Pengaruh kreativitas dan inovasi terhadap kinerja usaha pada sentra usaha kecil menengah : 9survey pada Sentra UKM Batik Trusmi Cirebon)

Biodata Penulis

Nama

: Rizki Desaina Losalia

Tempat & Tanggal lahir : Cirebon, 10 februari 1992
Domisili

: Jl. Batik Halus Gg. Pasir Awi no.100 Cikutra Barat

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Status


: Belum Menikah

Tinggi/Berat Badan

: 161 Cm/52Kg

Handphone

: 085724686110/082121360092

E-mail

: Rizkidesaina@gmail.com

/Hobi

: Sport, Backpacker, Travelling dan
.00000000000

Latarbelakang Pendidikan :

Formal :
- 1996 – 1997 TK. Putera Beringin Kota Cirebon
-1997 – 2003 SD Negeri Kesambi – Dalam II Kota Cirebon
-2003 – 2006 SMP Negeri 2 Kota Cirebon
-2006 – 2009 SMA Negeri 1 Kota Cirebon
-2009 – 2013 Universitas Komputer Indonesia Bandung

Non Formal :
-2013 Khursus Bahasa Inggris di LIBIE Kopma UNPAD
-2013 Pelatihan Perpajakan Terpadu Brevet A & B di UNIKOM

Organisasi

PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP KINERJA
USAHA PADA SENTRA USAHA KECIL MENEGAH
(Survey pada Sentra UKM Batik Trusmi Cirebon)

The Influence of Creativity and Innovation To The Bussines Performance at The
Centre Of Small and Medium Bussines
(Survey at The Central of Small and Medium Bussines Trusmi Batik Cirebon)


SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi

Disusun Oleh :
RIZKI DESAINA LOSALIA
21209148

PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2013

KATA PENGANTAR

Assalamu’allaikum Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
mencurahkan nikmat dan kasih sayang-Nya kepada kita sebagai hamba-Nya. Atas

rahmat dan karunia yang telah diberikan-Nya, penulis dapat menyelesaikan
penyusunan penelitian skripsi dengan tepat waktu.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh
jenjang S1 pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Komputer Indonesia, dengan judul “Pengaruh Kreativitas dan Inovasi
terhadap Kinerja Usaha pada Sentra Usaha Menengah (studi kasus pada
Sentra UKM Batik Trusmi Cirebon)” perkembangan ilmu yang dinamis terus
berkembang sehingga mengahasilkan ilmu baru yang lebih baik dari saat ini.
Masih banyak kekurangan-kekurangan dalam penelitian ini. Untuk itu, koreksi
dan saran yang membangun sangat dibutuhkan penulis dalam pencapaian
kesempurnaan dalam penelitian ini.
Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini
perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Ir Eddy Suryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia.
i

2.


Ibu Prof. Dr. Hj. Ernie Tisnawati Sule, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Komputer Indonesia

3.

Ibu Dr. Raeny Dwi Santy, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia dan selaku Dosen
pembimbing yang telah membimbing serta mengarahkan penulis agar
terselesaikannya penyusunan Usulan Penelitian ini, terima kasih banyak
karena bimbingannya skripsi ini terselesaikan dengan tepat waktu dan masih
banyak hal lagi yang didapat melalui bimbingannya untuk menjadi yang
terbaik diantara yang baik melalui motovasi dan sarannya.

4.

Dinas Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat serta Dinas
Perindustrian dan Perdagangan yang telah membantu memberikan data serta
ijin untuk melakukan Penelitian sehingga tersusunlah laporan Usulan
Penelitian ini.


5.

Untuk Para Owner Batik di daerah Trusmi Cirebon yang telah meluangkan
waktunya untuk memberikan informasi yang tidak bisa disebutkan satu
persatunya.

6.

Untuk Orang Tua tercinta bapak Tessa O. Sulaeman, BAE yang selalu
memberikan doa dan semangat dan khususnya untuk ibuku sayang Siti
Choiriawati ibuku tersayang yang telah berada di surga yang indah, skripsi ini
terselesaikan karena doa beliau di surga Allah SWT, serta untuk adik-adik
tersayang Yobi Desandiona semoga cepat menyusul menjadi sarjana yang
terbaik dan Yogi Demas Nurmaulana yang telah berkontribusi dalam
tersusunnya skripsi ini. Mereka semua selalu memberi warna dalam hidup
untuk terus semangat berkuliah, belajar, belajar dan belajar.

ii


7.

Ibu Windy Novianty SE., M.Si yang selalu memberikan motivasi dan saran
untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya, terima kasih banyak Buwin.

8.

Ibu Trustorini Handayani SE. M.Si selaku dosen wali MN-4 yang selalu
memberikan dukungan, saran dan motivasi bagi penulis. Terima kasih atas
segala kabaikannya selama kurang lebih 4 (empat) tahun bersama dan
mendengarkan keluh kesah mn-4 yang selalu membuat peristiwa menarik.

9.

Para Staf Dosen yang selalu memberikan semangat dan motivasi, terimakasih
Ibu Lita, Ibu Rahma, Ibu Lina, Ibu Isniar, dan Bapak Rizki serta Bapak
Oman. Tidak lupa juga untuk staf kesekretariatan Manajemen yang selalu
memberikan informasi, terimakasih Teh Hana, Teh Maya, Teh Hana, dan Teh
Senny pasti selalu kangen teteh-teteh yang cantik ini.


10. Sahabat yang selalu membantu dan untuk seseorang yang tidak hentinya
memberikan dukungan doa dan motivasi serta perhatiannya, serta temanteman kelas Mn-4 yang telah memberikan bantuan dan dukungan pada
penulis, terima kasih Gojas Gojlag Crew : Rossy, Renita, Andriani, Acep,
Agni, Hara, Cikal, Septia, Tri, Andri, Firman, Adit, dan yang lainnya yang
tidak dapat disebutkan seluruhnya.
11. Serta semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan yang tidak
dapat penulis sebutkan satu per satu tapi doanya sampai kepada penulis
karena dapat selesai tepat waktu. Semoga kebaikannya dapat dibalas oleh
Allah SWT lebih dari apa yang telah diberikan untuk penulis, terimakasih.

iii

Akhirnya penulis panjatkan doa semoga Allah SWT memberikan Taufik dan
Hidayah-Nya kepada kita semua serta semoga usulan penelitian ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang memerlukan. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bandung, Juli 2013

