ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED DAN MARKET VALUE ADDEDPADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

(1)

i

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED

DAN MARKET VALUE ADDEDPADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Oleh:

Indah Ade Lestari 201010170311153

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

ii

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED

DAN MARKET VALUE ADDEDPADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi

Oleh:

Indah Ade Lestari 201010170311153

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

vii

PERNYATAAN ORISINILITAS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : INDAH ADE LESTARI NIM : 201010170311153

Fakultas : EKONOMI DAN BISNIS Jurusan : AKUNTANSI

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa karya ilmiah (Skripsi) ini dengan judul “ ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED DAN MARKET VALUE ADDED PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA” adalah bukan merupakan karya ilmiah (Skripsi) orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah diteliti atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Malang, 5 November 2014 Mahasiswa

Indah Ade Lestari 201010170311153


(8)

i ABSTRAK

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

DENGANMENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN MARKET VALUE ADDED (MVA)”.

(Pada Prusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengkaji kinerja keuangan perusahaan dengan metode EVA dan MVA. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyusun gambaran atau potret suatu permasalahan secara detail dan sistematis. Dalam proses pengolahan data menggunakan data kuantitatif yaitu didapat dari perhitungan metode EVA dan MVA.

Hasil analisis mengenai kinerja keuangan pada perusahaan telekomunikasi menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki nilai EVA positif atau EVA > 0 dari tahun 2011-2013 adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dan nilai EVA tertinggi terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp. 18.803.380.000.000 dan perusahaan yang memiliki nilai EVA terendah atau EVA < 0 adalah PT. Indosat Tbk yang terjadi pada tahun 2013 sebesar Rp. 4.579.742.000.000. Hasil analisis juga dapat diketahui bahwa perusahaan telekomunikasi yang lain menunjukkan nilai EVA yang tidak stabil. Hasil analisis mengenai Market Value Added (MVA) pada perusahaan telekomunikasi yang listing di Bursa Efek Indonesia dapat diketahui bahwa apabila MVA > 0 maka manajemen telah berhasil memberikan nilai tambah kepada penyandang dana. Jika MVA < 0 maka manajemen tidak berhasil memberi nilai tambah kepada para penyandang dana. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa perusahaan telekomunikasi yang listing di Bursa Efek Indonesia masuk dalam kategori sehat karena memiliki kinerja yang positif atau MVA > 0.

Kata Kunci: Kinerja Keuangan Perusahaan, Economic Value Added (EVA)


(9)

ii ABSTRACT

AN ANALYSIS ON COMPANY FINANCIAL PERFORMANCE BY USING ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) METHOD AND MARKET

VALUE ADDED (MVA)”.

(In telecommunication company listed in Indonesia Stock Exchange in the period of 2011-2013)

Purpose of this study is to examine financial performance of company by using EVA and MVA methods. It is descriptive study, a study which is aimed to arrange the description or picture of problem in detail and systematic. In data analysis process, it used quantitative data that was obtained from the calculation of EVA and MVA methods.

The result of analysis on financial performance in telecommunication company shown that the company had positive EVA value or EVA > 0 from 2011-2013 is PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk and the highest EVA value in 2013 is Rp. 18.803.380.000.000 and company that had the lowest EVA value or EVA < 0 is PT. Indosat Tbk in 2013 is Rp. 4.579.742.000.000. The result of analysis also can be known that the other telecommunication company showed unstable EVA value. The result of analysis on Market Value Added (MVA) in telecommunication company listed in Indonesia Stock Exchange can be known that if MVA > 0, the management had succeed on giving addition value to the donators. From the result of calculations showed that Telecommunication Company listed in Indonesia Stock Exchange included in health category because it has positive performance or MVA > 0.

Keywords: financial performance of company, Economic Value Added (EVA) and Market Value Added (MVA)


(10)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb.

Pujisyukur Alhamdulillah penulis sampaikan yang sedalam-dalamnya atas karunia, rahmat dan hidayah yang diberikanoleh Allah SWT, sehinnga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Menggunakan Metode Economic Value Added dan Market Value Added pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang. Terselesaikannya penulisan skripsi ini berkat ketekunan dan usaha yang tak kenal lelah dan tentunya tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis dengan setulus hati menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnyakepada :

1. Allah SWT dengan rahmat dan hidayah-Nya peneliti bisa menyelesaikan skripsi dengan baik.

2. Bapak Dr. H. Muhajir Effendy, M.AP, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang

3. Bapak Dr. Nazarrudin Malik, S.E, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Ibu Dra. Siti Zubaidah, MM. Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Bapak Drs. AdiPrasetyo, M.Si selaku pembimbing I dan Dra. Siti Zubaidah, MM. Ak selaku pembimbing II yang dengan sabar membimbing dan memberikan arahan dan saran sampai terselesaikannya skripsi ini.

