101 3.
Pihak-pihak yang terlibat dalam sistem kemitraan terutama perusahaan inti mempunyai kemampuan teknologi yang baik dan komitmen yang kuat
dalam bermitra. Prosedur permodelan dimulai dengan audit teknologi pada STA dan
CPIN, selanjutnya dianalisis potensi kemitraan yang dijalankan STA dan CPIN, serta analisis penerapan teknologi usaha terdiri dari technoware,
humanware, inforware, dan orgaware dan finansial. Teknologi usaha diukur berdasarkan kriteria kelayakan usaha dari aspek
finansial, sedangkan kemitraan diukur berdasarkan tolok ukur kinerja kemitraan. Hasil akhir dari seluruh tahapan analisis dalam permodelan adalah
ditemuka nnya model teknologi usaha ternak ayam broiler melalui kemitraan pola PIR diagram alir diperlihatkan pada Gambar 8.
c. Analisis Data
Data yang dikumpulkan dianalisis sebagai berikut : 1 audit teknologi terhadap penerapan teknologi oleh perusahaan inti STA dan perusahaan
penyokongnya CPIN pada kemitraan pola PIR ayam broiler; 2 analisis potensi kemitraan; 3 analisis komponen teknologi dengan metode SEM; dan 4 analisis
finansial. Ke-empat kegiatan analisis tersebut diuraikan di bawah ini.
1 Audit Teknologi
Audit teknologi secara keseluruhan meliputi enam kategori yang metode diadaptasi dari Technology Audit Model TAM Khalil 2000 yaitu :1
lingkungan teknologi, 2 kategorisasi teknologi, 3 pasar dan pesaing, 4 inovasi
102 proses, 5 fungsi nilai tambah, dan 6 akuisisi dan eksploitasi teknologi Tabel 1,
halaman 18.
Potensi Kemitraan berkategori baik ?
Gambar 8. Diagram alir analisis model teknologi usaha ternak ayam broiler melalui kemitraan pola PIR
Tidak Ya
Tidak
Ya Mulai
- Audit Teknologi terhadap STA dan CPIN diadaptasi
dari TAM Khalil 2000 -
Usaha ternak ayam broiler sebagai plasma yang berhasil Analisis potensi kemitraan pola PIR
ayam broiler
Analisis kelayakan dan risiko usaha
Ternak mandiri
Tolok ukur kinerja
kemitraan Keuntungan
usaha dan kepuasan
Analisis struktur variabel kunci teknologi usaha ternak ayam broiler yang berhasil melalui kemitraan
Selesai Penerapan teknologi bagi usaha plasma
sesuai tingkat teknologi inti dalam kemitraan
Ditemukan variabel kunci teknologi usaha
melalui kemitraan
Model teknologi usaha ternak ayam broiler melalui kemitraan
103
2 Analisis Potensi Bermitra
Analisis ini digunakan untuk mengetahui tingkat keminatan untuk bermitra antara peternak atau perusahaan ternak dengan perusahaan mitra berdasarkan
indikator seperti tersebut pada Tabel 14. Prosedur analisis dimulai dengan memasukkan data mentah dari peternak atau perusahaan ternak sesuai skala
usahanya dan perusahaan mitra yang dikumpulkan melalui survei sesuai indikator minat bermitra yang dirancang. Metode yang digunakan dalam analisis
adalah metode Womack et al. 1990 untuk mengukur potensi kemitraan mencapai keberhasilan dengan menggunakan faktor-faktor kunci ke dalam tujuh
belas faktor kunci seperti terlihat pada Tabel 2 halaman 26.
