0.73 1.00 Analisis hubungan kekerabatan manggis (Garcinia mangostana L ) menggunakan penanda morfologi dan molekuler (ISSR) terhadap kerabat dekatnya

31 menggambarkan pengelompokan antara 1 species yang termasuk ke dalam sub genus Garcinia, 2 membedakan kelompok sub genus Garcinia dengan sub genus Xanthocymus dan 3 inter genus yaitu membedakan genus Garcinia dan genus Calophyllum. Menurut Jones 1980 genus Garcinia diklasifikasikan menjadi 14 sub genus yaitu Garcinia, Rheediopsis, Teracentrum, Rheedia, Macrostigma, Tetraphalangium, Tripetalum, Brindonia, Mungotia, Hebradendron, Xanthocymus, Paragarcinia, Discostigma dan Tagmanthera. Berdasarkan klasifikasi dari Jones 1980, G. subelliptica masuk ke dalam sub genus ke XI yaitu Xanthocymus, sehingga hasil dendrogram tepat membentuk kelompok yang memisahkan antara kelompok sub genus Garcinia dengan kelompok sub genus Xanthocymus. Gambar 5. Dendrogram analisis karakter morfologi G. mangostana dan kerabat dekatnya membentuk 4 kelompok pada koefisien kemiripan 0.67 Berdasarkan pengelompokan tersebut G. mangostana mengelompok dengan G. malaccensis pada koefisien kemiripan 0.88. Hal tersebut sejalan dengan hipotesa Richards 1990b yang menyatakan tetua G. mangostana adalah G. malaccensis, tetapi pada kelompok A terdapat aksesi lainnya yaitu G. celebica, A B C D 0.67 Koefisen kemiripan Coefficient 0.45

