Target Kinerja TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

Page 22 Tujuan Program 5 : Termanfaatkannya inovasi teknologi produksi bahan baku obat Tujuan Program 5 didukung oleh Program dengan Sasaran, Indikator dan target kinerja seperti ditunjukkan dalam tabel di bawah ini. TP 5 Diterapkannya inovasi teknologi produksi bahan baku obat No Sasaran Program Indikator Target kinerja Satuan 2015 2016 2017 2018 2019 SP 5.11 Dimanfaatkann ya inovasi teknologi produksi bahan baku obat Jumlah paten komersial produksi Dextrose Mono Hydrate DMH sebagai bahan baku obat Paten komersi-al - - - - 1 Jumlah alih teknologi bahan baku obat dengan ekstraksi Alih teknologi - - 1 1 1 Jumlah buku outlook teknologi kesehatan Buku - 1 1 1 1

4.2. Kerangka Pendanaan

Pendanaan dari APBN difokuskan untuk mendukung daya saing sektor produksi, kelestarian dan peningkatan kemanfaatan sumber daya alam, penyiapan masyarakat menghadapi kehidupan global serta penguatan SDM serta peningkatan sarana dan prasarana IPTEK. Dalam pelaksanaan progam dan kegiatan BPPT diperlukan kaidah pelaksanaan yang tertata dengan baik dan bersinergi antara satu dengan lainnya yang meliputi kerangka pendanaan, regulasi, kelembagaan dan evaluasi. Kerangka pendanaan ditujukan untuk mempertajam alokasi anggaran agar efektif dan efisien. Melalui mekanisme penyusunan kerangka pendanaan yang dilaksanakan yaitu dengan mempertimbangkan kegitan dan anggaran tahun sebelumnya, yang kemudian direview khususnya pada keberlanjutan program terhadap agenda pembangunan dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada outputkeluaran serta komponen-komponen di bawahnya. Dengan mempertimbangkan lingkungan strategis dan capaian pada visi dan misi maka dilakukan review baseline yang meliputi alokasi program, kegiatan dan output serta komponen yang berlanjut maupun Page 23 yang baru; volume target pada masing-masing tingkatan serta evaluasi terhadap output yang sudah tercapai menjadi hasiloutcome. Perhitungan pada Kerangka Pembiayaan Jangka Menengah KPJM yang melalui perhitungan khususnya di tahun 2015 yang sudah dilakukan di awal tahun baik untuk biaya operasional maupun non operasional dengan dasar mempertimbangkan hasil kegiatan dan evaluasinya terhadap capaian kinerja yang sudah ditetapkan. Adapun perhitungannya yaitu dengan mempertimbangkan alokasi dari masing-masing program, yang merupakan kompilasi alokasi per kegiatan sebagai implikasi adanya anggaran di masing-masing output, sedangkan untuk tingkat komponen merupakan hasil perhitungan volume komponen dikalikan dengan satuan biaya dan inflasinya. Alokasi baseline BPPT untuk 5 tahun kedepan sesuai dengan capaian visi dan misi dengan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia guna menjawab kebutuhan dan tantangan dilakukan melalui penyusunan skala prioritas anggaran. Alokasi anggaran yang efektif menjadi faktor penting dalam mewujudkan sasaran prioritas pembangunan. Dalam mendukung hal tersebut, alokasi anggaran difokuskan pada program dan kegiatan yang memegang peran penting dalam pencapaian prioritas nasional untuk mendorong pertumbuhan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, efisiensi dari belanja terkait operasional akan terus didorong sehingga alokasi yang terbatas menjadi lebih berdayaguna. Alokasi belanja pada prioritas didukung dengan rencana konkret yang berorientasi pada hasil dan manfaat outcome dan impact. Dalam kaitan ini perencanaan program dan kegiatan pembangunan menjadi salah satu kunci keberhasilan dari penajaman alokasi pada prioritas tersebut. Rencana yang konkret tersebut bukan saja pada kegiatan yang mendukung pencapaian prioritas nasional melalui inovasi dan layanan teknologi. Pendanaan Program dan Kegiatan BPPT pada RPJMN 2015-2019 dalam rangka untuk mewujudkan kemandirian bangsa, peningkatan daya saing dan pelayanan publik dapat di ringkaskan pada Tabel 2. Page 24 Tabel 6. Baseline Pendanaan Deputi Bidang TAB 2015-2019 KODE PROGRAM KEGIATAN RPJM 1 2015-2019 Perpres 2015 2016 2017 2018 2019 081.06 Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi 517,3 784,1 803,7 822,1 840,5 Inovasi dan Layanan Teknologi bidang Agroindustri dan Bioteknologi 68,1 44,824 74,850 81.950 83,300 Kerangka Pendanaan Program dan Kegiatan Deputi Bidang TAB Tahun 2015 2019 secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 1. Page 25

