Pajak Restoran maka daerah telah mendapatkan dana yang diperoleh atas pembayaran pajak daerah, karena apabila SPT Pajak Restoran tersebut diisi maka otomatis wajib
pajak akan membayar pajaknya. Oleh sebab itu, dalam pengisian SPT pajak restoran masih ditemukan kendala-kendala dalam pengisian SPT tersebut.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
mengangkat judul “Tata Cara Pengisian Surat Pemberitahuan SPT Pajak Restoran di Dinas Pendapatan Kota Medan”.
B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri
1. Tujuan PKLM
Adapun tujuan dari PKLM ini adalah sebagai berikut : 1.1
Untuk mengetahui tata cara pengisian SPT Pajak Restoran di Dinas Pendapatan Kota Medan.
1.2 Untuk mengetahui bagaimana kesadaran wajib pajak dalam pengisian
SPT Pajak Restoran. 1.3
Untuk mengetahui langkah apa saja yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Kota Medan dalam pelaksanaan pengisian SPT Pajak
Restoran.
2. Manfaat PKLM
2.1 Bagi Mahasiswa
a Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman belajar pada suatu instansi
pemerintah dalam hal ini Dinas Pendapatan Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
b Mengaplikasikan disiplin ilmu yang telah dipelajari di perkulihan
khususnya dalam pengisian SPT Pajak Restoran pada Dinas Pendapatan Kota Medan.
c Mempelajari keahlian dan perilaku baru yang meningkatkan komunikasi
dan pendekatan. d
Mempelajari bentuk kerja sama tim yang baik.
2.2 Bagi PRODIP III Administrasi Perpajakan USU
a Meningkatkan hubungan kerja sama antara pihak Program Studi
Diploma III Administrasi Perpajakan dengan Dinas Pendapatan Kota Medan.
b Menyediakan test dunia pekerjaan yang nyata bagi para lulusan.
c Memberi bukti nyata atas disiplin ilmu yang diterapkan.
d Mempromosikan kualitas dan potensi program studi Diploma III
Administrasi Perpajakan Fisip Usu
2.3 Bagi Dinas Pendapatan Kota Medan
a Membina hubungan kerja sama yang baik antara Universitas Sumatera
Utara khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan dengan Dinas Pendapatan Kota Medan.
b Meningkatkan hubungan kerja sama lembaga pendidikan dalam
peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia SDM. c
Memberikan dan menambah pemunculan ide-ide baru.
Universitas Sumatera Utara
C. Uraian Teoritis
1. Defenisi Pajak
Sebelum kita membahas mengenai gambaran pajak restoran, maka kita harus terlebih dahulu mengetahui tentang defenisi pajak.
Menurut Prof. Dr. P. J. A. Adriani Zain,2004:10 Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara yang dapat dipaksakan yang terutang oleh yang wajib membayarnya
menurut peraturan-peraturan umum undang-undang dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.
Selanjutnya Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H. Suandy,2008:10 menyatakan bahwa pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang
yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal kontraprestasi, yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran
umum. Selain itu, Dr.Soeparman Soemahamidjaja Waluyo,2010:3 Pajak adalah iuran
wajib berupa uang atau barang yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma- norma hukum, guna menutup biaya produksi barang-barang dan jasa-jasa kolektif
dalam mencapai kesejahteraan umum. Dari defenisi-defenisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pajak dipungut
berdasarkan atau dengan kekuatan undang-undang serta aturan pelaksanaannya. Setiap undang-undang harus selalu dapat dipaksakan berlakunya. Siapa yang
Universitas Sumatera Utara
diwajibkan undang-undang untuk mematuhi, namun tidak dilaksanakan ada sanksi atau hukuman. Ada pendapat yang menyatakan bahwa pajak yang tidak berdasarkan
undang-undang sama halnya dengan perampokan. Karena undang-undang dibuat atas persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat DPR. Dalam pembayaran pajak tidak dapat
ditunjukkan adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah. Dengan kata lain tidak ada balas jasa langsung kepada pembayar pajak karena kalau ada balas jasa
pembayaran langsung namanya bukan pajak tapi pembelian ataupun retribusi. a.
Fungsi Pajak Dalam kedudukannya, Pajak mempunyai fungsi antara lain:
a Fungsi Budgeter sumber keuangan negarapenerimaan
Yaitu pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan.
b Fungsi Reguler pengatur
Yaitu pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi, serta mencapai tujuan-tujuan
tertentu di luar bidang keuangan. b.
