PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) TBK.

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian ... 9

a. Maksud Penelitian ... 9

b. Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Kegunaan Penelitian ... 10

BAB II LANDASAN TEORI ... 12

2.1 Teori yang Relevan ... 12

2.1.1 Modal ... 12

2.1.1.1 Pengertian Modal ... 12

2.1.1.2 Jenis-Jenis Modal ... 13

2.1.2 Modal Kerja ... 14

2.1.2.1 Pengertian Modal Kerja ... 15

2.1.2.2 Konsep Modal Kerja ... 16

2.1.2.3 Jenis-Jenis Modal Kerja ... 18

2.1.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja ... 20

2.1.2.5 Sumber Modal Kerja ... 22

2.1.2.6 Penggunaan Modal Kerja ... 23

2.1.2.7 Pentingnya Modal Kerja ... 25

2.1.2.8 Manajemen Modal Kerja ... 25

2.1.2.9 Efisiensi Modal Kerja... 26

2.1.3 Profitabilitas ... 27

2.1.3.1 Pengertian Profitabilitas ... 27

2.1.3.2 Rasio Pengukur Profitabilitas ... 28

2.1.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas dari Sudut Modal Kerja... 32

2.1.4 Return On Investment (ROI) ... 32

2.1.4.1 Pengertian Return On Investment (ROI) ... 32

2.1.4.2 Kegunaan dan Kelemahan Return On Investment (ROI) 33 2.2 Kerangka Pemikiran ... 35


(2)

BAB III METODE PENELITIAN... 42

3.1Desain Penelitian ... 42

3.2Operasionalisasi Variabel ... 43

3.3Sumber Data Penelitian... 44

3.4Teknik Pengumpulan Data ... 45

3.5Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 46

3.5.1 Teknik Analisis Data ... 46

3.5.2 Uji Linieritas ... 48

3.5.3 Pengujian Hipotesis ... 48

3.5.3.1. Analisis Regresi Sederhana ... 48

3.5.3.2. Hipotesis Statistik... 50

BAB IV PEMBAHASAN ... 52

4.1 Gambar Objek Penelitian ... 52

4.1.1 Profil PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk ... 52

4.1.2 Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk ... 54

4.1.3 Visi, Misi, dan Tujuan PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. ... 56

4.1.4 Struktur Organisasi PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk ... 57

4.1.5 Struktur kelompok usaha PT. TELKOM (Persero) Tbk ... 61

4.1.6 Produk dan Layanan PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk ... 62

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 66

4.2.1 Efisiensi Modal Kerja ... 67

4.2.2 Profitabilitas ... 70

4.3 Uji Linieritas ... 73

4.4 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 76

4.4.1 Analisis Regresi Sederhana ... 76

4.4.2 Hipotesis Statistik ... 78

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 81

4.5.1 Efisiensi Modal Kerja PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk ... 81

4.5.2 Profitabilitas PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk ... 83

4.5.3 Pengaruh Efisiensi Modal Kerja Terhadap Profitabilitas PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk ... 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 87

5.1 Kesimpulan ... 87

5.2 Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 89 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(3)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Laba/Rugi Bersih PT. Telekomunikasi Indonesia

(Persero) Tbk tahun 2001-2010 (dalam miliaran rupiah)... 2

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 43

Tabel 3.2 Kriteria/Indikator/Standar Aspek Keuangan Badan Usaha Milik Negara ... 47

Tabel 3.3 Daftar Analisis Varian (ANAVA) Regresi Linier Sederhana ... 49

Tabel 4.1 Fungsi dan Wewenanang Direktorat PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk ... 60

Tabel 4.2 Current Assets Turnover pada PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Tahun 2001-2010 (dalam jutaan rupiah) ... 68

Tabel 4.3 Descriptive Statistics Efisiensi Modal Kerja Tahun 2001-2010 ... 69

Tabel 4.4 Return On Investment pada PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Tahun 2001-2010 (dalam jutaan rupiah) ... 71

Tabel 4.5 Descriptive Statistics Profitabilitas 2001-2010 ... 72

Tabel 4.6 Deskripsi Data Penelitian ... 73

Tabel 4.7 Uji Linieritas dengan ANOVA Table ... 74

Tabel 4.8 Analisis Regresi Sederhana Coefficientsa ... 76

Tabel 4.9 ANOVA Untuk Uji Keberartian Model Regresi... 77


(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Jenis-Jenis Modal Kerja ... 19 Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ... 40 Gambar 2.3 Hubungan Variabel ... 41 Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Tbk ... 59 Gambar 4.2 Struktur Kelompok Usaha PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Tbk.. ... 61 Gambar 4.3 Normal P-P Plot of Profitabilitas ... 75


(5)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Efisiensi Modal Kerja Berdasarkan Current Assets Turnover pada PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Tahun 2001-2010 ... 69 Grafik 4.2 Profitabilitas Berdasarkan Return On Investment pada PT.


(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Keberadaan globalisasi ekonomi dalam rangka mewujudkan perdagangan dunia yang bebas melahirkan era kompetisi dalam berbagai bidang usaha. Globalisasi ekonomi ini akan segera menciptakan suatu lingkungan baru serta kesempatan bisnis baru dalam berbagai bidang usaha, salah satunya yaitu sektor industri telekomunikasi.

