Peramalan Banyaknya Perceraian di Kota Medan 2014-2016

(1)

PERAMALAN BANYAKNYA PERCERAIAN DI KOTA MEDAN

TAHUN 2014-2016

TUGAS AKHIR

EKO PRASETYO

112407122

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2014


(2)

PERSETUJUAN

Judul : PERAMALAN ANGKA PERCERAIAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2014-2016 Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : EKO PRASETYO Nim : 112407122

Program Studi : D-3 STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA MATEMATIKA

Fakultas : DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Disetujui di Medan, Juni 2014

Diluluskan oleh:

Program Studi D-3 Statistika FMIPA USU Pembimbing Ketua,

Drs. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si NIP. 19531218 198003 1 003 NIP. 195 021 031 980 031 001


(3)

PERNYATAAN

PERAMALAN ANGKA PERCERAIANDI KOTA MEDAN TAHUN 2014-2016

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2014

EKO PRASETYO 112407122


(4)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpahan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini dengan judul Peramalan Angka Perceraian Di Kota Medan Tahun 2014-2016.

Terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si selaku pembimbing dan Sekretaris Program Studi D3 Statistika FMIPA USU yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan tugas akhir ini. Terimakasih kepada Bapak Drs.Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si selaku Ketua Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, Bapak Prof.Dr. Tulus, M.Si.dan ibu Dr. Mardiningsih, M.Si selaku Ketua dan Sekertaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan, Bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku Dekan FMIPA USU Medan, seluruh Staf dan Dosen Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, pegawai FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada Ayahanda Sutino, Ibunda Yusmida dan keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya.

Medan, Juni 2014 Penulis


(5)

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN i

PERNYATAAN ii

PENGHARGAAN iii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR GAMBAR v

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang 1

1.2.Rumusan Masalah 3

1.3.Batasan Masalah 4

1.4.Maksud dan tujuan 4

1.5.Manfaat penelitian 4

1.6.Lokasi Penelitian 5

1.7.Metode Penelitian 5

1.8.Sistematika Penulisan 6

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

2.1 Pengertian Peramalan 8

2.2 Kegunaan Peramalan 9

2.3 Metode Peramalan 10

2.4 Analisa Deret Berkala 13

2.5 Penentuan Pola Data 13

2.6 Metode Pemulusan 14 2.7 Metode Peramalan Yang Digunakan 16

BAB 3 GAMBARAN UMUM PENGADILAN AGAMA

3.1 Sejarah Pengadilan Agama 17

BAB4 PEMBAHASAN

4.1 Analisis Data 23

4.2 Pengolahan Data Peramalan Angka Perceraian 29

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem 31 5.2 Cara Kerja Microsoft Excel 2010 31 5.3 Mengoperasikan Data Di Microsoft Excel 33

5.4 Cara penginputan Data 33

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan 34

6.2 Saran 34

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 5.1. Hasil Input data dengan Microsoft Excel 32 Gambar 5.2. Hasil kerja dengan Microsoft Excel 33


(7)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Statistik merupakan cara – cara tertentu yang digunakan untuk mengumpulkan, menyusun, menyajikan, menganalisa dan memberi interpretasi terhadap sekumpulan data, sehingga kumpulan bahan keterangan dapat memberi pengertian dan makna tertentu. Seperti pengambilan kesimpulan, membuat estimasi dan juga prediksi yang akan datang.

Munculnya statistik sebagai ilmu didahului oleh percobaan-percobaan matematika berdasarkan interpretasi hitung peluang (probability). Statistika dapat diartikan sebagai suatu pengetahuan yang berhubungan dengan data, dan data adalah merupakan keterangan dari suatu objek penelitian yang diamati atau diukur dengan menggunakan alat tertentu. Setelah data dikumpulkan dan disajikan kemudian di interpretasikan untuk menguji teori dan membuat kesimpulan tentang seluruh keterangan yang mana kesimpulan tersebut dapat berguna bagi diri sendiri maupun bagi orang lain nantinya.

Perceraian adalah hal yang menyedihkan dan memiliki implikasi sosial yang tidak kecil terutama bagi pasangan yang sudah memiliki keturunan.Dalam syariah cerai atau talaka dalah melepaskan ikatan perkawinan atau putusnya hubungan perkawinan antara suami dan istri dalam waktu tertentu atau selamanya. Percerain suatu daerah dalam satu periode tertentu, Angkaperceraian di kota Medan setiap tahun mengalami perubahan. Berdasarkan Pengadilan Agama di kota Medan, setiap tahunnya perceraian di Medan mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali pasangan suami/istri yang memutuskan untuk


(8)

berpisah karena beberapa fakor. Pada dasarnya faktor yang utama sering terjadi perceraian yaitu factor poligami yang tidak sehat berperan dalam peningkatan angka perceraian.