BAB 5 PENUTUP

Renstra Deputi Bidang TAB 2015-2019 merupakan acuan dalam menyusun dokumen tahunan Rencana Kerja Renja, Rencana Kerja dan Anggaran RKA KL, dan Perjanjian Kinerja PK di Deputi Bidang TAB. Pelaksanaan dan pemantauan terhadap program, kegiatan dan anggaran diukur melalui indikator kinerja dan targetnya. Renstra ini selanjutnya akan menjadi bahan evaluasi dalam mereview antara rencana dengan pelasaksanaannya yang dituangkan dalam laporan akuntabilitas lembaga kepada stakeholders dan customers sebagai pertanggungjawaban kepada masyarakat sebagai lembaga dalam menjalankan tugas pokok, fungsi dan wewenangnya. Kegiatan-kegiatan yang mendukung prioritas nasional dan prioritas bidang tentu akan selalu diutamakan, selain kegiatan yang secara langsung menjadi tanggung jawab dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi BPPT. Namun demikian, untuk hal yang bersifat mendesak akan tetap dipertimbangkan untuk diprogramkan sesuai dengan skala urgensinya dan ketersediaan dukungan pembiayaannya. Pelaksanaan pengukuran kinerja akan dilakukan dengan mengacu pada sistem dan prosedur pengukuran kinerja yang telah ditetapkan oleh pimpinan BPPT dan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku dari Pemerintah. Page 26 Lampiran 1. Matriks Kinerja dan Pendanaan Deputi Bidang TAB 2015 – 2019 KEG. Sasaran Program OutcomeSasaran Kegiatan OutputIndikator LOKASI TARGET Alokasi Rp. Juta UNIT PBL 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 3503 Pengkajian dan Penerapan Teknologi Produksi Pertanian 11,400 19,000 21,500 21,500 Inovasi dan Layanan Teknologi Techno Park Kab Bantaeng Bantaeng 7,200 7,500 8,500 7,000 - Jumlah perusahaan berbadan hukum yang dilayani 5 5 5 5 6,200 6,000 7,000 6,000 PTPP - Jumlah penerima manfaat teknologi 100 100 100 100 1,000 1,500 1,500 1,000 Inovasi teknologi peningkatan kualitas dan produktivitas klon tanaman karet Sum.Sel., Sum. Ut., Banten 250 3,000 3,000 3,000 - Jumlah Prototipe Tanaman Karet Tinggi Lateks Tinggi - - - 1 1 250 2,250 2,000 3,000 - Rekomendasi teknologi untuk peningkatan produksi tanaman karet - - 1 1 - - 750 1,000 - Page 27 KEG. Sasaran Program OutcomeSasaran Kegiatan OutputIndikator LOKASI TARGET Alokasi Rp. Juta UNIT PBL 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Inovasi Teknologi Produksi benih udang galah monosex jantan dan teknologi produksi ikan nila Salina Marine Tilapia Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan 1,500 2,000 3,500 4,000 5,000 - Jumlah prototipe udang galah monosex jantan 1 1 1 1 500 1.000 2.000 2.500 3.000 - Jumlah Alih teknologi produksi ikan nila salina dan Marine Tilapia 1 1 - - - 500 500 1.000 1.000 1.000 - Jumlah rekomendasi pemeliharaan dan perbaikan kualitas induk ikan nila salina dan Maharsi 1 1 1 1 1 500 500 500 500 1,000- Inovasi teknologi peternakan sapi melalui sistem integrasi sapi-sawit Riau, Kal. Tengah, Ja.Bar, Banten 1,250 1,950 5,000 6,000 6,500 - Jumlah Prototipe pakan komplit - - 1 1 1 500 950 1.000 2.000 2.000