PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerapan Elektroosmosis untuk Pengeringan Sludge Air Lindi dari Sampah dan Lumpur Endapan Pengolahan Air Minum

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Limbah merupakan masalah lingkungan yang harus ditangani. Pengelolaan terhadap limbah perlu dilakukan dengan cara yang tepat dan mudah bahkan dapat dimanfaatkan. Salah satu limbah yang perlu penanganan khusus ialah limbah cair. Oleh sebab itu setiap kegiatan yang menimbulkan limbah cair harus dikelola terlebih dahulu dalam suatu sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL sebelum kemudian dikembalikan ke lingkungan sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 112 Tahun 2003 Pasal 8 tentang baku air limbah domestik. Hal tersebut jugalah yang dilakukan pada air lindi di Tempat Pembuangan Akhir TPA Bantar Gebang, Bekasi dan air Sungai Cisadane di Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Kota Bogor. Proses pengelolaan limbah cair ternyata tidak bebas limbah, namun masih menghasilkan residu berupa endapan semi padatan yang sering dikenal dengan lumpur sludge. Sludge merupakan residu dari limbah cair yang bersumber dari berbagai limbah oleh sebab itu sludge sangat mungkin mengandung senyawa- senyawa berbahaya baik yang terdapat pada padatannya maupun pada cairannya. Dengan sifatnya yang semi padat dan memiliki kadar air tinggi membuat sludge menjadi sulit untuk dipindahkan. Dalam keadaan yang lebih kering, sludge akan lebih mudah dipindahkan. Tujuan utama dari proses pengeringan ialah untuk mengurangi kadar air dalam sludge, namun efektivitas dari pengeringan sludge sangat ditentukan oleh sifat kimia dan fisik dari sludge tersebut Lucache et al., 2008. Beberapa teknik pengeringan sudah diterapkan seperti sentrifusi, pengepresan, penyaringan, pembakaran, dan elektroosmosis. Dengan berbagai teknologi pengeringan yang mulai dikembangkan diperlukan satu teknologi yang murah, ramah lingkungan, serta sedikit mengalami gangguan dari luar. Salah satu teknologi yang dapat dijadikan alternatif ialah elektroosmosis. Teknologi ini mampu menurunkan kadar air suatu media di bawah pengaruh arus listrik Reddy, 2005. Prinsip dasar dari teknologi ini adalah memberi arus listrik pada suatu media yang jenuh air, sehingga akan menarik molekul-molekul air yang menjadi mantel pada kation atau anion pada media tersebut ke arah kutub yang berlawanan. Dengan demikian, proses pengeringan dapat terjadi yang ditunjukkan dengan semakin turunnya kadar air pada sistem. Keunggulan lain dari teknologi ini adalah mampu menurunkan kadar-kadar bahan berbahaya seperti logam berat yang terdapat di dalam sistem, sehingga dapat lebih aman bagi lingkungan.

1.2. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini ialah : 1. Mencari rancangan sistem dewatering secara elektroosmosis yang dapat menurunkan kadar air sludge paling efisien dengan perlakuan voltase, dan jenis elektroda. 2. Mengetahui pengaruh elektroosmosis terhadap karakteristik kimia sludge sebagai ukuran aman hasil dewatering secara elektroosmosis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.