Pengujian Sifat Mekanis Kayu

HASIL DAN PEMBAHASAN Indeks Kondisi Bangunan Bangunan yang diteliti merupakan rumah hunian sederhana berlokasi di Perumahan Alam Sinar Sari E213 RTRW 0304 Cibeureum Darmaga, Bogor. Secara umum kondisi bangunan berada pada dua nilai kekokohan yang berbeda karena perbedaan waktu pembangunan. Bangunan awal berdiri pada tahun 1996 dengan tipe bangunan rumah hunian sederhana tipe 21, kemudian pada tahun 2002 ditambahkan bangunan di belakang bangunan awal tanpa mengubah bagian strukturalnya. Pihak pembangun yang menangani berdirinya bangunan pun berbeda, sehingga banyak ditemukan perbedaan bahan konstruksi yang digunakan. Pada awalnya pembangunan rumah dilakukan bersamaan dengan proyek Perumahan Terpadu Koperasi Pegawai Negeri IPB Teko Sumodiwiryo Alam Sinar Sari Desa Sinar Sari Kecamatan Dramaga, Bogor. Kemudian penambahan bangunan di bagian belakang rumah awal, dibangun personal oleh pemilik rumah. Nilai kekokohan bangunan diperoleh dari skoring terhadap komponen bangunan struktural maupun non struktural seperti yang disajikan pada Lampiran 2. Berdasarkan hasil survei lapang, komponen bangunan bagian depan memiliki nilai kekokohan yang lebih rendah dibandingkan bangunan bagian belakang. Nilai kekokohan untuk bangunan bagian depan adalah sebesar 67.6, sedangkan bagian belakang sebesar 80.2. Menurut Sulaiman 2005 secara kualitatif kedua persentasi tersebut menggambarkan bangunan masih berada kondisi sedang 61 - 80. Kondisi sedang terjadi apabila komponen bangunan tersebut masih berfungsi meskipun tidak ada pemeliharaan rutin. Perbedaan nilai kekokohan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor perusak atau kegagalan konstruksi. Contoh kegagalan konstruksi yang terjadi adalah dinding pada bagian sambung antar rumah disebelahnya tidak diplester, sehingga memberikan peluang besar untuk air hujan merembes melalui dinding. Sedangkan untuk beberapa faktor perusak biologis yang ditemukan di dalam rumah yaitu rayap, kecoa, jamur, tumbuhan liar, lebah, dan lumut. Konstruksi atap pada kedua bagian rumah berbentuk pelana yang menggunakan bahan baku kayu. Secara visual berdasarkan hasil survei, bangunan bagian depan banyak mengalami penurunan kualitas kayu maupun kekuatannya. Hal tersebut dibuktikan dengan penemuan beberapa serangan jamur, rayap tanah, rembesan air hujan dan retakan pada bagian-bagian balok kayu dari struktur rumah seperti tampak pada Gambar 2. Retakan yang terjadi dapat segera ditangani dengan memberikan sambungan pada bagian samping balok untuk mengurangi resiko balok memuntir. Namun untuk faktor perusak organik akan terus berkembang, karena didukung oleh kondisi lingkungan yang lembab. Faktor perusak diatas mungkin tidak secara langsung dapat merusak bangunan akan tetapi bekerja secara perlahan, tapi seiring berjalannya waktu akan mempengaruhi kekokohan dari suatu bangunan dan pada akhirnya mengurangi umur rencana pakai bangunan Suryadi 2005. Gambar 2 Beberapa kerusakan yang terjadi pada konstruksi atap bangunan Identifikasi Jenis Kayu Penggunaan kayu sebagai bahan bangunan, khususnya bangunan perumahan lebih didominasi dengan penggunaan kayu-kayu tropis. Sehingga identifikasi kayu menggunakan Pedoman Identifikasi Kayu Mandang et al. 2002 untuk kayu-kayu tropis. Kayu sebagai bahan bangunan lebih banyak digunakan pada bagian struktur atap, sehingga pada penentuan umur pakai kayu lebih difokuskan pada kayu penyusun struktur atap. Kaso dan Reng merupakan bagian struktur atap yang paling dekat dengan beban utama yaitu penutup atap berupa genteng. Seperti disebutkan sebelumnya bahwa kondisi rumah memiliki dua kondisi umur yang berbeda. Sehingga terbagi menjadi rumah bagian depan dan rumah bagian belakang. Hal tersebut menjadikan pengambilan contoh uji terbagi menjadi 4 jenis contoh uji, yaitu Reng Belakang RB , Reng Depan RD, Kaso Belakang KB, dan Kaso Depan KD. Kemudian dilakukan identifikasi jenis kayu secara makroskopis sebagai tolak ukur pengujian berikutnya. Hasil identifikasi kayu dapat dilihat pada Tabel 3. a Retakan b Tunnel Rayap c Rembesan Air d Tanda serangan Brown Rot e Tanda serangan White Rot