PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU STATIKA DAN TEGANGAN PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU STATIKA

DAN TEGANGAN PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK

NEGERI 2 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

o l e h:

ASFAR AKMALY SACHMUD N I M. 5103311002

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2 0 1 7


(2)

(3)

(4)

(5)

i

A B S T R A K

Asfar Akmaly Sachmud. NIM. 5103311002. Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Statika dan Tegangan Pada Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Medan Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini dilakukan berdasarkan masalah hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan pada siswa kelas XI di SMK Negeri 2 Medan yang belum optimal. Penelitian ini menerapkan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW). Metode penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui rata-rata hasil belajar siswa pada saat penelitian dilaksanakan.

Untuk perhitungan uji validitas butir digunakan rumus Koefisien Korelasi dengan subjek penelitian sebanyak 24 orang. Butir tes dikatakan valid apabila rpbis > rtabel pada taraf signifikan 5% atau sama dengan (0,404), sedangkan uji reliabilitas digunakan rumus K-R20. Dengan menerapkan Model Pembelajaran

TTW pada siklus I aktivitas belajar siswa belum mengalami peningkatan, tetapi

setelah dilakukan siklus II aktivitas siswa meningkat dimana rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I diperoleh 55% dan pada siklus II meningkat menjadi 71% dengan persentase peningkatan sebesar 16%.

Dari hasil tindakan yang dilakukan didapat rata-rata hasil belajar siswa setelah dilakukan penerapan Model Pembelajaran TTW mengalami peningkatan, dimana dari siklus I rata-rata hasil belajar siswa 69% dan pada siklus II menjadi 84,7% dengan peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 15,7 %. Dari uraian tersebut berarti bahwa Penerapan Model Pembelajaran TTW meningkatkan hasil belajar.

Kata Kunci : Model Pembelajaran Think Talk Write, Penelitian Tindakan Kelas,


(6)

A B S T R A C T

Asfar Akmaly Sachmud. NIM. 5103311002. The Implementation Of Think Talk Write (TTW) Learning Model’s to Improve Result Study On Science Of Statics And Voltage Among Student Class XI Engineering of Building Architect Skills Program, State Vocational High School 2, Medan, Academic Year 2016/2017.Essay. Engineering Faculty, State University of Medan.

The research was aimed to improve result study on science of statics and voltage among student class XI Engineering of Building Architect skills program, State Vocational High School 2 Medan through Think Talk Write (TTW) Learning Model’s implementation. 24 student from class XI Engineering of Building Architect skills program, research methods used was descriptive to investigate student average learning outcomes at the time of research conducted.

Validity test using the formula of Koefisien Korelasi. Item was valid if r counted > r table at the 5% of significance level or equal (0,404), meanwhile reliability test using the formula of K-R 20. The result of data analysis on implementation of TTW learning model at first cycle shows that student learning activity have not increased yet, but it done at the second cycle. At the first cycle, student learning outcomes average was 55 while at the second cycle become 71, increased by 16%.

The student learning outcomes average by implementation of TTW learning model was increased, where at the first cycle, the student learning outcomes average was 69 while at the second become 84,7 increased by 15,7%. Base on the findings, it can be concluded that the Implementation Of TTW Learning Model’s can improve result study.

Keywords : Implementation of TTW Learning Model`s, Classroom Action Research, Outcomes of Statics and voltage.


(7)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga skripsi yang berjudul “ Penerapan Model Pembelajaran

Think Talk Write Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Statika dan Tegangan Pada

Kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Medan Tahun Pelajaran 2016/2017” dapat diselesaikan penulis sebagaimana yang direncanakan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam tulisan ini terdapat kekurangan dalam penulisan, isi dan penyampaiannya. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Bapak Drs. Sorgang Siagian, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan perhatian, dorongan, bimbingan, serta masukan dan saran yang sangat berharga dalam penulisan skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Asri Lubis, ST., M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan dan sekaligus Dosen Penguji.

4. Bapak Drs. Nono Sebayang, ST., M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Dr. Zulkifli Matondang, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan dan sekaligus Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen Penguji.