0.59 0.73

0.86 1.00

hombroniana1 hombroniana2 celebicaTajurAJ celebicaKRB celebicaAD celebicaTWM17 celebicaTWM18 malaccensis1 malaccensis2 malaccensis3 mangostana1 mangostana2 mangostana3 mangostana7 mangostana10 porectaTajur forbesii subelliptica inophylum 32 tampak lebih dekat mengelompok pada koefisien kemiripan sebesar 0.75 Tabel 9 dibandingkan dengan letak kelompok G. hombroniana terhadap G. mangostana. Tabel 9. Koefisien kemiripan G. mangostana dengan kerabat dekatnya pada penanda morfologi Aksesi Nilai koefisien kemiripan G. malaccensis vs G. mangostana 0.88 G. celebica vs G. mangostana 0.75 G. hombroniana vs G. mangostana 0.72 G. porrecta vs G. mangostana 0.68 G. forbesii vs G. mangostana 0.64 G. subelliptica vs G. mangostana 0.59 C. inophyllum vs G. mangostana 0.45 Karakter yang menentukan terbentuknya pengelompokan dapat dianalisis pada nilai Analisis Komponen Utama. Analisis Komponen Utama AKUPrincipal Component Analysis digunakan untuk 1 identifikasi peubah baru yang mendasari data peubah ganda, 2 mengurangi banyaknya dimensi peubah yang banyak dan berkorelasi menjadi peubah baru yang tidak berkorelasi dengan mempertahankan keragaman pada himpunan data dan 3 menghilangkan peubah asal yang mempunyai sumbangan informasi yang relatif kecil. Banyaknya komponen utama yang dipilih yaitu apabila persentase keragaman kumulatif minimum 70 Supranto 2004. Hasil analisis komponen utama pada penanda morfologi dapat dijelaskan oleh 3 komponen utama yang mencakup hanya 72 data dari total keseluruhan data Tabel 10. Tabel 10. Nilai analisis komponen utama pada karakter morfologi PC1 PC2 PC3 Eigenvalueakar ciri 3.6310 2.3908 1.2541 Proportion 0.360 0.237 0.124 Cumulative 0.36 0.59 0.72 Jumlah karakter 4 2 1 33 Jumlah karakter penentu pembentuk pengelompokan terpilih adalah selaras dengan nilai akar ciri yaitu 4 karakter pada komponen utamaPC1, 2 karakter pada PC3 dan 1 karakter pada PC3 Tabel 11. Tabel 11. Karakter morfologi pembentuk komponen utama Komponen utama Jumlah karakter Jenis karakter Nilai PC1 4 warna aril putih 0.251 ketebalan kulit buah sedang 0.246 ukuran bunga sedang -0.246 warna mahkota bunga kuning kehijauan -0.240 PC2 2 warna daun muda hijau muda 0.230 posisi buah dibuku 0.230 PC3 1 bentuk buah lonjong 0240 Karakter pembentuk komponen utama yaitu warna aril putih, ketebalan kulit buah sedang, ukuran buah sedang, warna mahkota bunga kuning kehijauan, warna daun muda hijau muda, posisi buah di buku dan bentuk buah lonjong. Karakter warna aril putih pada G. mangostana, G. malaccensis dan G. forbesii, ukuran bunga sedang yaitu G. celebica, G. porrecta dan C. inophyllum, warna mahkota bunga kuning kehijauan pada G. hombroniana, G. celebica dan G. porrecta, warna daun hijau pada G. subelliptica dan C. inophyllum, posisi buah di bukudisamping seperti G. forbesii dan G. subelliptica, bentuk buah lonjong pada G. malaccensis dan G. porrecta. Berdasarkan hasil analisis komponen utama terbentuk 6 kelompok yaitu 1 kelompok A meliputi G. hombroniana dan G. celebica, 2 kelompok B meliputi G. malaccensis dan G. mangostana, 3 kelompok C meliputi G. porrecta, 4 kelompok D meliputi G. forbesii, 5 kelompok E meliputi G. subelliptica dan 6 kelompok F meliputi C. inophyllum Gambar 6. Pengelompokan tersebut mencerminkan 72 dari keseluruhan data hasil pengamatan, sedangkan pengelompokan berdasarkan 100 data dapat ditunjukan oleh dendrogram, tetapi jumlah kelompok dendrogram pada koefisien kemiripan 0.86, menghasilkan 6 kelompok yang sama dengan hasil analisis komponen utama 34 yaitu kelompok A meliputi G. hombroniana dan G. celebica, kelompok B meliputi G. malaccensis dan G. mangostana, kelompok C meliputi G. porrecta, kelompok D meliputi G. forbesii, kelompok E meliputi G. subelliptica dan kelompok F meliputi C. inophyllum. Gambar 6. Analisis komponen utama dalam dua dimensi pada karakter morfologi G. mangostana dan kerabatnya dengan membentuk 6 kelompok yaitu kelompok A meliputi G. hombroniana dan G. celebica, kelompok B meliputi G. malaccensis dan G. mangostana, kelompok C meliputi G. porrecta, kelompok D meliputi G. forbesii, kelompok E meliputi G. subelliptica dan kelompok F meliputi C. inophyllum. Analisis Penanda Molekuler Primer yang digunakan