3 Analisis Penerapan Teknologi pada Usaha Plasma Ayam Broiler
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerapan teknologi pada masing-masing pihak yang bermitra. Audit teknologi dilakukan terhadap
perusahaan inti dan perusahaan yang menjadi penyokong utama saprotan pada lingkup kemitraan ayam broiler pola PIR. Indikator bagi faktor-faktor penting
dalam THIO dihimpun dari berbagai referensi yang ada dan didaftar seperti terlihat pada Tabel 13. Analisis dimulai dengan penggunaan indikator pada setiap
faktor penerapan teknologi. Proses perhitungan menggunakan metode Structural Equations Modelling
SEM. Hasilnya merupakan tingkat pengaruh indikator masing-masing faktor dalam sistem kemitraan. Hasil akhir pada analisis tersebut adalah penerapan
teknologi usaha ternak ayam broiler pola kemitraan PIR.
104 Tabel 13. Indikator penerapan teknologi pada usaha ternak ayam broiler
melalui pola kemitraan
metode diadaptasi dari AA 2009; Cobb 2008; Gumbira-Sa’id 2001; Hafsah 2000; Khalil 2000; Sharif 2006; dan UN-ESCAP
1989
Faktor Indikator
1 2
Kinerja Finansial 1.Keuntungan kotor
2.Modal kerja dibanding aset total 3.Ratio utang terhadap ekuitas
4.Jangka waktu penerimaan hasil penjualan 5.Nilai jual dibanding aset total
6.Pengembalian ekuitas
Kinerja Operasional 1.Pertumbuhan efisiensi
2.Sumber daya manusia 3.Inovasi teknologi
4.Penelitian dan pengembangan
Kinerja Kerjasama 1.Fleksibilitas
2.Penukaran informasi 3.Ketergantungan mitra
4.Turut memecahkan masalah 5.Frekuensi interaksi
6.Transparansi sikap 7.Sikap oportunis
8.Kontrak kerjasama
9.Kepercayaan terhadap mitra Keberhasilan Kemitraan
1.Keuntungan bersih 2.Jangka waktu penerimaan
3.Kepuasan 4.Jangka waktu kemitraan
5.Pertumbuhan produktivitas
Technoware Plasma: 1. Kandang
1. Lantai kandang 2. Tinggi kandang
3. Lebar kandang 4. Dinding kandang
5. Panjang Kandang
2. Manajemen Pemeliharaan 1. Suhu ruangan kandang,
2. Tingkat kematian mortalitas, 3. Tingkat kepadatan ayam,
4. Efisiensi ransum, 5. Bibit yang dipelihara.
6. Berat hidup saat panen 7. Umur panen
8. Penerangan kandang
3. Pengendalian Hama dan penyakit 1. Kebersihan kandang,
2. Pemeliharaan kandang, 3. Sanitasi kandang dan peralatan,
105 Tabel 13. Indikator penerapan teknologi pada usaha ternak ayam broiler melalui
kemitraan
metode diadaptasi dari AA 2009; Cobb 2008; Gumbira-Sa’id 2001; Hafsah 2000; Khalil 2000; Sharif 2006; dan UN-ESCAP 1989