Penulis


iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN KEASLIAN
MOTTO
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................xi
DAFTAR TABEL ...................................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xxii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian ............................................................................1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ..............................................................9
1.2.1 Identifikasi Masalah ............................................................................9
1.2.2 Rumusan Masalah .............................................................................11

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ...................................................................11
1.3.1 Maksud Penelitian .............................................................................11
1.3.2 Tujuan Penelitian ..............................................................................11
1.4 Kegunaan Penelitian ..................................................................................12
1.4.1 Kegunaan Praktis ..............................................................................12
1.4.2 Kegunaan Akademis .........................................................................13

iv

1.5 Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................................13
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka ...........................................................................................14
2.1.1 Kreativitas.........................................................................................14
2.1.1.1 Pengertian Kreativitas .........................................................14
2.1.1.2 Indikator Kreativitas ............................................................17
2.2.1 Inovasi .............................................................................................17
2.2.1.1 Pengertian Inovasi................................................................17
2.2.1.2 Indikator Inovasi...................................................................18
2.3.1 Kinerja Usaha ..................................................................................19
2.3.1.1 Pengertian Kinerja Usaha ....................................................19

2.3.1.2 Indikator Kinerja Usaha.......................................................20
2.4.1 Hasil Penelitian Terdahulu...............................................................21
2.5.1 Kerangka Pemikiran.........................................................................23
2.6.1Keterkaitan antar variabel…………………….................................24
2.6.1.1 Hubungan antara Kreativitas dan Kinerja Usaha.................24
2.6.1.2 Hubungan antara Inovasi dan Kinerja Usaha.......................25
2.6.1.3 Hubungan antara Kreativitas dan Inovasi............................26
2.6.1.4 Hubungan antara Kreativitas dan Inovasi terhadap Kinerja
Usaha....................................................................................26
2.7.1 Hipotesis ..........................................................................................29
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian .........................................................................................30

v

3.2 Metode Penelitian …………......................................................................31
3.2.1 Desain Penelitian..............................................................................33
3.2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian................................................36
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data................................................41
3.2.3.1 Sumber Data Penelitian........................................................41
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data.........................................................42
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data.................................................................43
3.2.4.1 Uji Validitas.........................................................................46
3.2.4.2 Uji Realibilitas.....................................................................47
3.2.4.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas......................................48
3.2.5

Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis...............................................52
3.2.5.1 Rancangan Analisis..............................................................49
3.2.5.2 Pengujian Hipotesis..............................................................56
3.2.5.3 Hasil Pengujian Hipotesis....................................................65

BAB IV HASIL PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian...........................................................................................70
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan............................................................70
4.1.1.1 Sejarah Perusahaan.................................................................70
4.1.2 Kondisi Sentra UKM Batik Trusmi Cirebon......................................71
4.1.3 Aktivitas Perusahaan..........................................................................74
4.2 Karakteristik Responden............................................................................79
4.2.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.............................80

vi

4.2.2 Responden Berdasarkan Usia.............................................................81
4.2.3 Responden Berdasarkan Status...........................................................82
4.3 Analisis Deskriptif......................................................................................83
4.3.1 Analisis Deskriptif Kreativitas Pengusaha Sentra UKM Batik
Trusmi..............................................................................................83
4.3.1.1 Terkukan Akan Pengalaman (Openness To Experince).........83
4.3.1.2 Memperhatikan Dengan Cara Yang Tidak Biasa.................85
4.3.1.3 Kesungguhan........................................................................87
4.3.1.4 Menerima

dan

Merekonsiliasi

Sesuatu

Yang

Bertentangan........................................................................89
4.3.1.5 Toleransi...............................................................................90
4.3.1.6 Independen...........................................................................92
4.3.1.7 Berfikir Dan Bertindak.........................................................94
4.3.1.8 Otonomi................................................................................95
4.3.1.9 Percaya Diri..........................................................................97
4.3.1.10 Mandiri.................................................................................98
4.3.1.11 Risk Taker (Pengambil Keputusan)....................................100
4.3.1.12 Gigih...................................................................................102
4.3.1.13 Sensitif................................................................................103
4.3.1.14 Mampu Terhadap Ide-ide Yang Baru................................105
4.3.1.15 Fleksibel.............................................................................106

vii

4.3.1.16 Responsif............................................................................108
4.3.1.17 Terbuka..............................................................................110
4.3.1.18 Motivasi..............................................................................112
4.3.1.19 Bebas Dari Rasa Takut Gagal............................................113
4.3.1.20 Imajinasi.............................................................................115
4.3.1.21Selektif................................................................................116
4.3.2 Analisis

Deskriptif

Inovasi

Pengusaha

Sentra

UKM

Batik

Trusmi..............................................................................................120
4.3.2.1 Produk..................................................................................120
4.3.2.1.1 Produk Baru...........................................................121
4.3.2.1.2 Perubahan Produk Baru.........................................122
4.3.2.1.3 Desain Produk Baru...............................................124
4.3.2.2 Pelayanan.............................................................................125
4.3.2.2.1 Pelayanan Prima..................................................126
4.3.2.2.2 Jenis Pelayanan Baru...........................................127
4.3.2.3 Proses...................................................................................129
4.3.2.3.1 Perbaikan Proses Yang Sudah Ada.....................129
4.3.2.3.2 Pemanfaatan Alat/Teknologi Baru......................131
4.3.2.4 Pasar.....................................................................................133
4.3.2.4.1 Lokasi/Tujuan Pasaran Ysng Baru......................134
4.3.2.4.2 Segemen Pasar Yang Baru..................................135

viii

4.3.2.5 Logistik.................................................................................137
4.3.2.5.1 Penggunaan Bahan Baku Yang Baru..................137
4.3.2.5.2 Sumber Pasokan Bahan Baku Yang Baru...........139
4.3.2.6 Organisasi Usaha..................................................................140
4.3.2.6.1 Sistem Pengelolaan Produksi Yang Baru............141
4.3.2.6.2 Penggunaan Kontrol Kualitas Produksi..............142
4.3.2.6.3 Penyederhanaan Pengambilan Keputusan..........144
4.3.2.6.4 Pengembangan

