Anoda : 2H ₂O          ₂ + 4H  + 4e
Katoda : 4H ₂O + 4e           2H₂ + 4OH
Proses elektrolisis ini dapat mengakibatkan perubahan pH di elektroda. Hal tersebut  disebabkan  oleh  proses  oksidasi  air  yang  terjadi  di  anoda  dan
menghasilkan  ion-ion  hidrogen  H .  Ion-ion  H   tersebut  membangkitkan  asam untuk  berpindah  menuju  katoda  dan  .mengakibatkan  penurunan  pH  pada  anoda
Sebaliknya, penurunan air terjadi pada katoda dan menghasilkan ion-ion hidroksil OH  yang kemudian berpindah kearah anoda sehingga mengakibatkan kenaikan
pH pada katodaReddy, 2005.
c. Elektromigrasi
Elektromigrasi  merupakan  pergerakan  kation  dan  anion  karena  pengaruh sifat  listrik  yang  dihasilkan  sistem  tersebut  pada  tanah.  Kation  ion  bermuatan  +
cenderung  untuk  berpindah  ke  arah  katoda  bermuatan  negatif,  dan  anion  ion bermuatan - berpindah ke arah anoda bermuatan positif  Acar dan Alshawabkeh,
1993.
d. Elektroforesis
Elektroforesis  merupakan  perpindahan  dari  partikel-partikel  koloid  di
bawah pengaruh arus listrik Shenbagavalli, 2010. Ketika arus listrik searah DC dialirkan pada suatu media, akan terjadi pergerakan partikel-pertikel koloid secara
elektrik  ke  arah  elektroda  yang  berlawanan  dengan  muatan  partikel.  Dimana partikel yang bemuatan positif kation akan bergerak ke arah katoda, sedangkan
partikel bermuatan negatif anion akan bergerak ke arah anoda Ahmad, 2004.
2.4.2. Pemanfaatan elektrokinetik untuk remediasi tanah
Berbagai  teknologi  remidiasi  tanah  dapat  dilakukan  untuk  perlakuan  tanah dan  air  tanah  terkontaminasi  yang  dibagi  menjadi  teknologi  ex-situ  dan  in-situ
Reddy  et  al,  1999.  Teknologi  ex-situ  dilakukan  pada  tanah  dan  atau  air  tanah yang terkontaminasi setelah kontaminan dipindahkan dari permukaan, sedangkan
teknologi  in-situ  dilakukan  di  dalam  permukaan  tanah  yang  terkontaminasi. Teknologi  in-situ  lebih  banyak  dipilih  karena  secara  umum  teknologi  ini  sedikit
mengalami  gangguan,  sedikit  menimbulkan  pencemaran  lingkungan,  tingkat kerumitan  yang  kecil  serta  lebih  ekonomis.  Teknologi  in-situ  yang  dapat
dilakukan  untuk  remidiasi  tanah  meliputi  pencucian  tanah,  oksidasi  kimia, pembakaran,  bioremidiasi,  elektrokinetik,  phytoremidiasi.  Salah  satu  teknologi
yang banyak memberi keuntungan adalah elektrokinetik Reddy, 2002.
Dengan  teknologi  ini  akan  terjadi  reaksi  fisik  dan  kimia  serta  terjadi transportasi kontaminan yang mobil dibawah pengaruh arus listrik.
2.4.3  Elektrokinetik untuk pengeringan dewatering
Proses  pengeringan  untuk  pemindahan  sedimen  hasil  pengerukan  menjadi salah  satu  inovasi  yang  dapat  diterapkan,  sehingga  pemindahan  dapat  dilakukan
dengan cara yang cepat, aman, dan dengan biaya yang murah. Beberapa perlakuan lain  yang  dapat  diterapkan  untuk  pengeringan  adalah  dengan  pemompaan,
pembuatan  saluran-saluran,  dan  penambahan  bahan  kimia.  Namun  metode tersebut  tidak  efektif  dan  memerlukan  biaya  yang  cukup  tinggi.  Pengeringan
dengan metode elektroosmosis merupakan salah satu metode yang sederhana dan efisien  untuk  mempercepat  pengeringan  sedimen.  Prinsip  dasar  dari  teknologi
Gambar 3 Skema teknologi elektrokinetik untuk remidiasi tanah Reddy, 2002
elektroosmosis  adalah  menggiring  air  keluar  sistem  di  bawah  pengaruh  medan listrik Reddy, 2005.
Tujuan utama dari proses pengeringan adalah untuk mengurangi massa total dan volume dari sedimen tersebut, namun efektivitas pengeringan untuk berbagai
tipe  sedimen  tergantung  dari  karakteristik  kimia  dan  fisik  dari  sedimen  tersebut serta kadar air dalam sedimen tersebut Lucache et al, 2008.
2.4.4.  Elektrokinetik untuk mengurangi kadar logam berat