lanjutan 1
2
4. Isolasi kandang, 5. Penggunaan obat-obatan.
Humanware Plasma: 1. Potensi kreativitas tenaga kerja
1. Kecerdasan 2. Kemampuan teknis
3. Inisiatif 4. Motivasi
2. Orientasi prestasi 1. Suka tantangan dan bertanggungjawab
2. Penetapan tujuan prestasi 3. Kebutuhan umpan balik
4. Keterampilan perencanaan jangka panjang
3. Orientasi afiliasi 1. Rasa berguna bagi kelompok
2. Bertanggungjawab 3. Menjaga persahabatan dan kerjasama
4. Pelaksanaan tugas secara efektif
4. Kewirausahaan 1. Keinginan untuk bereksperimen
2. Kesediaan menerima perubahan 3. Kemampuan melakukan inisiatif
4. Keberanian menanggung risiko
5. Orientasi integritas waktu 1. Kedisiplinan bekerja
2. Orientasi target yang terukur 3. Orientasi masa depan
Inforware Plasma: 1. Akses informasi
1. Jenis sumber informasi 2. Banyaknya informasi
3. Pemanfaatan informasi 4. Metode pengumpulan informasi
5. Tingkat teknologi informasi 2. Keterkaitan informasi
1. Klasifikasi informasi 2. Informasi internal
3. Informasi eksternal 4. Validitas informasi dan data
5. Kemudahan mendapatkan informasi 6. Biaya untuk memperoleh informasi
3. Kemampuan berkomunikasi 1. Saluran komunikasi
2. Kepercayaan terhadap sumber informasi 3. Nilai informasi terhadap perusahaan
4. Kuantitas informasi yang dikumpulkan 5. Umpan balik
Orgaware Plasma : 1. Kepemimpinan
1. Gaya kepemimpinan 2. Motivasi diri dan dorongan berprestasi
3. Kecerdasan 4. Kedewasaan
5. Keluasan hubungan sosial 6. Inisiatif
106 Tabel 13. Indikator penerapan teknologi pada usaha ternak ayam broiler melalui
kemitraan
metode diadaptasi dari AA 2009; Cobb 2008; Gumbira-Sa’id 2001; Hafsah 2000; Khalil 2000; Sharif 2006; dan UN-ESCAP 1989
lanjutan 1
2
2. Otonomi dalam sistem kerja 1. Pendelegasian tugas dan tanggungjawab
2. Sistem kerja informal 3. Kemandirian bekerja
3. Pengarahan 1. Ketepatan waktu
2. Perencanaan 3. Pemikiran strategis
4. Pengawasan kinerja
4. Keterlibatan organisasi 1. Potensi kemitraan
2. Kebanggaan dlm kemitraan 3. Peluang pengembangan
4. Kepatuhan pegawai thd peratura 5. Evaluasi kinerja kemitraan
5. Iklim inovasi 1. Evaluasi kinerja perusahaan
2. Orientasi penelitian dan pengembangan 3. Orientasi teknologi
4. Kepekaan thp perubahan lingkungan bisnis
6. Kepatuhan perusahaan 1. Kejujuran
2. Kepercayaan 3. Komunikasi terbuka
4. Keadilan 5. Keinginan bermitra
6. Keseimbangan insentif dan risiko
Data yang dikumpulkan terdiri dari dua bagian, yaitu data sebagai masukan dalam analisis penerapan teknologi usaha ternak ayam broiler dengan
keuntungan optimal, dan faktor-faktor kunci keberhasilan kemitraan. Analisis terhadap kedua data tersebut dilakukan dengan pendekatan metode SEM, dengan
paket program LISREL-8.2 Linear Structural Relationships, untuk mengetahui
sejauhmana peranan faktor-faktor dalam penerapan teknologi produksi mempengaruhi tingkat keuntungan usaha bagi peternak dan faktor-faktor kunci
dalam kemitraan. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut : i.
Membuat model untuk mengakomodasi semua peubah meliputi peubah yang diamati maupun yang tidak teramati laten,
107 ii.
Mempersiapkan data dan diolah sesuai model SEM, iii.
Mempersiapkan matrik korelasi dan atau kovarian yang diolah dengan menggunakan LISREL melalui program PRELIS 2.0,
iv. Mengolah data dengan menggunakan program LISREL 8.3.
Strukturisasi sistem pengembangan kemitraan Agroindustri ayam broiler melalui teknologi usaha dengan mengaplikasikan metode Structural Equation
Modelling SEM, diharapkan menghasilkan faktor-faktor kunci yang berpengaruh kuat terhadap tingkat keuntungan usaha dan keberhasilan
bermitra yang optimal. Tingkat keberhasilan kemitraan dan tingkat keuntungan usaha bagi peternak merupakan peubah terikat, sedangkan peubah
lainnya adalah peubah bebas. Peubah-peubah bebas tersebut merupakan peubah tidak teramati laten yang hanya dapat diukur melalui peubah-peubah
indikatornya masing-masing. Tabel 15 memberikan pedoman dalam pengolahan data yang disesuaikan dengan model SEM yang meliputi peubah
laten, indikator, lambang dan nama peubah pada program LISREL dengan skala pengukurannya.