6. Bapak Sutrisno, ST., MT, selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan sumbangan pemikiran untuk penyempurnaan skripsi ini.


(8)

iii

7. Bapak Syahreza Alvan, ST., M.Si, selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan sumbangan pemikiran untuk penyempurnaan skripsi ini.

8. Bapak/Ibu Staf Tata Usaha Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

9. Bapak Sukardi, S.Pd., MM, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Medan atas bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian.

10.Teristimewa kepada Ayahanda Drs. H. Samri Achyar Nasution dan Ibunda Salmawati Hasibuan yang tercinta, terima kasih yang tiada terhingga atas doa, dukungan, arahan dan segala limpahan kasih sayang yang diberikan kepada ananda.

11.Saudara terkasih Asril Hafif Sachmud, S.P dan Istri, Adhly Azra`i Sachmud Amd.Kel, dan dr. Amrizal Zuhdy Sachmud yang telah memberikan motivasinya dalam menyelesaikan pendidikan saya.

12.Sahabat – sahabar seperjuangan PTB 2010 Togi Boito Pulungan, Willy H. Simanjuntak, Samuel Robet Jes Simbolon, Kholdun dan Muhammad Irham. 13.Teman seperjuangan perkuliahan PTB Ekstensi 2010.

14.Rekan-rekan mahasiswa dari berbagai angkatan stambuk 2008, 2009, 2010, 2011, 2012.

Akhir kata penulis ucapkan, semoga Skripsi ini dapat bermanfaat sesuai dengan fungsi yang semestinya untuk pembaca dan juga khususnya kepada penulis.

Medan, Februari 2017 Penulis,


(9)

iv

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan

Abstrak……….. i

Kata Pengantar……… ii

Daftar Isi ... iv

Daftar Tabel ... vii

Daftar Gambar ... viii

Daftar Lampiran ... ix

BAB I. PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 8

1.3Pembatasan Masalah ... 9

1.4Rumusan Masalah ... 9

1.5Tujuan Penelitian ... 10

1.6Manfaat Penelitian ... 10

BAB II. KAJIAN PUSTAKA 2.1Kerangka Teoritis ... 13

2.1.1 Pengertian Belajar ... 13

2.1.2 Aktivitas Belajar... 14

2.1.3 Hasil Belajar Ilmu Statika dan Tegangan... 19

2.1.3.1Kesetimbangan Gaya ... 22

2.1.3.2Perhitungan dan Diagram Gaya Lintang, Momen dan Gaya Normal ... 25

2.1.4 Model Pembelajaran... 28

2.1.5 Model Pembelajaran Think Talk Write………. 29

2.1.6 Fase-fase dalam Think Talk Write ... 30

2.1.7 Penerapan Think Talk Write Dalam Pembelajaran ... 34


(10)

v

2.3 Hipotesis Tindakan……….. 37

2.4Penelitian yang Relevan ... 38

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian ... 40

3.2 Subjek Penelitian ... 40

3.3 Definisi Operasional ... 40

3.4 Rancangan Penelitian ... 41

3.5 Prosedur Penelitian ... 43

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 48

1. Tes ... 48

2. Observasi ... 50

3.7 Analisis Hasil Refleksi ... 54

3.8 Uji Coba Instrumen Penelitian ... 55

3.9 Perhitungan Uji Validitas, Indeks Kesukaran Soal, Daya Beda Soal dan Reliabilitas Tes Mata Pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan Pada Siklus I ... 59

3.10Perhitungan Uji Validitas, Indeks Kesukaran Soal, Daya Beda Soal dan Reliabilitas Tes Mata Pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan Pada Siklus II ... 69

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 79

4.1.1 Siklus Pertama ... 80

4.1.2 Siklus Kedua ... 92

4.2 Uji Hipotesis Penelitian ... 100

4.2.1 Dapat Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Ilmu Statika dan Tegangan Pada Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri I Percut Sei Tuan ... 100


(11)

vi

4.2.2 Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Statika dan Tegangan Pada Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri I Percut Sei Tuan .. 101 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 102

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 105 5.2 Saran ... 106 DAFTAR PUSTAKA ... 108 LAMPIRAN


