Sosialisasi Hutan Tanaman Rakyat HTR Monitoring dan Evaluasi Pemanfaatan Hutan Produksi untuk

Laporan Kegiatan Tahunan 2008 1

1.3. Penertiban hasil hutan illegal

Dalam rangka penganggulangan kegiatan illegal logging khususnya di wilayah Kalimantan Selatan, BPPHP Wilayah XI Banjarbaru sebagai instansi vertikal dan merupakan unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan Departemen Kehutanan ikut peran serta dalam kegiatan tersebut diantaranya sebagai tenaga pengukuran kayu bulat maupun kayu olahan hasil tangkapansitaan pihak kepolisian atau sebagai saksi ahli dalam proses penyidikan kepolisianproses hukum di pengadilan. BP2HP Wilayah XI Banjarbaru telah bekerjasama dengan Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan dalam penanganan kasus illegal logging sebanyak 3 kali tiga sebagai tenaga pendukung dalam pengukuran dan pengujian kayu tangkapan dalam bentuk kayu bulat maupun kayu olahan. Adapun beberapa kegiatan penanganan illegal logging yang melibatkan BP2HP Wilayah XI Banjarbaru sepanjang tahun 2008 adalah sebagaimana tabel 4.14. Tabel 4.14. Penanganan Kegiatan Illegal Logging Yang Melibatkan Balai Tahun 2008 No Intansi yang Meminta Hasil Pengukuran Ket. Kayu Bulat Kayu Olahan 1. 2. 3. KP3 Banjarmasin KP3 Banjarmasin Dishutbun Kab. Balangan - - - 26,5785 0,3786 7,8412 JUMLAH 34,7983

2. Sosialisasi Hutan Tanaman Rakyat HTR

Pengembangan usaha dan kemitraan hutan tanaman rakyat di Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2008 sebanyak 6 enam kabupaten telah mengusulkan calon lokasi pencadangan Hutan Tanaman Rakyat dengan luas 111.468 ha dan telah mendapat telahaan oleh BAPLAN seluas 25.902,91 Ha. Sedangkan dari 6 enam kabupaten yang mengusulkan tersebut hanya 3 tiga kabupaten yang telah ditetapkan pencadangan lokasi Hutan Tanaman Rakyat melalui surat keputusan Menteri Kehutanan. Adapun pengembangan Hutan Tanaman Rakyat di Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana tabel 4.15. Laporan Kegiatan Tahunan 2008 Tabel 4.15. Perkembangan Pencadangan Hutan Tanaman Rakyat di Wilayah Kerja Balai Tahun 2008 No. Kab.Wil. Luas Lokasi HTR Ha Usulan Kab. Telaahan Baplan Pencadangan Menhut 1. Hulu Sungai Selatan 8.000,00 818,00 818,00 2. Tanah Laut 8.700,00 9.917,91 - 3. Tanah Bumbu 4.517,00 4.517,00 - 4. Tabalong 43.133,00 7.490,00 7.490,00 5. Banjar 32.000,00 3.160,00 3.160,00 6. Balangan 15.065,00 - - JUMLAH 111.415,00 25.902,91 11.468,00 Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi Wilayah XI pada tahapan awal telah melaksanakan sosialisasi Hutan Tanaman Rakyat yang diikuti peserta yang berasal Dinas PropinsiKabubatenKota, UPT Departemen Kehutanan Wilayah Kalimantan Selatan, IUPHHK, IUIPHHK, Penyuluh Kehutanan, Kepala Desa, Koperasi.

3. Monitoring dan Evaluasi Pemanfaatan Hutan Produksi untuk

Sektor Lain Tugas pokok dan fungsi BP2HP adalah pemantauan pemanfaatan hutan produksi dimana dalam perkembangannya banyak sektor lain di luar sektor kehutanan seperti pertambangan dan perkebunan yang lahan usahanya masuk dalam kawasan hutan produksi. Pada tahun anggaran 2008 BP2HP Wilayah XI telah melaksanakan pemantauan pemanfaatan hutan produksi untuk sektor lain tambang batubara. Adapun hasil pemantauan pemanfaatan hutan produksi untuk sektor lain seperti pada tabel 4.16. Tabel 4.16. Perkembangan Pemantauan Penggunaan Hutan Produksi Untuk Sektor Lain di Wilayah Kerja Balai Tahun 2008 No. Nama IUPHHK Kab. No.Tgl Ijin Luas Ha 1. PD. Baramarta Banjar SK.242Menhut-II2007 19 Juli 2007 62,00 2. PT. Bangun Banua P.K. Banjar S.806Menhut-VII2007 82,04 3. PT. Adaro Indonesia Balangan Tabalong SK.174Menhut-II2008 16 Mei 2008 1.195,62 4. PT. Bentala Coal Minning Balangan Tabalong - - 5. PT. Arutmin Ind. Asam-asam Tanah Laut S.707Menhut-VII2006 9 Nopember 2008 6.118,80 Laporan Kegiatan Tahunan 2008 3 6. PT. Jorong Barutama G. Tanah Laut 1256Kwl-61999 0273ADMJBGVI1999 1 Juni 1999 2.000,00 7. PT. Cental Korporindo Int’l Tanah Laut 522458PKADishut 13 Desember 2006 522459PKA141Dishut 13 Desember 2006 52200521Eko 8 Maret 2007 699,70 8. PD. Baratala Tuntung Pandang Tanah Laut S.6Menhut-VII2008 2 Januari 2008 52201586Eko 11 Desember 2008 28,80 541,10 9. PT. Bina Penta Pravida Tanah Laut - - 10. PT. Amanah Anugrah Adi M. Tanah Laut S.548Menhut-VII2007 23 Agustus 2007 11,90 11. PT. Arutmin Ind. Senakin Kotabaru 437Kwl-62000 506a.EAI-SNKVI2000 17 April 2000 16.255,00 12. KUD Gajah Mada Kotabaru S.153Menhut-VII2008 26 Maret 2008 90,00 13. PT. Bahari Cakrawala Sebuku Kotabaru S.321Menhut-VII1998 27 Pebruari 1998 S.430Menhut-VII2004 15 Oktober 2004 2110Kwl-61998 BCS619X1998 13 Oktober 2008 189,00 465,00 230,50 14. PT. Sebuku Iron Lateritic Ores Kotabaru S.312Menhut-VII2005 21 Mei 2005 SK.49Menhut-II2007 9 Pebruari 2007 S.679Menhut-II2007 22 Oktober 2007 206,15 45,86 3.530,00 Dari 14 empat belas unit perusahaan yang menjadi sasaran pemantauan terdapat beberapa perusahaan masih dalam proses perijinan dan belum mendapatkan persetujuan pinjam pakai diantaranya PT. Central Korporindo Internasional, PD. Baratala Tuntung Pandang, KUD. Gajah Mada.

4. Penilaian kinerja tenaga teknis dan pengawas tenaga teknis