119
2. Metode
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah Model Matriks Konsumen yaitu suatu metode pendekatan yang digunakan dalam memformulasikan strategi bersaing dari sisi
konsumen. Menurut Sitinjak dkk 2004, Matriks Konsumen tersusun atas 2 faktor, yaitu perceived use value dan perceived price. Sumbu vertikal Matriks konsumen didasarkan pada
pengukuran terhadap variabel Perceived Use Value PUV yang berkaitan dengan tingkat kepuasan yang dialami pembeli dalam membeli dan menggunakan barang atau jasa. Sumbu
horizontal merupakan perceived price dalam Matriks konsumen berkaitan dengan biaya yang dikeluarkan konsumen dalam memperoleh sesuatu.
Perusahaan yang ingin unggul dari segi Harga, harus melakukan eksploitasi semua sumber daya untuk dapat mengurangi biaya yang tidak mempengaruhi PUV Perceived Use Value. Hal
ini agar perusahaan dapat menciptakan harga terendah sehingga dapat bertahan dalam persaingan harga yang terjadi. Sedangkan perusahaan yang ingin unggul dibidang PUV
Perceived Use value, maka perusahaan harus mampu menawarkan nilai guna suatu produk yang lebih tinggi di mata konsumen dengan harga produk yang sama dengan pesaingnya.
Menurut Kottler 2000, agar strategi ini berhasil maka perusahaan harus mengetahui pangsa pasar konsumen produk yang bersangkutan, karakteristik konsumen, harus memiliki
pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan-kebutuhan konsumen, dan bagaimana konsumen menilai tiap produk yang ditawarkan.
Secara umum terdapat lima driver utama kepuasan pelanggan Kottler, 2000, Kelima driver tersebut berhubungan dengan perceived use value dan perceived price, yaitu :
a. Dimensi kualitas produk
b. Dimensi harga
c. Dimensi kualitas layanan Service quality
d. Dimensi emosional
e. Dimensi kemudahan
Perilaku membeli konsumen berbeda-beda Schiffman dkk, 2007 dan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Perilaku membeli yang kompleks
Perilaku komples terjadi saat konsumen terlibat dalam kegiatan membeli dan menyadari perbedaan penting diantara beberapa merek produk yang ada.
b. Perilaku membeli untuk mengurangi ketidakcocokan
Dalam melakukan pembelian tidak terlalu memperhatikan merk sebagai motivasi untuk pembeliannya. Pembeli akan mempelajari apa yang telah tersedia, tetapi ia akan cepat
membeli karena perbedaan merk tidak ditekankan. Pembeli biasanya berfikir dari segi harga yang pantas terhadap produk atau jasa yang dibeli serta kemudahan dalam
melakukan pembelian.
c. Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan
Banyak produk yang dibeli dalam keadaan konsumen kurang terlibat dan tidak terdapat perbedaan nyata antara merk. Contohnya ketika konsumen melakukan pembelian garam,
konsumen akan pergi ke toko dan memilih satu merek. Bila mereka mengambil merek yang sama, hal ini karena kebiasaan, bukan karena loyalitas merek. Konsumen tidak melakukan
pencarian informasi yang luas tentang berbagai merek, menilai cirri-cirinya, dan menimbang nimbang keputusan guna menentukan yang mana akan dibeli.
d. Perilaku membeli yang mencari keragaman
Dalam situasi ini, keterlibatan konsumen rendah, tetapi ditandai oleh perbedaan merek yang nyata. Dalam situasi ini konsumen sering melakukan pergantian merek. Konsumen
mungkin membeli merek lain karena bosan dengan merek yang biasanya dibeli atau
120 sekedar ada keiniginan untuk mencoba-coba. Pergantian merek terjadi semata-mata hanya
untuk memperoleh keragaman, bukan karena ketidakpuasan konsumen. Menurut Kottler 2000, kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang dari hasil perbandingan dari persepsi kinerja produk dan harapannya. Pelanggan tidak akan merasa puas jika produk atau jasa yang dibeli mempunyai persepsi dibawah harapan dari
konsumen. Oleh karena itu strategi kepuasan pelanggan harus didasari oleh pengetahuan yang tepat mengenai harapan pelanggan.
Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan informasi, menentukan variabel- variabel penelitian dan menyusun pertanyaan. Penentuan jumlah responden dilakukan dengan
metode simple random sampling dan dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas agar data yang diperoleh valid untuk diolah.
Kuesioner yang dibuat berisi empat bagian yaitu latar belakang responden demografi responden, persepsi harga produk, persepsi nilai guna dimensi global dan detail, dan persepsi
nilai guna untuk masing-masing produk oleh responden. Variabel penelitian ditentukan dengan mengacu pada lima driver kepuasan pelanggan yang
kemudian dikembangkan sesuai dengan spesifikasi produk yang akan diteliti dalam hal ini adalah produk sepeda motor. Variabel penelitian tersebut meliputi:
Tabel 1. Variabel Penelitian
No Dimensi Global
Dimensi Detail
1 Performance
Kinerja Kebandelan mesin BM
Kapasitas Mesin KM Tarikan AS
Konsumsi Bahan Bakar KB
Kestabilan KS
2 Durability Keawaetan
Keawetan mesin AM Keawetan Spareparts
AS 3
Feature fitur
Suspensi SU Bagasi PB
Knalpot KN Rem RM
Kunci pengaman KP
121 Metode penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Metode Penelitian
3. Hasil dan Pembahasan