1. Sebutkan macam-macam pengeluaran pemerintah menurut organisasi dan menurut sifatnya
Jawab: a. Menurut organisasi, pengeluaran pemerintah digolongkan menjadi 3, yaitu:
1. Pemerintah pusat 2. Pemerintah provinsi
3. Pemerintah kabupatenkota
b. Menurut sifatnya, pengeluaran pemerintah digolongkan menjadi 5, yaitu: 1. Pengeluaran investasi
2. Pengeluaran penciptaan lapangan kerja 3. Pengeluaran kesejahteraan rakyat
4. Pengeluaran penghematan masa depan 5. Pengeluaran yang tidak produktif
2. Jelaskan apa pengaruh pengeluaran Negara terhadap perekonomian1 Jawab:
Sektor perekonomian yang dipengaruhi oleh pengeluaran Negara: 1. Sektor produksi
Pengeluaran pemerintah mempengaruhi produksi barang dan jasa. Dapat dilihat secara agregat pengeluaran Negara merupakan faktor produksi money, melengkapi
faktor-faktor produksi yang lain man, machine, material, method, management.
2. Sektor Distribusi Penegeluaran pemerintah mempengaruhi distribusi barang dan jasa. Dapat dilihat dari
subsidi yang diberikan oleh masyarakat akan subsidi bbm, pupuk, listrik dapat membantu masyarakat yang kurang mampu.
3. Sektor Konsumsi Masyarakat Pengeluaran pemerintah mempengaruhi konsumsi masyarakat atas barang dan jasa.
Dengan adanya subsidi dapat membantu masyarakat yang kurang mampu dalam mengkonsumsi produk dan jasa.
4. Sektor Keseimbangan Perekonomian Pemerintah dapat mengatur alokasi dan tingkat pengeluaran Negara. Dengan
mengatur tingkat pengeluaran Negara yang tinggi unuk sector-sektor tertentu pemerintah dapat mengatur tingkat employment menuju full employment.
BAB III Konsumsi Islami Nasional
1. Sebutkan sikap masyarakat yang dapat mempengaruhi konsumsi islami nasional Jawab:
1. Membelanjakan harta dalam kebaikan dan menjauhi sifat kikir 2. Melakukan proses produksi
3. Tidak melakukan kemubadziran 4. Menjauhi berhutang
5. Menjauhi riba dan bunga 6. Menyisihkan sebagian hartanya demi untuk memenuhi kebutuhan dan membantu
menyejahterakan orang lain, seperti halnya zakat, infaq, dan sadaqah 7. Konsumen dan pemerintah dilarang mengonsumsi barang dan jasa yang
penggunaannya diharamkan oleh agama islam 2. Sebutkan peran pemerintah dalam mengatur konsumsi islami nasional
Jawab: 1. Mempertahankan ketersediaan bahan pokok dan memproses layak atau tidaknya
suatu barang 2. Menyediakan segala keperluan yang terkait dengan pendidikan, kesehatan,
jasmani, rohani, pekerjaan, dan kesejahteraan agar rakyat merasa tercukupi akan kebutuhan untuk menjalankan kehidupan yang falah
3. Menghimbau kepada masyarakatnya untuk mencintai dan mengonsumsi produk dalam negeri sekaligus membatasi barang impor yang masuk dan meningkatkan
ekspor. 4. Meningkatkan kebutuhan primer pokok, mengendalikan kebutuhan sekunder,
dan mengurangi tersier 5. Melarang masuk dan beredarnya barang-barang yang haram dan membahayakan
masyarakat 6. Memberikan penyuluhan dan sosialisasi masyarakat bahwa pentingnya konsumsi
demi untuk melakukan suatu produksi dan bahaya memiliki sikap konsumtif 7. Menghimbau masyarakat agar hidup secara sederhana, tidak bersikap boros, dan
berlebih-lebihan dalam melakukan kegiatan apapun, termasuk konsumsi. 8. Menaikkan pajak barang mewah agar sebagian masyarakat enggan membeli
barang-barang tersebut dikarenakan harganya mahal.
BAB IV Investasi Nasional Islami
1. Apa sajakah motif dari berinvestasi dan sebutkan tahapan dalam pengambilan keputusan investasi?
Jawab: Motif berinvestasi adalah :
1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak 2. Mengurangi tekanan inflasi
3. Sebagai usaha untuk menghemat pajak
Tahapan dalam pengambilan keputusan investasi: 1. Menentukan kebijakan investasi
2. Analisis sekuritas 3. Pembentukan portofolio
4. Melakukan revisi portofolio 5. Evaluasi kinerja portofolio
2. Jelaskan prinsip-prinsip ekonomi islam dalam investasi Jawab:
1. Tidak mencari rizki pada hal yang haram, baik dari segi zatnya maupun cara mendapatkannya, serta tidak menggunakannya untuk hal-hal yang haram
2. Tidak mendzalimi dan tidak didzhalimi 3. Keadilan pendistribusian kemakmuran
4. Transaksi dilakukan atas dasar ridha sama ridha 5. Tidak ada unsure riba, masyir dan ghararketidakjelasan
BAB V Ekspor Menurut Islam