6. Bapak/ Ibu Dosen Akuntansi yang telah memberikan pengetahuan selama masa perkuliahan sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.


(11)

iv

7. Kedua orang tuaku Bapak Anhar SH, dan Ibu St. Nurmah Sp, yang selalu memberikan motivasi, nasehat, cinta, perhatian, kasih saying serta dukungan dan do’a.

8. Serta kakak dan adikku Arif, Yayat, Rum dan keluarga yang selalu memberikan dukungan, semangat yang tiada tara.

9. Teman – temanku Akuntansi (C) 2010, khususnya Anggun Nurillah, Hestiana Mantika Wongso, dan Novia Yunianty yang telah bersedia menemani dan memotivasi penulis saat senang maupun susah hingga skripsi ini terselesaikan.

10.Adik – adikku BCT A7 yang selalu memberikan motivasi, semangat dan do’anya terimakasih yang sebesar – besarnya.

11.Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu hingga skripsi ini terselesaikan.

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembacanya.

Malang, 4 Oktober 2014


(12)

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN ... LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ...

ABSTRAK ... i

ABSTRAC T ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Landasan Penelitian Terdahulu ... 6

B. Landasan Teori ... 7

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

A. Jenis Penelitian ... 31

B. Jenis dan Sumber Data ... 31

C. Teknik Pengumpulan Data ... 31

D. Teknik Analisis Data ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 36

A. Gambaran Umum Perusahaan Telekomunikasi ... 36

B. Penyajian Data ... 41

C. Analisis Data ... 42


(13)

vi

BAB V PENUTUP ... 60 A. Kesimpulan ... 60 B. Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(14)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Daftar harga saham perusahaan... 41

Tabel 4.2 Indeks harga saham gabungan... 42

Tabel 4.3 Perhitungan NOPAT ... 43

Tabel 4.4 Biaya modal hutang ... 44


(15)

viii

DAFTAR PUSTAKA

Amirullah. 1997. Penerapan model EVA dan MVA dalam engukuran Kinerja Keuangan Perusahaan: Media Ekonomi Tahun IX Edisi 14 Desember. Awat, Napa J. 1999. Manajemen Keuangan : Pendekatan Matematis. Edisi

Pertama . PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Brigham, Eugene F, Joel F Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi 8. (terjemahan Dodo Suharto, Herman Wibowo). Erlangga. Jakarta. Fujy, Heny. 1998. Penerapan Market Value Added dan Economic Value Added

dalam Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT Mandom Indonesia, Tbk dan Mustika Ratu, Tbk.

Hidayah, Nurul. 2008. “Analisis Kinerja Keuangan PT. HM. Sampoerna Tbk Dengan Menggunakan Metode EVA Tahun 2003-2007”, Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Malang.

Husnan, Suad dan Sri Pudjiastuti. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan: UPP AMP YPKN: Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2009. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Penerbit: Salemba Empat Jakarta.

Karuniawan, Rizky. 2009. Analisis Economic Value Added dan Market Value Added sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan Rokok PT. H.M. Sampoerna Tbk.

Mirza, Teuku, 1997. EVA Sebagai Alat Penilai : Usahawan. No. 04/TH XXVI/April.

Mulia, Teodora Winda. 2002. “Penerapan Konsep EVA sebagai Added Approach dari analisa rasio Keuangan untuk Mengukur Kinerja PT. Gudang Garam di Kediri”.

Mulia, Teodora Winda. 2002. Penerapan konsep EVA sebagai Added Approach dari analisis rasio keuangan untuk mengukur kinerja PT.Gudang Garam di Kediri. Widya Manajemen & Akuntansi. Vol 2 no 2, Agustus 2002.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen Edisi 2. STIE YKPN: Yogyakarta. Munawir. 2000. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4. LIBERTY: Yogyakarta.


(16)

ix

Muslich, Muhammad. 2000. Manajemen Keuangan Modern : analisis perencanaan dan kebijakan. Edisi pertama. Buni Aksara. Jakarta.

