Istilah lain untuk pengukuran output adalah penggerak. Untuk dapat memahami perilaku biaya perlu menentukan aktivitas yang dilakukan dan penggerak yang terkait, yang berfungsi sebagai
pengukur kapasitas atau penggerak aktivitas. Penggerak aktivitas ini dibagi menjadi:
i. Penggerak tingkat produksi tingkat unit adalah perubahan dalam biaya ketika unit yang
diproduksi berubah. Contoh: biaya pemakaian bahan baku. ii.
Penggerak tingkat non unit adalah perubahan dalam biaya ketika factor-faktor lain selain unit
berubah. Contoh: biaya penyusutan mesin
B. Aktivitas, Penggunaan Sumber Daya, dan Perilaku Biaya
Kapasitas adalah kemampuan actual atau potensial untuk melakukan sesuatu. Berapa banyaknya kapasitas tergantung pada tingkat kinerja yang diminta. Tingkat yang efisien atas
kinerja aktivitas ini disebut kapasitas praktis practical capacity. Kadang-kadang terjadi kelebihan kapasitas. Untuk mengetahui kelebihan kapasitas yang mempengaruhi perilaku biaya
penting untuk mengetahui sumber daya fleksibel dan sumber daya terikat.
1. Sumber daya fleksibel yaitu sumber daya yang dipasok saat digunakan atau dibutuhkan. Oleh
karena itu biaya sumber daya fleksibel merupakan biaya variable. Contoh : biaya bahan baku 2.
Sumber daya terikat yaitu sumber daya yang harus ada sebelum dibutuhkan. Oleh karena itu
sumber daya terikat merupakan biaya tetap. Contoh : gedung. Dalam jangka yang lebih pendek dikenal dengan biaya diskresi, biaya ini terjadi karena adanya perolehan kapasitas aktivitas
jangka pendek. Contoh : biaya iklan.
Dalam pembahasan perilaku biaya perilaku biaya diasumsikan bahwa biaya bersifat kontinyu, padahal dalam kenyataannya fungsi biaya tidaklah kontinyu yang dikenal dengan
fungsi biaya bertahap. Biaya bertahap menampilkan tingkat biaya yang konstan untuk rentang output tertentu dan pada titik tertentu naik ke tingkat biaya yang lebih tinggi dimana biaya
tersebut tidak berubah untuk rentang output yang sama. Lebar dari tiap tahap menunjukkan rentang output yang mengharuskan diperolehnya sumber daya tersebut, sedangkan penilaian
rentang juga bersifat subjektif. Rentang yang sempit akan menjadi biaya variabel, sedangkan rentang yang lebar merupakan biaya tetap.
C. Metode-Metode untuk Memisahkan Biaya Campuran ke dalam Komponen-Komponen
Tetap dan Variabel
Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya campuran perlu dipisahkan ke dalam komponen- komponen tetap dan variabel. Ada tiga metode yang digunakan secara luas untuk memisahkan
biaya campuran menjadi komponen tetap dan variabel., yaitu metode tinggi rendah, metode scatterplot, dan metode kuadrat terkecil. Masing-masing metode menggunakan asumsi hubungan
linear.
1. Metode Tinggi Rendah
Metode tinggi rendah adalah suatu metode untuk menentukan persamaan suatu garis lurus dengan terlebih dahulu memilih dua titik titik tinggi dan rendah yang akan digunakan untuk
menghitung parameter pemintas dan kemiringan. Titik tinggi di definisikan sebagai titik dengan
tingkat output atau aktivitas tertinggi. Titik rendah di definisikan sebagai titik dengan tingkat output atau aktivitas terendah.
Persamaan untuk penentuan biaya variabel per unit dan biaya tetap adalah sebagai berikut:
Biaya variabel per unit = perubahan biaya perubahan output Biaya variabel per unit = biaya tinggi – biaya rendah
output tinggi – output rendah Biaya tetap = biaya total titik tinggi – biaya variabel per unit x output tinggi
Biaya tetap = biaya total titik rendah biaya variabel per unit x output rendah
2. Metode Scatterplot
Metode scatterplot adalah suatu metode penentuan persamaan suatu garis dengan memplot data dalam suatu grafik. Langkah pertama dalam menerapkan metode scatterplot adalah memplot
titik-titik data sehingga hubungan antara biaya penyetelan dan aktivitas dapat dilihat. Plot ini disebut dengan grafik scatter. Grafik scatter memungkinkan seseorang untuk secara visual
menyesuaikan suatu garis dengan titik-titik dalam grafik scatter. Dalam melakukan hal ini, garis yang dipilih seharusnya adalah garis yang paling sesuai dengan titik-titik tersebut. Keunggulan
signifikan metode scatterplot adalah memungkinkan kita untuk melihat data secara visual. Sedangkan kelemahannya adalah tidak adanya kriteria objektif untuk memilih garis terbaik.
3. Metode Kuadrat Terkecil
Kedekatan setiap titik pada garis dapat diukur dengan jarak vertikal titik dari garis. Jarak vertikal ini adalah perbedaan antara biaya aktual dengan biaya yang diprediksi oleh garis. Untuk titik 5,
biaya yang diprediksi adalah 5, dan deviasinya adalah jarak antara titik 5 dan 5 jarak dari titik ke garis.
Metode kuadrat terkecil pertama-tama mengkuadratkan setiap deviasi dan kemudian menjumlahkan deviasi yang dikuadratkan tersebut sebagai ukuran kedekatan keseluruhan.
Pengkuadratan deviasi ini menghindari masalah yang disebabkan oleh bauran angka positif dan negatif. Karena ukuran kedekatan adalah jumlah deviasi kuadrat titik-titik dari garis, maka
semakin kecil ukurannya, semakin baik garisnya. Garis yang lebih mendekati titik disbanding garis lainnya disebut garis kesesuaian terbaik, yaitu garis dengan jumlah kuadrat deviasi terkecil.
Penggunaan Program Regresi Langkah pertama dalam penggunaan computer untuk menghitung koefisien regresi
adalah memasukkan data. Selanjutkan jalankan regresi, dalam Excel fungsi regresi terdapat dalam menu “tools”, kemudian pilih “add in” dan tambahkan “data analysis” klik dan pilih
“regression”. Ketika layar regression muncul, kita dapat memberitahu letak variabel terikat dan bebas. Terakhir beri perintah pada computer di mana meletakkan output.
D. Keandalan Rumus Biaya