Peubah tidak teramati laten terdiri dari peubah laten endogen dan laten eksogen. Peubah laten endogen, adalah peubah yang terikat umumnya
dilambangkan dengan huruf Yunani ETHA , sedangkan peubah laten
eksogen, yaitu peubah bebas yang dilambangk an dengan ξ xi ksi. εodel
tersebut terdiri dari dua puluh empat peubah laten dan seratus empat puluh enam indikator. Peubah laten endogen terdiri dari : kinerja finansial, kinerja
operasional, kinerja kerjasama, dan keberhasilan kemitraan, sedangkan peubah laten eksogen terdiri dari : 1 minat perusahaan inti, 2 pilih perusahaan inti,
108 3 Technoware yaitu kandang, pemeliharaan ternak, dan pengendalian hama,
dan penyakit, 4 Humanware yaitu kreativitas, prestasi, afiliasi,
kewirausahaan, dan integritas waktu, 5 Inforware yaitu akses info, keterkaitan info, mampu info, 6 Orgaware yaitu kepemimpinan, otonomi
kerja, pengarahan, keterlibatan, iklim inovasi, dan integritas organisasi. Peubah-peubah indikator yang membangun peubah endogenus biasanya
dilambangkan dengan huruf y dan untuk peubah eksogenus dengan huruf x. Peubah-peubah laten dan indikatornya disajikan seperti pada Tabel 14.
Fungsi keberhasilan kemitraan usaha ternak ayam broiler secara ringkas dinyatakan dengan rumus berikut :
Keberhasilan kemitraan = f Kemampuan teknologi perusahaan inti,
potensi kemitraan , technoware plasma, humanware plasma,
inforware plasma, orgaware plasma
Keberhasilan kemitraan sebagai variabel endogen diukur melalui tiga variabel dalam usaha plasma yaitu : 1 kinerja finansial, 2 kinerja operasional,
dan 3 kinerja kerjasama dengan indikator masing-masing sebagaimana terlihat pada Tabel 14. Peubah-peubah technoware plasma, humanware plasma,
inforware plasma, dan orgaware plasma sebagai variabel eksogen diukur melalui tujuh belas variabel dengan delapan puluh dua indikator Tabel 14.
109 Tabel14. Peubah Laten, Indikator, Lambang dan Nama Peubah Teknologi Usaha
Ternak Ayam Broiler melalui Kemitraan Peubah Laten dan
Lambang Indikator
Lambang Peubah
1 2
3
Kinerja Finansial
1
1.Keuntungan kotor y
1 n
2.Modal kerja dibanding aset total y
2 n
3.Ratio utang terhadap ekuitas y
3 o
4.Jangka waktu penerimaan hasil penjualan y
4 i
5.Nilai jual dibanding aset total y
5 n
6.Pengembalian ekuitas y
6 o
Kinerja Operasional
2
1.Pertumbuhan efisiensi y
7 o
2.Sumber daya manusia y
8 o
3.Inovasi teknologi y
9 o
4.Penelitian dan pengembangan y
10 o
Kinerja Kerjasama
3
1.Fleksibilitas y
11 o
2.Penukaran informasi y
12 o
3.Ketergantungan mitra y
13 o
4.Turut memecahkan masalah y
14 o
5.Frekuensi interaksi y
1 5 o
6.Transparansi sikap y
1 6 o
7.Sikap oportunis y
1 7 o
8.Kontrak kerjasama y
1 8 o
9.Kepercayaan terhadap mitra y
19 o
Keberhasilan kemitraan
4
1.Keuntungan bersih y
20 o
2.Jangka waktu penerimaan y
21 I
3.Kepuasan y
22 n
4.Jangka waktu kemitraan y
23 o
5.Pertumbuhan produktivitas y
24 o
Technoware Plasma : 1. KANDANG ξ
3
1. Lantai kandang x
