Penelitian-Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Kedua, kemiskinan absolut adalah kondisi miskin yang ditentukan berdasarkan ketidakmampuan untuk mencukupi kebutuhan pokok minimum seperti pangan, sandang, kesehatan, perumahan, dan pendidikan yang diperlukan untuk bisa hidup dan bekerja. Ukurannya adalah dengan menghitung jumlah penduduk miskin yang berada di bawah garis kemiskinan. Ketiga, kemiskinan struktural merupakan kemiskinan yang disebabkan oleh struktur sosial yang tidak memungkinkan kelas-kelas masyarakat tertentu untuk mengakses sumber-sumber kekayaan. Keempat, kemiskinan kultural adalah kemiskinan yang disebabkan oleh faktor-faktor adat dan budaya suatu daerah tertentu yang sudah tertanam dalam diri seseorang atau dalam komunitas tertentu Damanhuri, 2010. Berdasarkan bukti empiris bahwa pertambahan jumlah penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan bukanlah karena persoalan kekayaan yang tidak seimbang dengan jumlah penduduk over population, akan tetapi karena persoalan distribusi pendapatan dan akses ekonomi yang tidak adil disebabkan tatanan sosial yang buruk serta rendahnya rasa kesetiakawanan diantara sesama anggota masyarakat. Lingkaran kemiskinan yang terbentuk dalam masyarakat Indonesia lebih banyak kemiskinan struktural sehingga upaya mengatasinya harus dilakukan melalui upaya yang prinsipil, sistematis dan bukan hanya parsial dan sporadis DEPAG, 2005.

2.2. Penelitian-Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian mengenai zakat pada dasarnya sudah banyak dilakukan dikalangan akademisi. Tidak hanya mahasiswa Institut Pertanian Bogor IPB saja, tetapi universitas lain pun banyak mengkaji masalah zakat ini. Untuk di lingkungan IPB sendiri, penelitian ini banyak dikaitkan dengan masalah pendayagunaan zakat. Seperti yang dilakukan oleh Tiara Tsani 2009, Anriani 2009, Nia 2009. Mereka mengkaji zakat dalam hal pendayagunaannya. Hasil dari penelitian mereka menunjukkan bahwa zakat dapat membantu mengurangi tingkat kemiskinan dan dapat meningkatkan kesejahteraan para mustahik. Metode yang digunakan adalah FGT Index yang meliputi Headcount Ratio H, Indeks Kedalaman Kemiskinan P 1 , dan Indeks Keparahan Kemiskinan P 2 . Metode lainnya yang digunakan adalah Analisis Regresi Linear Berganda. Kemudian Beik, dkk 2011 dalam penelitiannya yang berjudul Economic Estimation and Determinants of Zakah Potential in Indonesia . Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi logistik, dan crosstab Republika, 2011. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa diluar IPB terkait dengan zakat adalah seperti yang dilakukan oleh Felani, 2005 membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi optimalisasi penerimaan zakat di kota Palembang. Dalam penelitian tersebut terdapat tiga faktor yang mempengaruhi pengeluaran zakat oleh para muzakki, yaitu tingkat pendapatan, tingkat konsumsi, serta pemahaman masyarakat tentang zakat tersebut. Ketiga faktor tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan zakat di kota Palembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi berganda. Nilai dari koefisien korelasi sebesar 0,536 berarti terdapat hubungan yang erat antara variabel penerimaan zakat. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,287 yang berarti tingkat pendapatan mempengaruhi penerimaan zakat sebesar 28,7 persen. Sedangkan tingkat pemahaman masyarakat tentang zakat sangat berpengaruh terhadap kecenderungan untuk membayar zakat sehingga berdampak pada peningkatan penerimaan zakat. 