Tenaga

Kerja

Dengan

Cara

Baru...................................................................146
4.3.3.3 Kinerja Usaha Sentra UKM Batik Trusmi...........................149
4.3.3.3.1 Kualitas Output...................................................149
4.3.3.3.2 Kuantitas Output.................................................151
4.3.3.3.3 Waktu Kerja........................................................153
4.3.3.3.4 Kerjasama Dengan Rekan Kerja.........................154
4.3.4 Pengaruh Kreativitas dan Inovasi Terhadap Kinerja Usaha.............158
4.4.2.1 Model Pengukuran ............................................................160
4.4.2.1.1 Model Pengukuran Variabel Kreativitas...........162
4.4.2.1.2 Model Pengukuran Variabel Inovasi.................165
4.4.2.1.3 Model Pengukuran Variabel Kinerja Usaha......167
4.4.2.1.4 Model Struktural................................................168
4.4.2.1.5 Hubungan Antara Kreativitas dan Inovasi.........169

ix

4.4.2.1.6 Pengaruh

Kreativitas

dan

Inovasi

Terhadap

Kinerja Usaha....................................................173
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan...............................................................................................182
5.2 Saran.........................................................................................................183
DAFTAR PUSTAKA

x

DAFTAR PUSTAKA
Aloysius Gunadi Brata. 2009. Inovasi dan Kinerja Usaha Kecil-Menengah
(Kerajinan Bambu di Sleman). Jurnal Studi Ekonomi Vol, IV, Juni 1.
Yogjakarta.
Ardy Mandala, Edy Raharja. 2012. Peran Pendidikan, Pengalaman, dan Inovasi
terhadap Produktivitas Usaha Kecil Menengah. Diponegoro Journal of
Management, Vol, 1, No. 2, pp. 1-11.
Chris Barker, Nancy Pistrang & Robert Elliot (2002). Research Methods in
Clinical Psychology. (2nd ed.). John Wiley & Sons, LTD Chichester
England.
Deden, A., Janvita, J. Sudirham. 2012. Kreativitas dan Inovasi Penentu
Kompetensi Pelaku Usaha Kecil. Vol, 11. No.1, pp. 42-59.
Edi Wahyudi, 2010, Strategi Peningkatan Akses Pasara dan Peluang Inovasi
Usaha Kecil Nelayan Pasuruan. Riset Ilmiah Strategi (L-RIS) dan Prodi
Adm. Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Jember, Vol. 23,
No. 3, pp. 196-205.
Ernani Hadiyati. 2011. Kreativitas dan Inovasi berpengaruh terhadap
Kewirausahaan Usaha Kecil. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan , Vol.
13 No. 1. pp. 8-16.
Hanadi Mubarak Al-Mubaraki. Dalam Innovation System in European Countriea
: A SWOT Analysis. European Journal of Bussines and Management , Vol.
4 No. 15. 2012.
Petter Swann and Daniel Birk. 2005. Dikutip dalam buku How do Creativity and
Design Enchance Business Performence ? a Frame Work for Interpreting
the Evidence.
Sundgren et al, 2005. di kutip oleh Dr. Gabor et al. dalam The Impact of Creative
Organizational Climate on the Innovation Activity of Medical devices
Manufacturing Firms in Hungary. European Journal of Bussines and
Management , Vol. 4 No. 13. 2012.
Siyamtinah, Heru Sulistyo, Eny Rahmani, 2011, Model Peningkatan Kinerja
Melalui Kapabilitas Inovasi Pada UKM Semarang. Seminar Nasional Ilmu
Ekonomi Terapan , pp. 251-262.
Sugiyono, 2008. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: ALFABETA.

Umi, Narimawati., Sri Dewi, A., & Linna, I. 2010. PENULISAN KARYA ILMIAH:
Panduan Awal Menyusun skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas
Ekonomi UNIKOM, Bekasi : Genesis.
Yohanes Rante, 2010, Pengaruh Budaya Etnis dan Perilaku Kewirausahaan
Terhadap Kinerja Usaha Mikro Kecil Agribrisnis di Papua. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 12, No. 2 September, pp. 133-141.
http://rajapresentasi.com/2012/08/kreativitas-dan-inovasi-bisnis-agar-erencanaanmenjadi-kenyataan/ (14-07-2013)
http://www.tempo.co.id/edunet/ (14-07-2013)
http://faculty.petra.ac.id/ido/artikel/kreativitas.htm (14-07-2013)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN
Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM saat mendapatkan peranan
penting dalam perekonomian negara khususnya pada negara Indonesia. Hal ini
dikarenakan UMKM dapat menyerap tenaga kerja agar tidak banyak timbulnya
pengangguran pada setiap daerah dan UMKM seperti yang telah dilansirkan
bahwa terbukti mampu menyelamatkan perekonomian bangsa pada saat krisis
ekonomi pada tahun 1997. UMKM pun terbukti mempunyai ketahanan relatif
lebih baik dibandingkan dengan usaha skala yang lebih besar. Maka tidak
mengherankan bahwa pada masa krisis dan masa pemulihan perekonomin negara
Indonesia saat ini, UMKM memiliki peranan besar yang sangat strategis.
Indonesia adalah sebuah negara yang terkenal dengan sebutan Multiculture hal
ini dapat dilihat dari keanekaragaman seni dan budaya yang tersebar luas disetiap
daerahnya. Hal ini memunculkan ide kreatif kewirausahaan masyarakat sekitar
untuk membuat gagasan bisnis seperti membuat industri – industri kecil dan
menengah (IKM) untuk dapat memasarkan budaya yang setiap daerah miliki
tanpa mengubah jati diri sebuah kesenian dan budaya tersebut. Seperti halnya
dengan batik. Pada awalnya batik hanya dikenal oleh kalangan keraton atau abdi
kerajaan yang sering mereka gunakan untuk upacara keagamaan maupun acara –

1

2

acara kerajaan, sehingga pada waktu itu batik hanya digunakan oleh para raja,
bangsawan dan abdi kerajaan.
Namun tidak dengan masa modern, kini batik telah berkembang menjadi icon
pakaian nasional Indonesia. Batik mulai digunakan oleh masyarakat umum pada
awal abad ke-19 dan jenis batik yang sering dikenal yaitu batik tulis, lalu seiring
dengan perkembangan zaman batik dapat diinovasikan dengan batik cap dan
printing bermotif batik. Keindahan dan keunikan motif batik yang beragam
membuat para turis mancanegara tertarik untuk menggunakan batik buatan
Indonesia.
Salah satu daerah terbesar penghasil batik di Jawa Barat adalah Cirebon. Sentra
Pembuatan batik Cirebon berada di Desa Trusmi Wetan dan Trusmi Kulon,
Kecamatan Plered. Batik Cirebon sering disebut juga dengan batik Trusmi karena
di Cirebon hanya ada satu sentra pembuatan batik yaitu di daerah Trusmi. Produk
batik yang terkenal antara lain batik Pesisiran, batik Mega Mendung, batik Sawat
Panganten, batik Urang Jejer, dan lain – lain.
Untuk sebagian besar masyarakat Trusmi, industri batik merupakan salah satu
mata pencaharian utama. Industri batik Trusmi tergolong kedalam industri padat
karya, karena membutuhkan cukup banyak tenaga kerja manusia dengn beberapa
keahlian khusus. Indusrti batik Trusmi pun telah memberikan kontribusi yang
sangat besar khususnya untuk pemerintahan kabupaten Cirebon karena adanya
penyerapan tenaga kerja bagi penduduk sekitar bahkan penduduk luar daerah
cirebon.

