19
Analisis Bahan Baku, Pengepressan Biji Karet dan Biji Jarak Pagar, dan Pemurnian Minyak
1. Analisis proksimat
Analisis proksimat dilakukan untuk mengetahui komposisi makronutrient di dalam biji karet dan biji jarak pagar. Komponen makronutrient tersebut yaitu
kadar air, kadar lemak, protein, serat, abu, dan karbohidrat. Penentuan kadar air dan kadar abu dilakukan dengan metode gravimetrik
metode oven dimana sampel dikeringkan pada suhu 105
o
C hingga dicapai bobot konstan. Kadar lemak total diukur dengan menggunakan metode soxlet.
Sedangkan kadar protein dengan metode Kjehdahl, dan kandungan karbohidrat diukur menggunakan metode by different yaitu selisih seratus persen dengan total
komposisi bahan lain air, lemak, protein, serat, dan abu. Metode analisis proksimat terdapat pada Lampiran 1.
2. Pengepressan biji karet dan biji jarak pagar
Biji karet dan biji jarak pagar dipress secara mekanis menggunakan alat tipe hidrolik pada tekanan kerja 20 ton196,15cm
2
pada suhu ±75
o
C Aliem 2008. Sebelum dipress baik biji karet maupun biji jarak pagar dihancurkan terlebih
dahulu proses pengecilan ukuran untuk mempermudah proses pengepressan dan menghasilkan rendemen minyak yang tinggi.
Minyak yang diperoleh dari hasil pengepressan selanjutnya dimurnikan. Proses pemurnian minyak yang dilakukan adalah dengan degumming.
3. Degumming
Proses degumming dilakukan dengan memanaskan minyak sampai ±80
o
C lalu ditambah asam fosfat 20 sebanyak 0,3 vb dan diaduk selama 15 menit.
Selanjutnya dilakukan pemisahan minyak dan gum menggunakan corong pisah. Minyak kemudian dicuci dengan air panas. Pencucian dan pemisahan
minyak dengan air dilakukan berulang hingga air cucian terlihat jernih atau mencapai pH 6,5–7. Minyak hasil degumming dianalisis untuk mengetahui
densitas, viskositas, bilangan asam, kadar FFA, dan bilangan penyabunan.
Pembuatan Biodiesel
Minyak yang digunakan dalam pembuatan biodiesel ini adalah minyak biji karet, minyak biji jarak pagar, dan campuran dari keduanya. Pembuatan biodiesel
20
dilakukan melalui proses 2 tahap. Minyak biji karet melalui proses esterifikasi- transesterifikasi
sedangkan minyak
biji jarak
pagar melalui
proses transesterifikasi. Pemilihan proses ini berdasarkan kadar FFA minyak. Minyak
dengan kadar FFA 5 melalui proses esterifikasi terlebih dahulu untuk menurunkan kadar FFA. Diagram alir proses pembuatan biodiesel dapat dilihat
pada Gambar 6.
Gambar 6 Proses pembuatan biodiesel 2 tahap Hambali et al. 2008
1. Esterifikasi