjadi tenaga kerja menengah dan memiliki

kesiapan untuk menghadapi persaingan kerja. Hal ini dimuat dalam Garis-garis

Besar Program Pendidikan dan Pelatihan (GBPP) tahun 2004 yang menyatakan

bahwa tujuan SMK sebagai bagian dari pendidikan nasional bertujuan untuk : (1)

Menyiapkan siswa agar mampu mengembangkan diri; (2) Menyiapkan siswa

untuk memenuhi lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional; (3)

Menyiapkan tenaga kerja menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan

dunia industri pada saat ini maupun saat yang akan datang; (4) Menyiapkan

tamatan agar menjadi warga yang produktif, adaptif dan kreatif.

SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi merupakan salah satu SMK yang

memberi bekal pengetahuan, teknologi, keterampilan dan disiplin, serta etos kerja

yang terampil sehingga kelak menjadi tenaga kerja yang memiliki pengetahuan

dan keterampilan tingkat menengah yang sesuai dengan bidangnya. Salah satu

program pendidikan kejuruan teknik yang dimiliki SMK ini adalah Program

Keahlian Teknik Gambar Bangunan. Untuk menyiapkan siswa agar dapat

memenuhi kebutuhan lapangan kerja, mata pelajaran pada program keahlian

teknik gambar bangunan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu : mata diklat


(14)

3

satu mata diklat produktif. Statika adalah mata diklat yang sangat penting karena

statika dapat menghantarkan siswa kepada dasar memahami program produktif

lainnya seperti : mata pelajaran konstruksi kayu, konstruksi beton, konstruksi

baja, dan sebagainya.

Berdasarkan hasil observasi awal yang penulis lakukan, bahwa hasil

belajar statika pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan

SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi masih kurang sesuai dengan yang diharapkan,

hal ini dilihat dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) siswa kelas X Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan, seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.1 Daftar Kumpulan Nilai Statika Siswa Kelas X Semester Ganjil Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2013/2014

No. Interval Nilai F absolute Persentase Keterangan

1. 90-100 - 0 % Sangat Kompeten

2. 80-89 9 32,14 % Kompeten Baik

3. 70-79 12 42,86 % Kompeten

4. <70 7 25 % Tidak Kompeten

Jumlah 28 100 %

Sumber: DKN SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi

Dari Daftar Kumpulan Nilai siswa kelas X Program Keahlian Teknik

Gambar Bangunan di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa masih ada yang

belum tuntas karena tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

ditetapkan oleh sekolah. Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan

individu) jika proporsi nilai siswa ≥ 65 dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85 siswa yang telah tuntas belajarnya (Depdikbud dalam Trianto, 2010 : 241). Tetapi


(15)

4

menurut Trianto berdasarkan ketentuan KTSP penentuan ketuntasan belajar

ditentukan sendiri oleh masing-masing sekolah yang dikenal dengan istilah

Kriteria Ketuntasan Minimal, dengan berpedoman pada tiga pertimbangan yaitu :

kemampuan setiap siswa berbeda-beda; fasilitas setiap sekolah berbeda; dan daya

dukung setiap sekolah berbeda. Maka dalam penelitian ini, sesuai dengan Kriteria

Ketuntasan Minimal mata pelajaran statika di sekolah tempat penulis melakukan

penelitian, maka ketuntasan individual adalah 70 dan ketuntasan secara klasikal

adalah 85%.

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara ketika berlangsungnya

proses pembelajaran Statika di sekolah, maka dapat diketahui bahwa guru

mendominasi kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran yang

konvensional dimana guru dijadikan satu-satunya sumber informasi sehingga

menyebabkan siswa kurang aktif di dalam proses pembelajaran yang berdampak

pada rendahnya minat dan hasil belajar siswa. Selain itu penggunaan media

pembelajaran masih minimum, guru dominan menggunakan buku sebagai media.