20 o
2. Tinggi kandang x
21 o
3. Lebar kandang x
22 o
4. Dinding kandang x
23 o
5. Panjang Kandang x
24 o
2. PEδIHARA ξ
4
1. Suhu ruangan kandang, x
25 o
2. Tingkat kematian mortalitas, x
26 o
3. Tingkat kepadatan ayam, x
27 o
4. Lebar bidang tempat pakan per ekor ayam x
28 o
5. Lebar bidang tempat minum per ekor ayam x
29 o
6. Efisiensi makanan, x
30 o
7. Bibit yang dipelihara. x
31 o
8. Bobot hidup saat panen x
32 o
9. Umur panen x
33 o
10. Penerangan kandang x
34 o
3. PHP ξ
5
1. Kebersihan kandang, x
35 o
2. Pemeliharaan kandang, x
36 o
3. Sanitasi kandang dan peralatan, x
37 o
4. Isolasi kandang, x
38 o
5. Penggunaan obat-obatan. x
39 o
110 Tabel14. Peubah Laten, Indikator, Lambang dan Nama Peubah Teknologi
Usaha Ternak Ayam Broiler melalui Kemitraan lanjutan
1 2
3 Humanware Plasma:
1. KREATIVITAS ξ
6
2. ORIENTASI PRESTASI
ξ
7
1. Kecerdasan x
40 o
2. Kemampuan teknis x
41 o
3. Inisiatif x
42 o
4. Motivasi x
43 o
1. Suka tantangan dan bertanggungjawab x
44 o
2. Penetapan tujuan prestasi x
45 o
3. Kebutuhan umpan balik x
46 o
4. Keterampilan perencanaan jangka panjang x
47 o
3. ORIENTASI BERAFIδIASI ξ
8
1. Rasa berguna bagi kelompok x
48 o
2. Bertanggungjawab x
49 o
3. Menjaga persahabatan dan kerjasama x
50 o
4. Pelaksanaan tugas secara efektif x
51 o
4. KEWIRAUSAHAAN ξ
9
1. Keinginan untuk bereksperimen x
52 o
2. Kesediaan menerima perubahan x
53 o
3. Kemampuan melakukan inisiatif x
54 o
4. Keberanian menanggung risiko x
55 o
5. ORIENTASI INTEGRITAS
WAKTU ξ
10
1. Kedisiplinan bekerja x
56 o
2. Orientasi target yang terukur x
57 o
3. Orientasi masa depan x
58 o
Inforware Plasma : 1.AKSES INFORMASI
ξ
11
1. Macam sumber informasi x
59 o
2. Banyaknya informasi x
60 o
3. Pemanfaatan informasi x
61 o
4. Metode pengumpulan informasi x
62 o
5. Tingkat teknologi informasi x
63 o
2. KETERKAITAN INFORεASI ξ
12
1. Klasifikasi informasi x
64 o
2. Informasi internal x
65 o
3. Informasi eksternal x
66 o
4. Validitas informasi dan data x
67 o
5. Kemudahan mendapatkan informasi x
68 o
6. Biaya untuk memperoleh informasi x
69 o
3. KEMAMPUAN KOεUNIKASI ξ
13
1. Saluran komunikasi x
70 o
2. Kepercayaan terhadap sumber informasi x
71 o
3. Nilai informasi terhadap perusahaan x
72 o
4. Mutu informasi yang dikumpulkan x
73 o
5. Umpan balik x
74 o
Orgaware Plasma : 1. KEPEεIεPINAN ξ
14
1. Gaya kepemimpinan x
75 o
2. Motivasi diri dan dorongan berprestasi x
76 o
3. Kecerdasan x
77 o
4. Kedewasaan x
78 o
5. Keluasan hubungan sosial x
79 o
6. Inisiatif x
80 o
2. OTONOεI KERJA ξ
15
1. Pendelegasian tugas dan tanggungjawab x
81 o
2. Sistem kerja informal x
82 o
3. Kemandirian bekerja x
83 o
3. PENGARAHAN ξ
16
1. Ketepatan waktu x
84 o
2. Perencanaan x
85 o
3. Pemikiran strategis x
86 o
4. Pengawasan kinerja x
87 o
111 Tabel14. Peubah Laten, Indikator, Lambang dan Nama Peubah Teknologi
Usaha Ternak Ayam Broiler melalui Kemitraan lanjutan
1 2
3 4. KETERLIBATAN