3

Tabel 1.1
Data Jumlah Tenaga Kerja dan Penjualan ada Industri Batik Trusmi

Tahun

Jumlah Tenaga
Kerja (Orang)

Prosentase
Pertumbuhan
(%)

Data Penjualan
(Rp)

Prosentase
Pertumbuhan
(%)

2007

1.210

-

447.178.200

-

2008

1.197

-0,010%

307.738.000

-0,31%

2009

1.189

-0,006%

228.360.600

-0,26%

2010

998

-0,160%

208.280.200

-0,09%

2011

1.102

0,104%

198.260.800

-0,04%

Sumber : Desperindag Kab. Cirebon 2012

Berdasarkan pada tabel 1.1 di atas, dilihat dengan adanya fulktuasi dalam
jumlah tenaga kerja yang relatif menurun dan data penjualan yang semakin tahun
berkurang pendapatannya hal ini didasarkan dari data Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kab. Cirebon. Maka hal ini dapat diindikasikan bahwa adanya
ketidaksesuaian pada indikator kualitas output dan kuantitas output berbeda
halnya dengan yang dikatakan Johnson (1991:19) pada penelitian Mulyanto
(2007:76) menyatakan bahwa, Kinerja merupakan salah satu ukuran dari perilaku
yng aktual di tempat kerja yang bersifat demensional, dimana dimensi kerja
meliputi kulitas output, kuntitas output, waktu kerja, kerjasama dengan rekan
kerja. Menurut sumber dari Desperindag Kab. Cirebon, kondisi tersebut
dipengaruhi oleh adanya krisis ekonomi, kenaikan harga bahan bakar, kenaikan
tarif dasar listrik, dan masuknya produk – produk asing seperti dari Negara China.
Meskipun demikian industri Batik Cirebon atau Batik Trusmi harus selalu
dilestarikan keberadaanya karena merupakan salah satu aset dan budaya Bangsa

4

Indonesia. Sedangkan berdasarkan wawancara dari beberapa pemilik dari toko
yang memproduksikan batik trusmi hal ini terjadi karena para pemilik hanya
mengandalkan mesin atau teknologi sehingga kinerja dalam usaha berkurang,
padahal batik itu lebih diminati apabila batik diproduksi dengan tangan para
pekerja secara manual atau lebih jelasnya batik tulis akibat penggunaan mesin
tersebut maka, banyak berkurangnya jumlah tenaga kerja.
menurut Evans (1994) dalam penelitian Deden A. Wahab Syah’roni, Janivita
J. Sudirham (2012:46) kreativitas adalah menghubungkan dan merangkai ulang
pengetahuan di dalam pikiran-pikiran manusia yang membiarkan dirinya untuk
berfikir secara lebih bebas dalam membangkitkan hal-hal baru, atau menghasilkan
gagasan – gagasan yang mengejutkan pihak lain dalam menghasilkan hal yang
bermanfaat. Namun tidak selamanya pertumbuhan batik dapat berlangsung
dengan baik, ada saja kendala yang hadapi para pengusaha batik seperti halnya
dengan krisis perekonomian dan arus globalisasi seperti adanya perjanjian
ASEAN – China Free Trade Agreement (ACFTA) sejak 1 Januari 2010 yang
dimuat pada artikel Pikiran Rakyat tertanggal 29 oktober 2009. Kendala
berikutnya seperti beredarnya batik ilegal ke pasar Indonesia pada tahun 2008
yang diindikasi berasal dari produk China yang diselundupkan yang diperkirakan
mencapai 290 miliar rupiah. Menyebarnya batik asing ini dapat mengambil alih
pangsa pasar batik yang selama ini menjadi tumpuan penghasilan para pengusaha
batik lokal, termasuk batik Trusmi Cirebon. Hal ini disampaikan oleh Dirjen
Industri Kecil dan Menengah (IKM) Departement Perindustrian Fauzi Aziz
tertanggal 11 November 2011.

5

Masuknya batik asing asal China yang telah beredar luas di Indonesia sangat
mengkhawatirkan para pengusaha batik, pasalnya para pengusaha harus bersaing
ketat, tidak dengan para pesaing lokal sejenis saja namun dengan pesaing asing.
Hal ini membuat para pengusaha harus mampu memberikan inovasi dan krativitas
agar mampu menaikan kinerja usahanya yang selama ini telah dirintisnya dari nol.
Penurunan pendapatan para pengusaha tersebut dapat dilihat pada data
penjualan produk batik Trusmi dibawah yang pertumbuhannya relatif semakin
menurun.
Ada beberapa faktor dalam menentukan sebuah kinerja usaha agar selalu naik
dan berkembang, salah satu faktornya yaitu kreativitas dan inovasi. Kreativitas
harus selalu dikembangkan agar masyarakat tidak merasa bosan dan harus adanya
inovasi sebuah produk atau gagasan agar para pelanggan lokal maupun asing
makin banyak yang tertarik dan melirik batik khususnya batik Trusmi.
Motif Mega Mendung yang pada awalnya selalu berunsurkan warna biru
diselingi warna merah menggambarkan maskulinitas dan suasana dinamis hal ini
dikatakan oleh Bapak Katura ketika melakukan wawancara mengenai batik
Trusmi Cirebon, warna biru diselingi warna merah menggambarkan maskulinitas
dan suasana dinamis karena dalam proses pembuatannya ada campur tangan lakilaki. Kaum laki-laki anggota tarekatlah yang pada awalnya merintis tradisi batik.
Warna biru dan merah tua juga menggambarkan psikologi masyarakat pesisir
yang lugas, terbuka dan egaliter. Selain itu, warna biru juga disebut-sebut
melambangkan

warna

langit

yang

luas,

bersahabat

dan tenang

serta

melambangkan pembawa hujan yang dinanti-nantikan sebagai pembawa

6

kesuburan dan pemberi kehidupan. Warna biru yang digunakan mulai dari warna
biru muda sampai dengan warna biru tua. Biru muda menggambarkan makin
cerahnya kehidupan dan biru tua menggambarkan awan gelap yang mengandung
air hujan dan memberi kehidupan. Dalam perkembangannya, motif Mega
Mendung mengalami banyak perkembangan dan dimodifikasi sesuai permintaan
pasar. Motif megamendung dikombinasi dengan motif hewan, bunga atau motif
lain. Sesungguhnya penggabungan motif seperti ini sudah dilakukan oleh para
pembatik tradisional sejak dulu, namun perkembangannya menjadi sangat pesat
dengan adanya campur tangan dari para perancang busana. Selain motif, warna
motif megamendung yang awalnya biru dan merah, sekarang berkembang
menjadi berbagai macam warna. Ada motif megamendung yang berwarna kuning,
hijau, coklat dan lain-lain.