Prastowo D, Julianty Rifka. 2002. Analisis Laporan Keuangan: Konsep dan Aplikasi. Edisi revisi. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

Purwanti, Titik: Susanto, H. M; dan Ubud, Salim. 1999. “Economic Value Added dan Market Value Added Sebagai Faktor Untuk Membedakan Kinerja Keuangan (Perbandingan dengan Analisis Rasio Pada Perusahaan Manufaktur yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta)”. Wacana. Vol2 No. 2. Juni.

Purwiastuti, Dian Wahyu. 2003. Penerapan Model Economic Value Added dan Market Value Added dalam Pengukuran Kinerja Keuangan pada PT. Century Textile Industry (Centex) Tbk.

Rosyidiana, Heny Puji. 2003. Penerapan EVA dan MVA dalam penilaian kinerja keuangan perusahaan pada PT. Mandom Indonesia, Tbk dan PT. Mustika Ratu, Tbk.

Rudianto, 2006. “Akuntansi Manajemen” : PT Grasindo, Jakarta

Ruky, Saiful M. 1999. Menilai Penyertaan dalam Perusahaan: Business Valutation Of Clodely-Held Business and Business Ownership Interest Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Sartono, Agus. 2001. “Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi,” Edisi 4. BPFE. Yogyakarta

Steward, 1997. Business Finance The Fundamental of financial Management, Prentice-Hall, Inc. eglewood Cliffs. New Jersey.

Utama, Siddharta, 1997. EVA Pengukur Penciptaan Nilai Perusahaan, Usahawan. 04 Th XXV I, April

Warsono, 2002. Manajemen Keuangan Perusahaan : Edisi 3, Jilid 1, Bayumedia Jakarta.

Young, S. David, Stephen F. O’Byrne. 2001. EVA dan Manajemen Berdasarkan Nilai: panduan praktis untuk manajemen Edisi Pertama. (terjemahan Lusy Widjaja). Salemba Empat. Jakarta.


(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Industri telekomunikasi merupakan salah satu jenis industri yang mempunyai pengaruh besar terhadap kelancaran kegiatan ekonomi terutama di Indonesia. Komunikasi merupakan kebutuhan utama dalam dunia bisnis, jarak membuat mereka tidak dapat bertatap muka terlebih lagi dengan letak Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam pulau. Oleh karena itu media komunikasi merupakan salah satu sarana yang memudahkan mereka berkomunikasi tanpa harus melakukan tatap muka.

PT. Telkom memiliki tanggung jawab yang besar kepada pemilik dan stakeholdernya. PT. Telkom harus benar-benar mengamati bagaimana kinerja keuangan sehingga bisa menentukan langkah yang tepat dalam mengatur keuangan di perusahaan. Kinerja keuangan yang dimiliki oleh PT. Telkom nantinya dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan strategis perusahaan sehingga dapat sukses dalam persaingan di dalam maupun diluar negeri dan sebagai bahan pertimbangan investor ketika akan menanamkan modalnya.

Di Indonesia sendiri pemerintah memiliki industry telekomunikasi yang merupakan Badan Usaha Milik Negara BUMN yaitu PT. Telkom. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam pengelolaan serta pengembangan usaha BUMN mendapatkan berbagai fasilitas dan keistimewaan dari pemerintah.


(18)

2

Monopoli yang diberikan kepada BUMN menyebabkan tidak adanya persaingan yang berarti dan karenanya pengelola BUMN tidak menekankan efisiensi dalam operasi manajemennya (Yacob & Jaka, 2001:37).

Perusahaan telekomunikasi yang bergabung diantaranya adalah PT Bakrie Telekom Tbk, PT Indosat Tbk, PT Exelcomindo Tbk, PT Mobile-8 Telecom Tbk, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Hal ini menyebabkan persaingan antar operator di Indonesia mengalami peningkatan. Masing-masing operator memiliki keunggulan tersendiri dalam bersaing diantaranya bersaing dalam pelayanan atau tarif. Sehingga para pelanggan bisa tertarik dan memilih operator yang dianggap memiliki kualitas pelayanan dan tarif yang baik (Febriyanti, 2009).

Dari data diatas menunjukkan bahwa perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi setiap tahunnya mengalami pertimbuhan dan persaingan yang sangat pesat.Untuk menghadapi hal tersebut perusahaan harus meningkatkan kinerja perusahaan untuk mencapai dan mempertahankan tingkat kemajuan kinerja perusahaan yang diinginkan (Arindia, 2012).