Rendahnya aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran statika siswa bisa saja

disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut Slameto (2010:54), ada dua faktor yang

mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar siswa yaitu 1) faktor internal adalah

faktor yang ada dalam diri siswa itu sendiri terbagi menjadi tiga, yaitu faktor

jasmani (mencakup faktor kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis

(mencakup inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan)

dan faktor kelelahan; 2) faktor eksternal adalah faktor yang ada diluar diri siswa


(16)

5

mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi

keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan), faktor sekolah

(mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa

dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di

atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah) dan faktor

masyarakat (mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman

bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat). Berdasarkan teori pendidikan di

Indonesia bahwa proses pembelajaran akan berhasil jika dalam pembelajaran

memiliki model pembelajaran yang bervariasi, metode pembelajaran dan media

pembelajaran. Tetapi kenyataannya di lapangan, masih terdapat beberapa

kekurangan sehingga menyebabkan proses pembelajaran siswa tidak tercapai

secara maksimal.

Banyak model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar dan

peran aktif siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu diantaranya adalah

Model Pembelajaran Kooperatif. Menurut Slavin (2005), model pembelajaran

kooperatif adalah model yang mengajak siswa belajar bersama, saling

menyumbangkan pikiran dan bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil

belajar secara individu dan kelompok. Model pembelajaran kooperatif memiliki

banyak tipe, salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe Snowball

Throwing. Model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing menerapkan

sistem belajar berkelompok yang mendapatkan penjelasan materi dari guru kepada

ketua kelompok. Kemudian setiap siswa dilatih untuk lebih tanggap dalam


(17)

6

sekelompok. Pembelajaran dengan model Snowball Throwing merupakan salah

satu modifikasi dari teknik bertanya yang menitik beratkan pada kemampuan

siswa dalam merumuskan pertanyaan yang dikemas dalam sebuah permainan

yang menarik yaitu saling melempar bola salju (snowball throwing) yang berisi

pertanyaan kepada teman dalam kelompok lain.

Model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing memiliki beberapa

keuntungan dalam memperbaiki proses pembelajaran di kelas. Keuntungan

tersebut antara lain: (1) melatih kesiapan siswa dalam menjawab pertanyaan

temannya sendiri dengan bersumber pada materi yang diajarkan (2) saling

memberikan pengetahuan (3) melatih siswa untuk belajar mandiri (4) dapat

membangkitkan keberanian siswa dalam mengemukakan pertanyaan dan pendapat

kepada orang lain (5) siswa akan lebih mengerti makna kerjasama dalam

menemukan pemecahan suatu masalah. Dalam teknik ini, guru memperhatikan

proses terjadinya diskusi dan membantu diskusi materi yang didiskusikan menjadi

lebih bermakna. Selain itu, siswa bekerja sama dalam menemukan solusi suatu

masalah dan mempunyai banyak kesempatan dalam mengolah pengetahuan dan

meningkatkan keterampilan berkomunikasi.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul :

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Statika Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2014/2015.


(18)

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka masalah

penelitian ini diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Hasil belajar Statika siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar

Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi tergolong rendah.

2. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru belum

menekankan keaktifan siswa.

3. Guru cenderung menggunakan model pembelajaran yang konvesional

dan kurang variatif.

4. Kurangnya minat belajar siswa untuk mengikuti mata pelajaran Statika.

5. Guru dominan menggunakan buku sebagai media pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, serta mempertimbangkan keterbatasan

waktu dan danan serta luasnya cakupan masalah, maka masalah yang diteliti

dibatasi sebagai berikut :

1. Penelitian hanya dilakukan pada mata pelajaran Statika dalam materi

Tegangan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Snowball Throwing.

2. Penelitian dilaksanakan untuk meningkatkan aktivitas belajar mata

pelajaran Statika dalam materi Tegangan siswa kelas X Program

Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi


(19)

8

3. Penelitian dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar mata

pelajaran Statika dalam materi Tegangan siswa kelas X Program

Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi

pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Snowball Throwing dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada

mata pelajaran Statika dalam materi Tegangan di Kelas X Program

Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi

Tahun Ajaran 2014/2015?