Gambar 1.1
Motif Mega Mendung
Selain kreativitas, faktor yang cukup berpengaruh dalam kenaikan sebuah
kinerja usaha adalah inovasi. Menurut Ernani Hadiyati (2011:11) mengatakan
bahwa Suryana (2003) manyatakan “ inovasi yaitu sebagai kemampuan untuk
menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan dan peluang untuk
meningkatkan dan memperkaya kehidupan”. Inovasi dari proses produksinya
yaitu dengan menggunakan mesin atau teknologi, dahulu proses produksi
dikerjakan secara manual seperti batik tulis dan batik cap, dengan pertimbangan

7

ekonomis diproduksi secara besar-besaran dengan cara disablon (printing) di
pabrik-pabrik. Walaupun kain bermotif megamendung yang dihasilkan dengan
proses seperti ini sebenarnya tidak bisa disebut dengan batik. Wujud motif
megamendungpun yang dulunya hanya dikenal dalam wujud kain batik, sekarang
bisa ditemui dalam berbagai macam bentuk barang. Ada yang berupa hiasan
dinding lukisan kaca, produk-produk interior seperti ukiran kayu maupun produkproduk peralatan rumah tangga seperti sarung bantal, sprei, taplak meja dan lainlain. Hal ini berpengaruh pada kinerja usaha pada Sentra Batik di Trusmi karena
ide kreatif yang dituangkan sehingga terjadi sebuah keunikan dalam pembuatan
batik hal ini membuat terobosan baru pada batik agar batik tetap diminati para
pelanggannya.
Tabel 1.2
Hasil Kuisioner Awal
No.
1
2

3

Pertanyaan
Anda selalu memberikan ide
kreatif yang segar setiap saatnya.
Anda
dapat
membiarkan
karyawan atau bawahan anda
untuk dapat mengekspresikan
ide-ide yang dimilikinya
Anda termasuk orang yang bebas
dan berwawasan luas

Ya
Persentasi %
Kreativitas

Tidak

Persentasi %

13

43,3%

17

56,7%

14

46,7%

16

53,3%

12

40%

18

60%

18

60%

12

40%

16

53,3%

14

46,7%

12

40%

18

60%

18

60%

12

40%

13

43,3%

17

56,7%

Inovasi
4
5

6

Anda selalu memberikan produkproduk yang menarik
Anda
mampu
memberikan
pelayanan jenis baru bagi
konsumen
Tersedianya sumber pasokan
untuk ketersediaan bahan baku
batik

Kinerja Usaha
7
8

Toko anda memiliki kualitas
produk yang sangat bagus
Setiap hari selalu ada konsumen
baru yang datang ke toko anda

8

9
10

Karyawan yang disiplin akan
waktu kerja
Selalu ada peningkatan profit
setiap harinya

17

56,7%

13

43,3%

18

40%

12

60%

Berdasarkan survey dari 30 responden dari pemilik usaha pada batik trusmi,
variabel kreativitas menunjukan bahwa Sentra UKM Batik Trusmi Cirebon masih
kurang kreatif, dimana 56,7% pengusaha tidak memberikan ide kreatif yang segar
setiap saatnya dan 43,3% pengusaha mampu memberikan ide kreatifnya. Lalu
pengusaha

dirasakan

kurang

memberikan

kebebasan

berekspresi

pada

karyawannya yang ditunjukan dari hasil survey awal dimana 53,3% pengusaha
tidak memberikan kebebasan berekspresi, hanya 46,7% pengusaha yang
memberikan

kebebasan

berekspresi

bagi

karyawannya

untuk

mampu

mengembangkan ide – ide kreatifnya. Para pengusaha juga dirasakan tidak
memiliki wawasan yang luas hal ini dibuktikan dari hasil survey awal bahwa 60%
para pengusaha tidak memiliki wawasan yang luas dan 40% sisanya sudah
memiliki wawasan yang luas. Lalu dari variabel inovasi, para pengusaha kurang
dapat berinovasi ditandai dengan tidak tersedianya sumber pasokan untuk
ketersediaan bahan baku batik dan hal ini dibuktikan dengan hasil survey awal
bahwa 60% responden menyatakan kurang dapat berinovasi ditandai dengan
kurang tersedianya sumber pasokan untuk ketersediaan bahan baku batik. Dan
40% sisanya menyatakan sudah tersedia bahan baku batik. Variable kinerja usaha
menunjukan hasil yang kurang yang ditandai dengan 56,7% pengusaha
menyatakan tidak adanya pelanggan baru yang datang ke toko dan 45,3% sisanya
pengusaha menyatakan adanya pelanggan baru yang datang ke toko. Dari hasil

9

survey awal 60% para pengusaha menyatakan bahwa tidak adanya penigkatan
profit setiap harinya, sedangkan 40% para pengusaha menyatakan bahwa ada
penigkatan profit setiap saatnya.
Oleh karena itu, melihat dari fenomena diatas penulis mengambil penelitian
tentang bagaimana kreativitas dan inovasi diterapkan pada Usaha Kecil Menengah
di Indonesia khususnya Cirebon, dan akhirnya mengambil judul “ PENGARUH
KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP KINERJA USAHA PADA
SENTRA UKM BATIK TRUSMI CIREBON ”

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Untuk mengetahui masalah – masalah apa saja yang sedang dihadapi maka
penulis mencoba mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Masuknya batik asing asal China yang telah beredar luas di Indonesia sangat
mengkhawatirkan para pengusaha batik, pasalnya para pengusaha harus
bersaing ketat, tidak dengan para pesaing lokal sejenis saja namun dengan
pesaing asing.
2. Batik Trusmi masih mengandalkan pasokan kain untuk pengengerjaan batik
dari Pekalongan karena Cirebon masi belum punya produsen kain yang bisa
memproduksi kain katun dan sutra dalam jumlah yang besar, kendala ini
membuat produsen sulit memenuhi pesanaan dalam jumlah besar.
3. Pemasaran yang kurang maksimal membuat para pengrajin batik masih
mengandalkan penjualan di daerah Trusmi dan Cirebon saja.