Untuk mengetahui besar angka peningkatan perceraian di kota Medan, maka perlu diadakan penyusunan dan dilakukannya perhitungan data perceraian secara terus menerus setiap tahunnya. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh setiap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perceraian di kota Medan, maka penulis mengambil judul sebagai bahan penelitian.

“PERAMALAN ANGKA PERCERAIAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2014-2016”


(9)

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana mengetahui peningkatan angka perceraian di kota Medan dimasa yang akan datang maka diperlukan analisis faktor-faktor yang memberikan pengaruh terhadap peningkatan perceraian tersebut, adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah faktor poligami tidak sehat, tidak ada tanggung jawab dan cemburu. Sebagai rumusan masalah yang akan di analisis dalam penelitian ini adalah jumlah perceraian pertahun berpengaruh terhadap peramalan angka perceraian tersebut. Sebagai rumusan masalah yang akan di analisis dalam penelitian ini adalah jumlah perceraian pertahun berpengaruh terhadap peramalan angka perceraian pada tahun 2014-2016.

1.3. Batasan Masalah

Agar permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini tidak menyimpang dari sasaran yang dituju, maka perlu dibuat batasan masalah yaitu hanya mengetahui peningkatan angka perceraian di Kota Medan dan faktor yang lain tidak diperhitungkan. Metode analisa data yang dipergunakan adalah Metode Moving Average, berdasarkan data tahun 2004 sampai tahun 2013.

1.4. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari analisis ini adalah agar penulis dan pembaca dapat mengetahui apakah yang menyebabkan perceraian dalam rumah tangga di kota Medan yang diamati oleh penulis,dan juga ingin mengetahui peningkatan angka perceraian yang terjadi dengan menggunakan metode moving average. Dan untuk hasil yang lebih maksimal maka digunakan dua cara yaitu: manual (dikerjakan sesuai rumus yang ada) dan bantuan software Microsoft Excel 2010


(10)

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat menganalisis apakah dari variabel yang di analisis memiliki hubungan atau tidak. Sehingga apa yang telah diamati tidak sia-sia tapi dapat bermanfaat juga bagi pihak yang terkait. Tugas akhir ini juga sebagai sarana dan wawasan penulis untuk menganalisis data, baik data sekunder ataupun data primer.

1.6. Lokasi penelitian

Pengambilan data dilakukan di kantor PengadilanAgama kelas IA JL. Sisingamaharaja Km. 8,8 No.198 Medan.

1.7. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis adalah :

1. Metode penelitian kepustakaan (study literature)

Yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh informasi dari perpustakaan, dengan membaca buku-buku, referensi dan bahan-bahan yang bersifat teoritis yang mendukung penulisan tugas akhir ini. 2. Metode pengumpulan data

Pengumpulan data untuk keperluan riset ini, penulis melakukannya dengan menggunakan data skunder yang diperoleh dari Pengadilan Agama.


(11)

3. Metode pengolahan data

Peramalan jumlah Angka perceraian adalah suatu perhitungan ilmiah mengenai angka perceraian yang didasarkan pada asumsi dari komponen agar tahu dan dapat meramalkannya di tahun-tahun data diolah menggunakan metode rata-rata bergerak ganda. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data adalah:

1. Menghitung nilai rata-rata bergerak tunggal, dengan menggunakan persamaan:

2. Menghitung nilai rata-rata kedua dari rata-rata pertama, yaitu rata-rata bergerak ganda, dengan menggunakan persamaan:

3. Menghitung nilai rata-rata yang disesuaikan untuk periode t.

( )

4. Menghitung taksiran kecendrungan dari periode waktu yang satu ke periode waktu lainya.

( )


(12)

1.8. Sistematika Penulisan

Penulisan tugas akhir ini disusun secara sistematis, yang didalamnya dikemukakan bab maupun subab, yaitu sebagai berikut:

BAB 1 : PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan yang digunakan.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai teori-teori dan tinjauan pustaka yang dijadikan penulis sebagai acuan tentang segala sesuatu yang menyangkut terhadap penyelesaian masalah sesuai dengan judul permasalahan yang diuraikan

BAB 3 : GAMBARAN UMUM

Bab ini menjelaskan sejarah singkat tentang Pengadilan Agama

BAB 4 : PENGOLAHAN DATA

Pada bab ini penulis menganalisa data yang ada yang telah diamati dan dikumpulkan dengan menggunakan metode moving average.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang program atau softwere yang digunakan sebagai analisis terhadap ata yang telah diperoleh.