(12)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Perolehan Nilai Harian Ilmu Statika dan Tegangan ... 3

2.1 Sintaks Pembelajaran TTW... 35

3.1 Pelaksanaan Tindakan ... 45

3.2 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Materi Pokok Teori Kesetimbangan. 49 3.3 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Materi Pokok Perhitungan dan Diagram Gaya Lintang, Momen dan Gaya Normal... 49

3.4 Format Observasi Aktivitas Siswa Saat KBM... 50

3.5 Format Observasi Kegiatan Guru Saat KBM ... 53

3.6 Validitas Butir Soal Siklus I ... 60

3.7 Indeks Kesukaran Soal Siklus I ... 63

3.8 Daya Beda Soal Siklus I ... 65

3.9 Validitas Butir Soal Siklus II ... 70

3.10 Indeks Kesukaran Soal Siklus II ... 73

3.11 Daya Beda Soal Siklus II ... 75

4.1 Perolehan Nilai Aktivitas Siswa Pada Siklus I ... 84

4.2 Data Keaktifan Siswa Dilihat Dari 7 Aspek Pada Siklus I ... 86

4.3 Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 87

4.4 Data Keberhasilan Pembelajaran Pada Siklus I ... 89

4.5 Perolehan Nilai Aktivitas Siswa Pada Siklus II ... 94

4.6 Data Keaktifan Siswa Dilihat Dari 7 Aspek Pada Siklus II ... 96

4.7 Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 97


(13)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1Desain Pembelajaran Dengan Model TTW ... 33

3.1Bagan Siklus Penelitian Tindakan Kelas………. 42

4.1 Diagram Batang Aktivitas Siswa Pada Siklus I ... 86

4.2 Diagram Batang Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 89

4.3 Diagram Batang Aktivitas Siswa Pada Siklus II ... 96


(14)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus ... 110

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 112

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 115

4. Naskah Pembelajaran Siklus I ... 118

5. Naskah Pembelajaran Siklus II ... 126

6. Tes Kemampuan Siswa Siklus I ... 133

7. Tes Kemampuan Siswa Siklus II ... 138

8. Jawaban Tes Hasil Belajar Siklus I ... 142

9. Jawaban Tes Hasil Belajar Siklus II ... 143

10. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I... 144

11. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II ... 145

12. Data Keaktifan Siswa Pada Siklus I dan II ... 148

13. Data Keberhasilan Pembelajaran Siswa Pada Siklus I dan II ... 149

14. Tabel Observasi Kegiatan Guru Saat KBM Pada Siklus I ... 150

15. Tabel Observasi Kegiatan Guru Saat KBM Pada Siklus II ... 151

16. Tabel Peningkatan Aktivitas Siswa ... 152

17. Tabel Peningkatan Keberhasilan Pembelajaran... 153

18. Tabel Uji Validitas Untuk Tes Siklus I ... 154

19. Tabel Indeks Kesukaran Soal Untuk Tes Siklus I ... 155

20. Tabel Uji Daya Pembeda Soal Untuk Tes Siklus I ... 156

21. Tabel Reliabilitas Soal Untuk Tes Siklus I ... 157

22. Tabel Uji Validitas Untuk Tes Siklus II ... 158

23. Tabel Indeks Kesukaran Soal Untuk Tes Siklus II ... 159

24. Tabel Uji Daya Pembeda Soal Untuk Tes Siklus II ... 160

25. Tabel Reliabilitas Soal Untuk Tes Siklus II ... 161

26. Tabel Keberhasilan Siswa Pada Siklus I ... 162


(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan.

Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan dimasa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Maka dari itu adalah tugas utama para pendidik memiliki peran yang sangat penting dan berpengaruh terhadap kemajuan pendidikan bangsa Indonesia. Pendidik dalam pengertian umum adalah orang yang memiliki tanggungjawab untuk mendidik. Sedangkan menurut pengertian khusus adalah tenaga profesional yang bertugas merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Sekolah sebagai suatu institusi atau lembaga pendidikan idealnya harus mampu melakukan proses edukasi, sosialisasi, dan transformasi dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan. Bila dikaitkan dengan tujuan pendidikan khususnya Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) adalah merupakan salah satu


(16)

2

lembaga pendidikan formal yang berorientasi menghasilkan tenaga kerja yang diharapkan memiliki keterampilan tingkat menengah dengan bidang dan keahliannya masing-masing.