untuk analisis hubungan kekerabatan G. mangostana adalah sebanyak 12 primer, tetapi primer yang mampu menunjukan pola polimorfik adalah sebanyak 11 primer yaitu PKBT2, PKBT3, PKBT4, PKBT8, PKBT9, PKBT 11, ISSRED 12, ISSRED 17, ISSRED 18, ISSRED 20, dan ISSRED 23. Amplifikasi primer terhadap 19 aksesi G. mangostana dan kerabat dekatnya menghasilkan 130 pita yang terdiri dari pola pita polimorfik sebanyak 129 pita atau sebesar 99.23 dan pita monomorfik sebanyak 1 pita atau sebesar 0.77 Tabel 12. Keberagaman pola pita dari 11 primer menunjukan keberagaman yang tinggi hingga mencapai 99.23 yang terlihat dari nilai pola pita polimorfik yang dihasilkan, sedangkan pola pita 2 1 - 1 - 2 3 2 1 - 1 - 2 - 3 Fir st Co m p o n e n t S e c o n d C o m p o n e n t 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 E D F C B A 35 monomorfik hanya terbentuk 1 pita mencapai 0.77 Tabel 12 yaitu PKBT2 pada ukuran 400 bp. Primer ISSRED12 dengan susunan basa AGAC4 mampu menghasilkan jumlah pita terbanyak yaitu 15 pita polimorfik, sedangkan primer yang menghasilkan pola pita polimorfik sedikit adalah primer PKBT3 dengan susunan basa AG8T dan ISSRED 20 dengan susunan basa TCC5A, masing- masing terbentuk 9 pita. Tabel 12. Rekapitulasi jumlah amplifikasi pita DNA G. mangostana dan kerabat dekatnya pada 11 primer ISSR No Primer Jumlah pita Jumlah pita polimorfik Jumlah pita monorfik 1 PKBT2 13 12 1 2 PKBT3 9 9 0 3 PKBT4 11 11 0 4 PKBT8 10 10 0 5 PKBT9 12 12 0 6 PKBT11 10 10 0 7 ISSRED12 15 15 0 8 ISSRED17 14 14 0 9 ISSRED18 13 13 0 10 ISSRED20 9 9 0 11 ISSRED23 14 14 Total 130 129 99.23 1 0.77 Analisis penanda molekuler DNA diperlukan untuk mengevaluasi menganalisis keragaman genetik dan hubungan kekerabatan antara populasi, spesies maupun individu yang berbeda, karena marka molekuler lebih menunjukan pola perubahan evolusi jika dibandingkan dengan karakter morfologi atau fisiologi. Berdasarkan hasil analisis data biner skor pita DNA dengan menggunakan program NTSYS, diperoleh 3 kelompok pada koefisien kemiripan 0.47 yaitu 1 kelompok A meliputi G. hombroniana, G. celebica, G. malaccensis, G. mangostana, G. porrecta, 2 kelompok B meliputi G. forbesii, dan G. subelliptica, dan 3 kelompok C meliputi C. inophyllum Gambar 7. 36 Matrik korelasi r pada penanda molekuler sebesar 0.98602 artinya pengelompokan tersebut sangat sesuai menggambarkan pengelompokan 1 species yang termasuk ke dalam sub genus Garcinia, 2 memisahkan kelompok species yang termasuk ke dalam sub genus Garcinia dengan sub genus Xanthocymus dan 3 memisahkan kelompok genus Garcinia dengan genus Calophyllum. Kesesuaian pengelompokan dapat diartikan bahwa setiap species tepat mengelompok misalnya G. mangostana tepat mengelompok dengan G. mangostana, tidak ada yang mengelompok dengan C. inophyllum. Gambar 7. Dendrogram analisis karakter molekuler DNA pada G. mangostana dan kerabat dekatnya. Terbentuk 3 kelompok pada nilai koefisien kemiripan 0.47. Kelompok 1 species yang termasuk ke dalam sub genus Garcinia yaitu G. mangostana, G. malaccensis, G. hombroniana, G. celebica, dan G. porrecta, 2 species yang termasuk ke dalam sub genus Xanthocymus yaitu G. subelliptica dan 3 kelompok out group yaitu genus Calophyllum yaitu C. inophyllum. Berdasarkan dendrogram apabila dilihat dari nilai koefisien kemiripan 0.40, maka pengelompokan akan terbagi menjadi dua kelompok besar yang memisahkan antara genus Garcinia dengan genus Calophyllum. A B C 0.47 Koefisen kemiripan Coefficient 0.40

0.55 0.70

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

Analisis keanekaragaman genetik dan fenotip manggis (Garcinia mangostana L) dan kerabat dekatnya

0 9 168

Analisis keragaman genetik manggis (Garcinia mangostana L.) hasil iradiasi sinar gamma berdasarkan morfologi, anatomi, dan penanda ISSR

0 3 178

Analisis hubungan kekerabatan manggis (Garcinia mangostana L.) menggunakan penanda morfologi dan molekuler (ISSR) terhadap kerabat dekatnya

1 21 180

Analisis Hubungan Kekerabatan Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Kerabat Dekatnya Melalui Penanda Morfologi

3 12 24

Analisis keragaman genetik manggis (Garcinia mangostana L.) hasil iradiasi sinar gamma berdasarkan morfologi, anatomi, dan penanda ISSR

0 6 84