(13)

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup yang merupakan kesimpulan dari pembahasan serta saran-saran penulis berdasarkan kesimpulan yang diperoleh


(14)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Peramalan (Forecasting)

Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa mendatang. Peramalan diperlukan karena adanya perbedaan waktu antara kesadaran akan dibutuhkan suatu kebijakan baru dengan waktu pelaksanaan kebijakan tersebut. Apabila perbedaan waktu tersebut panjang, maka peran peramalan menjadi penting dan sangat dibutuhkan, terutama dalam penentuan kapan terjadi suatu peristiwa sehingga dapat dipersiapkan tindakan yang perlu dilakukan.

Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi di masa akan datang. Ramalan tersebut dapat didasarkan atas bermacam-macam cara yang dikenal dengan metode peramalan. Metode peramalan adalah cara memperkirakan secara kwantatif apa yang terjadi pada masa depan, berdasarkan data yang relevan pada masa lalu. Metode peramalan akan membantu dalam mengadakan pendekatan analisa terhadap tingkah laku atau pola dari data yang lalu, sehingga dapat memberikan cara pemikiran, pengerjaan dan pemecahan yang sistematis dan pragmatis, serta memberikan tingkat keyakinan yang lebih besar atas ketepatan hasil ramalan yang dibuat atau disusun.


(15)

2.2 Kegunaan dan Peran Peramalan

Sering terdapat senjang waktu ( Time Lag ) antara kesadaran akan peristiwa atau kebutuhan mendatang dengan peristiwa itu sendiri. Adanya waktu tenggang ( Lead Time ) ini merupakan alasan utama bagi perencanaan dan peramalan. Dalam situasi diatas peramalan sangat diperlukan untuk menentukan kapan suatu peristiwa akan terjadi atau suatu kebutuhan akan timbul, sehingga dapat dipersiapkan tindakan yang perlu dilakukan.

Dalam perencanaan disuatu instansi baik itu pemerintahan maupun swasta, peramalan merupakan kebutuhan yang sangat mendasar. Dimana baik maupun buruknya ramalan dapat mempengaruhi seluruh bagian instansi, karena waktu tenggang untuk pengambilan keputusan dapat berkisar dari beberapa tahun. Peramalan merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien.

Kegunaan dari suatu peramalan dapat dilihat pada saat pengambilan keputusan. Keputusan yang baik adalah keputusan yang didasarkan atas pertimbangan apa yang akan terjadi saat keputusan tersebut dilakukan. Apabila keputusan yang diambil kurang tepat sebaiknya keputusan tersebut tidak dilaksanakan. Oleh karena masalah pengambilan keputusan merupakan masalah yang selalu dihadapi maka peramalan juga merupakan masalah yang selalu dihadapi karena peramalan berkaitan dengan pengambilan suatu keputusan.

Baik tidaknya suatu peramalan yang disusun, disamping ditentukan oleh metode yang digunakan juga ditentukan oleh baik tidaknya informasi maupun data yang digunakan atau ketepatan ramalan yang dibuat. Selama data maupun


(16)

informasi yang digunakan tidak dapat maka hasil peramalan yang disusun juga akan sukar dipercaya akan ketepatannya.

Oleh karena itu, ketepatan dari ramalan tersebut merupakan hal yang sangat penting, walaupun demikian perlu disadari bahwa suatu ramalan adalah tetap ramalan, dimana selalu ada unsur kesalahannya. Sehingga yang penting diperhatikan adalah untuk memperkecil kesalahannya tersebut.

Di dalam bagian Organisasi terdapat beberapa peran penting dalam peramalan : 1. Penjadwalan sumber daya yang tersedia. Penggunaan sumber daya yang

efisien memerlukan penjadwalan produksi, transportasi, kas, personalia, dan sebagainya. Input yang penting untuk penjadwalan seperti itu adalah ramalan tingkat permintaan konsumennya atau si pelanggan, bahan, tenaga kerja, finansial atau jasa pelayanan.

2. Penyediaan sumber daya tambahan. Waktu tenggang (lead time) untuk memperoleh bahan baku, menerima pekerja baru atau membeli mesin dan peralatan dapat berkisar antara beberapa hari sampai beberapa tahun. Peramalan diperlukan untuk menentukan kebutuhan sumber daya di masa yang akan datang.

3. Penentuan sumber daya yang diinginkan. Setiap organisasi harus menentukan sumber daya yang ingin dimiliki dalam jangka waktu panjang. Keputusan semacam ini bergantung kepada kesempatan pasar, faktor-faktor lingkungan dan pengembangan internal dari sumber daya finansial, manusia, produk, dan teknologi.Semua penentuan ini


(17)

memerlukan ramalan yang baik dan manajer yang dapat menafsirkan pendugaan serta membuat keputusan yang tepat.

