Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi Vol.11 No. 12013 p76
– p86 Pendidikan
Media Prestasi Vol. XI No.1 Juni 2013iSSN
2356-2692
79 Sabran,
2009:10. Pernyataan
tersebut menjelaskan
bahwa, dalam
menghadapi persaingan
dalam dunia usaha produsen dapat menggunakan desain sebagai ciri
atau pembeda dari produk lainnya yang sejenis untuk menarik minat
konsumen.
4 Kemasan
Menurut Kotler
dalam Danang Sunyoto 2012 : 118
kemasan adalah
kegiatan merancang
dan memproduksi
wadah atau bungkus bagi sebuah produk. Dengan kemasan, produk
yang dipasarkan akan terlindungi dan aman, selain itu dengan
kemasan menarik konsumen akan memberikan apresiasi positif. Bila
kemasan yang menarik sudah tertanam di benak konsumen, dan
konsumen tertarik untuk membeli maka secara otomatis volume
penjualan meningkat sehingga laba yang diperoleh perusahaan juga
akan meningkat
5 Label
Label adalah bagian dari sebuah
barang yang
berupa keterangan kata - kata tentang
barang tersebut atau penjualnya Danang Sunyoto, 2012 : 124.
Dengan label
diharapkan konsumen
dapat mengetahui
informasi tentang produk atau penjualannya. Adapun fungsi label
menurut Danang
Sunyoto, 2012:125
adalah mengidentifikasikan produk atau
merek, menggolongkan produk, menjelaskan
beberapa hal
mengenai produk dan sebagai alat promosi.
Dengan pencantuman label pada
suatu produk
dapat membantu
konsumen dalam
mengidentifikasi barang
atau merek
yang dibutuhkan
dan membantu
wiraniaga dalam
menggolongkan produk
agar sesuai dengan tata letak di toko
mereka. Selain itu pencantuman label dapat membantu memberikan
informasi tentang produk yang ditawarkan
seperti masa
kadaluarsa, penetapan harga per unit, pencantuman besarnya nilai
gizi dan lainnya, sehingga hal ini akan berdampak positif dalam
membantu kegiatan promosi.
6 Merek
Merek Brand adalah suatu nama, istilah simbol atau desain
rancangan, atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi
tanda pengenal atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok
penjual
dan untuk
membedakannya dari barang - barang
yang dihasilkan
oleh pesaing
Basu Swastha
dan Sukotjow Ibnu, 2007 : 199.
Dengan merek
identitas produk
maupun identitas
perusahaan pembuat produk dapat diketahui, sebuah merek juga akan
menunjukkan kualitas produk. Jika merek sudah terkenal dan mapan
berarti produk tersebut telah diakui kualitasnya
oleh konsumen.
Apabila identitas produk jelas dan kualitasnya baik, serta konsumen
selalu mencari
dan membeli
berulang kali, berarti perusahaan telah
sukses menciptakan
pelanggan. Dengan
demikian perusahaan wajib menjaga citra
produk mereka melalui merek agar pelanggan tidak beralih ke produk
lain.
3. Iklan
a. Pengertian Iklan
Morissan, 2010:17
menyatakan bahwa iklan adalah setiap bentuk
komunikasi nonpersonal
mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar oleh satu
sponsor yang diketahui. Sedangkan Basu Swastha dan Sukotjow Ibnu
2007:223 berpendapat bahwa iklan adalah komunikasi non - individu
dengan sejumlah biaya, melalui media yang dilakukan oleh perusahaan,
lembaga non - laba, serta individu - individu.
Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi Vol.11 No. 12013 p76
– p86 Pendidikan
Media Prestasi Vol. XI No.1 Juni 2013iSSN
2356-2692
80
Dari pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa iklan adalah bentuk komunikasi non personal
mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar oleh
sponsor tertentu melalui media yang telah ditetapkan. Dalam hal ini Basu
Swastha
dan Sukotjow
Ibnu 2007:224
menggolongkan periklanan menjadi dua, yaitu :
1 Periklanan barang
2 Periklanan Kelembagaan
Periklanan tidak
hanya berkaitan
dengan pemberian
informasi. Periklanan harus dibuat sedemikian rupa agar dapat menarik
minat khalayak,
orisinil serta
memiliki karakteristik tertentu dan persuasif sehingga para konsumen
atau khalayak
secara sukarela
terdorong untuk melakukan suatu tindakan sesuai dengan keinginan
pengiklan. Sedangkan iklan kelembagaan
dilakukan untuk menimbulkan rasa simpatik
terhadap penjual
dan ditujukan untuk menciptakan good
will kepada
perusahaan. Jadi,
pengiklanan ini lebih menitikberatkan pada
nama penjual
atau nama
perusahaannya. b.