Semakin menguatnya kompetisi antar pelaku usaha dalam sektor industri telekomunikasi memberikan warna tersendiri bagi perekonomian Indonesia. Pergerakan ekonomi akan bergerak cepat akibat adanya kompetisi yang disertai dengan perkembangan teknologi dalam sektor industri telekomunikasi.

Di Indonesia, pertumbuhan sektor industri telekomunikasi saat ini lebih banyak didorong oleh industri telekomunikasi seluler. Komunikasi berbasis teknologi seluler ini diperkirakan akan menjadi tulang punggung infrastruktur komunikasi di Indonesia pada masa depan. Menurut Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Heru Sutadi (Rakyat Merdeka Online, 2011) “Industri telekomunikasi secara tidak langsung sudah menyumbangkan pengha-silan ke negara dalam bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 11 triliun”. Dengan demikian, keberadaan industri telekomunikasi menjadi salah satu faktor penentu optimisme perekonomian.


(7)

Menurut Kontan (2012) “Persaingan ketat antar industri telekomunikasi di Tanah Air membuat margin keuntungan operator semakin tipis”. Pendapat lain dikemukakan dalam Rakyat Merdeka Online (2012) “Pendapatan operator telekomunikasi tampaknya mulai menurun, menunjukkan beban industri telekomunikasi di Indonesia saat ini sudah mencapai titik jenuh”. Berikut disajikan perkembangan laba/rugi bersih PT.Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk tahun 2001-2010.

Tabel 1.1

Perkembangan Laba/Rugi Bersih. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk tahun 2001-2010

(dalam miliaran rupiah)

Tahun Laba Bersih % Perubahan

2001 4.068 46,6

2002 8.040 97,6

2003 6.087 (24,3)

2004 6.615 8,7

2005 7.994 20,8

2006 11.006 37,7

2007 12.857 16,8

2008 10.619 (17,4)

2009 11.332 6,7

2010 11.537 1,8

(Sumber: Laporan Keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk yang diolah kembali).

Berdasarkan tabel di atas, terdapat perubahan laba/rugi bersih yang berfluktuatif tahun 2001-2010 . Tahun 2001 perubahannya mencapai 49, 6%, tahun 2002 PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk mengalami peningkatan perubahan laba bersih 51% dari peningkatan tahun sebelumnya. Kondisi kenaikan laba ini nantinya akan memberikan kontribusi positif untuk keadaan suatu perusahaan.


(8)

Kondisi laba bersih pada tahun sebelumnya tidak terjadi pada tahun 2003. Tahun 2003 perusahaan mengalami penurunan laba yaitu 6.087 miliar dari 8.040 miliar sehingga menyebabkan turunnya perubahan sebesar (24,3)% dari tahun 2002. Akan tetapi untuk tahun 2004-2006 laba rugi bersih PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk berangsur-angsur meningkat yaitu: 528 miliar 2004, 1.379 miliar 2005, dan 3.012 miliar 2005 dengan pertumbuhan 8,7%, 20,8%, sampai 37,7%.

Tahun 2007 terjadi peningkatan laba bersih senilai 1.851 dengan perubahan 16,8%. 2008 laba bersih PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk mengalami penurunan, sehingga perubahan laba/rugi bersih menjadi (17,4)%. Keadaan seperti ini tidak baik bagi perusahaan, oleh karena itu pada tahun 2009 dan 2010 terjadi peningkatan laba bersih sebesar 713 miliar 2009 dan 205 miliar 2010 dengan perubahan 6,7% dan 1,8%.

Fluktuasi pertumbuhan laba/rugi yang dialami oleh industri telekomunikasi saat ini memberikan kontribusi yang kurang baik bagi pertumbuhan sektor telekomunikasi ini. Adanya margin keuntungan yang cenderung menurun baik diakibatkan oleh kenaikan beban usaha, beban penyusutan, amortisasi, dan persaingan yang ketat dalam industri ini berdampak terhadap kepercayaan masyarakat, karena industri ini dikatakan mampu memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional, dengan adanya kecenderungan penurunan laba maka dapat dikatakan memberikan dampak negatif terhadap perekonomian nasional.


(9)

PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk merupakan salah satu badan usaha dalam sektor industri telekomunikasi, dimana PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk adalah penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. Pada dasarnya tujuan dari PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk adalah memperoleh keuntungan optimal dengan jalan memberikan layanan jasa telekomunikasi kepada masyarakat.

Sehubungan dengan oriented profit motif, PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk haruslah menjadi lebih fleksibel dan kompetitif dalam mengantisipasi dan menghadapi berbagai perubahan dan kompetisi yang semakin ketat. Menjadi hal yang sangat penting juga bagi badan usaha ini untuk menjaga kinerja dengan baik, terutama dalam menjaga tingkat profitabilitas yang tinggi.

Dalam rangka menilai kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan rasio keuangan. Menurut Kasmir (2008:104) “Rasio keuangan adalah suatu kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya”. Hasil dari rasio ini nantinya akan digunakan untuk menilai kinerja manajemen apakah sudah efisien dalam mencapai target yang telah ditetapkan atau belum. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan prediksi rasio keuangan dalam memprediksi laba sangat berguna dalam menilai kinerja perusahaan.

Salah satu rasio yang sering kali dipergunakan untuk mengukur kinerja

perusahaan adalah rasio profitabilitas atau sering disebut juga dengan rasio rentabilitas. Menurut Sofyan S Harahap (2008:304) “Rasio profitabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui


(10)

semua kemampuan, sumber yang ada, dan sebagainya”. Perusahaan dikatakan memiliki profitabilitas yang baik apabila mampu memenuhi target laba yang telah ditetapkan dengan efisien dalam menggunakan aktiva atau modal yang dimilikinya.