Walaupun terdapat banyak bidang lain yang memerlukan peramalan, namun tiga kelompok di atas merupakan bentuk khas dari kegunaan peramalan jangka pendek, menengah, dan panjang.

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa metode peramalan sangat berguna, karena akan membantu dalam mengadakan analisis terhadap data dari masa lalu. Sehingga dengan metode peramalan akan memberikan cara pemikiran, pengerjaan yang teratur dan terarah serta perencanaan yang sistematis hingga memberikan ketepatan hasil analisis.

2.3 Jenis Peramalan

Berdasarkan sifatnya, teknik peramalan dapat dibagi dalam 2 kategori utama yaitu:

1. Peramalan Kwalitatif atau Teknologis

Peramalan Kwalitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kwalitatif pada masa lalu. Hasil peramalan ini sangat bergantung pada orang yang menyusunnya. hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat instuisi, pendapat dan pengetahuan serta pengalaman dari orang-orang yang menyusunnya. Metode kwalitatif dapat dibagi menjadi 2 yaitu : Metode Eksploratoris dan Normative.


(18)

2. Peramalan Kwantitatif

Peramalan Kwantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kwantitatif pada masa lalu. Hasil peramalan ini sangat bergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. karena dengan metode yang berbeda akan diperoleh suatu hasil peramalan yang berbeda pula. Baik tidaknya metode yang dipergunakan ditentukan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil ramalan dengan keyakinan yang terjadi. Semakin kecil penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi berarti metode yang dipergunakan semakin baik. Peramalan yang baik adalah peramalan yang dilakukan dengan mengikuti prosedur penyusunan yang baik. Metode kwantitatif dapat dibagi dalam deret berkala ( time series ) dan metode kausal.

Peramalan kwantitatif dapat digunakan bila terdapat tiga kondisi yaitu : 1. Adanya informasi tentang masa lalu

2. Informasi tersebut dapat dikwantitatifkan dalam bentuk data.

3. Informasi tersebut dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut di masa yang akan datang.

Metode-metode peramalan dengan analisis deret waktu yaitu : 1. Metode Pemulusan Ekponensial dan Rata-rata Bergerak

Sering digunakan untuk ramalan jangka pendek dan jarang dipakai untuk peramalan jangka panjang.


(19)

2. Metode Regresi

Metode ini bisa digunakan untuk ramalan jangka menengah dan jangka panjang.

3. Metode Box-Jenkins

Jarang dipakai, namun baik untuk ramalan jangka pendek, menengah dan jangka panjang

2.4. Jenis – Jenis Metode Peramalan

Dalam pemilihan teknik dan metode peramalan, pertama-tama perlu diketahui ciri-ciri penting yang perlu diperhatikan bagi pengambilan keputusan dan analisis keadaan dalam mempersiapkan peramalan.

Ada enam faktor utama yang diidentifikasikan sebagai teknik dan metode peramalan yaitu :

1. Horizon Waktu

Ada dua aspek dari horizon waktu yang berhubungan dengan masing-masing metode peramalan yaitu : cakupan waktu dimasa yang akan datang daan jumlah periode untuk peramalan yang diinginkan.

2. Pola Data

Dasar utama dari metode peramalan adalah anggapan bahwa macam dari pola yang didapati di dalam data yang diramalkan akan berkelanjutan.

3. Jenis dari Model

Model-model merupakan suatu deret dimana waktu digambarkan sebagai unsur yang penting untuk menentukan perubahan-perubahan dalam pola. Model-model


(20)

perlu diperhatikan karena masing-masing model mempunyai kemampuan yang berbeda dalam analisis keadaan untuk pengambilan keputusan.

4. Biaya yang Dibutuhkan

Umumnya ada 4 (empat) unsur biaya yang tercakup dalam penggunaan suatu prosedur peramalan yaitu biaya-biaya pengembangan, penyimpanan (storage) data, operasi pelaksanaan dan kesempatan dalam penggunaan teknik-teknik dan metode peramalan.

5. Ketepatan Metode Peramalan

Tingkat ketepatan yang dibutuhkan sangat erat kaitannya dengan tingkat perincian yang dibutuhkan dalam suatu peramalan.

6. Kemudahan dan Penerapan

Metode-metode yang dapat dimengerti dan mudah diaplikasikan sudah merupakan suatu prinsip umum bagi pengambilan keputusan.

2.5 Analisis Deret Berkala

Data berkala ( time series ) adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran tentang perkembangan suatu kegiatan dari waktu ke waktu. Analisis data berkala memungkinkan untuk mengetahui perkembangan suatu atau beberapa kejadian serta hubungan kerja lainnya.

