Analisis Potensi Zakat Metode Pengambilan Sampel

tidak setuju dan 5 menunjukkan sangat setuju. Analisis faktor dan regresi logistik diolah menggunakan software SPSS versi 16.

3.4.1. Analisis Potensi Zakat

Untuk mengetahui besarnya potensi zakat digunakan pendekatan estimasi pendapatan. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat proporsi penduduk yang bekerja secara nasional berdasarkan tingkat pendapatan. Berdasarkan data BPS, 60 persen penduduk yang bekerja adalah berpendapatan rendah. Untuk mereka yang berpendapatan menengah proporsinya adalah sebesar 30 persen. Sedangkan penduduk yang bekerja dengan pendapatan tinggi hanya 10 persen. Potensi = Dimana: R i = Proporsi penduduk berdasarkan tingkat pendapatan ke-i penduduk golongan menengah dan tinggi Pd = Jumlah penduduk muslim yang bekerja jiwa Dengan mengetahui proporsi penduduk dan rata-rata pendapatan tiap golongan, dapat diperkirakan berapa besar potensi zakatnya. Dalam hal ini adalah zakat penghasilan sebesar 2,5 persen dari penghasilannya. Diasumsikan potensi ini merupakan dana zakat yang terkumpul di organisasi zakat formal. 3.4.2. Analisis Faktor Analisis faktor merupakan salah satu bentuk analisis multivariat dan termasuk dalam Interdependence Techniques. Artinya, tidak ada variabel dependen ataupun variabel independen dalam analisis tersebut, yang berarti pula tidak diperlukan sebuah model tertentu untuk analisis faktor. Hal ini berbeda dengan dependence techniques seperti model regresi berganda yang mempunyai sebuah variabel dependen dan beberapa variabel independen sehingga diperlukan sebuah model. Ada beberapa tujuan dalam analisis faktor. Pertama, untuk data summarization , yakni mengidentifikasi adanya hubungan antarvariabel dengan melakukan uji korelasi. Kedua, data reduction yakni proses membuat sebuah variabel set baru yang dinamakan faktor untuk menggantikan sejumlah variabel tertentu. Mengingat prinsip utama analisis faktor adalah korelasi, maka asumsi- asumsi terkait dengan korelasi akan digunakan, yakni Santoso, 2010: • Besar korelasi atau korelasi antar variabel-variabel harus cukup kuat. • Besar korelasi parsial, korelasi antar dua variabel dengan menganggap tetap variabel lain harus kecil. • Pengujian seluruh matrik korelasi korelasi antarvariabel yang diukur dengan besaran Bartlett Test of Sphericity atau Measure Sampling Adequacy MSA. Ada empat langkah dalam analisis faktor, yaitu Santoso, 2010: 1. Menentukan variabel-variabel yang akan dianalisis. 2. Menguji variabel-variabel yang telah ditentukan, dengan metode Bartlett Test of Sphericity atau Measure Sampling Adequacy MSA. Pada tahap awal analisis faktor ini, dilakukan penyaringan terhadap sejumlah variabel, hingga didapat variabel-variabel yang memenuhi syarat untuk dianalisis. Adapun hipotesis dalam signifikansi adalah : H = Variabel belum memadai untuk dianalisis lebih lanjut H 1 = Variabel sudah memadai untuk dianalisis lebih lanjut Kriteria dengan melihat probabilitas signifikan: Jika Sig 0,1 maka H diterima Jika Sig 0,1 maka H ditolak Angka MSA Measure Sampling Adequacy atau Kaiser Meyer Olkin KMO berkisar antara 0 sampai 1, dengan kriteria: - Jika bernilai 1, maka variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel lain. - Jika 0,5 maka variabel tersebut masih bisa diprediksi dan bisa dianalisis lebih lanjut. - Jika 0,5 maka variabel tidak bisa diprediksi dan dianalisis lebih lanjut. 3. Setelah sejumlah variabel yang memenuhi syarat didapat, dilanjutkan pada proses factoring. Proses ini akan mengekstrak satu atau lebih faktor dari variabel-variabel yang telah lolos pada tahap sebelumnya. Metode yang digunakan adalah principal component analysis. Hasilnya adalah berupa nilai eigenvalues yang menunjukkan keragaman antarvariabel. Jika nilainya kurang dari 1, maka akan dikeluarkan. Nilai eigenvalue ini akan menunjukkan jumlah faktor yang terbentuk. Kemudian dapat dilakukan proses Rotasi untuk memperjelas posisi sebuah variabel berada pada faktor yang satu ataukah ke faktor yang lain. Metode rotasi yang digunakan adalah metode Varimax. Angka Loading factor menunjukkan besar korelasi antara variabel satu dengan faktor ke 1, 2, … , n. 4. Interpretasi atas faktor yang telah terbentuk, khususnya memberi nama atas faktor yang terbentuk tersebut, yang dianggap bisa mewakili variabel-variabel anggota faktor tersebut.

3.4.3. Analisis Regresi Logistik