1
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Air merupakan kebutuhan manusia yang mendasar, tanpa air manusia tidak dapat bertahan hidup. Pentingnya air sering kali diabaikan oleh manusia
karena kemudahannya untuk diperoleh. Ketersediaan air yang dapat dikonsumsi di masa kini sangat kurang, di beberapa tempat air mulai menjadi sulit didapat.
Kesulitan perolehan air bersih sering terjadi di daerah pemukiman penduduk Kabupaten Sragen. Daerah yang seringkali terjadi keluhan penduduk di beberapa
kecamatannya akan kurangnya ketersediaan air yang dapat dikonsumsi pada musim-musim kemarau yang panjang.
Ditinjau secara geografis, Kabupaten Sragen terletak di bagian Selatan Jawa Tengah pada posisi 110°45’ - 111° 10’ Bujur Timur BT dan 7°15’ -7°30’
Lintang Selatan LS. Tinggi tempat rata-rata 109 m dari permukaan laut dengan deviasi 50 m. Kondisi alam mempunyai relief yang beraneka ragam; ada daerah
pegunungan kapur yang membentang dari Timur ke Barat terletak di sebelah utara Bengawan Solo dan dataran rendah yang tersebar di seluruh Kabupaten Sragen
dengan jenis tanah gramusol, alluvial, regosol, latosol dan mediteran, beriklim tropis dengan curah hujan rata-rata di bawah 3000 mmtahun dan hari hujan
dengan rata-rata di bawah 150 haritahun http:www.sragen.go.idgeografi.php, dengan melihat informasi tersebut, sedikit banyaknya memberi pengertian
2
mengapa sering terjadinya kekeringan air di beberapa Kecamatan Kabupaten Sragen
Sumur-sumur yang digali sebagai sumber air primer, di musim kemarau yang panjang tidak dapat mencukupi kebutuhan penduduk akan air; bahkan sama
sekali mengering. Sebagian penduduk mendapatkan air dengan cara mengkonsumsi air yang dikelola oleh PDAM.
PDAM, di lain hal; akan mengalami kesulitan dalam menyediakan air yang cukup untuk keperluan semua penduduk di setiap kecamatan pada musim-
musim kemarau yang panjang. Perlu dilakukannya penyelidikan sumber-sumber air baru yang terletak di bawah permukaan bumi yang kemudian dapat dilakukan
penggaliannya dalam suatu program pembuatan sumur bor milik PDAM Kab. Sragen.
Penyelidikan sumber-sumber air baru dalam penelitian ini, adalah berupa pendugaan geolistrik lapangan yaitu pendugaan geolistrik tahanan jenis
resistivitas yang bisa menunjukkan adanya lapisan batuan akifer struktur geologi yang cukup baik dan signifikan di sekitar lokasi-lokasi komplek perumahan,
perkantoran dan umumnya pada pemukiman penduduk Metode resistivitastahanan jenis dapat digunakan baik secara kualitatif
atau kuantitatif dalam penentuan struktur geologi. Jika pemisahan dari daya-daya elektroda secara konstan nilainya, variasi dalam resistivitas mengindikasikan jenis
perbedaan batuan pada kedalaman yang sama di bawah permukaan Marland.P, 1960.
3
I.2 Perumusan Masalah