Metode time series merupakan metode peramalan kwantitatif didasarkan atas penggunaan analisis pola hubungan antara variable yang akan diperkirakan dengan variable waktu. Tujuan time series ini mencakup meneliti pola data yang digunakan untuk meramalkan apakah data tersebut stationer atau tidak dan ekstrapolasi ke masa yang akan datang. Stationer itu sendiri berarti bahwa tidak


(21)

terdapat pertumbuhan/penurunan data. Data secara kasar harus horizontal sepanjang waktu dengan kata lain fluktuasi data tetap konstan setiap waktu.

2.6 Penentuan Pola Data

Hal penting yang perlu diperhatikan dalam metode deret berkala adalah menentukan jenis pola data historisnya. Sehingga pola data yang tepat dengan pola data historis tersebut dapat diuji, dimana pola data umumnya dapat dibedakan sebagai berikut :

1. Pola Horizontal ( H )

Pola ini terjadi bilamana nilai data berfluktuasi disekitar nilai rata yang konstan. 2. Pola musiman ( S )

Pola yang menunjukkan perubahan yang berulang-ulang secara periodic dalam deret waktu. pola yang ini terjadi bial suatu deret dipengaruhi oleh faktor musiman, misalnya kwartal tahun tertentu, bulanan atau hari-hari pada mingu-minggu tertentu.

3. Pola Siklis ( C )

Pola data yang menunjukkan gerak naik turun dalam jangka panjang dari suatu kurva trend. terjadi bila datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti berhubungan dengan siklus bisnis.

4. Pola Trend ( T )


(22)

2.7 Metode Yang Digunakan

Hal yang dilakukan disini pada masing-masing langkah sebenarnya hanyalah menghitung kembali rata-rata dengan menambah nilai berikutnya dan menggugurkan pengamatan yang terjadi pada m periode sebelumnya.

Prosedur peramalan rata-rata bergerak ganda meliputi 3 (tiga) aspek, yaitu: 1. Penggunaan rata-rata bergerak tunggal pada waktu t (ditulis

2. Penyusuaian yang merupakan perbedaan antara rata-rata bergerak tunggal dan ganda pada waktu t (ditulis .

3. Penyusuain untuk kecenderungan dari periode t ke periode t+1 (atau ke periode t+m jika kita ingin meramalkan m periode ke depan).

Secara umum penyesuaian prosedur rata-rata bergerak ganda dapat di terangkan melalui persamaan berikut ini:

( )

( ) ( Dimana :

m = Jumlah periode didepan yang diramalkan = Nilai rata-rata bergerak tunggal


(23)

at, bt = Konstanta pemulusan


(24)

BAB 3

GAMBARAN UMUM

3.1 Pengadilan Agama

Penamaan peradilan agama dengan sebutan peradilan serambi, tidak semata-mata karena proses peradilannya dilaksanakan di serambi mesjid agung, namun peradilan serambi memiliki nilai filosofis dan politik yang sangat kuat bagi umat islam. Dalam perjalanan sejarahnya, ternyata peradilan serambi tidak semat-mata instruksi peranata hukum yang berfungi untuk menyelesaikan persengketaan yang terjadi di masyarakat muslim ketika itu, tetapi lebih jauh lagi ternyata juga institusi yang berfungsi sebagai penasehat raja terutama yang terkait dengan nilai-nilai keislaman.

Begitu pula dengan dialihkannya kewenangan mengadili perkara waris dari peradilan agama ke peradilan umum seiring dengan amanat yang di berikan UU itu untuk menghapuskan status dan kedudukan peradilan agama sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman di serambi Indonesia sehingga menimbulkan kemarahan besar dari umat islam, termaksud juga organisasi-organisasi ke islaman yang ada ketika itu peradilan mempunyai batasan dalam bidangnya:

1. Perselisihan antara suami istri yang beragama islam.

2. Perkara-perkara tentang nikah, talak, rujuk dan perceraian antara orang-orang yang beragama islam yang memerlukan perantaraan hakim agama islam.