2. Apakah dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Statika dalam materi Tegangan di Kelas X Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun


(20)

9

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan utama

penelitian ini adalah :

1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Statika

dalam materi Tegangan di Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar

Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2014/2015

dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball

Throwing.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Statika

dalam materi Tegangan di Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar

Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2014/2015

dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball

Throwing.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain :

1. Bagi Sekolah

a. Sebagai referensi atau pedoman dalam meningkatkan proses

pembelajaran di sekolah.

2. Bagi Guru

a. Meningkatkan kreativitas guru dalam mengembangkan model


(21)

10

b. Bahan pertimbangan bagi guru-guru tentang model pembelajaran

pada mata pelajaran Statika dalam rangka peningkatan keberhasilan

belajar siswa.

3. Bagi Siswa

a. Meningkatkan peran aktif siswa dalam pembelajaran.

b. Meningkatkan hasil belajar siswa.

c. Menciptakan suasana belajar di kelas yang bersemangat dan

variatif sehingga membuat siswa tidak merasa bosan.

4. Bagi Peneliti

a. Untuk menambah pengetahuan penulis mengenai pembelajaran

dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing.

b. Sebagai bahan masukan dan tambahan informasi untuk penelitian


(22)

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Dari hasil analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan

dari penelitian, yaitu :

1. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing dapat

meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Statika. Hal ini

dapat dilihat dari nilai siswa pada siklus I dengan penilaian kategori tidak

aktif sebesar 12 orang, cukup aktif 8 orang, aktif 2 orang dan untuk

kategori sangat aktif tidak ada, mengalami peningkatan pada siklus II yaitu

dengan penilaian tidak aktif 3 orang, cukup aktif 14 orang, aktif 5 orang

dan sangat aktif tetap tidak ada.

2. Rata-rata hasil belajar siswa setelah dilakukan Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing mengalami

peningkatan, yaitu dari siklus I dengan rata- rata 67,33 meningkat menjadi

73,75 pada siklus II. Oleh karena itu, penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran Statika kelas X Program Keahlian Teknik

Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran

2014/2015.


(23)

68

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian diberikan implikasi

sebagai berikut:

Pertama : Dengan diterimanya hipotesis pertama maka perlu menjadi

pertimbangan bagi pihak sekolah maupun guru dalam menerapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing untuk meningkatkan aktivitas

belajar siswa pada mata pelajaran Statika.

Kedua : Dengan diterimanya hipotesis kedua maka perlu menjadi

pertimbangan bagi pihak sekolah maupun guru dalam menerapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing untuk meningkatkan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran Statika.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, saran yang dapat diberikan untuk

pelaksanaan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing

adalah :

1. Bagi sekolah dan lembaga pendidikan agar dapat menjadikan model

pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing sebagai pertimbangan

dalam memotivasi guru untuk melakukan proses pembelajaran yang

efektif, efisien dan bervariasi.

2. Bagi para guru khususnya guru mata pelajaran Statika agar dapat

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing untuk


(24)

69

3. Bagi siswa, agar dapat menjadikan model pembelajaran kooperatif tipe

snowball throwing sebagai pengalaman belajar yang dapat meningkatkan


(25)

70

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Sardiman, 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Pt Raja Grafindo Persada

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya

Irmayanti. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Bintang Bayu Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi FIS. UNIMED Medan

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada

Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru . Jakarta : Raja Grafindo Persada

Djamarah. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Slavin, R. 2005. Cooperative Learning. Jakarta : Erlangga

Trianto. 2010. MendesainModel Pembelajaran Inovatif-Progresif; Konsep, Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana Prenada Media Group


(1)

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan utama penelitian ini adalah :

1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Statika dalam materi Tegangan di Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2014/2015 dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball

Throwing.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Statika dalam materi Tegangan di Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2014/2015 dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball

Throwing.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain : 1. Bagi Sekolah

a. Sebagai referensi atau pedoman dalam meningkatkan proses pembelajaran di sekolah.

