I. PENDAHULUAN 1.1 Latar
Belakang
Ikan sebagai salah satu sumberdaya alam yang terkandung di perairan laut dan perairan umum yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, merupakan
sumberdaya yang sangat berpotensi untuk dikembangkan bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat secara luas.
Secara umum, potensi sumberdaya ikan dibagi menjadi dua sesuai dengan wilayahnya yaitu sumberdaya ikan yang terdapat di perairan laut dan
sumberdaya ikan yang terdapat di perairan umum yaitu sungai, danau, waduk dan rawa-rawa. Sumberdaya ikan yang terdapat di perairan laut dimanfaatkan
dengan melakukan eksploitasi usaha penangkapan mulai dari skala kecil sampai dengan skala besar modern. Ikan-ikan yang dihasilkan dari usaha
penangkapan yaitu ikan pelagis kecil kembung, layang, lemuru, cumi-cumi dan lain-lain, ikan pelagis besar tuna, tenggiri, tongkol dan lain-lain dan ikan
demersal ikan karang, udang, kerang-kerangan dan lain-lain. Sedangkan pemanfaatan sumberdaya ikan yang terdapat di perairan umum dilakukan
melalui usaha penangkapan ikan skala kecil dengan hasil tangkapan antara lain ikan belida, ikan patin, gabus dan lain-lain.
Selain eksploitasi usaha penangkapan, pemanfaatan sumberdaya ikan dapat dilakukan melalui penerapan usaha budidaya ikan baik di perairan laut, air
payau maupun di perairan air tawar. Ikan-ikan yang dihasilkan dari usaha budidaya antara lain udang, bandeng budidaya air payau, kerapu, beronang
budidaya air laut, nila, mas, gurame dan patin budidaya air tawar. Seluruh hasil dari pemanfaatan sumberdaya ikan tersebut ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan di pasar dalam negeri maupun kebutuhan di pasar luar negeri ekspor.
Kegiatan usaha pemanfaatan sumberdaya ikan tidak akan menghasilkan manfaat serta nilai ekonomis yang tinggi apabila tidak diikuti dengan kegiatan
usaha pengolahan dan pemasaran yang baik. Untuk mendorong terciptanya peningkatan pemanfaatan sumberdaya ikan yang optimal dan sekaligus
memberikan nilai ekonomis yang tinggi, perlu dilakukan kegiatan pengolahan produk hasil perikanan yang berkelanjutan. Dengan pengembangan kegiatan
112
usaha pengolahan ikan ini diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah value added dan menciptakan variasi ragam produk sehingga segmen pasar lebih
luas serta mampu menyerap tenaga kerja. Pengasapan ikan merupakan salah satu usaha pengolahan ikan yang
tergolong tradisional yang memiliki prospek cukup baik untuk dikembangkan. Produk Ikan asap merupakan makanan yang siap dikonsumsi karena selama
proses pengasapan ikan telah mendapatkan perlakuan panas yang cukup untuk mematangkan daging ikan dan membunuh bakteri-bakteri yang bersifat
pathogen. Selain itu, pengasapan juga menghasilkan aroma yang khas ikan asap dan memberikan efek pengawetan bagi ikan karena adanya zat-zat kimia
yang terkandung dalam asap yang mampu berperan sebagai zat pengawet seperti aldehid, keton dan berbagai asam organik. Proses pengasapan dikenal
dengan 2 cara yaitu pengasapan panas hot smoked dan pengasapan dingin cold smoked.
Pengasapan ikan telah dikenal sejak lama terutama di daerah-daerah pesisir utara Pulau Jawa yaitu Jawa tengah dan Jawa Timur. Hampir semua
jenis ikan bisa diolah menjadi ikan asap. Ikan-ikan yang umum diolah menjadi ikan asap antara lain ikan pari, ikan tuna, tongkol, cakalang, tenggiri, layaran,
patin, lele dan lain-lain. Secara umum, pengolahan ikan asap kurang populer dibandingkan dengan pengolahan ikan lainnya seperti pengasinan,
pemindangan presto dan pengalengan. Kemungkinan besar kondisi ini disebabkan oleh pengolahan ikan asap hanya dikenal di daerah-daerah tertentu
dengan konsumen yang terbatas, seperti di Jawa Tengah dan Jawa timur yang dikenal dengan ikan mangut.
UKM Petikan Cita Halus merupakan salah satu perusahaan Usaha Kecil Menengah UKM yang memproduksi ikan asap. Perusahaan ini merintis
usahanya dari skala rumah tangga dengan melibatkan anggota keluarga sebagai personel yang menjalankan kegiatan usahanya. Saat ini, produk yang dihasilkan
antara lain ikan asap tuna, Marlin, cakalang, layang, pari, patin, dan lele.
1.2 Permasalahan
Kemampuan produksi yang tinggi tidak akan berarti apabila tidak didukung oleh sistem pemasaran yang tepat. Strategi pemasaran yang tepat akan
membuat perusahaan berkembang menjadi bisnis yang menguntungkan. Mempertimbangkan pencapaian keuntungan perusahaan yang jauh lebih
kecil dari proyeksi yang ditetapkan dalam rencana bisnis perusahaan terdahulu
113
dan masa depan perusahaan maka perlu disusun suatu perencanaan strategi jangka panjang dari usaha pengolahan ikan asap UKM Petikan Cita Halus
Citayam – Bogor tersebut dengan rumusan permasalahan sebagai berikut : a Bagaimana mengoptimalkan sumberdaya yang ada sehingga produk yang
dihasilkan mempunyai daya saing yang tinggi ? b Bagaimana meningkatkan penjualan ikan asap sehingga dapat
meningkatkan keuntungan bagi perusahaan ?
1.3 Tujuan dan Kegunaan 1.3.1 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah : a
Mengkaji strategi pemasaran usaha pengolahan ikan asap UKM Petikan Cita Halus – Citayam Bogor.
b Merumuskan strategi pemasaran UKM Petikan Cita Halus – Citayam Bogor dalam menghadapi intensitas persaingan.
1.3.2 Kegunaan
Laporan akhir ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sumbangan pemikiran khususnya bagi manajemen UKM Petikan Cita Halus Citayam – Bogor
dalam menentukan strategi pemasaran produk ikan di tengah-tengah persaingan yang sangat ketat sehingga mampu bertahan dan berkembang yang pada
akhirnya ikut membantu dalam menyediakan lapangan pekerjaan. Dalam rangka menumbuhkembangkan usaha kecil menengah secara
umum, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan wacana dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat di masa-masa mendatang.
114
II. TINJAUAN PUSTAKA