Pengertian Barcode Sejarah dan Perkembangan Barcode

2.1.5 Pengertian Barcode

Ada banyak defenisi barcode, tetapi semua defenisi tersebut merujuk pada satu hal yang sama, yaitu: a. Barcode secara harfiah berarti kode yang berbentuk garis. b. Sebagai kumpulan kode yang berbentuk garis, di mana masing-masing ketebalan setiap garis berbeda sesuai dengan isi kodenya. c. Informasi terbacakan mesin machine readable dalam format visual yang tercetak. Umumnya barcode berbentuk garis-garis vertikal tipis tebal yang terpisah oleh jarak tertentu. d. Sejenis kode atau yang mewakili data atau informasi tertentu, biasanya jenis dan harga barang, seperti makanan dan buku. Kode berbentuk batang balok dan berwarna hitam putih ini mengandung satu kumpulan kombinasi batang yang berlainan ukuran yang disusun sedemikian rupa. Kode ini dicetak di atas stiker atau di kotak pembungkus barang.

2.1.6 Sejarah dan Perkembangan Barcode

Barcode pertama kali diperkenalkan oleh dua orang mahasiswa Drexel Institude of Technologi, yakni Bernard Silver dan Norman Joseph Woodland di tahun 1948. Mereka mendaftarkan hak paten atas inovasi tersebut pada tahun 1949 dan dikabulkan pada tahun 1952. Namun demikian baru pada tahun 1996 penemuan mereka digunakan di dunia komersial. Pada kenyataannya penggunaan barcode tidak begitu sukses hingga pasca tahun 1980-an. Barcode kini telah menjadi bahasa global dalam standarisasi bisnis sehingga tidak akan timbul masalah apabila dua perusahaan memiliki produk yang sama dengan harga yang berbeda. Susunan barcode terdiri atas angka awalan prefiks yang mengidentifikasi nama perusahaan dan angka akhir sufiks yang variasi panjangnya tergantung jenis produk. Mayoritas penggunaan barcode di seluruh dunia mengikuti standar yang ditetapkan European Article Association EANA, kecuali Amerika Serikat dan Kanada. Kedua negara tersebut menggunakan standar tersendiri yaitu Universitas Sumatera Utara standar yang ditemukan pada tahun 1973 oleh George J. Laurer. Standar ini dikenal dengan nama Universal Product Code UPC. Beberapa barcode standar telah dikembangkan selama beberapa tahun, yang biasa disebut simbologi. Simbologi yang digunakan tentu berbeda untuk aplikasi yang berbeda, seperti ketika kita menggunakan huruf miring atau tebal untuk memperjelas makna teks. Simbologi yang berbeda, seperti “sandi berbentuk batang”, digunakan untuk aplikasi yang berbeda pula. Simbologi barcode dibedakan menjadi dua jenis, dalam bentuk linear atau dimensional. Simbologi barcode linear berisi garis-garis hitam yang berjajar, dan garis putih dengan ukuran tinggi dan lebar tertentu. Demikian halnya dengan simbologi dimensional, yang bisa diatur dalam format tegak lurus atau matriks, yang berupa sandi segiempat khusus, sehingga bisa lebih banyak menyimpan informasi.

2.1.7 Microsoft Visual Studio 2008