Media Periklanan Pemilihan jenis media yang
akan digunakan merupakan salah satu keputusan penting bagi sponsor.
Setiap media mempunyai ciri — ciri
tersendiri yang berbeda. Jenis - jenis media menurut Basu Swastha dan
Sukotjow Ibnu 2007 :244 adalah surat kabar, majalah, radio, televisi,
pos langsung. Sejak abad ke-21 terjadi
banyak perubahan
yang dinamis dalam sejarah pemasaran
termasuk sejarah
periklanan. Perubahan
ini didorong
oleh kemajuan teknologi komunikasi yang
memungkinkan dilakukannya
komunikasi secara interaktif melalui media massa, dalam hal ini adalah
internet atau media online. c.
Fungsi Iklan
Iklan membuat konsumen sadar aware akan merek-merek baru,
mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, sehingga
konsumen mau mencoba produk baru yang diiklankan. Selain itu iklan dapat
merefresh ingatan konsumen tentang suatu produk dan dapat menjadi nilai
tambah
tersendiri bagi
produk tersebut. Akan tetapi pada dasarnya
iklan berperan sebagai pendamping yang memfasilitasi upaya-upaya lain
dari perusahaan
dalam proses
komunikasi pemasaran. Pada saat melihat iklan, banyak
konsumen yang tidak memperhatikan klaim dan pesan iklan secara langsung
tetapi mereka
cenderung lebih
memperhatikan faktor iklan yang lain seperti kreatifitas iklan, kualitas
gambar, warna dan intonasi suara. Oleh karena itu hendaknya penjual
harus
memperhatikan keefektifan
pesan, agar pesan yang disampaikan bisa diterima oleh masyarakat atau
konsumen.
4.
Saluran Distribusi
Menurut B.W. Larreche terjemahan Imam
Nurmawan 2000:32
saluran distribusi adalah Himpunan organisasi
yang saling bergantung yang terlibat dalam proses untuk membuat produk atau jasa
siap untuk dikonsumsi atau digunakan oleh konsumen atau pengguna industrial.
Sedangkan Suhardi Sigit dalam Danang Sunyoto 2012:172 menyatakan bahwa
saluran
distribusi adalah
Perantara- perantara, para pembeli dan penjual yang
dilalui oleh perpindahan barang, baik fisik maupun perpindahan milik sejak dari
produsen hingga ke tangan konsumen.
Jadi dapat
disimpulkan bahwa
saluran distribusi
adalah perantara-
perantara atau himpunan organisasi yang digunakan untuk menyalurkan barang
kepada konsumen atau pengguna industrial dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
Dalam kegiatan pemasaran perantara atau
distributor mutlak
diperlukan keberadaannya. Hal ini karena tanpa
bantuan perantara produk atau jasa yang diproduksi oleh produsen tidak akan
sampai ke tangan konsumen. Selain itu tanpa perantara barang yang diproduksi
Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi Vol.11 No. 12013 p76
– p86 Pendidikan
Media Prestasi Vol. XI No.1 Juni 2013iSSN
2356-2692
81 akan
sia-sia saja
karena tidak
dimanfaatkan, dan perusahaan merugi sementara itu konsumen tidak dapat
memenuhi kebutuhannya. Tujuan
terpenting dari
saluran distribusi adalah membuat produk tersedia
dengan mudah bagi konsumen yang ingin membelinya, hal ini bertujuan untuk
mendapatkan dukungan promosi dari anggota-anggota saluran untuk produk
perusahaan. Pelayanan yang segera dan layak merupakan sasaran yang penting,
khususnya untuk pembuat barang-barang konsumen tahan lama. Selain itu distribusi
dapat diandalkan untuk mendapatkan informasi umpan balik yang cepat dan
akurat seperti, trend penjualan, tingkat persediaan, serta tindakan pesaing. Dengan
adanya saluran distribusi diharapkan dapat meminimalkan biaya yang dibutuhkan
untuk
mencapai sasaran
saluran perusahaan.