Menurut Lukman Syamsuddin (2009:63) “Return On Investment (ROI)

merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan”. Indeks kinerja manajemen yang paling banyak digunakan adalah ROI, sekitar 85 persen dari semua perusahaan menghitung ROI dari berbagai segmen bisnis sebagai bagian dari proses penilaian kinerja. Semakin tinggi rasio ini, akan semakin baik keadaan suatu perusahaan.

Dalam manajemen keuangan suatu perusahaan atau suatu kegiatan usaha baik yang bergerak di bidang jasa, industri, ataupun dagang tidak terlepas dari modal kerja. Sektor industri telekomunikasi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa, pada dasarnya sektor ini memiliki karakteristik padat akan modal dan padat akan tenaga kerja. Seperti perusahaan yang bergerak di bidang industri ataupun dagang, perusahaan yang bergerak di bidang jasa seperti PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk tetap memerlukan investasi dalam kas, piutang, maupun persediaan karena modal kerja dapat dikatakan sebagai motor penggerak di dalam sistem keuangan perusahaan. Dengan keberadaan modal kerja perusahaan akan mampu membiayai operasi kegiatan sehari-hari, membayar gaji pegawai, dan mengadakan pengembangan usaha sehingga tujuan perusahaan pun dapat tercapai.


(11)

Menurut Eugene F Bringham & Houston (2011:258) “Modal kerja adalah seluruh aset jangka pendek, atau aset lancar-kas, efek yang dapat diperjualbelikan, persediaan, dan piutang usaha”. Modal kerja dapat dikatakan sebagai salah satu faktor penting dalam menunjang kelancaran kegiatan suatu perusahaan, karena menurut Hassel Nogi S dan Tangkilisan (2003:166) “Dalam lingkungan bisnis yang modern dan kompleks, diperkirakan bahwa 60% waktu manajer dialokasikan untuk mengelolah aset lancar. Aset lancar dikenal pula dengan modal kerja”.

Ketersediaan akan modal kerja harus cukup jumlahnya, artinya modal kerja harus mampu membiayai setiap pengeluaran atau operasi perusahaan sehari-hari, karena dengan adanya modal kerja yang cukup akan memberikan keuntungan bagi perusahaan karena memungkinkan perusahaan beroperasi seekonomis mungkin. Ketersediaan modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif sebaliknya ketidakcukupan akan modal kerja dapat saja menjadi sebab utama kegagalan suatu perusahaan. Hal ini sejalan dengan pendapat Moh Benny Alexandri (2009:76) bahwa “ Modal kerja yang terlalu besar dari kebutuhan nyata akan mengakibatkan tidak efisiennya penggunaan dana perusahaan”. Agar perusahaan mampu beroperasi seekonomis mungkin dengan ketersediaan modal kerja yang cukup, setiap perusahaan dituntut untuk mampu mengolah modal kerja seefisien mungkin sehingga pencapaian profitabilitas yang diharapkan dapat tercapai.

Profitabilitas dapat dilihat dari profit atau laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan. Efisiensi dalam pengelolaan modal kerja juga menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mencapai salah satu tujuan perusahaan yaitu


(12)

kemampuan memperoleh laba melalui perputaran yang dihasilkan dari kegiatan operasi. Hal ini berarti efisiensi modal kerja dapat dinilai atau diukur melalui perputaran modal kerja. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Joel Siegel dan Jae K Shim (2005:479) bahwa “Dengan melihat pada perputaran sebuah aktiva lancar dalam sebuah gerakan pendapatan, akuntan dapat menilai dengan wajar kemampuan perusahaan dalam mengelolah aktiva lancar secara efisien”. Semakin pendek periode perputaran modal kerja tersebut berarti semakin cepat perputarannya atau semakin tinggi perputarannya sehingga dapat dikatakan semakin efisien penggunaan dananya.

Return On Investmen akan dapat ditingkatkan bila perusahaan mampu

mengelola modal kerja secara tepat dan efisien. Menurut Darsono dan Ashari (2005:57) “Semakin tinggi ROI yang dicapai perusahaan menggambarkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan modal kerja atau aktiva secara efisien dan efektif”. Sebaliknya, menurut Lukman Syamsuddin (2009:201) “Apabila perusahaan tidak dapat mempertahankan tingkat modal kerja yang memuaskan maka kemungkinan sekali perusahaan berada dalam keadaan insolvent (tidak mampu membayar kewajiban-kewajiban yang sudah jatuh tempo) dan bahkan mungkin terpaksa harus diliquidir (bangkrut). Dengan demikian, dari pendapat Darsono, Ashari, dan Lukman Syamsuddin di atas dapat disimpulkan bahwa efisiensi modal kerja menentukan profitabilitas perusahaan.