10

4. Keterbatasan peralatan membatik kerena dari 19 sentra batik di Indonesia,
hanya ada enam usaha pembuat canting, 31 usaha pembuat cap batik, dan 10
usaha pembuat campuran malam. Padahal, total usaha batik yang tersebar di
Pulau Jawa berjumlah 15.293 unit, dan adanya fluktuasi kain mori seperti kain
mori prismisina dan kain mori prima dikarenakan kenaikan harga kapas sejak
tahun 2009.
5. Pendidikan perajin batik yang belum memahami potensi batik sebagai bisnis,
hal ini diungkapkan oleh Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu
6. Sentra UKM Batik Trusmi Cirebon masih kurang kreatif, dimana pengusaha
tidak memberikan ide kreatif yang segar setiap saatnya. Lalu pengusaha
dirasakan kurang memberikan kebebasan berekspresi pada karyawannya yang
ditunjukan dari hasil survey awal dimana pengusaha tidak memberikan
kebebasan berekspresi. Para pengusaha juga dirasakan tidak memiliki wawasan
yang luas hal ini dibuktikan dari hasil survey awal bahwa para pengusaha tidak
memiliki wawasan yang luas. Lalu dari variabel inovasi, para pengusaha
kurang dapat berinovasi ditandai dengan tidak tersedianya sumber pasokan
untuk ketersediaan bahan baku batik dan hal ini dibuktikan dengan hasil survey
awal bahwa responden menyatakan kurang dapat berinovasi ditandai dengan
kurang tersedianya sumber pasokan untuk ketersediaan bahan baku batik.
Variable kinerja usaha menunjukan hasil yang kurang yang ditandai dengan
para pengusaha yang menyatakan tidak adanya pelanggan baru yang datang ke
toko dan dari hasil survey awal pula para pengusaha menyatakan bahwa tidak
adanya penigkatan profit setiap harinya.

11

1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dengan masalah yang diuraikan tesebut, maka dapat dibuat sebuah
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Kreativitas para pengusaha pada Sentra UKM Batik Trusmi
Cirebon.
2. Bagaimana Inovasi para pengusaha pada Sentra UKM Batik Trusmi Cirebon.
3. Bagaimana kinerja usaha yang dihasilkan pada Sentra UKM Batik Trusmi
Cirebon.
4. Bagaimana hubungan Kreativitas dan Inovasi para pengusaha Sentra UKM
Batik Trusmi Cirebon.
5. Seberapa besar pengaruh kreativitas dan inovasi terhadap kinerja usaha pada
Sentra UKM Batik Trusmi Cirebon secara simultan dan parsial.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian yang dilakukan yaitu untuk membuktikan fakta empiris
dari dari kreativitas, inovasi dan kinerja usaha.

1.3.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui Kreativitas para pengusaha pada Sentra UKM Batik Trusmi
Cirebon.

12

2. Untuk mengetahui Inovasi para pengusaha pada Sentra UKM Batik Trusmi
Cirebon.
3. Untuk mengetahui kinerja usaha yang dihasilkan pada Sentra UKM Batik
Trusmi Cirebon.
4. Untuk mengetahui hubungan Kreativitas dan Inovasi para pengusaha Sentra
UKM Batik Trusmi Cirebon.
5. Untuk mengetahui pengaruh kreativitas dan inovasi terhadap kinerja usaha
pada Sentra UKM Batik Trusmi Cirebon secara simultan dan parsial.

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian
1.4.1 Kegunaan Praktis
1. Perusahaan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tolak ukur
perusahaan dalam meningkatkan kualitas khususnya tentang kreativitas dan
inovasi yang dimiliki pada seorang wirausaha dan mampu mengavaluasi setiap
kegiatan usaha yang ada untuk menjadi lebih baik lagi guna mencapai visi dan
misi bersama dan menaikan kinerja usaha pada Sentra UKM Batik Trusmi
Cirebon.
2. Bagi Penulis
Sebagai salah satu persyaratan akademik dalam menempuh strata satu yang
diwajibkan oleh Program Studi Manajemen khususnya spesialisali dalam bidang
bisnis Universitas Komputer Indonesia.

13

1.4.2 Kegunaan Akademis
1. Bagi Perguruan Tinggi
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai dokumen akademik yang
berguna untuk dijadikan pedoman bagi civitas akademika.
2. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini diharapkan dijadikan sumber referensi, dan dapat berguna bagi
mahasiswa yang membaca.
1.5 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari s/d Maret 2013 dalam memenuhi
penelitian ini, penulis melaksanakan penelitian di Sentra Industri Batik Trusmi
Cirebon, melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat serta
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG) Jawa Barat, Unit
Pengembangan

UKM

Batik

Trusmi

Cirebon,

Jl.

Perkantoran

Kab.

Cirebon.Berikut tabel penelitiannya :

Keterangan
Pengambilan
Data
Analisis Data
Penyusunan
Laporan
Sidang
Usulan
Penelitian
Hasil
Penelitian
Sidang Akhir

Tabel 1.3
Jadwal Penelitian dari Bulan Januari s/d Juli 2013
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Kreativitas
2.1.1.1 Pengertian Kreativitas
Kreativitas menurut Suryana (2003) dalam penelitian Ernani Hadiyati
(2011:10) menyatakan bahwa :
“ Kreativitas adalah berpikir sesuatu yang baru. Kreativitas sebagai
kemampuan untuk mengembagakan ide – ide baru dan untuk menemukan cara –
cara baru dalam memecahkan persoalan dalam menghadapi peluang. ”
Menurut Ernani Hadiyati (2011:10) mengatakan bahwa :
“ Kreativitas adalah inisiatif terhadap suatu produk atau proses yang
bermanfaat, benar, tepat, dan bernilai terhadap suatu suatu tugas yang lebih
bersifat heuristic yaitu sesuatu yang merupakan pedoman, petunjuk, atau panduan
yang tidak lengkap yang akan menuntun kita untuk mengerti, mempelajari atau
menemukan sesuatu hal baru. ”
Atribut orang yang kreatif adalah : terbuka terhadap pengalaman, suka
memperhatikan melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa, kesungguhan,
mnerima dan merekonsiliasi sesuatu yang bertentangan, toleransi terhadap sesutu
yang tidak jelas, independen dalam mengambil keputusan, berfikir dan bertindak,
memerlukan dan mengasumsikan otonomi, percaya diri, tidak menjadi subjek dari
standar dan kendali kelompok, rela mengambil resiko yang telah diperhitungkan,
gigih, sensitif terhadap permasalahan, lancar kemampuan untuk mengasah ide-ide