Sesuai dengan visi dari PT. Telkom yaitu menjadi penyedia jasa infokom terkemuka di kawasan regional, serta mewujudkan Telkom Goal 3010 yakni membukukan kapitalisasi pasar sebesar US$ 30 miliar ditahun 2010, maka mau tidak mau kinerja yang selama ini sudah terlaksana dengan baik harus dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan. Pt. Telkom dituntut untuk bisa menentukan strategi yang terlaksana dengan baik harus dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan.


(19)

3

Untuk mengukur kinerja perusahaan pada umumnya perusahaan dapat menggunakan analisis rasio. Analisis rasio merupakan alat yang berguna untuk menilai kinerja keuangan perusahaan. Penilaian kinerja keuangan perusahaan seperti Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Balanced Scorecard memiliki kelemahan yaitu mengabaikan adanya biaya modal.

Dalam peneliti ini peneliti mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan pendekatan Economic Value Added (EVA) dimana EVA sebagai pengukur kinerja dapat mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai tambah. Selain itu EVA merupakan pengukur kinerja yang memuat total factor kinerja karena memasukkan semua unsure dalam laporan laba/rugi dan neraca perusahaan. Berbeda dengan pendekatan-pendekatan yang telah disebutkan diatas (rasio finansial), kinerja dan prestasi manajemen yang diukur dengan pendekatan rasio-rasio keuangan tidak dapat dipertanggungjawabkan karena rasio keuangan yang dihasilakn sangat bergantung pada metode atau perlakuan akunyansi yang digunakan. Dengan adanya distorsi akuntansi ini maka pengukuran kinerja berdasarkan laba per saham (earning per share), tingkat pertumbuhan laba (earning growth) dan tingkat pengembalian (rate of return) tidak efektif lagi, karena pengukuran berdasarkan rasio ini tidak dapat diandalkan dalam mengukur nilai tambah yang tercipta dalam periode tertentu. (Rudianto, 2006).

Konsep lain yang dapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan adalah metode Market Value Added (MVA). Metode ini bertujuan


(20)

4

untuk menggambarkan perbedaan antara nilai pasar ekuitas dan jumlah modal ekuitas yang diinvestasikan investor dalam metode ini seorang investor akan mudah menilai keadaan suatu perusahaan dengan mengidentifikasikan nilai tambah pasar yang diciptakan oleh perusahaan (Brigham dan Houston, 2006:69).

MVA mempunyai tekanan yang sama dengan EVA yaitu pada kesejahteraan penyandang dana perusahaan. MVA merupakan hasil kumulatif dari kinerja perusahaan yang dihasilkan oleh berbagai investasi yang telah dilakukan maupun yang telah diantisipasi akan dilakukan. Peningkatan MVA menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam memaksimalkan kekayaan pemegang saham dengan alokasi sumber-sumber yang tepat sehingga MVA merupakan ukuran kinerja eksternal perusahaan yang tepat.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul : “analisis kinerja keuangan perusahaan denganmenggunakan metode economic value added (EVA) dan market value added (MVA)”. (pada prusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013).

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana kinerja keuangan dengan metode EVA dan MVA pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?”.


(21)

5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

Untuk mengkaji kinerja keuangan perusahaan dengan metode EVA dan MVA.

2. Manfaat penelitian 1. Bagi Perusahaan

Perusahaan diharapkan dapat memperbaiki kinerja keuangannya dengan memperhatikan semua bentuk biaya yang dikeluarkan khususnya biaya modal atas ekuitasnya.

2. Bagi Investor

Bagi investor yang akan melakukan investasi di pasar modal untuk dapat memperhatikan kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi tingkat pengembalian saham tersebut seperti Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA)

3. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian yang akan datang pada obyek yang berbeda, untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian pada beberapa perusahaan yang sudah go public.


(1)

ix

Muslich, Muhammad. 2000. Manajemen Keuangan Modern : analisis perencanaan dan kebijakan. Edisi pertama. Buni Aksara. Jakarta.

Prastowo D, Julianty Rifka. 2002. Analisis Laporan Keuangan: Konsep dan Aplikasi. Edisi revisi. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

Purwanti, Titik: Susanto, H. M; dan Ubud, Salim. 1999. “Economic Value Added dan Market Value Added Sebagai Faktor Untuk Membedakan Kinerja Keuangan (Perbandingan dengan Analisis Rasio Pada Perusahaan Manufaktur yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta)”. Wacana. Vol2 No. 2. Juni.

Purwiastuti, Dian Wahyu. 2003. Penerapan Model Economic Value Added dan Market Value Added dalam Pengukuran Kinerja Keuangan pada PT. Century Textile Industry (Centex) Tbk.

Rosyidiana, Heny Puji. 2003. Penerapan EVA dan MVA dalam penilaian kinerja keuangan perusahaan pada PT. Mandom Indonesia, Tbk dan PT. Mustika Ratu, Tbk.

Rudianto, 2006. “Akuntansi Manajemen” : PT Grasindo, Jakarta

Ruky, Saiful M. 1999. Menilai Penyertaan dalam Perusahaan: Business Valutation Of Clodely-Held Business and Business Ownership Interest Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Sartono, Agus. 2001. “Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi,” Edisi 4. BPFE. Yogyakarta

Steward, 1997. Business Finance The Fundamental of financial Management, Prentice-Hall, Inc. eglewood Cliffs. New Jersey.

Utama, Siddharta, 1997. EVA Pengukur Penciptaan Nilai Perusahaan, Usahawan. 04 Th XXV I, April

Warsono, 2002. Manajemen Keuangan Perusahaan : Edisi 3, Jilid 1, Bayumedia Jakarta.

Young, S. David, Stephen F. O’Byrne. 2001. EVA dan Manajemen Berdasarkan Nilai: panduan praktis untuk manajemen Edisi Pertama. (terjemahan Lusy Widjaja). Salemba Empat. Jakarta.


(2)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Industri telekomunikasi merupakan salah satu jenis industri yang mempunyai pengaruh besar terhadap kelancaran kegiatan ekonomi terutama di Indonesia. Komunikasi merupakan kebutuhan utama dalam dunia bisnis, jarak membuat mereka tidak dapat bertatap muka terlebih lagi dengan letak Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam pulau. Oleh karena itu media komunikasi merupakan salah satu sarana yang memudahkan mereka berkomunikasi tanpa harus melakukan tatap muka.

PT. Telkom memiliki tanggung jawab yang besar kepada pemilik dan stakeholdernya. PT. Telkom harus benar-benar mengamati bagaimana kinerja keuangan sehingga bisa menentukan langkah yang tepat dalam mengatur keuangan di perusahaan. Kinerja keuangan yang dimiliki oleh PT. Telkom nantinya dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan strategis perusahaan sehingga dapat sukses dalam persaingan di dalam maupun diluar negeri dan sebagai bahan pertimbangan investor ketika akan menanamkan modalnya.

Di Indonesia sendiri pemerintah memiliki industry telekomunikasi yang merupakan Badan Usaha Milik Negara BUMN yaitu PT. Telkom. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam pengelolaan serta pengembangan usaha BUMN mendapatkan berbagai fasilitas dan keistimewaan dari pemerintah.


(3)

2

Monopoli yang diberikan kepada BUMN menyebabkan tidak adanya persaingan yang berarti dan karenanya pengelola BUMN tidak menekankan efisiensi dalam operasi manajemennya (Yacob & Jaka, 2001:37).

Perusahaan telekomunikasi yang bergabung diantaranya adalah PT Bakrie Telekom Tbk, PT Indosat Tbk, PT Exelcomindo Tbk, PT Mobile-8 Telecom Tbk, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Hal ini menyebabkan persaingan antar operator di Indonesia mengalami peningkatan. Masing-masing operator memiliki keunggulan tersendiri dalam bersaing diantaranya bersaing dalam pelayanan atau tarif. Sehingga para pelanggan bisa tertarik dan memilih operator yang dianggap memiliki kualitas pelayanan dan tarif yang baik (Febriyanti, 2009).

Dari data diatas menunjukkan bahwa perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi setiap tahunnya mengalami pertimbuhan dan persaingan yang sangat pesat.Untuk menghadapi hal tersebut perusahaan harus meningkatkan kinerja perusahaan untuk mencapai dan mempertahankan tingkat kemajuan kinerja perusahaan yang diinginkan (Arindia, 2012).

Sesuai dengan visi dari PT. Telkom yaitu menjadi penyedia jasa infokom terkemuka di kawasan regional, serta mewujudkan Telkom Goal 3010 yakni membukukan kapitalisasi pasar sebesar US$ 30 miliar ditahun 2010, maka mau tidak mau kinerja yang selama ini sudah terlaksana dengan baik harus dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan. Pt. Telkom dituntut untuk bisa menentukan strategi yang terlaksana dengan baik harus dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan.