Penelitian sebelumnya tentang pengaruh efisiensi modal kerja terhadap profitabilitas memiliki perbedaan arah hubungan. Penelitian yang dilakukan Liana


(13)

Dewi terhadap PT. XL Axiata Tbk tahun 2010 diperoleh kesimpulan bahwa efisiensi modal kerja memiliki pengaruh positif terhadap rentabilitas PT. XL Axiata Tbk. Berbeda dengan hasil yang diperoleh Liana Dewi, hasil penelitian yang dilakukan oleh Ferry Sutopo pada tahun 2010 tentang indikator efisiensi modal kerja diperoleh hasil bahwa tidak terdapat pengaruh perputaran modal kerja terhadap profitabilitas pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Lebih jelas lagi dalam penelitian yang dilakukan oleh Helmi Ismail (2010), yaitu : efisiensi modal kerja mempengaruhi profitabilitas PKPRI Unit Simpan Pinjam Kabupaten Cianjur periode 2000-2009 sebesar 10,24%, sedangkan sisanya sebesar 80,76% dipengaruhi oleh faktor lain.

Berdasarkan pada latar belakang masalah, adanya fenomena-fenomena serta perbedaan hasil penelitian sebelumnya yang telah disebutkan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Efisiensi Modal Kerja Terhadap profitabilitas PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk”.

1.2. Rumusan Masalah

Relevan dengan uraian latar belakang di atas dan berdasarkan studi dokumentasi pendahuluan yang dilakukan terhadap laporan keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, maka dalam penyusunan penelitian ini penulis terlebih dahulu merumuskan masalah sebagai dasar kajian penelitian yang dilakukan, yakni :


(14)

1. Bagaimana tingkat efisiensi modal kerja pada PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

2. Bagaimana tingkat profitabilitas PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

3. Bagaimana pengaruh efisiensi modal kerja terhadap profitabilitas PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh bukti empiris mengenai efisiensi modal kerja, profitabilitas, serta pengaruh efisiensi modal kerja terhadap profitabilitas PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan dari penelitian ini sesuai dengan rumusan masalah yang akan dikaji oleh penulis, yaitu :

1. Untuk mengetahui tingkat efisiensi modal kerja pada PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

2. Untuk mengetahui tingkat profitabilitas PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

3. Untuk mengetahui pengaruh efisiensi modal kerja terhadap profitabilitas PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.


(15)

1.4. Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan diperoleh berbagai masukan, sehingga memberikan manfaat dan kegunaan baik kegunaan teoritis maupun kegunaan empiris sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan nilai guna konseptual bagi pengembangan ilmu pengetahuan dengan mengaplikasikan teori yang diperoleh selama masa perkuliahan dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. Selain itu, dapat memberikan rangsangan dalam melakukan penelitian selanjutnya, khususnya mengenai pengaruh efisiensi modal kerja terhadap profitabilitas PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

2. Kegunaan Praktis 1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi/sumbangan pemikiran bagi pihak perusahaan dalam rangka perencanaan strategi perusahaan khususnya untuk PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk di masa yang akan datang. Sebagai informasi mengenai seberapa besar pengaruh efisiensi modal kerja dalam upaya memaksimalkan profitabilitas. 2. Bagi Penulis

Diharapkan dapat memberikan pengalaman serta sebagai sarana penerapan ilmu yang diperoleh selama kuliah di Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia.


(16)

3. Bagi Bidang Keilmuan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut bagi pengembangan ilmu akuntansi dan sebagai referensi selanjutnya, khususnya yang berkaitan dengan pengaruh efisiensi modal kerja terhadap profitabilitas.


(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Menurut Kartiko Restu (2010:212) “Desain penelitian adalah sebuah rancangan prosedural yang menjadi panduan peneliti untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti secara valid, objekif, akurat, dan ekonomis”, dan M Nasir (2005:99) menyatakan bahwa “Desain penelitian harus mengikuti metode

penelitian”.

Sebagaimana yang dikemukakan Sugiyono (2004:1) bahwa “Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dengan

kegunaan tertentu”. Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:234) “Penelitian deskriptif tidak dimaksud untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan

apa adanya tentang suatu variabel, gejala, atau keadaan”, sedangkan menurut

Iqbal Hasan (2006:22) “Verifikatif adalah menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada dan digunakan untuk menguji hipotesis yang menggunakan perhitungan-perhitungan statistik”.

Menurut Sugiyono (2004:5) “Jenis-jenis penelitian dapat dikelompokkan

menurut tujuan, pendekatan, analisis dan jenis datanya”. Dalam penelitian ini,


(18)

Sugiyono (2004:11) “Penelitian assosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih”.

3.2. Operasionalisasi Variabel

Tujuan dari operasionalisasi variabel adalah agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah didefenisikan konsepnya. Berikut dua variabel yang terdapat dalam penelitian ini:

1. Efisiensi modal kerja sebagai variabel independen (X)

Efisiensi modal kerja diukur/dinilai dengan perputaran modal kerja. Perputaran modal kerja menunjukkan hubungan antara modal kerja dan penjualan dan menunjukkan banyaknya penjualan yang dapat diperoleh perusahaan (jumlah rupiah) untuk tiap rupiah modal kerja.

2. Profitabilitas sebagai variabel dependen (Y)

Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang digambarkan oleh Return On Investment (ROI).

Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini diuraikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian

No Variabel Dimensi Indikator Skala

1 Efisiensi Modal Kerja

(X)

Modal Kerja Konsep Kuantitatif

- Net sales

- Average Current Assets

Rasio

2 Profitabilitas (Y)

Return On Investment

- Net Profit After Taxes - Total Assets


(19)

3.3. Sumber Data Penelitian

Jenis data dalam penelitian terdiri dari data sekunder dan data primer. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan data sekunder. Menurut Asep Hermawan (2006:168) “Data sekunder adalah struktur data historis mengenai variabel-variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak

lain”.