Seperti halnya tertuang dalam tujuan SMK Negeri 2 Medan, yakni: 1). Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilih, 2). Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam kompetensi, beradaptasi dilingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya, 3). Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi, 4). Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.

Untuk menyiapkan lulusan yang dapat memenuhi kebutuhan lapangan kerja, SMK Negeri 2 Medan memiliki beberapa program kejuruan di antaranya kejuruan Teknik Bangunan. Kejuruan Teknik Bangunan memiliki program keahlian salah satunya yaitu Teknik Gambar Bangunan.

Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan melaksanakan serangkaian kegiatan belajar yang meliputi berbagai mata diklat keteknikan. Mata diklat pada program keahlian Teknik Gambar Bangunan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu : mata diklat normatif, mata diklat adaptif dan mata diklat produktif. Ilmu


(17)

3

Statika dan Tegangan adalah salah satu mata diklat program produktif yang diterima peserta didik SMK pada Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan.

Pembelajaran Ilmu Statika dan Tegangan pada dasarnya dimaksudkan untuk mendidik dan melatih peserta didik agar dapat berkompeten dibidang konstruksi khususnya konstruksi batu dan beton, sehingga nantinya dapat mengaplikasikan kedalam dunia kerja.

Dalam proses belajar mengajar di SMK Negeri 2 Medan guru menyampaikan materi pelajaran melalui metode ceramah dengan bantuan papan tulis sebagai media pembelajaran, dengan sesekali bertanya pada peserta didik. Latihan akan diberikan pada peserta didik apabila membahas materi atau topik yang dirasakan sangat penting untuk dipahami lebih dalam, proses pembelajaran seperti itu dirasakan kurang efektif dan efisien.

Hasil analisis terhadap nilai harian mata pelajaran Statika dan Tegangan pada siswa kelas XI program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Medan dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL 1.1 Perolehan Nilai Harian Ilmu Statika dan Tegangan

Tahun Pelajaran Nilai Jumlah Peserta Didik Persentase 2016/2017 < 7,5

7,50 – 8,49 8,50 – 100

10 orang 13 orang 1 orang 41,7 % 54,2 % 4,1%

Jumlah 24 orang 100%


(18)

4

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan menunjukan bahwa hasil belajar mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan di SMK Negeri 2 Medan masih belum optimal dengan syarat nilai kelulusan yang telah ditentukan di sekolah tersebut, terlebih lagi SMK Negeri 2 Medan adalah salah satu SMK yang telah berstandar internasinal (SBI) yang artinya bahwa syarat nilai kelulusan disekolah ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan syarat kelulusan yang ditentukan disekolah SMK lainnya yang tidak SBI, syarat nilai kelulusan di SMK ini tekhusus pada mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan adalah 7,50 sedangkan berdasarkan hasil observasi yang penulis dapatkan masih ada nilai dibawah syarat 7,50 tersebut. Berdasarkan perbandingan nilai tersebut maka penulis menyatakan pencapaian nilai pada mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan belum optimal, salah satu hal yang menyebabkan ini adalah kesulitan siswa dalam menyelesaikan suatu persoalan.

Rendahnya hasil belajar ilmu statika dan tegangan bukan hanya disebabkan oleh perhitungannya yang sulit, tetapi juga oleh beberapa faktor yang meliputi siswa itu sendiri, guru, metode pembelajaran, maupun lingkungan belajar yang saling berhubungan satu sama lain. Faktor dari siswa itu sendiri adalah kurangnya pemahaman konsep siswa terhadap materi yang diajarkan terutama pada materi menghitung, artinya selama ini siswa mendapat nilai yang bagus karena materi tersebut dapat dihafal. Selain itu, faktor lain yang dapat mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa adalah adanya anggapan/asumsi yang keliru dari guru mata pelajaran statika dan tegangan yang menganggap bahwa pengetahuan itu dapat dipindahkan secara utuh dari pikiran guru ke pikiran siswa. Yamin (2008)


(19)

5

menyatakan bahwa : “Bila kita ingin agar anak didik mau belajar terus sepanjang hidupnya, maka pelajaran di sekolah harus merupakan pengalaman yang menyenangkan baginya”. Jadi, agar proses belajar mengajar berhasil, maka guru harus mampu menggunakan model pembelajaran yang menyenangkan bagi siswanya. Selain itu, guru juga harus mampu memilih dan menggunakan model yang tepat dan melibatkan siswa, sehingga siswa lebih mudah untuk memahami.

