Pemberian bobot nilai = 1.1 Pemberian bobot nilai = 1.05

8 berikut ini akan diuraikan hasil dan pembahasan dari masing-masing bobot yang digunakan.

1. Pemberian bobot nilai = 2

Pembobotan awal ini diberikan nilai 2, nilai 2 diberikan untuk melihat seberapa besar pengaruh nilai 2 terhadap fitur yang digunakan. Pemberian bobot dengan nilai 2 menghasilkan akurasi sebesar 62. Hasil dari pemberian bobot dengan nilai 2 disajikan pada Tabel 7. Tabel 7 Prediksi data yang salah dan benar bobot = 2 Kelas Bronkitis Tb Paru Bronkitis 2 5 Tb Paru 6 Kelima pasien Bronkitis yang diprediksi sebagai Tb Paru adalah pasien ke-2, 3, 4, 6 dan 12. Pada Tabel 8 berikut ini merupakan nilai vote dari pasien ke-12, untuk nilai vote pasien yang salah selengkapnya disajikan pada Lampiran 3. Tabel 8 Nilai vote pasien Bronkitis ke-12 Gejala Nilai vote Kelas Bronkitis Kelas Tb Paru Batuk 0,463 0,537 Batuk berdarah 0,568 0,432 Sakit dada 0,633 0,367 Dahak 0,660 0,340 Demam 0,295 0,705 Sesak nafas 0,324 0,676 Nafsu makan berkurang 0,288 0,712 Berat badan turun 0,264 0,736 Lemah lesu 0,324 0,676 Keringat malam 0,350 0,650 Total 4,168 5,832 Normalisasi Akhir 0,491 0,509 Hasil yang didapat dari bobot nilai yang diberikan sama dengan 2 menghasilkan akurasi yang kurang baik dibandingkan percobaan pertama. Hal ini dapat dilihat bahwa pasien pada percobaan pertama diprediksi benar maka pada percobaan kedua dengan pemberian bobot nilai 2 diprediksi salah. Bobot yang diberikan kemungkinan terlalu besar sehingga mempengaruhi nilai pada kelas Bronkitis. Kesalahan nilai vote pada percobaan dengan bobot nilai 2 berada pada gejala batuk, demam, sesak nafas, nafsu makan berkurang, berat badan turun, lemah lesu dan keringat malam. Nilai vote pada gejala-gejala ini mempunyai nilai yang besar pada kelas Tb Paru, sehingga pada kelas Tb Paru yang sebelumnya ada pasien yang disalah prediksikan dengan penggunaan bobot seragam, maka pada percobaan ini pasien tersebut diprediksi benar pada kelas Tb Paru. Dari hasil tersebut percobaan dilakukan kembali dengan menurunkan bobot nilai yang digunakan antara 1 2.

2. Pemberian bobot nilai = 1.1

Percobaan dilakukan kembali dengan pemberian bobot dengan nilai yang berbeda dengan nilai sebelumnya, bobot yang diberikan adalah 1.1. Hasil akurasi yang diperoleh dari bobot dengan nilai 1.1 adalah 85 dengan 2 kesalahan prediksi dari 13 data uji. Hasil prediksi data benar dan salah disajikan pada Tabel 9. Tabel 9 Prediksi data benar dan salah bobot =1.1 Kelas Bronkitis Tb Paru Bronkitis 5 2 Tb Paru 6 Kedua pasien Bronkitis yang diprediksi sebagai pasien Tb Paru merupakan pasien yang sama pada percobaan yang menggunakan bobot nilai 2, yaitu pasien ke-4 dan 12. Nilai vote pada kedua pasien dapat dilihat pada Lampiran 4. Pada percobaan bobot 1.1 umumnya kesalahan yang ada pada gejala batuk, sakit dada, demam, sesak nafas, nafsu makan berkurang, berat badan turun, lemah lesu, dan keringat malam. Nilai vote yang dihasilkan dari gejala-gejala tersebut lebih besar pada kelas Tb Paru.

3. Pemberian bobot nilai = 1.05

Pemberian bobot yang dilakukan diberikan dengan nilai lebih kecil dari 1.1 karena jika diambil nilai di atas 1.1 hasil yang didapatkan tidak maksimum akurasi yang didapatkan semakin kecil, sehingga diberikan nilai 1.05 yang merupakan titik tengah antara 1 dan 1.1. Bobot yang diberikan dengan nilai 1.05 menghasilkan akurasi 92 dari banyaknya data uji 13 instances. Hasil prediksi data benar dan salah disajikan pada Tabel 10 dan Nilai vote pada pasien Bronkitis ke-12 disajikan pada Tabel 11. Tabel 10 Prediksi data benar dan salah bobot =1.1 Kelas Bronkitis Tb Paru Bronkitis 6 1 Tb Paru 6 9 Tabel 11 Nilai vote pasien Bronkitis ke-12 Gejala Nilai vote Kelas Bronkitis Kelas Tb Paru Batuk 0,463 0,537 Batuk berdarah 0,568 0,432 Sakit dada 0,633 0,367 Dahak 0,660 0,340 Demam 0,444 0,556 Sesak nafas 0,324 0,676 Nafsu makan berkurang 0,435 0,565 Berat badan turun 0,406 0,594 Lemah lesu 0,477 0,523 Keringat malam 0,506 0,494 Total 4,915 5,085 Normalisasi Akhir 0,492 0,508 Kesalahan yang ada pada percobaan ini adalah nilai vote yang lebih besar pada gejala batuk, demam, sesak nafas, nafsu makan berkurang, berat badan turun, dan lemah lesu pada kelas Tb Paru. Gejala-gejala tersebut sama dengan kesalahan gejala pada percobaan- percobaan sebelumnya, dimana kesalahan prediksi selalu terjadi pada pasien Bronkitis yang diprediksi sebagai Tb Paru.

4. Pemberian bobot nilai = 1.08