Data sekunder yang digunakan yaitu berupa data laporan keuangan (Neraca dan Laporan Laba Rugi) PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk selama 10 tahun periode 2001-2010. Data laporan keuangan tersebut bersumber dari situs PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, situs Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Pojok Bursa Institut Teknologi Bandung (ITB).

Oleh karena data diambil dari periode tahun 2001 sampai dengan tahun 2010, maka metode yang digunakan adalah time series (data berkala). Menurut Iqbal Hasan (2006:20) “Time series (data berkala) adalah data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran suatu kegiatan atau keadaan”.

Berikut beberapa pertimbangan-pertimbangan sehingga data sekunder dari BEI dapat digunakan dalam penelitian ini yaitu, apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Laporan keuangan yang ada di Bursa Efek Indonesia tersebut telah diaudit.

2. Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia wajib menyampaikan laporan keuangan kepada BAPEPAM selaku badan pengawas pasar modal untuk diperiksa dan untuk keperluan penyajian


(20)

kepada masyarakat, dimana laporan keuangan tersebut harus mengikuti standar penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik sesuai dengan Peraturan Nomor XII.G.7, Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK.

3. Selain BAPEPAM, berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 21 tentang Otoritas Jasa Keuangan, OJK merupakan lembaga pengawas kegiatan jasa keuangan. Pengawasan tersebut salah satunya dilakukan terhadap pasar modal, pengawasan termaksud dilakukan terhadap laporan keuangan tahunan perusahaan publik yang terdaftar di pasar modal, dimana lembaga ini melaksanakan tugas dan wewenang berlandaskan asas indepedensi, kepentingan umum, keterbukaan, akuntabilitas, dan lain sebagainya.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai sumber dan berbagai cara. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data sekunder dilakukan dengan studi dokumentasi. Menurut M.H. Mahi (2011:83) “Studi dokumentasi adalah

penelusuran dan perolehan data yang diperlukan melalui data yang tersedia”.

Peneliti mengumpulkan dokumen dan selanjutnya ditelaah agar data yang dikumpulkan relevan dengan masalah yang diteliti. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa laporan keuangan publikasi PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk yang tersedia di situs PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, situs Bursa Efek Indonesia, dan pojok bursa ITB.


(21)

3.5 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

3.5.1. Teknik Analisis Data

Tahapan-Tahapan analisis data dalam penelitian ini:

1. Menurut Erwan A & Dyah (2011:93) “Analisis data dapat dikatakan sebagai

proses memanipulasi data hasil penelitian”. Proses manipulasi ini prinsipnya

adalah menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan. Tahap awal dari rancangan analisis data ini adalah mengumpulkan data-data laporan keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

2. Menghitung besarnya tingkat efisiensi modal kerja dan tingkat profitabilitas dari laporan keuangan yang telah dikumpulkan sebelumnya

a. Menghitung efisiensi modal kerja

Indikator yang digunakan untuk menghitung efisiensi modal kerja adalah perputaran modal kerja. Menurut Dwi Prastowo dan Rifka Julianti (2002:88) “Untuk mengukur efisiensi dan efektifitas pemanfaatan modal kerja dalam rangka memperoleh penghasilan dapat digunakan dengan rasio perputaran modal kerja”

� � = �

� � � �

=

C.A. Permulaan +C.A. Akhir Tahun

2


(22)

b. Menghitung profitabilitas

Dalam penelitian ini Return On Investment digunakan sebagai alat ukur profitabilitas. ROI merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan.

� = � � ��

� � × 100%

(Lukman Syamsuddin, 2009:63)

Untuk mengetahui modal kerja dan profitabilitas dikatakan efisien dapat dilihat melalui Keputusan Mentri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002 tentang penilaian kesehatan Badan Usaha Milik Negara yang menjelaskan kriteria/indikator/standar dari aspek keuangan, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kriteria/Indikator/Standar Aspek Keuangan Badan Usaha Milik Negara

Indikator Bobot

Infra Non Infra

1. Imbalan kepada Pemegang Saham (ROE)

15 20

2. Imbalan Investasi (ROI) 10 15

3. Rasio Kas 3 5

4. Rasio Lancar 4 5

5. Collection Periods 4 5

6. Perputaran Persediaan 4 5

7. Perputaran Total Asset 4 5

8. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aktiva

6 10

Total Bobot 50 70


(23)

3.5.2. Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Maksudnya apakah regresi antara variabel dependen dan variabel independen membentuk garis linear atau sebaliknya. Linier di sini dapat diartikan hubungan positif atau hubungan negatif.

Pengujian ini dilakukan dengan melihat grafik normal probability plot antara satu variabel dependen dan variabel independen. Jika ada indikasi arah hubungan positif atau negatif, maka asumsi telah terpenuhi.

