Perkebunan rakyat memiliki proporsi terbesar dari distribusi penggunaan tanahlahan
di daerah Pasaman. Dari keseluruhan luas daerah Pasaman sebesar 50,81 adalah wilayah
hutan yang terdiri dari : Taman Wisata Rimba Panti, Swaka Margasatwa Pasir Pangarayan,
Cagar Alam Palahan Alahan Gadang usulan kawasan konservasi dan Hutan Lindung.
6.
METODOLOGI Metodologi kegiatan pendataan dan
evaluasi pemanfaatan bahan galian pada bekas tambang dan wilayah PETI di daerah Pasaman
dilakukan melalui tahap pengumpulan data sekunder, pengumpulam data primer,
pemerconto, analisis conto dan pelaporan.
Hasil Kegiatan Subdit Konservasi, TA. 2005
14 - 3
6.1 Pengumpulan data sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mempelajari laporan-laporan
penyelidikan terdahulu pada tahap eksplorasi sampai tahap eksplotasi yang dilakukan oleh
instansi pemerintah Kanwil Pertambangan dan Energi, Dinas Pertambangan Daerah, Direktorat
Inventarisasi Sumber Daya Mineral dan instansi lainnya dan perusahaan swasta terutama untuk
bahan galian logam dan batubara yang dilakukan di daerah Pasaman.
Data tersebut diperlukan untuk mengetahui : a
lokasi kegiatan pertambangan baik yang masih aktif maupun yang tidak aktif dan
lokasi PETI; b
cara penambangan yang dilakukan; c
cara pengolahan yang dilakukan; d
produksi yang telah dihasilkan; e
penanganan tailling dan; f
penyebab terhentinya kegiatan penambangan.
6.2 Pengumpulan data primer
Dilakukan dengan cara langsung dengan melakukan pendataan, peninjauan, pengukuran
dan pemerconto di beberapa bekas tambang dan lokasi PETI di daerah :
a Kinandam, Kecamatan Simpati;
b Balimbing, Kecamatan Bonjol;
c Salibawan, Kecamatan Panti;
d Pamicikan, Kecamatan Simpati;
e Muara Tambangan, Kecamatan Talamau.
6.3 Pemerconto
Pemerconto dilakukan pada urat yang diperkirakan mengandung emas, batuan
samping, tailling hasil pengolahan emas, kaolin dan sedimen sungai aktif dengan jumlah 23
conto serta lokasi pemerconto diukur koordinatnya dengan menggunakan GPS.
Dalam kegiatan ini peta kerja mempergunakan peta dasar sekala 1 : 40.000 seri 1043 AMS
Hind, lembar no. 82 untuk daerah Kinandam, lembar no.76 dan no. 82 untuk daerah
Pamicikan, lembar no. 77 untuk daerah Balimbing, lembar no. 90 untuk daerah
Salibawan dan lembar no. 96 untuk daerah Muara Tambangan. Disebabkan peta AMS Hind
yang diperoleh tidak jelas koordinatnya, maka lokasi conto hanya dapat digambarkan seperti
gambar 1.
Gambar 1. Lokasi kegiatan dan pemerconto
7. GEOLOGI DAN PENAMBANGAN
7.1 Morfologi
Morfologi daerah kegiatan dapat dibagi kedalam dua satuan morfologi, yaitu :
• Satuan morfologi dataran rendah yang
ditempati oleh endapan aluvium yang terdiri dari hasil rombakan batuan malihan,
terobosan, vulkanik, pasir, lumpur yang diendapkan oleh media air. Satuan ini
menempati daerah lembah terutama daerah Lembah Bengkuang Terpanggang daerah
Panti yang memanjang ke arah baratlaut- tenggara sampai ke daerah Lubuksikaping;
• •
Satuan morfologi perbukitan terjal, terdiri dari batuan metasedimen, meta
Hasil Kegiatan Subdit Konservasi, TA. 2005
14 - 4
• batugamping, batuan gunungapi dan
granitik. Daerah perbukitan lembah terjal dengan ketinggian yang berbeda
menunjukan stadium sungai muda dan tingkat erosi yang relatif kecil karena
ditempati oleh batuan yang keras.
7.2 Geologi Regional
Daerah Pasaman secara geologi didasari oleh batuan metasedimen Permo-Karbon
Formasi Kuantan yang disusun oleh batusabak, kuarsit, arenit, metakuarsit, metawake,
batugamping, filit dan sedikit batuan metagunungapi intermediate-basa yang diintrusi
oleh Batolit Granitoid Mesozoik. Batuan tersebut dikelompokan menjadi beberapa group
batuan sedimen dan meta sedimen, batuan gunungapi dan batuan intrusi serta dapat di
uraikan sebagai berikut dengan urutan tua ke muda.
a.
Batuan Sedimen Metasedimen
Tapanuli Group berumur Permo Karbon terdiri dari :
• Formasi Kuantan Puku : metasedimen.
Peusangan Group berumur Permo – Trias terdiri dari :
• Formasi Silungkang Pps : batugamping,
metagunungapi, metatufa, batupasir gunungapi klastika;
• Formasi Cubadak Mtc : batulumpur,
batulanau, batupasir gunungapi klastika; •
Formasi Telukkido Mlt : argilit dan arenit felspatik piritik; batubara tipis dan sisa
tumbuhan. Woyla Group berumur Jura Dan Kapur terdiri
dari : •
Kelompok Woyla Muw : tak terbedakan, metagunungapi, metatufa,
metabatugamping, metawake, batuhijau, filit, batusabak;
• Melange kelompok woyla Muwn :
batuhijau, metawake, metatufa, metagunungapi, dipisahkan oleh serpentin;
beberapa rijangan beranekawarna;
• Formasi Sikubu Musk : wake
metagunungapi klastika, batuan gunungapi andesit dan peperit;
• Formsi Belok Gadang Mubg :
selangseling tipis arenit dan argilit berubah menjadi argilit kersik merah, rijang
radiolarian merah dan lava spilit; •
Formasi Muarasoma Mums : argilit, metabatugamping, arenit, seperti pasir
arenit, batusabak, metagunungapi, metatufa, metakonglomerat dan mungkin
metawake.
Kampar Group berumur Tersier terdiri : •
Formasi Pematang Tlpe : batulempung, serpih berkarbon, batupasir dan
konglomerat; •
Formasi Telisa Tmt : bataulanau berkarbon sampai gampingan, batupasir
lanauan dan serpih, konglomerat, sedikit gampingan dan serpih glukonit;
• Formasi Sihapas Tms : batupasir kuarsa,
serpih berkarbon batulanau, konglomerat.
b. Batuan Intrusi