2.3. Kerangka Pemikiran Kemiskinan merupakan suatu masalah yang sering dihadapi oleh negara- negara berkembang, termasuk Indonesia. Permasalahan itu menjadi permasalahan yang sulit untuk diatasi mengingat kemiskinan itu terbentuk seperti rantai yang sulit untuk diputus. Di Indonesia, sudah dilakukan berbagai cara untuk mengatasi masalah kemiskinan ini diantaranya adalah dengan pemberian subsidi bahan bakar maupun dengan program beras miskin. Namun, upaya-upaya tersebut tidak juga dapat mengatasi masalah tersebut. Islam telah mengajarkan umatnya untuk saling berbagai dan tolong menolong. Zakat, infaq, dan shadaqah merupakan bentuk-bentuk ibadah yang diajarkan islam. Zakat dapat dijadikan instrumen fiskal dalam perekonomian. Dalam hal ini, zakat berfungsi sebagai alat untuk menciptakan distribusi pendapatan yang adil dan merata. Karena pada dasarnya kemiskinan itu tercipta karena adanya ketidakmerataan dan ketimpangan. Dengan jumlah penduduk yang mayoritas beragama Islam, maka potensi zakat dalam mengentaskan kemiskinan sangat besar. Namun, zakat yang tergali belum maksimal. Penerimaan zakat terkait dengan karakteristik individu dan organisasi zakat. Sehingga dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang melatarbelakangi seseorang dalam berzakat dan faktor yang memengaruhi pilihan organisasi zakat. Berikut adalah gambar kerangka penelitian dalam Gambar 3. Gambar 3. Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian Penduduk Muslim Potensi Zakat Realisasi Zakat ‐ Kemudahan rezeki ‐ Percaya dengan semua balasan ‐ Upaya bersyukur ‐ Zakat itu kewajiban ‐ Menyadari hak orang lain ‐ Lingkungan mendukung ‐ Rutinitas shalat Fardhu ‐ Merasa bersalah jika tdk zakat ‐ Senang meningkatkan eko. Fakirmiskin ‐ Iba melihat fakirmiskin ‐ Menjadi contoh bagi orang lain ‐ Senang membantu fakirmiskin ‐ Membersihkan harta ‐ Rutinitas hadir di majelis ilmu ‐ Rutinitas membaca buku-buku agama ‐ Shalat berjama’ah ‐ Kemampuan menghitung zakat ‐ Profesionalitas ‐ Transparansi ‐ Kenyamanan ‐ Kepuasan ‐ Sosialisasi melalui media ‐ Sosialisasi langsung kepada masyarakat ‐ Pemotongan gaji Faktor ‐Faktor yang Melatarbelakangi Pembayaran Faktor ‐Faktor yang Memengaruhi Pilihan Analisis Faktor Analisis Regresi Logistik Karakteristik Individu Organisasi Zakat

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 7-17 Februari 2011 di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Penelitian ini dilakukan melalui pemberian kuesioner kepada para muzakki yang tersebar di 16 kecamatan. Pemilihan lokasi di Kota Palembang ini adalah mengingat Kota Palembang merupakan salah satu kota yang berupaya untuk menggalakkan zakat dengan mewajibkan Pegawai Negeri Sipil PNS di kota tersebut untuk membayar zakat, yaitu dengan menerbitkan Surat Keputusan SK Walikota Palembang No. 177 tahun 2009. 3.2. Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data Penelitian ini dilakukan dengan metode survey terhadap penduduk muslim yang bekerja dan membayar zakat. Data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Selain itu, dalam penelitian ini juga digunakan data sekunder. Data primer diperoleh langsung melalui wawancara dengan kuesioner, meliputi karakteristik responden mengenai pembayaran zakat. Sedangkan data sekunder yang merupakan data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi berupa publikasi atau dalam file digital, meliputi data kependudukan Kota Palembang, penerimaan dan penyaluran zakat, serta data-data lain terkait dengan penelitian. Data diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS Sumatera Selatan, BPS Pusat, BAZDA Sumatera Selatan, BAZ Kota Palembang, Kementerian Agama RI, media cetak, media elektronik, serta media informasi lainnya.