3.5.3. Pengujian Hipotesis

3.5.3.1. Analisis Regresi Sederhana

Setelah diketahui model regresi linear, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah analisis regresi untuk memperoleh persamaan regresi. Regresi linear sederhana didasarkan pada hubungan fungsional satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Bentuk umum dari persamaan regresi sederhana ini dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

Y

= a + b X

(Sudjana, 2003:6)


(24)

=

Y X2 − X (XY )

n X2( X)2

b =

n XY− X ( Y)

n X2( X)2

(Sudjana, 2003:8)

Dimana:

Y = Profitabilitas (ROI)

a = Suatu bilangan konstanta yang merupakan nilai Y apabila X = 0 b = Koefisien arah regresi

X = Perputaran Modal kerja n = Jumlah Data Sampel

Langkah selanjutnya adalah melakukan uji keberartian regresi. Dalam regresi linier sederhana disusun daftar analisis varian (ANAVA) sebagai berikut:

Tabel 3.3

Daftar Analisis Varian (ANAVA) Regresi Linier Sederhana

Sumber Variasi Dk JK KT F

Total N ∑Y ∑ Y2

Koefesien (a) Regresi (b|a) Sisa 1 1 n-2 JK(a) JK(b|a) JK(S) JK(a)

S2reg =JK (b|a) S2

reg =JK (S)n−2

S2reg S2 sis Tuna Cocok Galat k-2 n-k JK(TC) JK(G) S2

TC =JK (TC )k2 S2

G=JK (G) n−k

S2TC S2

G


(25)

Rumus yang dugunakan untuk menguji keberartian regresi: JK(T) = ∑ Y2

JK(a) = ( Y)

2

n

JK(b|a) = b { XY – X Y

n }

= [n XY− X Y ]

2

n X2 X 2

JK(S) = JK(T)-JK(a)-JK(b|a) JK(G) = x

i{ Y

2 Y 2 ni }

JK(TC)= JK(S) – JK(G)

(Sudjana, 2003:17) Dalam uji keberartian regresi, dk pembilang = 1 dan dk penyebut = n-2. Kriteria uji keberartian regresi dapat diyatakan sebagai berikut:

1. Jika Fhitung < Ftabel maka regresi tidak berarti.

2. Jika Fhitung > Ftabel maka regresi berarti.

3.5.3.2. Hipotesis Statistik

Hipotesis yang akan diuji berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh antara variabel yang diteliti. Hipotesis Nol (Ho) adalah hipotesis yang akan diuji,

sedangkan Hipotesis Alternatif (Ha) merupakan hipotesis pembanding dari

Hipotesis Nol. Adapun hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah:


(26)

Ha : � > 0, Efisiensi modal kerja berpengaruh posiif terhadap profitabilitas.

Selanjutnya untuk pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan uji independensi antar peubah. Uji independensi antar peubah untuk mengetahui jika respon Y independen atau tidak bergantung pada prediktor X. Untuk melakukannya pengujian dengan uji indepedensi antar peubah dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

t = b sb

(Sudjana, 2003:31) Dalam uji ini digunakan distribusi Student -t dengan dk = (n – 2). Kriteria uji t dapat diyatakan sebagai berikut:

1. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima (variabel bebas X

berpengaruh terhadap variabel terikat Y).

2. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak (variabel bebas X

tidak berpengaruh terhadap variabel terikat Y). Pada penelitian ini tingkat kesalahan yang digunakan adalah 0,05 (5%).


(27)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian merupakan jawaban dari masalah penelitian yang diajukan. Berdasarkan analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagi berikut:

1. Perkembangan efisiensi modal kerja PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk selama sepuluh tahun periode penelitian cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Akan tetapi, PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk walaupun kecendrungannya tetap dapat disimpulkan tidak efisien dalam mengelola modal kerja yang ada karena belum mampu mencapai standar/kriteria/indikator modal kerja yang berputar sesuai dengan Keputusan Mentri BUMN.

2. Perkembangan profitabilitas PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) TBK pada umumnya mengalami fluktuasi. Dari keseluruhan tahun periode penelitian PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) TBK dapat disimpulkan tidak efisien dalam mengelola keseluruhan harta perusahaan dalam menghasilkan laba karena belum mampu mencapai standar Return

On Investment sesuai dengan Keputusan Mentri BUMN.

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi modal kerja ternyata berpengaruh negatif terhadap profitabilitas


(28)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya penulis mengajukan saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi manajemen PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk:

1. Untuk meningkatkan profitabilitas, sesuai dengan teori yang berlaku ada baiknya PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk menentukan jumlah modal kerja yang tepat dan mengelola modal kerja sehingga lebih efisien. Dengan begitu perusahaan ini akan mampu mencapai pencapaian optimal dalam profitabilitas dan berada di atas standar yang ditetapkan untuk menilai tingkat kesehatan Badan Usaha Milik Negara.

2. Bagi penelitian berikutnya, diharapkan dapat meneliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi profitabilitas sehingga dapat dijadikan acuan bagi perusahaan untuk memperkuat faktor tersebut demi tercapainya profitabilitas yang optimal.


(29)

Irawati Agustina S, 2012 Buku:

A, Erwan., dan Dyah Ratih. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif dan Administrasi Publik

dan Masalah-Masalah Sosial. Yogyakarta: Gava Media.

Alexandri, Moh Benny. (2009). 500! Soal Manajemen Keuangan yang Paling Sering

Ditanyakan dan Pemecahannya Disertai Penjelasan. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Manajemen Penelitian. Jakarta: Bineka Cipta.

Bringham, Eugene F., dan Joel F. Houston. (2011). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,

Buku 2 Edisi II. Jakarta: Salemba Empat.

Darsono. (2006). Manajemen Keuangan Pendekatan Praktis Kajian Pengambilan Keputusan

Bisnis Berbasis Analisis Keuangan. Jakarta: Diadit Media.

Darsono,. dan Ashari. (2005). Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Harahap, Sofyan.S. (2008). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Hasan, Iqbal. (2006). Asas Metode Penelitian. Yogyakarta: Bumi Aksara.