2. Bagi Guru

a. Meningkatkan kreativitas guru dalam mengembangkan model pembelajaran.


(2)

b. Bahan pertimbangan bagi guru-guru tentang model pembelajaran pada mata pelajaran Statika dalam rangka peningkatan keberhasilan belajar siswa.

3. Bagi Siswa

a. Meningkatkan peran aktif siswa dalam pembelajaran. b. Meningkatkan hasil belajar siswa.

c. Menciptakan suasana belajar di kelas yang bersemangat dan variatif sehingga membuat siswa tidak merasa bosan.

4. Bagi Peneliti

a. Untuk menambah pengetahuan penulis mengenai pembelajaran dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing. b. Sebagai bahan masukan dan tambahan informasi untuk penelitian


(3)

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Dari hasil analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan dari penelitian, yaitu :

1. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Statika. Hal ini dapat dilihat dari nilai siswa pada siklus I dengan penilaian kategori tidak aktif sebesar 12 orang, cukup aktif 8 orang, aktif 2 orang dan untuk kategori sangat aktif tidak ada, mengalami peningkatan pada siklus II yaitu dengan penilaian tidak aktif 3 orang, cukup aktif 14 orang, aktif 5 orang dan sangat aktif tetap tidak ada.

2. Rata-rata hasil belajar siswa setelah dilakukan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing mengalami peningkatan, yaitu dari siklus I dengan rata- rata 67,33 meningkat menjadi 73,75 pada siklus II. Oleh karena itu, penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Statika kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2014/2015.


(4)

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian diberikan implikasi sebagai berikut:

Pertama : Dengan diterimanya hipotesis pertama maka perlu menjadi pertimbangan bagi pihak sekolah maupun guru dalam menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Statika.

Kedua : Dengan diterimanya hipotesis kedua maka perlu menjadi pertimbangan bagi pihak sekolah maupun guru dalam menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Statika.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, saran yang dapat diberikan untuk pelaksanaan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing adalah :

1. Bagi sekolah dan lembaga pendidikan agar dapat menjadikan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing sebagai pertimbangan dalam memotivasi guru untuk melakukan proses pembelajaran yang efektif, efisien dan bervariasi.

2. Bagi para guru khususnya guru mata pelajaran Statika agar dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.


(5)

3. Bagi siswa, agar dapat menjadikan model pembelajaran kooperatif tipe

snowball throwing sebagai pengalaman belajar yang dapat meningkatkan


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : Rineka Cipta

Sardiman, 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Pt Raja Grafindo Persada

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya

Irmayanti. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Bintang Bayu Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi FIS. UNIMED Medan

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada

Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru . Jakarta : Raja Grafindo Persada

Djamarah. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Slavin, R. 2005. Cooperative Learning. Jakarta : Erlangga

Trianto. 2010. MendesainModel Pembelajaran Inovatif-Progresif; Konsep, Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana Prenada Media Group


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS (TWO STAY TWO STRAY) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIIIC SMP NEGERI 2 DAWARBLANDONG MOJOKERTO TAHUN AJARAN 2013-2014

0 5 23

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS VA SDN 02 METRO SELATAN TAHUN AJARAN 2011/2012

1 19 59

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD NEGERI 1 SENDANG AGUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 19 50

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 GUNUNG RAYA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 5 76

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI DI MAN 1 KOTA MAGELANG TAHUN AJARAN 2015

0 6 6

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 TALAMAU Listia Ariska

0 1 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADAPEMBELAJARAN EKONOMI

1 2 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 NGLIPAR TAHUN AJARAN 20132014

0 0 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

0 22 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE SNOWBALL THROWING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SEJARAH (PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI KELAS XI IIS 4 SMA NEGERI 6 SURAKARTA PADA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 20152016)

0 1 11