(25)

4. Menyatakan bahwa syarat untuk jatuhnya talak yang di gantungan sudah ada.

5. Perkara mahar(mas kawin), sudah termasuk mut’ah dan

6. Perkara tentang keperluan kehidupan suami istri yang wajib diadakan oleh suami.

Pada tahun 1991 peradilan agama masih berada dibawah Departemen Agama,peradilan agama inilah yang sesungguhnya secara implisit di tunjuk oleh inpres,hal ini berdasarkan surat keputusan menteri Agama pada tanggal 22 juni 1991 Nomor 254/1991 tentang pelaksanaan instruksi presiden Nomor 1 tahun1991 tanggal 10 juni 1991, oleh karna itu tidak diakuinya status dan kedudukan peradilan agama sebagai peradilan yang sah dan mandiri dalam sistem peradialan di Indonesia secara implist dapat diketahui dalam ketentuan UU No.19 Tahun 1948 pasal 35 yang selengkapnya berbunyi:

Ayat (1) Dalam Pengadilan Negeri segala keputusan di tetapkan oleh seorang hakim. Berdasarkan uraian tersebut, jelas bahwa hakim sangat berperan dalam menemukan hukum melalui perceraian makna normatif dari suatu undang-undang. Pada sisi ini tampak bahwa, hakim tidak semata-mata menggunakan asas legalitas dalam menerapkan hukum, kerena banyak kasus atau peristiwa yang belum terkover oleh norma legalitas dan karena itu, masih membutuhkan perceraian untuk menemukan hukum guna menyelesaikan kasus atau peristiwa hukum tertentu.

Beranjak untuk berubah, adalah sebuah keniscayaan bagi Peradilan Agama sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman di Indonesia selain karena tuntutan


(26)

kondisi masyarakat muslim dan perkembagan ilmu pengetahuan serta teknologi informasi di dunia modren. Juga karena tuntutan dan perintah konstitusi seperti tercantum dalam UUD RI 1945 hasil amademen serta beberapa peraturan perundang-undangan terutama UU No.4 Tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman dan UU No.3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama.Kehakiman bidang kekuasaan sudah dimulai sejak Tahun 1999, yakni dengan lahirnya UU No.35, akan tetapi tonggak awal berdirinya fondasi organisasi Peradilan Agama, yang awalnya hanya Direktorat ketika berada di Departemen Agama, kemudian meningkat menjadi Direktorat jenderal setelah berada di Mahkamah Agung. Berdasarkan surat kepuntusan sekretariat Mahkamah Agung RI Nomor: MA/SEK/07/SK/111/2006 Tentang Organisasi dan Tata Kerja sekretariat Mahkamah Agung Republik Indonesia.


(27)

STRUKTUR ORGANISASI PERADILAN AGAMA WAKIL PANITERA SUB KEPANITERAAN PERMOHONAN / PANITERA MUDA PERMOHONAN SUB KEPANITERAAN GUGATAN / KEPANITERAAN MUDA GUGATAN SUB KEPANITERAAN HUKUM / KEPANITERAAN MUDA HUKUM KETUA WAKIL KETUA

PANITERA / SEKRETARIS MAJELIS HAKIM

KELOMPOK FUNGSIONAL KEPANITERAAN 1. PANITERA PENGGANTI

2. JURUSITA / JURUSITA PENGGANTI

WAKIL SEKRETARIS

SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

SUB BAGIAN KEUANGAN


(28)

(29)

BAB 4

ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Analisis Data

Pada bab ini penulis akan menganalisis banyaknya perceraian di kota Medan berdasarkan tahun 2004-2013.

Adapun banyaknya perceraian Medan dapat dilihat pada tabel ini:

Tabel 4.1 Banyaknya Perceraian di kota Medan Tahun 2004-2013

PERIODE Tahun Jumlah Perceraian

1 2004 967

2 2005 1005

3 2006 957

4 2007 1073

5 2008 1267

6 2009 1579

7 2010 1729

8 2011 1337

9 2012 1433

10 2013 1579


(30)

4.2 Pengolahan Data Peramalan Peningkatan Banyaknya Perceraian

Tahap pertama dalam proses analisa data yaitu dengan menghitung nilai rata-rata bergerak tunggal ( ) dengan N=3 periode dari realisasi total jumlah perceraian di kota Medan yaitu:

Dari rumus diata dapat dihitung:

=976,333

=1011,66667

=1099

= 1306,333


(31)

= 1548,33

= 1499,6667

= 1449,667

Tahap kedua adalah menghitung nilai rata-rata kedua dari rata-rata pertama, yaitu rata-rata bergerak ganda ( ) dari periode ke-5 sampai dengan periode ke-12 yaitu:

Dari rumus diatas dapat dihitung:

= 1029


(32)

= 1310,11111

= 1459,88889

= 1524,333

= 1499,222

Tahap ketiga adalah menghitung a dengan rumus:

( )

Dari data diatas dapat dihitung:

Nilai a untuk periode ke-5 (

Nilai a untuk periode ke-6 (


(33)

Nilai a untuk periode ke-7 (

Nilai a untuk periode ke-8 (

Nilai a untuk periode ke-9 ( 1475

Nilai a untuk periode ke-10 (

Tahap keempat adalah menghitung nilai b dengan rumus:

(

Dari rumus diatas dapat dihitung:

(

(


(34)

(

(

(

Dari hasil perhitungan nilai a dan b di atas dapat ditentukan ramalan jumlah perceraian di kota Medan pada tahun 2014, 2015 dan 2016, yaitu:

Berdasarkan nilai terakhir dari nilai a dan b dapat dihitung nilai peramalan untuk satuan kuartal berikutnya dengan bentuk persamaan peramalan. Dari persamaan peramalan di atas dapat dihitung:

Periode ke-11 (tahun 2014)

(


(35)

Periode ke-12 (periode ke tahun 2015) (

Periode ke-13 (periode ke 3 tahun 2016) (


(36)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1. Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain system yang ada dalam desain yang telah disetujui, menginstal dan memulai system baru atau system yang diperbaiki.Tahapan implementasi system adalah tahapan penerapan hasil desain tertulis kedalam programming.Dalam pengolahan data pada Tugas Akhir ini penulis menggunakan perangkat lunak (softwere) sebagai implementasi system yaitu Microsoft Excel 2010 dalam masalah memperoleh perhitungan dan grafik data.

5.2 Cara KerjaMicrosoft Excel 2010

Pada dasarnya cara kerja Microsoft Excel 2010 memiliki 3 (tiga) tahap pemprosesan seperti halnya cara kerja komputer dan software-software perhitungan lainnya, yaitu :

1. Input

Penginputan terdiri dari dua bentuk, hard (keras) dan soft (lembut). Penginputan berbentuk hardberupa perangkat keras (hardware) yaitu keyboard, mouse, touch screen dan sebagainya. Sedangkan penginputan berbentuk soft dapat berupa huruf, angka, simbol dan sebagainya yang bersifat data mentah(belum diolah). Pada software


(37)

Microsoft Excel data mentah umumnya berupa kumpulan angka-angka yang di input menggunakan hardware yang tersusun dalam kolom dan baris pada lembar kerja (worksheet).

2. Proses

Pada komputer proses berupa eksekusi program komputer menjalankan perintah-perintah sesuai dengan apa yang telah diprogramkan. Pada statistic proses berupa analisis perhitungan, baik secara deskriptif maupun inferensi, baik statistik parametrik maupun statistik nonparametric. Pada Microsoft Excel proses berupa eksekusi dan menganalisis input yang ada di data lembar kerja sesuai dengan perintah dari user (pemakai).

3. Output

Pada komputer, output berupa hasil pengolahan yang telah diproses dengan program komputer yang sesuai. Bentuk output komputer biasa dalam bentuk cetakan, tampilan, gambar, dan suara. Pada statistik output berupa hasil analisis, baik dalam bentuk penyajian data maupun dalam bentuk grafik atau tabel serta kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis. Pada Microsoft Excel, bentuk output disajikan dalam bentuk angka atau diagram yang telah di proses.


(38)

5.3 Mengoperasikan Data di Microsoft Excel

Adapun langkah-langkah pengolahan data dengan menggunakan program Microsoft Excel, adalah sebagai berikut :

a. Klik tombol Start

b. Pilih All Program dan klik Mocrosoft Office, Microsoft Excel

5.4 Cara Penginputan Data

Langkah-langkah dalam pengentrian data dengan menggunakan Microsoft Excel,yaitu: buka lembar kerja baru dari menu start. Pada tampilan lembar kerja isilah kolom dengan ketentuan data yang akan diolah. Hasil penginputan dapat terlihat pada gambar dibawah ini :


(39)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan data pada tahun 2004-2013 sebelumnya, maka dapat dilihat banyaknya Perceraian di Kota Medan mengalami peningkatan. 2. Dari perhitungan rumus : (m) didapat peramalan pada

tahun : 2014 sebesar 1351. 2015 sebesar 1301. 2016 sebesar 1251.

Bedasarkan hasil peramalan diatas pada tahun 2014-2016 banyaknya Angka perceraian mengalami penurunan.

Jadi dari analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang sangat besar tidak ada tanggung jawab terhadap angka perceraian di kota Medan.

6.2 Saran

Dari hasil analisis diatas, maka penulis mengajukan beberapa saran, antara lain : 1. Bicarakan lah semua masalah dengan kepala dingin agar tidak ada

kesalah pahaman antara suami istri.

2. Berfikir lah secara matang sebelum mengambil keputusan untuk bercerai karena jika memiliki anak itu sangat besar untuk masa perkembagan mental nya.


(40)

DAFTAR PUSTAKA

Algifari, 2000,” Analisis Regresi teori, kasus, dan solusi ”, Edisi kedua. BPFE. Yogyakarta

Abdul Hakim,2002, “statistik Induktif untuk ekonomi dan bisnis”, Yogyakarta Dergibson siagian, Sugiarto, 2000,”Motode statistika untuk bisnis dan ekonomi”, Jakarta

http://www.geogle.com/html/pdrb.htm.