Jenis-Jenis Pajak Pajak yang dipungut pemerintah dari rakyat memiliki jenis-jenis yang pembagiannya
dapat ditinjau dari berbagai segi antara lain: a
Menurut golongan Pajak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Pajak langsung, adalah pajak yang harus dipikul atau ditanggung sendiri oleh
Wajib Pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lain atau pihak lain. Contoh: Pajak Penghasilan.
2. Pajak tidak langsung, adalah pajak yang dapat dibebankan atau di limpahkan
kepada orang lain atau pihak ketiga. Contoh: Pajak Pertambahan Nilai. b
Menurut sifat Pajak menurut sifat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Pajak subjektif, adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada
subjeknya yang selanjutnya dicari syarat objektifnya, dalam arti memperhatikan keadaan dari wajib pajak. Contoh: Pajak Penghasilan.
2. Pajak objektif, adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada
objeknya, tanpa memperhatikan keadaan dari wajib pajak. Contoh: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
c Menurut pemungut dan pengelolaannya
1. Pajak Pusat, adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan
untuk membiayai rumah tangga negara pada umumnya. Contoh: PPh, PPN, PPnBM, Bea materai.
2. Pajak Daerah, adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Contoh: pajak restoran, pajak reklame, pajak hiburan, pajak hotel dan sebagainya.
Dalam UU No. 28 Tahun 2009, Pemerintahan Daerah adalah Penyelenggara urusan pemerintahan oleh Pemerintahan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat
Universitas Sumatera Utara
Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas- luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pajak daerah adalah pajak yang wewenang pemungutannya ada pada Pemerintah
Daerah yang pelaksanaannya dilakukan oleh Dinas Pendapatan. Pajak Daerah yang diatur dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah, terdiri dari 5 jenis pajak daerah provinsi dan 11 jenis pajak daerah kabupatenkota yaitu :
Pajak Provinsi 1.Pajak Kendaraan Bermotor
2.Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 3.Pajak Bahan Bakar Kendaraan
Bermotor 4.Pajak Air Permukaan
5.Pajak Rokok Pajak KabupatenKota
1.Pajak Restoran 2.Pajak Hotel
3.Pajak Hiburan 4.Pajak Reklame
5.Pajak Penerangan Jalan 6.Pajak Parkir
7.Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
8.Pajak Air Tanah 9.Pajak Sarang Burung Walet
10.Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
11.Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
Universitas Sumatera Utara
2. Definisi Pajak Restoran
Pajak restoran menurut UU No.28 Tahun 2009 pasal 37 ayat 1 adalah pajak yang dikenakan atas pelayanan yang disediakan oleh Restoran. Pelayanan pajak
restoran meliputi pelayanan penjualan makanan danatau minuman yang dikonsumsi oleh pembeli, baik dikonsumsi di tempat pelayanan maupun ditempat lain.
Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan restoran. Restoran adalah tempat menyantap makanan dan minuman yang disediakan dengan dipungut bayaran
Darwin,2010:120 Objek Pajak Restoran menurut UU No.28 Tahun 2009 pasal 37 ayat 1 adalah
pelayanan yang disediakan oleh Restoran. Yang termasuk dalam objek pajak restoran adalah rumah makan, cafe, bar dan sejenisnya.
Subjek Pajak Restoran menurut UU No.28 Tahun 2009 pasal 38 ayat 1 adalah orang pribadi atau badan yang membeli makanan danatau minuman dari Restoran.
Wajib Pajak Restoran menurut UU No.28 Tahun 2009 pasal 38 ayat 2 adalah orang pribadi atau badan yang mengusahakan Restoran.
Dasar pengenaan Pajak Restoran menurut UU No.28 Tahun 2009 pasal 39 adalah jumlah pembayaran yang diterima atau yang seharusnya diterima Restoran.
Tarif Pajak Restoran menurut UU No.28 Tahun 2009 pasal 40 ayat 1 ditetapkan paling tinggi sebesar 10 sepuluh persen.
D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Adapun yang menjadi ruang lingkup PKLM dalam hal ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Tata cara pengisian SPT Pajak Restoran di Dinas Pendapatan Kota Medan.
2. Bagaimana kesadaran wajib pajak dalam hal pengisian SPT Pajak Restoran.
3. Langkah-langkah yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Kota Medan dalam
hal pengisian SPT Pajak Restoran. Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam PKLM ini adalah penulis akan
berusaha semaksimal mungkin dalam menggeluti hal-hal yang berkaitan dengan “Tata Cara Pengisian SPT Pajak Restoran di Dinas Pendapatan Kota Medan”.
E. METODE PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI