Metastase jauh M Stadium :

N 2 : klinis terdapat kelenjar homolateral dengan diameter 3 – 6 cm atau klinis terdapat kelenjar homolateral multipel dengan diameter ≤ 6 cm N 2a : klinis terdapat satu kelenjar homolateral dengan diameter 3 cm - ≤ 6 cm. N 2b : klinis terdapat kelenjar homolateral multipel dengan diameter ≤ 6 cm N 3 : kelenjar homolateral yang masif, kelenjar bilateral atau kontra lateral N 3 a : klinis terdapat kelenjar homolateral dengan diameter 6 cm N 3 b : klinis terdapat kelenjar bilateral N 3 c : klinis hanya terdapat kelenjar kontra lateral

3. Metastase jauh M

M 0 : tidak ada metastase jauh M 1 : terdapat metastase jauh

4. Stadium :

Tergantung keadaan tumor T, pembesaran kelenjar regional N , dan metastasis jauh M . Stadium : I : T1 No Mo II : T2 No Mo III : T3 No Mo, T2 N1 Mo, T3 N1 Mo IV : T4 No Mo, semua T N2 M1, semua T semua N dan M. GEJALA DAN TANDA Gejala dan tanda yang sering dijumpai adalah 1,2.,3,8 :  Serak adalah gejala utama karsinoma laring, merupakan gejala paling dini tumor pita suara. Hal ini disebabkan karena gangguan fungsi fonasi laring. Kualitas nada 13 sangaat dipengaruhi oleh besar celah glotik, besar pita suara, kecepatan getaran dan ketegangan pita suaara. Pada tumor ganas laring, pita suara gagal befungsi secara baik disebabkan oleh ketidak teraturan pita suara, oklusi atau penyempitan celah glotik, terserangnya otot-otot vokalis, sendi dan ligamen rikoaritenoid, dan kadang-kadang menyerang syaraf. Adanya tumor di pita suara akan mengganggu gerak maupun getaran kedua pita suara tersebut. Serak menyebabkan kualitas suara menjadi kasar, mengganggu, sumbang dan nadanya lebih rendah dari biasa. Kadang-kadang bisa afoni karena nyeri, sumbatan jalan nafas atau paralisis komplit. Seseorang dengan suara serak yang menetap selama dua minggu atau lebih, apalagi mempunyai faktor resiko yang sesuai, harus diwaspadai adanya keganasan laring glottis. Sementara untuk tumor supraglotis dan subglotis, suara serak bukan merupakan keluhan pertama namun biasanya akan timbul jika tumor sudah menyebar ke pita suara 2,3 . Suara parau juga merupakan gejala umum dari laringitis. Kebanyakan orang dengan suara serak tidak menderita kanker. Namun, suara serak pada radang tenggorokan biasanya hilang dalam waktu seminggu atau lebih. Oleh karena itu, curiga ke tumor laring bila menemukan suara serak lebih dari 4 minggu 5 . Hubungan antara serak dengan tumor laring tergantung letak tumor. Apabila tumor tumbuh pada pita suara asli, serak merupakan gejala dini dan mnetap. Apabila tumor tumbuh di daerah ventrikel laring, di bagian bawah plika ventrikularis atau di batas inferior pita suara serak akan timbul kemudian. Pada tumor supraglotis dan subglotis, serak dapat merupakan gjala akhir atau tidak timbul sama sekali. Pada kelompok ini, gejala pertama tidak khas dan subjektif seperti perasaan tidak nyaman, rasa ada yang mengganjal di tenggorok. Tumor hipofarig jarang menimbulkan serak, kecuali tumornya eksentif. Fiksasi dan nyeri menimbulkan suara bergumun hot potato voice. 14  Dispneu dan stridor. Gejala ini merupakan gejala yang disebabkan oleh sumbatan jalan nafas dan dapat timbul pada tiap tumor laring. Gejala ini disebabkan oleh gangguan jalan nafas oleh massaa tumor, penumpukkan kotoran atau sekret,maupun oleh fiksasi pita suara. Pada tumor supraglotik atau transglotik terdapat dua gejala tersebut. Adanya gejala-gejala tersebut menjadi tanda tumor sudah masuk ke stadium yang lebih lanjut Sumbatan dapat terjaadi secara perlahan-lahan dapat dikompensasi oleh pasien. Pada umumnya dispneu dan stridor adalah tanda dan prognosis kurang baik.  Nyeri tenggorok. Keluhan ini dapat bervariasi dari rasa goresan sampai rasa nyeri yang tajam.  Disfagia adalah ciri khas tumor pangkal lidah, supraglotik, hipofaring dan sinus piriformis. Keluhan ini merupakan keluhan yang paling sering pada tumior ganas postkrikoid. Rasa nyeri ketika menelan odinofagi menandakan adanya tumor ganas lanjut yang mengenai struktur ekstra laring.  Batuk dan hemoptisis. Batuk jarang ditemukan pada tumor ganas glotik, biasanya timbul dengan tertekannya hipofaring disertai sekret yang mengalir ke dalam laring. Hemoptisis sering terjadi pada tumor glotik dan supraglotik.  Gejala lain berupa nyeri alih ke telinga ipsilateral, halitosis, batuk hemoptisis dan penurunan berat badan menandakan perluasan tumor ke luar jaringan atau metastase lebih jauh.  Pembesaran kelenjar getah bening leher dipertimbangkan sebagai metastasis tumor ganas yang menunjukkan tumor pada stadium lanjut.  Nyeri tekan laring adalah gejala lanjut yang disebabkan oleh komplikasi supurasi tumor yang menyerang kaartilago tiroid dan perikondrium. 15 DIAGNOSIS Di Indonesia umumnya penderita tumor ganas laring datang berobat sudah dalam stadium lanjut. Data di RSCM 80 persen penderita pertama kali didiagnosis dalam stadium 3 dan stadium 4. Stadium penyakit pada waktu pertama kali didiagnosis akan mempengaruhi metode pengobatan, kecacatan dan harapan hidup penderita 2,3 . Penilaian awal Jika seorang dokter mencurigai seseorang menderita kanker laring, sebaiknya di rujuk ke dokter spesialis THT. Dengan menggunakan nasoendoscope maka dapat dilihat bagian belakang dari tenggorokan untuk menilai kelainan yang mungkin terjadi 5 . Untuk mengkonfirmasi diagnosis Jika ditemukan suatu kelainan pada pemeriksaan dengan nasoendoscope maka biasanya dibutuhkan tindakan biopsi. Biopsi dilakukan pada saat jaringan tersebut akan di angkat. Hasil biopsy etrsebut dilihat dibawah mikroskop untuk menentukan jenis sel 5 . 16 Menilai luas dan penyebarannya stadium Selain tes di atas, jika diagnose tumor laring sudah ditentukan maka pemeriksaan kelenjar getah bening didekatnya perlu diperiksa untuk menilai penyebaran sel-sel tumor. Beberapa pemeriksaan lain dapat juga dilakukan untuk menilai penyebaran dari tumor tersebut, misalnya CT Scan, MRI atau pemeriksaan lainnya. Hal ini dilakukan untuk menentukan stadium kanker 5 . Tujuannya adalah 5 :  Berapa banyak tumor di laring tumbuh.  Apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening lokal.  Apakah kanker telah menyebar ke area lain dari tubuh metastase. Grade kanker Sistem grading umum digunakan untuk kanker laring adalah 5 :  Grade 1 low grade Sel terlihat mirip dengan sel-sel normal dalam laring. disebut sebagai sel well differentiated. Sel-sel kanker ini tumbuh perlahan dan tidak begitu agresif.  Grade 2 intermediate grade..  Grade 3 high grade. Sel terlihat sangat abnormal dan dikatakan poorly differentiated. Sel-sel kanker cenderung tumbuh dan berkembang biak sangat cepat dan lebih agresif. Dengan mengetahui stadium dan grade dari tumor maka dapat ditentukan jenis pengobatan yang dapat dilakukan, dan prognosis dari penyakit. Namun pada tumor laring tidak dapat menentukan staging tumor sampai dilakukan tindakan pengangkatan tumor 5 . 17 PEMERIKSAAN PENUNJANG Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis. Pemeriksaan laring dapat dilakukan dengan cara tidak langsung menggunakan kaca laring atau langsung dengan mengguinakkn laringoskop. Pemeriksssaan penunjang yang diperlukan selain pemeriksaan laboratorium darah, juga pemeriksaan radiologik. Foto thorak diperlukan untuk menilai keadaan paru, ada tidaknya proses spesifik dan metastasis di paru. CT Scan laring dapat memperlihatkan keadaan tumor pada tulang rawan tiroid adan daerah pre-epiglotis serta metastasis kelenjar getah bening leher. 8 Diagnosis paasti ditegakkan dengan pemeriksaan patologik anatomik dari bahan biopsi laring, dan biopsi jarum halus pada pembesaran kelenjar getah bening di leher. Hasil atologi anatomik yang terbanyak adalah karsinoma sel skuamosa 8 . DIAGNOSA BANDING 18 Tumor ganas faring dapat dibanding dengan 1 : 1. TBC laring 2. Sifilis laring 3. Tumor jinak laring. 4. Penyakit kronis laring PENATALAKSANAAN Terdapat tiga jenis penatalaksanaan keganasan laring yaitu operasi, radiasi dan kemoterapi atau kombinasi dua atau tiga modalitas tersebut. Pengobatan yang dipilih bergantung pada stadium perluasan invasi tumor menurut klasifikasi TNM sedangkan tindakan operasi yang dilakukan dapat berupa pengangkatan seluruh organ laring laringektomi total atau pengangkatan sebagian dari organ laring laringektomi parsial 2,3 .

1. Pembedahan