Guru sebagai pendidik harus mengkaji keterampilan berfikir kritis siswa.. Dalam pembelajaran, siswa dituntut untuk berperan aktif seperti bertanya, menjawab pertanyaan, memecahkan masalah, dan lain-lain. Dalam hal ini seorang pendidik harus memiliki kompetensi untuk berperan sebagai pembimbing, motivator, fasilitator, sehingga pendidik harus menggunakan model pembelajaran yang cocok pada setiap pembelajaran.

Untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal dibutuhkan guru yang kreatif dan inovatif yang selalu mempunyai keinginan terus menerus untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses belajar mengajar di kelas sehingga mutu pendidikan dapat ditingkatkan, oleh karena itu upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses belajar mengajar di kelas selalu dilakukan, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), melalui PTK masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran dapat dikaji, ditingkatkan, dan dituntaskan sehingga proses pendidikan dan pembelajaran yang inovatif dan hasil belajar yang optimal dapat diwujudkan secara sistematis.


(20)

6

Sebagaimana diungkapkan oleh Mulyasa (2009) bahwa ”PTK diartikan sebagai penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik”.

Selain itu Kunandar (2008) mengemukakan bahwa PTK merupakan suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati, dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya.

Demi tercapainya perbaikan dan peningkatan mutu pembelajaran, PTK ini dilakukan dengan menerapkan salah satu model pembelajaran. Model pembelajaran yang sebaiknya diterapkan adalah model pembelajaran yang memberikan siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri sehingga siswa lebih mudah untuk memahami konsep-konsep yang diajarkan dengan mengkomunikasikan ide-idenya dalam bentuk lisan maupun tulisan. Sebagai alternatif yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW). Model pembelajaran ini sangat tepat dalam mengatasi permasalahan-permasalahan di atas dan dipertegas dengan argumen bahwa model pembelajaran ini dapat membantu siswa dalam mengkontruksi pengetahuannya sendiri sehingga pemahaman konsep siswa menjadi lebih baik, siswa dapat mengkomunikasikan atau mendiskusikan pengetahuannya dengan temannya sehingga siswa saling membantu dan saling bertukar pikiran.

Adapun model pembelajaran yang akan diterapkan di skripsi ini adalah model pembelajaran TTW yang pada dasarnya menggunakan strategi


(21)

7

pembelajaran kooperatif sehingga dalam pelaksanaannya, model ini membagi sejumlah siswa ke dalam kelompok kecil secara heterogen agar suasana pembelajaran lebih efektif.

Trianto (Eggen and Kauchak, 1996) mengemukakan bahwa ” Pembelajaran Kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama”.

Dalam pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan kelompok, maka pembelajaran TTW juga mengacu kepada pembelajaran kooperatif yang dapat mengkonstruksi penguasaan konsep siswa. Penggunaan model pembelajaran TTW ini apabila disesuaikan dengan materi pokok yang akan diajarkan akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Statika dan Tegangan Pada Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Medan Tahun Pelajaran 2016/2017”.


(22)

8

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari latar belakang maka masalah penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai :

1. Hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan pada siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Medan Tahun Pelajaran 2016/2017 belum tercapai sesuai syarat kelulusan yang telah ditentukan.

2. Model pembelajaran Ilmu Statika dan Tegangan pada siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Medan Tahun Pelajaran 2016/2017 yang kurang efektif dapat menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.

3. Aktivitas belajar siswa masih belum optimal, ini terlihat dari keterlibatan siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Medan Tahun Pelajaran 2016/2017 dalam menjawab pertanyaan dari guru yang masih kurang optimal.