Hermawan, Asep. (2006). Kiat Prakis Menulis Skripsi, Tesis, Disertasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Horngern. (2003). Cost Accounting and Managerial Emphasis,11th Edition, Prentice Hall

inc.

Husnan, Suad., dan Enny Pudjiastuti. (2006). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan . UPP (Unit Penerbit dan Percetakan) AMP YKPN.


(30)

Irawati Agustina S, 2012

Irawati, Susan. (2005). Manajemen Keuangan. Bandung: Pustaka.

Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Mahi, M.H. (2011). Metode Penelitian dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Manullang, M. (2005). Pengantar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Andi.

Marcus, Breadley Myers. (2008). Dasar-Dasar Manajemen Perusahaan Jilid 2. Jakarta. Aerlangga.

Martono,. Dan Agus Harjito. (2007). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia.

Muslich Muhammad. (2003). Manajemen Keuangan Analisis, Perencanaan, dan

Kebijaksanaan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Munawir, H.S. (2004). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Nasir, M. (2005). Metode Penelitian Cetakan ke-6. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Prastowo, Dwi., dan Rifka Julianty. (2002). Analisis Laporan Keuangan Konsep dan

Aplikasi. Yogyakarta: AMP YKPN.

Program Studi Pendidikan Akuntansi. (2007). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi

(POPS). Bandung: Program Studi Pendidikan Akuntansi

Restu, Kartiko. (2010). Asas Metode Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Riyanto, Bambang. (2008). Dasar-Dasar Pembelajaran Peusahaan. Edisi Keempat, Cetakan


(31)

Irawati Agustina S, 2012

Belairung & Co.

Sartono, Agus. (2008). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Sedarmayati., dan Syariffudin. (2002). Metodologi Penelitian. Bandung: CV Maju Mundur. Siegel, Joel., dan Jae K Shim. (2005). Kamus Istilah Akuntansi. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo.

Sudirmo, Indriyo Gito., dan H Basri. (2002). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Sudjana. (2003). Teknik Analisis dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Bandung: Tarsito.

Sundjaja, Ridwan., dan Igne Barlian. (2003). Manajemen Keuangan Satu-Ed.5. Jakarta: Literata Lintas Media.

Sugiyono. (2004). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sutrisno. (2003). Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia.

Syamsuddin, Lukman. (2009). Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi dalam

Perencanaan Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada.

Van Horne, James., Jhon M Wachowicz. (2005). Prinsip-Prinsim Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Jurnal:

Palguna, Arya. (2002). “Strategi Pengelolaan Modal Kerja dalam Rangka Miningkatkan Laba

Usaha Perusahaan Penerbangan di Era Persaingan”. Jurnal Manajemen Transportasi.

Vol VI No. 2. 2005.


(32)

Irawati Agustina S, 2012

Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Ismail, Helmi. (2010). Pengaruh Efisiensi Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada PKPRI

Unit Simpan Pinjam Kabupaten Cianjur Periode 2000-2009. Skripsi. Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia.

Dewi, Liana. (2010). Pengaruh Efisiensi Modal Kerja Terhadap Rentablitas Ekonomi pada

PT. XL AXIATA Tbk. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Undang-Undang:

Republik Indonesia. (2011). Undang-Undang Republik Indonesia No. 21 Tahun 2011

Tentang Otoritas Jasa Keuangan. Lembaran Negara RI Tahun 2011, No. 5253.

Sekretariat Negara. Jakarta.

Keputusan Mentri BUMN

Kementrian Badan Usaha Milik Negara. (2002). Keputusan Mentri Badan Usaha Milik Negara, Nomor: KEP-100/MBU//2002: Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha

Milik Negara. Jakarta: BUMN.

Publikasi BAPEPAM:

Badan Pengawas Pasar Modal. (2012). Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK, Peraturan

Nomor VIII.G.7: Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. Jakarta: Bapepam.

Internet:

Kontan. (2012). Margin Makin Tipis, Operator Perlu Konsolidasi. [Online]. Tersedia: http://www.bakrie-brothers.com/mediarelation/detail/1554/margin-makin-tipis

operator-perlu-konsolidasi. [16 Januari 2012].

Rakyat Merdeka Online. (2012). Keluhkan Beban Pajak, Laba Operator Seluler Kian

Tergerus. Rakyat Merdeka. [Online]. Tersedia:

http://ekbis.rakyatmerdekaonline.com/read/2011/03/23/21860/Keluhkan-Beban-Pajak,-Laba-Operator-Seluluer-Kian-Tergerus-,. [23 Maret 2011].


(33)

Irawati Agustina S, 2012

www. Idx.co.id


(1)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya penulis mengajukan saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi manajemen PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk:

1. Untuk meningkatkan profitabilitas, sesuai dengan teori yang berlaku ada baiknya PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk menentukan jumlah modal kerja yang tepat dan mengelola modal kerja sehingga lebih efisien. Dengan begitu perusahaan ini akan mampu mencapai pencapaian optimal dalam profitabilitas dan berada di atas standar yang ditetapkan untuk menilai tingkat kesehatan Badan Usaha Milik Negara.

2. Bagi penelitian berikutnya, diharapkan dapat meneliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi profitabilitas sehingga dapat dijadikan acuan bagi perusahaan untuk memperkuat faktor tersebut demi tercapainya profitabilitas yang optimal.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

A, Erwan., dan Dyah Ratih. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif dan Administrasi Publik dan Masalah-Masalah Sosial. Yogyakarta: Gava Media.