(4)

Untuk mengukur kinerja perusahaan pada umumnya perusahaan dapat menggunakan analisis rasio. Analisis rasio merupakan alat yang berguna untuk menilai kinerja keuangan perusahaan. Penilaian kinerja keuangan perusahaan seperti Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Balanced Scorecard memiliki kelemahan yaitu mengabaikan adanya biaya modal.

Dalam peneliti ini peneliti mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan pendekatan Economic Value Added (EVA) dimana EVA sebagai pengukur kinerja dapat mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai tambah. Selain itu EVA merupakan pengukur kinerja yang memuat total factor kinerja karena memasukkan semua unsure dalam laporan laba/rugi dan neraca perusahaan. Berbeda dengan pendekatan-pendekatan yang telah disebutkan diatas (rasio finansial), kinerja dan prestasi manajemen yang diukur dengan pendekatan rasio-rasio keuangan tidak dapat dipertanggungjawabkan karena rasio keuangan yang dihasilakn sangat bergantung pada metode atau perlakuan akunyansi yang digunakan. Dengan adanya distorsi akuntansi ini maka pengukuran kinerja berdasarkan laba per saham (earning per share), tingkat pertumbuhan laba (earning growth) dan tingkat pengembalian (rate of return) tidak efektif lagi, karena pengukuran berdasarkan rasio ini tidak dapat diandalkan dalam mengukur nilai tambah yang tercipta dalam periode tertentu. (Rudianto, 2006).

Konsep lain yang dapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan adalah metode Market Value Added (MVA). Metode ini bertujuan


(5)

4

untuk menggambarkan perbedaan antara nilai pasar ekuitas dan jumlah modal ekuitas yang diinvestasikan investor dalam metode ini seorang investor akan mudah menilai keadaan suatu perusahaan dengan mengidentifikasikan nilai tambah pasar yang diciptakan oleh perusahaan (Brigham dan Houston, 2006:69).

MVA mempunyai tekanan yang sama dengan EVA yaitu pada kesejahteraan penyandang dana perusahaan. MVA merupakan hasil kumulatif dari kinerja perusahaan yang dihasilkan oleh berbagai investasi yang telah dilakukan maupun yang telah diantisipasi akan dilakukan. Peningkatan MVA menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam memaksimalkan kekayaan pemegang saham dengan alokasi sumber-sumber yang tepat sehingga MVA merupakan ukuran kinerja eksternal perusahaan yang tepat.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul : “analisis kinerja keuangan perusahaan denganmenggunakan metode economic value added (EVA) dan market value added (MVA)”. (pada prusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013).

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana kinerja keuangan dengan metode EVA dan MVA pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?”.


(6)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

Untuk mengkaji kinerja keuangan perusahaan dengan metode EVA dan MVA.

2. Manfaat penelitian 1. Bagi Perusahaan

Perusahaan diharapkan dapat memperbaiki kinerja keuangannya dengan memperhatikan semua bentuk biaya yang dikeluarkan khususnya biaya modal atas ekuitasnya.

2. Bagi Investor

Bagi investor yang akan melakukan investasi di pasar modal untuk dapat memperhatikan kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi tingkat pengembalian saham tersebut seperti Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA)

3. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian yang akan datang pada obyek yang berbeda, untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian pada beberapa perusahaan yang sudah go public.


Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Refined Economic Value Added dan Financial Value Added Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

27 186 111

Analisa Nilai Tambah (Value Added) pada Proses Pengecoran Logam di PT. Karya Deli Steelindo

10 115 225

Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Economic Value Added Pada Perusahaan Sektor Makanan dan Minuman Dengan Perusahaan Sektor Farmasi di Bursa Efek Indonesia.

0 60 117

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value Added (MVA) pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia

5 97 94

Rancangan Sistem Kanban Untuk Mengurangi Non Value Added Activities Pada Proses Produksi di PT. Central Windu Sejati

28 218 205

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

10 114 120

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2014.

5 25 188

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA 2009 – 2011

0 3 15

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED DAN MARKET VALUE ADDED PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA

0 3 8

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED DAN FINANCIAL VALUE ADDED TERHADAP MARKET VALUE ADDED PADA PERUSAHAAN PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 2 13