Demografi Iklim Tata guna lahan Pengumpulan data sekunder

Hasil Kegiatan Subdit Konservasi, TA. 2005 14 - 2 kelompok PETI melakukan kegiatan penambangan. Dalam rangka pemanfaatan bahan galian secara optimal dan sesuai dengan kaidah konservasi perlu dilakukan pendataan dan evaluasi sumber dayacadangan, recovery penambangan dan pengolahan, serta pengawasan konservasi di wilayah bekas tambang dan PETI. 2. LATAR BELAKANG Di daerah Pasaman bahan galian emas telah diusahakan sampai tahap penambangan dan terhenti dengan alasan yang tidak diketahui, saat ini penambangan dilakukan oleh PETI. Umumnya Kegiatan pertambangan tanpa izin PETI pada suatu wilayah menyebabkan pengelolaan bahan galian tidak dapat berlangsung secara sistematis, aman dan optimal sesuai dengan kaidah konservasi bahan galian. Direktorat Inventarisasi Sumberdaya Mineral DIM melalui Sub Direktorat Konservasi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, perlu melakukan kegiatan pendataan dan evaluasi pemanfaatan bahan galian di areal bekas tambang dan wilayah PETI di daerah Pasaman, Provinsi Sumatera Barat sebagai wujud nyata dari penerapan aspek konservasi sumberdaya mineral. 3. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud kegiatan ini adalah untuk memperoleh data dan informasi mengenai potensi bahan galian pada wilayah bekas tambang dan PETI terutama mengenai sumberdayacadangan tertinggal, menginventarisasi bahan galian lain, mineral ikutan, recovery penambangan dan pengolahan, penanganan tailling, memahami permasalahan konservasi dan mengevaluasi sehingga data yang diperoleh dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan suatu kebijakan dalam pengelolaan bahan galian di daerah suatu daerah. Tujuan kegiatan pendataan dan evaluasi pemanfaatn bahan galian pada bekas tambang dan wilayah PETI adalah mendorong terwujudnya pengelolaan bahan galian secara optimal, bijaksana, efektif dan efisien, serta mencegah terjadinya pemborosan pemanfaatan bahan galian. 4. LOKASI KEGIATAN Kabupaten Pasaman dengan Ibukotanya Lubuk Sikaping merupakan kabupaten paling utara dari Propinsi Sumatera Barat, secara geografis terletak antara 00 ° 55’ Lintang Utara sampai dengan 00 11 Lintang Selatan dan 99 10’ Bujur Timur sampai dengan 100 21’ Bujur Timur dan mempunyai luas 7835.4 km², atau 18,55 dari luas wilayah Propinsi Sumatera Barat. Berdasarkan UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2003 kabupaten ini dimekarkan menjadi 2 dua kabupaten, yaitu Kabupaten Pasaman Timur dengan Ibukota Lubuk Sikaping dan Kabupaten Pasaman Barat dengan Ibukotanya Simpang Empat. Pembentukan kabupaten baru ini menyebabkan terbentuknya kecamatan-kecamatan baru pemekaran dari kecamatan lama. Dengan belum diperolehnya peta batas antara kabupaten tersebut, dalam tulisan ini Kabupaten Pasaman disebut daerah Pasaman yang mencakup wilayah Kabupaten Pasaman Timur dan Kabupaten Pasaman Barat. 5. DEMOGRAFI, IKLIM DAN TATA GUNA LAHAN

5.1 Demografi

Mayoritas penduduk di daerah Pasaman beragama islam, Berdasarkan data terakhir 2000, penduduk Kabupaten Pasaman tercatat berjumlah 510.702 jiwa yang terdiri dari 253.3065 jiwa laki-laki, dan 257.397 jiwa perempuan. Dilihat dari rata-rata penyebaran penduduk per desa diketahui bahwa di daerah Pasaman rata-rata penduduk per desa sebanyak 2.420 jiwa, dimana rata-rata tertinggi terdapat di Kecamatan Panti dengan rata-rata 3.589 jiwa penduduk per desa. 5.2 Topografi Secara umum daerah Pasaman terdiri dari tiga satuan topografi , yaitu dataran rendah, dataran tinggi dan daerah pergunungan. Ketinggian di atas permukaan laut bervariasi antara 5 – 450 meter, dengan daerah terendah adalah kecamatan Sungai Beremas yakni 5 meter dari permukaan laut dan tertinggi adalah kecamatan Lubuk Sikaping dan Talamau yakni 450 meter dari permukaan laut dengan tingkat kemiringan rata--rata 8 – 15 0.

5.3 Iklim

Sebagaimana umumnya daerah di Indonesia yang beriklim tropis basah, maka daerah Pasaman mempunyai suhu berkisar 20 C -31 C. Curah hujan rata-rata adalah 3.102 mmtahun, dan jumlah hari hujan rata-rata 142 hari dalam setahun.

5.4 Tata guna lahan

Perkebunan rakyat memiliki proporsi terbesar dari distribusi penggunaan tanahlahan di daerah Pasaman. Dari keseluruhan luas daerah Pasaman sebesar 50,81 adalah wilayah hutan yang terdiri dari : Taman Wisata Rimba Panti, Swaka Margasatwa Pasir Pangarayan, Cagar Alam Palahan Alahan Gadang usulan kawasan konservasi dan Hutan Lindung. 6. METODOLOGI Metodologi kegiatan pendataan dan evaluasi pemanfaatan bahan galian pada bekas tambang dan wilayah PETI di daerah Pasaman dilakukan melalui tahap pengumpulan data sekunder, pengumpulam data primer, pemerconto, analisis conto dan pelaporan. Hasil Kegiatan Subdit Konservasi, TA. 2005 14 - 3

6.1 Pengumpulan data sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mempelajari laporan-laporan penyelidikan terdahulu pada tahap eksplorasi sampai tahap eksplotasi yang dilakukan oleh instansi pemerintah Kanwil Pertambangan dan Energi, Dinas Pertambangan Daerah, Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral dan instansi lainnya dan perusahaan swasta terutama untuk bahan galian logam dan batubara yang dilakukan di daerah Pasaman. Data tersebut diperlukan untuk mengetahui : a lokasi kegiatan pertambangan baik yang masih aktif maupun yang tidak aktif dan lokasi PETI; b cara penambangan yang dilakukan; c cara pengolahan yang dilakukan; d produksi yang telah dihasilkan; e penanganan tailling dan; f penyebab terhentinya kegiatan penambangan.

6.2 Pengumpulan data primer