PERUSAHAAN ξ
17
1. Kebanggaan dlm kemitraan x
88 o
2. Komunikasi internal perusahaan x
89 o
3. Peluang pengembangan x
90 o
4. Kepatuhan pegawai thd peraturan x
91 o
η. IKδIε INOVASI ξ
18
1. Evaluasi kinerja perusahaan x
92 o
2. Orientasi penelitian dan pengembangan x
93 o
3. Orientasi teknologi x
94 o
4. Kepekaan thp perubahan lingkungan bisnis x
95 o
6. KEPATUHAN PERUSAHAAN ξ
19
1. Kejujuran x
96 o
2. Kepercayaan x
97 o
3. Komunikasi terbuka x
98 o
4. Keadilan x
99 o
5. Keinginan bermitra x
100 o
6. Keseimbangan insentif dan risiko x
101 o
4 Analisis Finansial
Analisis kelayakan usaha dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya usaha ternak baik melalui kemitraan maupun mandiri. Kriteria yang digunakan
untuk menganalisis adalah : Internal Rate of Return IRR, layak jika IRR tingkat suku bunga pada tahun tertentu; Net Present Value NPV, layak jika
NPV 0 Net Benefit-Cost Ratio Net BC Ratio, layak jika Net BC Ratio 1, sedangkan analisis risiko diukur dengan menghitung koefisien variasi CV. Nilai
CV harus kecil, semakin kecil nilai CV akan semakin kecil risiko usaha yang ditanggung investor.
Analisis kelayakan dan risiko usaha dilakukan terhadap masing-masing skala usaha yang bermitra maupun usaha mandiri. Perhitungan setiap kriteria
didasarkan data hasil survei dan diharapkan menghasilkan status kelayakan setiap kelompok skala usaha dalam usaha yang bermitra dan usaha mandiri.
Keterangan : Superskrip pada kolom 3 adalah skala pengukuran : i = interval; o = ordinal; dan n = nominal.
112 Asumsi-asumsi yang digunakan dalam analisis finansial adalah sebagai
berikut : 1.
Usaha ternak plasma yang dilibatkan dalam analisis adalah usaha yang berprestasi baik berdasarkan capaian keuntungan kotor yang positif selama
bermitra dalam kurun waktu minimal lima tahun terakhir. 2.
Isi perjanjian kerjasama antara perusahaan inti dan peternak plasma tidak berubah selama kemitraan dijalankan.
3. Usaha plasma dijalankan dengan sistem kandang terbuka dan sistem
pemeliharaan ayam all in all out di daerah dataran rendah dengan kisaran suhu udara adalah 26
-34 4.
Hasil produksi berupa ayam hidup oleh usaha plasma sepenuhnya menjadi tanggungjawab perusahaan inti dan seluruhnya terserap di pasaran terjual.
C.
5. Harga-harga setiap elemen yang digunakan pada usaha plasma adalah harga
rata-rata jaminan yang ditentukan oleh perusahaan inti yang berlaku pada satu tahun berjalan selama lima tahun terakhir yaitu tahun 2004 sampai
dengan 2008 bagi usaha plasma. Harga rata-rata DOC adalah Rp 2.640,-per ekor, ransum adalah Rp 2.850,- per kg, ayam hidup adalah Rp 7.596,- per kg
dengan bobot hidup 1,68 kg per ekor dan tingkat kematian ayam selama pemeliharaan adalah 2,6.
6. Elemen-elemen yang diperhitungkan pada analisis finansial meliputi biaya
investasi, biaya variabel, biaya penyusutan, dan labarugi.
113
d. Analisis tolok ukur kinerja usaha dalam kemitraan