2. Simbol
Jumlah simbol yang digunkan dalam sebuah network diagram, minimum dua
macam dan maximum tiga macam. Ketiga macam simbol tersebut adalah: anak panah yang melambangkan kegiatan, lingkaran melambangkan peristiwa, dan anak panah
terputus-putus melambangkan dua peristiwa.
a. Anak Panah
Anak panah melambangkan kegiatan. Sebuah anak panah hanya melambangkan sebuah kegiatan demikian pula sebuah kegiatan hanya dilambangkan anak panah. Pada
umumnya nama kegiatan dicantumkan di atas anak anak panah dan lama kegiatan ditulis di bawah anak panah.
Anak panah selalu digambarkan dengan ekor anak panah disebelah kiri dan kepala anak panah disebelah kanan. Ekor anak panah ditafsirkan sebagai kegiatan dimulai dan
kepala anak panah ditafsirkan sebagai kegiatan selesai. Lama kegiatan adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah kegiatan, yaitu jarak waktu antara
kegiatan dimulai dengan kegiatan sekesai. Satuan waktu dari lama kegiatan tergantung dari kebutuhan, bisa detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, dan sebagainya.
Untuk kebutuhan penyelenggaraan proyek biasanya hari digunakan satuan waktu. Ada enam alternatif cara menggambarkan anak panah Gambar 2.01 yaitu :
Gambar 2.01. X
1
= horisontal X
2
= miring ke atas X
3
= miring ke bawah X
4
= garis patah ke atas X
5
= garis patah ke bawah X
6
= garis lengkung L
= lama kegiatan
BA Manajemen Proyek
2 of 21
X
4
L
4
X
2
L
2
X
1
L
1
X
3
L
3
X
5
L
5
X
6
L
6
Panjang anak panah tidak melambangkan lama kegiatan yang bersangkutan. Jadi mungkin saja sebuah anak panah yang melambangkan kegiatan yang lama kegiatannya
lima belas hari digambar lebih panjang dari pada anak panah yang melambangkan sebuah kegiatan yang lama kegiatannya dua puluh hari. Pada timescale network
diagram proyeksi horizontal anak panah proporsional dengan lama kegiatan dari kegiatan yang dilambangkannya.
b. Lingkaran
Lingkaran yang melambangkan peristiwa selalu digambar berupa lingkaran yang terbagi atas tiga ruangan yaitu : ruangan sebelah kiri, ruangan sebelah kanan atas, dan
ruangan sebelah kanan bawah. Ruangan sebelah kiri merupakan tempat bilangan huruf yang menyatakan nomor peristiwa. Nomor peristiwa ini bisa pula dinyatakan berupa
simbol variabel dengan huruf n, i, atau j.
Ruangan sebelah kanan atas merupakan tempat bilangan yang menyatakan nomor hari untuk satuan hari yang merupakan saat paling awal peristiwa yang bersangkutan
mungkin terjadi. Nomor hari tersebut dapat diterjemahkan kedalam bentuk tanggal hari yang bersangkutan.
Ruangan sebelah kanan bawah merupakan tempat bilangan yang menyatakan nomor hari untuk satuan hari yang merupakan saat yang paling lambat peritiwa yang
bersangkutan boleh terjadi.
Gambar 2.02 a. N
= nomor peristiwa SPA
n
= saat paling awal peristiwa n mungkin terjadi SPL
n
= saat paling lambat peristiwa n boleh terjadi S
n
= SPL
n
- SPA
n
= tenggang waktu slack peristiwa b. n
= 5 = nomor peristiwa SPA
n
= SPA
5
= 105 = hari ke-105 satuan dalam hari, saat paling awal peristiwa nomor 5 mungkin terjadi
SPL
n
= SPL
5
= 120 = hari ke-120 satuan dalam hari, saat paling lambat peristiwa nomor 5 boleh terjadi
S
n
= S
5
= SPL
5
– SPA
5
= 120-105 = 15 = tenggang waktu slack peristiwa nomor 5
c. n = 5 = nomor peristiwa
SPA
n
= SPA
5
= 081280 = tanggal 8 Desember 1980 adalah saat paling awal peristiwa nomor 5 mungkin terjadi.
BA Manajemen Proyek
3 of 21
SPA
n
SPL
n
n 105
120 5
81280 231280
5
a b
c
SPL
n
= SPL
5
= 231280 = tanggal 23 Desember 1980 adalah saat paling lambat peristiwa nomor 5 boleh terjadi.
S
n
= S
5
= SPL
5
– SPA
5
= 231204-81204 = 15 = tenggang waktu slack peristiwa nomor 5.
Seperti halnya saat paling awal, nomor hari saat paling lambat bisa diterjemahkan dan dinyatakan dalam bentuk tanggal hari yang bersangkutan.
Normalnya saat paling lambat lebih kemudian dari saat paling awal, dan
dalam keadaan ini selisih waktu dari kedua saat tersebut adalah tenggang waktu peristiwa slack berharga positif. Ada kemungkinan tenggang waktu tersebut berharga
nol atau negatif. Jika tenggang waktu berharga nol, maka peristiwa yang bersangkutan merupakan peristiwa kritis. Jika berharga negatif, peristiwa tersebut adalah peristiwa
super kritis dan ini merupakan pertanda bahwa proyek ini tidak akan selesai pada waktu yang telah ditetapkan. Peristiwa kritis dilambangkan dengan lingkaran yang
mempunyai dua garis lingkaran.
Gambar 2.03 a. n
= 10 = nomor peristiwa SPA
n
= SPA
10
= 95 = hari ke-95 satuan dalam hari saat paling awal peristiwa nomor 10 mungkin terjadi
SPL
n
= SPL
10
= 99 = hari ke-99 satuan dalam hari saat paling lambat peristiwa nomor 10 boleh terjadi.
S
n
= S
10
= SPL
10
– SPA
10
= 99 – 95 = 4 = tenggang waktu slack peristiwa nomor 10
b. n = 11 = nomor peristiwa
SPA
n
= SPA
11
= 100 = hari ke-100 satuan dalam hari saat paling awal peristiwa nomor 11 mungkin terjadi.
SPL
n
= SPL
11
= 100 = hari ke-100 satuan dalam hari saat paling lambat peristiwa nomor 11 boleh terjadi.
S
n
= S
11
= SPL
11
– SPA
11
= 100 – 100 = 0 = tenggang waktu slack peristiwa nomor 11. Tenggang waktu berharga nol artinya
peristiwa yang bersangkutan adalah peristiwa yang kritis. Biasanya terdapat 20 sampai dengan 30 peristiwa dari
sebuah network diagram merupakan peristiwa kritis. Mungkin saja semua peristiwa yang ada dalam sebuah network diagram
kritis semua.
c. n = 12 = nomor peristiwa
SPA
n
= SPA
12
= 90 = hari ke-90 satuan dalam hari saat paling awal peristiwa nomor 12 mungkin terjadi.
BA Manajemen Proyek
4 of 21
95 99
10 100
100 11
90 80
12
a b
c
SPL
n
= SPL
12
= 80 = hari ke-80 satuan dalam hari saat paling lambat peristiwa nomor 12 boleh terjadi.
S
n
= S
12
SPL
12
= 80-90 = -10 = tenggang waktu slack peristiwa nomor 12. Tenggang waktu ini berharga negatif, ini berarti bahwa proyek
yang bersangkutan tidak akan selesai pada waktunya.
c. Anak panah terputus-putus