14

15

yang baru, fleksibel keaslian, responsif terhadap perasaan, terbuka terhadap
fenomena yang belom jelas, motivasi, bebas dari rasa takut gagal, berfikir dalam
imajinasi, dan selektif.
Menurut (e.g., Eysenck, 1993; Guilford, 1950) dalam penelitian Mark
Betey (2012:57) menyatakan bahwa :
“Mereka yang menekankan pandangan orang-berpusat kreativitas mungkin
akan menilai kreativitas dengan referensi untuk atribut sifat, seperti kecerdasan
atau kepribadian ”
“ Those who emphasize a person-centered view of creativity will probably
assess creativity with reference to trait attributes, like intelligence or personality ”

Menurut Suryana (2003) dalam penelitian Ernani Hadiyati (2011:10)
menyatakan bahwa :
“ Kreativitas adalah berfikir sesuatu yang baru. Kreativitas sebagai
kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara- cara
baru dalam memecahkan persoalan dalam peluang ”.
kreativitas merupakan suatu kemampuan seseorang di dalam menghasilkan
ide-ide maupun produk baru dan sesuai dengan tuntutan keadaan, di mana ide-ide
maupun produk tersebut dibutuhkan. Kemampuan itu dapat diterima dan
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar sebagai sesuatu yang wajar dan
bukan sesuatu yang aneh dan tidak masuk akal, apabila ide-ide atau produk baru
yang dihasilkan dianggap mampu memenuhi kebutuhan. Orang yang kreatif akan

16

memiliki sikap, pemikiran dan perilaku kreatif apabila kemampuannya dipupuk
sejak dini karena kreativitas merupakan suatu proses. Banyak ahli memberikan
definisi mengenai kreativitas, menurut Evans (1994) dalam penelitian Deden A.
Wahab

Syah’roni,

Janivita

J.

Sudirham

(2012:46)

kreativitas

adalah

menghubungkan dan merangkai ulang pengatahuan di dalam pikiran-pikiran
manusia yang membiarkan dirinya untuk berfikir secara lebih bebas dalam
membangkitkan hal-hal baru, atau menghasilkan gagasan – gagasan yang
mengejutkan pihak lain dalam menghasilkan hal yang bermanfaat. Pengertian
lainnya menurut Stoner, Freeman dan Gilbert (1996) dalam penelitian Deden A.
Wahab Syah’roni, Janivita J. Sudirham (2012:46) mengatakan bahwa kreativitas
merupakan penyatuan pengetahuan dari berbagai bidang pengalaman berlainan
untuk menghasilkan ide – ide baru dan lebih baik. Kreativitas juga merupakan
keterampilan untuk menentukan pertalian baru, melihat subjek dari perspektif
baru dan membentuk kombinasi – kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang
telah tercetak dalam pikiran dan juga merupakan pembangkit ide – ide baru.
Kreativitas juga sebagai penghasil ide baru dan inovasi sebagai penerjemah ide
baru menjadi perusahaan baru, produk baru, jasa baru, proses baru atau metode
baru untuk memproduksi.
Menurut Hubies (2005:11) dalam penelitian Sonang Sitohang (2006:291)
kreativitas merupakan kumpulan dari ide – ide, baik pengetahuan maupun
pengalaman yang berada di dalam pikiran manusia (prose pada bagian otak
sebelah kanan), yang kemudian diramu menjadi inovasi yang bermanfaat secara
berkesinambungan, sehinggan kreativitas sebagai penciptaan ide – ide baru,

17

gagasan baru yang membutuhkan individu kreatif yang mampu menghasilkan
pemikiran yang kreatif dari orisinil untuk melakukan pembaharuan dalam suatu
kegiatan pada situasi yang berlaku seperti halnya optimis biaya dan waktu meraih
efesiensi.
2.1.1.2 Indikator Kreativitas
Menurut Ernani Hadiyati (2011:10) menyatakan bahwa :
“Atribut orang yang kreatif adalah : terbuka terhadap pengalaman, suka
memperhatikan melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa, kesungguhan,
mnerima dan merekonsiliasi sesuatu yang bertentangan, toleransi terhadap sesutu
yang tidak jelas, independen dalam mengambil keputusan, berfikir dan bertindak,
memerlukan dan mengasumsikan otonomi, percaya diri, tidak menjadi subjek dari
standar dan kendali kelompok, rela mengambil resiko yang telah diperhitungkan,
gigih, sensitif terhadap permasalahan, lancar kemampuan untuk mengasah ide-ide
yang baru, fleksibel keaslian, responsif terhadap perasaan, terbuka terhadap
fenomena yang belom jelas, motivasi, bebas dari rasa takut gagal, berfikir dalam
imajinasi, dan selektif ”

2.2.1 Inovasi
2.2.1.1 Pengertian Inovasi
Inovasi adalah sesuatu yang berkenaan dengan dengan barang, jasa atau ide
yang dirasakan baru oleh seseorang.
Menurut Larsen, P dan Lewis, A (2007) yang dikutip dalam Ernani
Hadiyati, (2011:11) menyatakan bahwa :
“ Salah satu karakter yang sangat penting dari wirausahawan adalah
kemampuannya berinovasi ”

18

Hal yang sama dikemukakan dengan Hills (2008) yang ditulis pada
penelitian Ernani Hadiyati (2011:11) menyatakan bahwa :
“ inovasi sebagai ide, praktek atau obyek yang dianggap baru oleh seorang
individu atau pengguna lainnya.”
Sedangkan Ernani Hadiyati (2011:11) menulis bahwa Suryana (2003)
manyatakan “ inovasi yaitu sebagai kemampuan untuk menerapkan kreativitas
dalam rangka memecahkan persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan
memperkaya kehidupan.”
Perusahaan dapat melakukan inovasi dalam bidang : a. Inovasi produk
(barang, jasa, ide dan tempat). b. Inovasi manajemen (proses kerja, proses
produksi, keuangan pemasaran, dll).
Menurut Sandee (1995) dalam penelitian Aloysius Gunadi Brata (2009:95)
mengatakan bahwa inovasi adalah satu strategi penting bagi industri kecil untuk
memperkuat posisi daya saing mereka.
2.2.1.2 Indikator Inovasi
Menurut Aloysius Gunadi Brata (2009:101) inovasi sering dikaitkan dengan
kebaruan, dalam artian bahwa inovasi adalah suatu hal yang baru bagi pengrajin.
Namun demikian, inovasi yang dilakukan oleh seorang pengrajin secara relatif
belum tentu benar - benar baru bagi pengrajin lainnya. Indikator inovasi meliputi
(1) Produk. Seperti produk baru, perubahan komponen produk, perubahan desain
produk. (2) Pelayanan. Seperti perubahan cara melayani pelanggan/pembeli, jenis
pelayanan baru. (3) Proses. Seperti perbaikan proses produksi yang sudah ada,