Alexandri, Moh Benny. (2009). 500! Soal Manajemen Keuangan yang Paling Sering Ditanyakan dan Pemecahannya Disertai Penjelasan. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Manajemen Penelitian. Jakarta: Bineka Cipta.

Bringham, Eugene F., dan Joel F. Houston. (2011). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Buku 2 Edisi II. Jakarta: Salemba Empat.

Darsono. (2006). Manajemen Keuangan Pendekatan Praktis Kajian Pengambilan Keputusan Bisnis Berbasis Analisis Keuangan. Jakarta: Diadit Media.

Darsono,. dan Ashari. (2005). Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Harahap, Sofyan.S. (2008). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Hasan, Iqbal. (2006). Asas Metode Penelitian. Yogyakarta: Bumi Aksara.

Hermawan, Asep. (2006). Kiat Prakis Menulis Skripsi, Tesis, Disertasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Horngern. (2003). Cost Accounting and Managerial Emphasis,11th Edition, Prentice Hall inc.

Husnan, Suad., dan Enny Pudjiastuti. (2006). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan . UPP (Unit Penerbit dan Percetakan) AMP YKPN.


(3)

Irawati, Susan. (2005). Manajemen Keuangan. Bandung: Pustaka.

Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Mahi, M.H. (2011). Metode Penelitian dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Manullang, M. (2005). Pengantar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Andi.

Marcus, Breadley Myers. (2008). Dasar-Dasar Manajemen Perusahaan Jilid 2. Jakarta. Aerlangga.

Martono,. Dan Agus Harjito. (2007). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia.

Muslich Muhammad. (2003). Manajemen Keuangan Analisis, Perencanaan, dan Kebijaksanaan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Munawir, H.S. (2004). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Nasir, M. (2005). Metode Penelitian Cetakan ke-6. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Prastowo, Dwi., dan Rifka Julianty. (2002). Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: AMP YKPN.

Program Studi Pendidikan Akuntansi. (2007). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS). Bandung: Program Studi Pendidikan Akuntansi

Restu, Kartiko. (2010). Asas Metode Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Riyanto, Bambang. (2008). Dasar-Dasar Pembelajaran Peusahaan. Edisi Keempat, Cetakan Kedelapan. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.


(4)

S, Hassel Nogi., dan Tangkilisan. (2003). Manajemen Keuangan Bagi Analisis Perbankan, MENGELOLAH KREDIT BERBASIS Good Corporate Goverment. Yogyakarta: Belairung & Co.

Sartono, Agus. (2008). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Sedarmayati., dan Syariffudin. (2002). Metodologi Penelitian. Bandung: CV Maju Mundur. Siegel, Joel., dan Jae K Shim. (2005). Kamus Istilah Akuntansi. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo.

Sudirmo, Indriyo Gito., dan H Basri. (2002). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Sudjana. (2003). Teknik Analisis dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Bandung: Tarsito.

Sundjaja, Ridwan., dan Igne Barlian. (2003). Manajemen Keuangan Satu-Ed.5. Jakarta: Literata Lintas Media.

Sugiyono. (2004). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sutrisno. (2003). Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia.

Syamsuddin, Lukman. (2009). Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi dalam Perencanaan Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Van Horne, James., Jhon M Wachowicz. (2005). Prinsip-Prinsim Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Jurnal:

Palguna, Arya. (2002). “Strategi Pengelolaan Modal Kerja dalam Rangka Miningkatkan Laba Usaha Perusahaan Penerbangan di Era Persaingan”. Jurnal Manajemen Transportasi. Vol VI No. 2. 2005.


(5)

Sutopo, Ferry (2010). Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Ismail, Helmi. (2010). Pengaruh Efisiensi Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada PKPRI Unit Simpan Pinjam Kabupaten Cianjur Periode 2000-2009. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Dewi, Liana. (2010). Pengaruh Efisiensi Modal Kerja Terhadap Rentablitas Ekonomi pada PT. XL AXIATA Tbk. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Undang-Undang:

Republik Indonesia. (2011). Undang-Undang Republik Indonesia No. 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan. Lembaran Negara RI Tahun 2011, No. 5253. Sekretariat Negara. Jakarta.

Keputusan Mentri BUMN

Kementrian Badan Usaha Milik Negara. (2002). Keputusan Mentri Badan Usaha Milik Negara, Nomor: KEP-100/MBU//2002: Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara. Jakarta: BUMN.

Publikasi BAPEPAM:

Badan Pengawas Pasar Modal. (2012). Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK, Peraturan Nomor VIII.G.7: Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. Jakarta: Bapepam.

Internet:

Kontan. (2012). Margin Makin Tipis, Operator Perlu Konsolidasi. [Online]. Tersedia: http://www.bakrie-brothers.com/mediarelation/detail/1554/margin-makin-tipis

operator-perlu-konsolidasi. [16 Januari 2012].

Rakyat Merdeka Online. (2012). Keluhkan Beban Pajak, Laba Operator Seluler Kian

Tergerus. Rakyat Merdeka. [Online]. Tersedia:

http://ekbis.rakyatmerdekaonline.com/read/2011/03/23/21860/Keluhkan-Beban-Pajak,-Laba-Operator-Seluluer-Kian-Tergerus-,. [23 Maret 2011].


(6)

Situs:

www. Idx.co.id