5.
Produk
a. Pengertian Produk
Produk product
dapat didefinisikan sebagai apa saja yang
dapat memenuhi
keinginan atau kebutuhan dalam hal penggunaan,
konsumsi, atau akuisisi. Jadi produk termasuk objek, jasa , tempat, orang,
kegiatan dan ide B. W. Larreche terjemahan Imam Nurmawan, 2000 :
264. Pendapat lain dikemukakan oleh Philip Kotler dan Kevin Lane Keller
terjemahan Bob Sabran, 2009 : 4 yang menyatakan bahwa barang atau
produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik,
jasa,
pengalaman, acara,
orang, tempat, properti, organisasi informasi
dan ide. Dari kedua pengertian diatas
dapat disimpulkan bahwa produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan
kepada konsumen
yang dapat
memenuhi keinginan atau kebutuhan pembeli.
b.
Penggolongan barang menurut tingkat
pemakaian dan
kekonkritannya menurut Basu Swastha dan Sukotjow
Ibnu 2007:194 adalah : 1 Barang tahan lama durable goods, 2 Barang
tidak tahan lama nondurable goods, 3 Jasa.
Barang tahan lama durable
goods adalah barang-barang yang secara normal dapat dipakai berkali-
kali, jadi dapat dipakai untuk jangka waktu yang relatif lama.
Barang tidak
tahan lama
nondurable goods adalah barang- barang yang secara normal hanya
dapat dipakai satu kali atau beberapa kali saja, artinya sekali barang itu
dipakai akan habis, rusak, atau tidak dapat dipakai lagi. Sedangkan jasa
adalah
kegiatan, manfaat,
atau kepuasan yang ditawarkan untuk
dijual. c.
Penggolongan barang menurut tujuan pemakainya oleh si pemakai menurut
Basu Swastha dan Sukotjow Ibnu 2007:194 adalah :
1 Barang konsumsi, yang terdiri atas
: Barang konvenien convenience goods,
Barang shopping
shopping goods, Barang spesial speciality goods
2 Barang Industri, yang terdiri atas :
bahan baku, komponen dan barang setengah
jadi, perlengkapan
operasi, instalasi, peralatan Ekstra. Barang
konsumsi adalah
barang-barang yang dibeli untuk dikonsumsikan.
Jadi pembelinya
adalah pembelikonsumen
akhir, bukan pemakai industri karena barang
- barang tidak diproses lagi melainkan dipakai sendiri.
Barang konvenien
convenience goods adalah barang yang pada umumnya seringkali dibeli
dan dalam membelinya memerlukan usaha yang relatif kecil. Untuk
mendapatkan
barang ini
tidak diperlukan
pertimbangan karena
harganya relatif
murah dan
penggunaan barang tersebut tidak terpengaruh mode ataupun kualitas.
Barang shopping
shopping goods adalah barang yang harus
dibeli dengan mencari dahulu dan di dalam
membelinya harus
Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi Vol.11 No. 12013 p76
– p86 Pendidikan
Media Prestasi Vol. XI No.1 Juni 2013iSSN
2356-2692
82 dipertimbangkan.
Dalam proses
pembelian produk shopping goods konsumen
membutuhkan pertimbangan
seperti harga
dan kualitas.
Sementara itu Barang Spesial speciality goods adalah barang yang
mempunyai ciri khas, dan hanya dapat dibeli di tempat tertentu saja dimana
konsumen harus berusaha lebih keras untuk mendapatkan barang tersebut.
Sama dengan produk shopping, dalam pembelian barang spesial konsumen
juga
memerlukan waktu
untuk mengambil keputusan pembelian.
Barang industri adalah barang - barang yang dibeli untuk diproses lagi
atau untuk
kepentingan dalam
industri, baik secara langsung atau tidak
langsung. Barang
industri meliputi bahan baku, Komponen dan
barang setengah jadi, Perlengkapan operasi, Instalasi, serta Peralatan
Ekstra.
6. Keputusan Pembelian