19

pemanfaatan alat/teknologi baru. (4) Pasar. Lokasi/tujuan pemasaran yang baru,
segmen pasar yang baru. (5) Logistik. Seperti penggunaan bahan baku yang baru,
penggunaan sumber pasokan bahan baku yang baru. (6) Organisasi Usaha. Seperti
sistem pengelolaan produksi yang baru, penggunaan kontrol kualitas produksi,
penyederhanaan pengambilan keputusan, pengembangan tenaga kerja dengan cara
yang baru.

2.3.1 Kinerja Usaha
2.3.1.1 Pengertian Kinerja Usaha
Menurut Prawirosentono, (1991:1) pada penelitian Mulyanto (2007:76)
menyatakan bahwa :
“Kinerja usaha adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenangnya dan
tanggung jawabnya masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan
organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai
dengan moral maupun etika”

Madura (2001) dalam penelitian Moch.Fatkhul Mujib (2010:21) menjelaskan
bahwa kinerja bisnis dilihat dari sudut pemilik usaha yang menanamkan modalnya
pada suatu perusahaan memusatkan diri pada dua kriteria untuk mengukur kinerja
perusahaan. 1) imbalan atas penanaman modalnya dan 2) resiko dari penanaman
modal mereka. Karena strategi bisnis yang harus menentukan bagaimana strategi
bisnis yang bermacam-macam akan mempengaruhi imbalan atas penanaman
modal perusahaan dan resikonya.

20

Menurut Mulyadi (1997) dalam penelitian Moch.Fatkhul Mujib (2010:22)
menyatakan informasi akuntansi yang dipakai sebagai ukuran dalam kinerja
manajer pusat pendapatan adalah pendapatan. Sedangkan informasi yang dipakai
sebagai ukuran kinerja manajer pusat adalah biaya.
Kinerja sebagai proses dimana organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi
karyawan.
Dari definisi diatas, dapat diketahui bahwa unsur – unsur yang terdapat dalam
kinerja usaha terdiri dari :
1. Hasil – hasil fungsi pekerjaan
2. Faktor yang berpengaruh terhadap prestasi karyawan/pegawai seperti :
Motivasi, kecakapan, persepsi peranan dan sebagainya.
3. Pencapaian tujuan organisasi.
4. Periode waktu tertentu.
Berdasarkan hal diatas Moh. Pandu Tika (2005:121) mendefinisikan kinerja
suatu bisnis adalah hasil – hasil fungsi pekerjaan/kegiatan seseorang atau
kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhui oleh berbagai faktor untuk
mencapai tujuan organisasi dalam periode tertentu.
2.3.1.2 Indikator Kinerja Usaha
Kinerja usaha merupakan suatu kondisi yang ingin dicapai sebagai hasil dari
usaha yang telah dilakukan oleh seluruh komponen perusahaan. Dalam hal ini
indikator dari kinerja usaha dapat diukur dengan perilaku aktual ditempat kerja
yang bersifat dimensional, dimana dimensi kerja meliputi kualitas output,

21

kuantitas output, waktu kerja, kerjasama dengan rekan kerja, menurut Johnson
(1991:19) pada jurnal penelitian Mulyanto (2007:76).

2.4.1 Hasil Penelitian Terdahulu
persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
No.
1

Peneliti

Judul

Hasil Penelitian

Perbedaan

Persamaan

Ernani
Hadiyati
(2011)

Kreativitas
dan inovasi
berpengaruh
terhadap
kewirausaha
an usaha
kecil
Pengaruh
kewirausaha
an terhadap
proses
inovasi dan
dampaknya
pada
daya
saing
Industri di
Jawa Timut

Inovasi
berpengaruh besar
terhadap
kewirausahaan.

Objek Penelitian

Untuk
meningkatkan
daya
saing
pemerintah
hendaknya
memberikan
bantuan
peningkatan
wawasan
yang
berupa pemberian
informasi tentang
peluang
bisnis
dan hambatan apa
yang akan datang
agar industri kecil
mampu
melakukan
inovasi.
Kreativitas,
inovasi dan
kompetensi para
pengusaha di
usaha kecil dapat
menentukan baik
buruknyaperform
a usaha.

Menggunakan
variabel X, Y, Z

Sama-sama
memakai X1,
X2 dan Y
sebagai
Variabel dan
menggunakan 3
variabel
Sama-sama
menggunkan
Inovasi sebagai
variabel.

2

Surachman
(2007)

3

Deden A.
Wahab
Syahroni
dan Janvita
J. Sudirham
(2012)

Kreativitas
dan inovasi
penentu
kompetensi
pelaku
Usaha Kecil

Penelitian
terdahulu
menggunakan
variabel penentu
kompetensi
pelaku usaha kecil
sebagai
moderating

Sama-sama
memakai X1
dan X2 sebagai
variabel.

22

4

Ardy
Mandala,
Edy Raharja
(2012)

Peran
pendidikan,
pengalaman,
dan inovasi
terhadap
produktivitas
Usaha Kecil
Menengah
Pengaruh
Kreativitas
dan
trade
exhibition
terhadap
inovasi
berkelanjuta
n dan kinerja
pemasaran
sentra
industri kecil
mebel kayu
di
kab.
Madiun.
Effect
of
selfleadership,
knowladge
management
and culture
on creativity

5

Sonang
Sitohang
(2008)

6

Kalyan
Masood
(2011)

7

Idowu,
Abiola
(2012)

Entrepreneur
ial
innovation :
small
and
medium
scale
entreprises
health
research and
economic
depelopment
in Nigeria

8

Aloysius
Gunadi
Brata
(2009)

Inovasi dan
Kinerja
Usaha Kecil
– Menengah
(Kerajinan
Bambu
di
Sleman)

Pengaruh inovasi
terhadap
produktivitas
memiliki
koefisien
signifikan yang
besar.

Peneliti
menggunakan 4
variabel

Sama-sam