Model kondensor Siklus Kompresi Uap dengan Water Heater

2.3.2 Model kondensor

Model kondensor terdiri dari banyak persamaan. Sejauh ini cukup rumit, persamaan itu tidak semua akan disajikan di sini dan hanya persamaan utama yang akan dijelaskan. Perpindahan panas pada kondensor dimodelkan menggunakan metode NTU-e. Daerah Perpindahan panas pada kondensor dibagi menjadi tiga zona, yaitu desuperheating, dua fase dan zona subcooled. Setelah melalui pemanas air,kondisi refrigeran masuk kondenser superheated, dua fase atau subcooled. Strategi Pemodelan kondensor adalah sebagai berikut. a. Zona Desuperheating Jika kondisi refrigeran pada sisi masuk kondensor adalah superheated, bagian dari daerah kondensor berada dalam zona desuperheating. Metode Newton-Raphson digunakan untuk memecahkan persamaan. 10 untuk jumlah unit transfer N dsh , dan desuperheating f dsh dihitung dari Persamaan. 16. Keseluruhan koefisien perpindahan panas di zona desuperheating U dsh dihitung dengan Persamaan. 17 , sedangkan efisiensi sirip θ dievaluasi dari persamaan yang digunakan oleh Charters dan Theerakulpisut 1989. koefisien perpindahan Panas refrigeran h rs dihitung dari terkenal Dittus-Boelter persamaan, dan sisi udara koefisien perpindahan panas telah persamaan dihitung dari persamaan Webb 1990, [ ]         − − − = − − 1 exp exp 1 78 . 22 . 8 min 8 dsh dsh aci c rdsh CN C t t C t t C N 15 c dsh dsh dsh A U C N f min = 16 Universitas Sumatera Utara as fin to as rs ti C dsh h A A h h A A u 1 1 1 +       +       − + = φ φ 17 Laju perpindahan panas pada bagian desuperheating q dsh dan suhu udara keluar di zona desuperheating, yang sama dengan suhu udara inlet pada dua fasa t atpi dihitung dari Pers. 18 dan 19, yaitu : 8 c r dsh t t C q − = 18 a dsh aci atpi C q t t + = 19 b. Zona Dua fase Metode perhitungannya sama dengan yang ada di zona The desuperheating, tetapi koefisien perpindahan panas pada refrigerant di wilayah dua fasa dievaluasi dari persamaan yang diusulkan oleh Traviss dkk.1973. Prosedur untuk menghitung fraksi dua tahap adalah sebagai berikut: tp N tp e − − =1 ε 20 atpi c atpi atpo atpi c atpi atpo a tp t t t t t t C t t C − − = − − = min ε 21 c tp tp A A f = 22 a c tp tp tp tp tp C A f U C A U N = = min 23 Dengan menggabungkan persamaan. 20, 21 dan 23, Universitas Sumatera Utara         − − = atpo c atpi c c tp a tp t t t t A u c f ln 24 Perhitungan f tp oleh Pers. 24 membutuhkan t atpo , yang dapat dihitung dari pers. a fg r atpi atpo C h t t m . + = 25 Perhatikan bahwa persamaan 25 ini hanya berlaku jika refrigeran masuk ke dalam tahap dua fase sebagai uap jenuh dan keluar sebagai cair jenuh. Laju perpindahan panas untuk bagian dua fasa dapat dihitung dengan pers. fg r tp h m q . = 26 Zona subcooled mungkin tetap berada di kondensor, dan fraksi subcooled f sc dapat dihitung dari 1 , 1 ≤ + + − = dsh tp dsh tp sc f f f f f 27 Atau 1 + = dsh tp sc f f f 28 Jika zona subcooled tidak ada,maka i.e F sc = 0, fraksi dua fase harus ditentukan dari dsh sc f f − =1 29 dan laju perpindahan panas dari pers , atpi c tp tp t t c q − = min ε 30 Suhu udara keluar pada dua fasa t atpo , ,dihitung dari pers. a tp atpi atpo c q t t + = 31 Universitas Sumatera Utara c. Subcooled zona Jika fraksi subcooled lebih besar dari nol, perpindahan panas untuk wilayah subcooled dalam kondensor dievaluasi dari persamaan berikut. Prosedur perhitungan hampir mirip dengan bagian desuperheating. min c A f U N c sc sc sc = 32 [ ]       − − − = 1 exp exp 1 78 . 22 . scv sc sc CN C N ε 33 rsc atpo c sc c c t t c t t − − = min 9 ε 34 Catatan Bahwa keseluruhan koefisien perpindahan panas dalam zona subcooled U sc sama dengan Persamaan. 18 Digunakan untuk mengevaluasi U dsh . Laju perpindahan panas untuk zona subcooled dapat dihitung dari pers. 9 t t c q c rsc sc − = 35 dan suhu udara keluar kondensor, a sc atpo aco c q t t + = 36 Total laju perpindahan panas pada kondensor diperoleh dari jumlah laju perpindahan panas dari tiga zona. sc tp dsh c q q q q + + = 37 Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat penelitian Tempat penelitian dilakukan di beberapa tempat, yaitu Hotel Sapadia Siantar, Hotel Danau Toba Internasional, RS Columbia Asia dan Laboratorium Pendingin Departemen Teknik Mesin, FT-USU.

3.1.2 Waktu Penelitian

Waktu Penelitian dimulai tanggal 01 Juli – 08 Oktober 2011

3.2 Alat dan Bahan yang Digunakan

Penelitian ini akan menggunakan bahan-bahan untuk pengukuran dan beberapa alat seperti alat produksi dan alat ukur.

3.2.1 Alat

Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Alat ukur temperatur udara, kecepatan angin, intensitas cahaya dan kelembaban Station data logger HOBO Micro Station Gambar 3.1 Hobo Micro Station Data Logger Universitas Sumatera Utara