4. Metode yang digunakan oleh guru masih menggunakan metode ceramah dan monoton pada siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Medan Tahun Pelajaran 2016/2017.


(23)

9

1.3. Pembatasan Masalah

Guna memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah, mengingat begitu luas dan kompleksnya permasalahan, maka perlu dibuat suatu pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini menerapkan model pembelajaran TTW dalam upaya meningkatkan aktivitas (memperhatikaan materi pelajaran, membaca pelajaran, mencatat materi pelajaran, mengerjakan soal, berinteraksi dengan teman, bertanya, menjadi pembicara dalam kelas) dan hasil belajar siswa kelas XI Semester II Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Medan Tahun Pelajaran 2016/2017 Tahun Pelajaran 2016/2017.

2. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah Perhitungan Statika Bangunan pada kompetensi dasar Teori Kesetimbangan dan Gaya Normal, Momen Gaya, pada Konstruksi Bangunan.

3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI Semester II Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Medan Tahun Pelajaran 2016/2017.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka permasalahan yang akan diselesaikan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah penerapan model pembelajaran TTW dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas XI Semester II Program Keahlian Teknik


(24)

10

Gambar Bangunan dalam pembelajaran Ilmu Statika dan Tegangan di SMK Negeri 2 Medan Tahun Pelajaran 2016/2017?

2. Apakah penerapan model pembelajaran TTW dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI Semester II Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan dalam pembelajaran Ilmu Statika dan Tegangan di SMK Negeri 2 Medan Tahun Pelajaran 2016/2017?

1.5. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah : 1. Untuk mengukur seberapa besar aktivitas siswa dengan diterapkannya

model pembelajaran TTW.

2. Meningkatkan hasil belajar ilmu statika dan tegangan melalui penerapan model pembelajaran TTW.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat yang positif diantaranya:

1. Manfaat Teoritis

a. Penerapan model pembelajaran TTW ini diharapkan membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan pada materi menerapkan teori kesetimbangan, diagram gaya lintang, momen, dan gaya normal.


(25)

11

b. Pembelajaran Ilmu Statika dan Tegangan yang dianggap sulit bagi siswa menjadi menarik dan menyenangkan dan tentunya dapat membantu guru nantinya dalam mengajar di kelas.

2. Manfaat Praktis Bagi Siswa :

a. Sebagai masukan siswa agar lebih terampil dalam menggunakan model pembelajaran TTW dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan hasil belajar.

b. Siswa menjadi lebih aktif selama proses pembelajaran berlangsung terutama dalam menggunakan model pembelajaran TTW untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Bagi Guru :

a. Sebagai bahan informasi bagi guru untuk memilih alternatif model pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan. b. Guru menjadi lebih terampil dalam merancang atau mendesain model

pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan di kelas.

Bagi Sekolah :

a. Bahan masukan bagi sekolah sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.

b. Sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.


(26)

12

Bagi Peneliti :

a. Sebagai bahan referensi dan informasi dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas.


(27)

105 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan, yaitu:

1. Hasil aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II, dimana aktivitas siswa pada siklus I dengan kategori Kurang Aktif adalah sebanyak 11 orang siswa, kategori Cukup Aktif adalah sebanyak 8 orang siswa, kategori Aktif sebanyak 5 orang siswa, sedangkan nilai rata-rata keaktifan siswa adalah 55. Pada siklus II aktivitas siswa mengalami peningkatan yaitu untuk kategori Kurang Aktif tidak ada, kategori Cukup Aktif dari 8 orang siswa menjadi 12 orang siswa, kategori Aktif dari 5 orang siswa menjadi 12 orang siswa, nilai rata-rata keaktifan siswa juga meningkat menjadi 71, sehingga diperoleh peningkatan aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 16%.

2. Rata-rata hasil belajar siswa setelah dilakukan penerapan model TTW adalah mengalami peningkatan, dimana dari siklus I ke siklus II nilai rata-rata keberhasilan pembelajaran meningkat dari 69 menjadi 84,7 dan ketuntasan belajar secara klasikal dari 55% pada siklus I meningkat menjadi 100% pada siklus II . dengan peningkatan keberhasilan pembelajaran dari siklus I ke siklus II sebesar 15,7 %. Dari hasil peningkatan hasil belajar tersebut berarti bahwa penerapan model TTW pada kompetensi dasar membuat diagram gaya


(28)

106

normal, gaya lintang, momen, dan menerapkan teori kesetimbangan mengalami peningkatan. Oleh karena itu, penerapan model pembelajaran TTW dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan pada siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpuan di atas, saran yang dapat diberikan untuk pelaksanaan penerapan model TTW adalah :

1. Diharapkan kepada guru mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan agar dapat menerapkan model pembelajaran TTW untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

2. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dalam penerapan model pembelajaran TTW ini menggunakan standar kompetensi yang berbeda, media belajar yang lengkap sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan.

3. Model pembelajaran TTW ini membutuhkan partisipasi aktif siswa dalam bertanya dan berdiskusi, sehingga diharapkan peran guru untuk lebih merangsang minat siswa untuk aktif di dalam kelas.

4. Alokasi waktu dan ketepatan materi sangat berpengaruh dalam pencapaian hasil penelitian, sehingga diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk lebih


(29)

107

intens memperhatikan waktu dan materi.

5. Model pembelajaran TTW ini sangat bermanfaat bagi guru dan siswa, maka diharapkan model ini dapat dilakukan secara berkesinambungan.

6. Bagi para peneliti yang ingin menerapkan model pembelajaran Think Talk

Write , untuk lebih memperhatikan penggunaan alokasi waktu yang tepat


(30)

108

DAFTAR PUSTAKA

Ansari,I,Bansu., (2009). Komunikasi Matematika. Banda Aceh: Pena. Aqil.,dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Arikunto, Suharsimi. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah, S.B. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Evalina,Arta.(2010). Penerapan Strategi Think Talk Write untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa pada pokok bahasan himpunan di kelas VII SMP swasta Raksana Medan Tahun Pelajaran 2009/2010. Frick, Heinz. (2000). Mekanika Teknik Statika dan Kegunaannya. Yogyakarta:

Kanisius.

Hartanto (http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jipf/article/download/3436/1823).

Husin, Suady. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Medan: Fis Unimed. Iskandar. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Press.

Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali Pers.

Mulyasa. (2009). Praktik Penelitian Tindakan Kelas Menciptakan Perubahan

Berkesinambungan. Bandung: Rosda.

Paringga, Ermon dan Yarni. (1999). Mekanika Teknik. Bandung: Angkasa. Rudolf. 2007. Perhitungan Statika Bangunan. Jakarta: Gramedia.

Sardiman, A.M. (2003). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.


(31)

109

Sudjana, N. (2008). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sudrajat, A. 2008. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan

Model Pembelajaran: dapat diakses pada http://www.psb- psma.org/content/blog/pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran, diakses pada Mei 2011.

Supiyanto. (2007). Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Pibeta.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

Uly Azmi (https://eprints.uns.ac.id/23439/1/k2311080_pendahuluan).

Yamin, M. (2008). Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press.

Yuwantoni(http://www.academia.edu/9013973/modul_ilmu_statika_dan_teganga


(1)

Bagi Peneliti :

a. Sebagai bahan referensi dan informasi dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas.


(2)

105 5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan, yaitu:

1. Hasil aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II, dimana aktivitas siswa pada siklus I dengan kategori Kurang Aktif adalah sebanyak 11 orang siswa, kategori Cukup Aktif adalah sebanyak 8 orang siswa, kategori Aktif sebanyak 5 orang siswa, sedangkan nilai rata-rata keaktifan siswa adalah 55. Pada siklus II aktivitas siswa mengalami peningkatan yaitu untuk kategori Kurang Aktif tidak ada, kategori Cukup Aktif dari 8 orang siswa menjadi 12 orang siswa, kategori Aktif dari 5 orang siswa menjadi 12 orang siswa, nilai rata-rata keaktifan siswa juga meningkat menjadi 71, sehingga diperoleh peningkatan aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 16%.

2. Rata-rata hasil belajar siswa setelah dilakukan penerapan model TTW adalah mengalami peningkatan, dimana dari siklus I ke siklus II nilai rata-rata keberhasilan pembelajaran meningkat dari 69 menjadi 84,7 dan ketuntasan belajar secara klasikal dari 55% pada siklus I meningkat menjadi 100% pada siklus II . dengan peningkatan keberhasilan pembelajaran dari siklus I ke siklus II sebesar 15,7 %. Dari hasil peningkatan hasil belajar tersebut berarti bahwa penerapan model TTW pada kompetensi dasar membuat diagram gaya


(3)

normal, gaya lintang, momen, dan menerapkan teori kesetimbangan mengalami peningkatan. Oleh karena itu, penerapan model pembelajaran TTW dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan pada siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpuan di atas, saran yang dapat diberikan untuk pelaksanaan penerapan model TTW adalah :

1. Diharapkan kepada guru mata pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan agar dapat menerapkan model pembelajaran TTW untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

2. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dalam penerapan model pembelajaran TTW ini menggunakan standar kompetensi yang berbeda, media belajar yang lengkap sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan.

3. Model pembelajaran TTW ini membutuhkan partisipasi aktif siswa dalam bertanya dan berdiskusi, sehingga diharapkan peran guru untuk lebih merangsang minat siswa untuk aktif di dalam kelas.

4. Alokasi waktu dan ketepatan materi sangat berpengaruh dalam pencapaian hasil penelitian, sehingga diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk lebih


(4)

intens memperhatikan waktu dan materi.

5. Model pembelajaran TTW ini sangat bermanfaat bagi guru dan siswa, maka diharapkan model ini dapat dilakukan secara berkesinambungan.

6. Bagi para peneliti yang ingin menerapkan model pembelajaran Think Talk Write , untuk lebih memperhatikan penggunaan alokasi waktu yang tepat sesuai dengan materi pelajaran yang akan diajarkan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ansari,I,Bansu., (2009). Komunikasi Matematika. Banda Aceh: Pena. Aqil.,dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Arikunto, Suharsimi. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah, S.B. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Evalina,Arta.(2010). Penerapan Strategi Think Talk Write untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa pada pokok bahasan himpunan di kelas VII SMP swasta Raksana Medan Tahun Pelajaran 2009/2010. Frick, Heinz. (2000). Mekanika Teknik Statika dan Kegunaannya. Yogyakarta:

Kanisius.

Hartanto (http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jipf/article/download/3436/1823). Husin, Suady. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Medan: Fis Unimed.

Iskandar. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Press.

Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali Pers.

Mulyasa. (2009). Praktik Penelitian Tindakan Kelas Menciptakan Perubahan Berkesinambungan. Bandung: Rosda.

Paringga, Ermon dan Yarni. (1999). Mekanika Teknik. Bandung: Angkasa. Rudolf. 2007. Perhitungan Statika Bangunan. Jakarta: Gramedia.

Sardiman, A.M. (2003). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.


(6)

Sudjana, N. (2008). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sudrajat, A. 2008. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan

Model Pembelajaran: dapat diakses pada

http://www.psb- psma.org/content/blog/pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran, diakses pada Mei 2011.

Supiyanto. (2007). Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Pibeta.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

Uly Azmi (https://eprints.uns.ac.id/23439/1/k2311080_pendahuluan).

Yamin, M. (2008). Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press.

Yuwantoni(http://www.academia.edu/9013973/modul_ilmu_statika_dan_teganga n_mekanika_teknik).


Dokumen yang terkait

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS VIIB SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

0 6 26

MINAT BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) DI SMA SWADHIPA NATAR TAHUN AJARAN 2013/2014

0 13 58

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 2 SABAH BALAU LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 53

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

2 48 53

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI

0 0 7

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SH A R E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 2 BANDAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017

0 0 9

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DAN SNOWBALL THROWING

0 0 7

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TYPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN TENTANG GAMBAR DENAH DI KELAS XI BB SMK NEGERI 2 BOGOR SEMESTER III TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 0 13

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD

0 0 9

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK – TALK - WRITE TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MAGELANG

0 0 8