Iswardono, S.P. 1981. Sekulumit Analisa Regresi dan Korelasi.BPFE. Yogyakarta.

Makridasi, Wheel wright dan Mcgee. 1998. Metodologi dan aplikasi peramalan. Jilid I. Terjemahan Ir. Hari sumiato : John Wiley & ons, inc.


(1)

Periode ke-12 (periode ke tahun 2015) (

Periode ke-13 (periode ke 3 tahun 2016) (


(2)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1. Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain system yang ada dalam desain yang telah disetujui, menginstal dan memulai system baru atau system yang diperbaiki.Tahapan implementasi system adalah tahapan penerapan hasil desain tertulis kedalam programming.Dalam pengolahan data pada Tugas Akhir ini penulis menggunakan perangkat lunak (softwere) sebagai implementasi system yaitu Microsoft Excel 2010 dalam masalah memperoleh perhitungan dan grafik data.

5.2 Cara KerjaMicrosoft Excel 2010

Pada dasarnya cara kerja Microsoft Excel 2010 memiliki 3 (tiga) tahap pemprosesan seperti halnya cara kerja komputer dan software-software perhitungan lainnya, yaitu :

1. Input

Penginputan terdiri dari dua bentuk, hard (keras) dan soft (lembut). Penginputan berbentuk hardberupa perangkat keras (hardware) yaitu keyboard, mouse, touch screen dan sebagainya. Sedangkan penginputan berbentuk soft dapat berupa huruf, angka, simbol dan sebagainya yang bersifat data mentah(belum diolah). Pada software


(3)

Microsoft Excel data mentah umumnya berupa kumpulan angka-angka yang di input menggunakan hardware yang tersusun dalam kolom dan baris pada lembar kerja (worksheet).

2. Proses

Pada komputer proses berupa eksekusi program komputer menjalankan perintah-perintah sesuai dengan apa yang telah diprogramkan. Pada statistic proses berupa analisis perhitungan, baik secara deskriptif maupun inferensi, baik statistik parametrik maupun statistik nonparametric. Pada Microsoft Excel proses berupa eksekusi dan menganalisis input yang ada di data lembar kerja sesuai dengan perintah dari user (pemakai).

3. Output

Pada komputer, output berupa hasil pengolahan yang telah diproses dengan program komputer yang sesuai. Bentuk output komputer biasa dalam bentuk cetakan, tampilan, gambar, dan suara. Pada statistik output berupa hasil analisis, baik dalam bentuk penyajian data maupun dalam bentuk grafik atau tabel serta kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis. Pada Microsoft Excel, bentuk output disajikan dalam bentuk angka atau diagram yang telah di proses.


(4)

5.3 Mengoperasikan Data di Microsoft Excel

Adapun langkah-langkah pengolahan data dengan menggunakan program Microsoft Excel, adalah sebagai berikut :

a. Klik tombol Start

b. Pilih All Program dan klik Mocrosoft Office, Microsoft Excel

5.4 Cara Penginputan Data

Langkah-langkah dalam pengentrian data dengan menggunakan Microsoft Excel,yaitu: buka lembar kerja baru dari menu start. Pada tampilan lembar kerja isilah kolom dengan ketentuan data yang akan diolah. Hasil penginputan dapat terlihat pada gambar dibawah ini :


(5)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan data pada tahun 2004-2013 sebelumnya, maka dapat dilihat banyaknya Perceraian di Kota Medan mengalami peningkatan. 2. Dari perhitungan rumus : (m) didapat peramalan pada

tahun : 2014 sebesar 1351. 2015 sebesar 1301. 2016 sebesar 1251.

Bedasarkan hasil peramalan diatas pada tahun 2014-2016 banyaknya Angka perceraian mengalami penurunan.

Jadi dari analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang sangat besar tidak ada tanggung jawab terhadap angka perceraian di kota Medan. 6.2 Saran

Dari hasil analisis diatas, maka penulis mengajukan beberapa saran, antara lain : 1. Bicarakan lah semua masalah dengan kepala dingin agar tidak ada

kesalah pahaman antara suami istri.

2. Berfikir lah secara matang sebelum mengambil keputusan untuk bercerai karena jika memiliki anak itu sangat besar untuk masa perkembagan mental nya.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Algifari, 2000,” Analisis Regresi teori, kasus, dan solusi ”, Edisi kedua. BPFE. Yogyakarta

Abdul Hakim,2002, “statistik Induktif untuk ekonomi dan bisnis”, Yogyakarta Dergibson siagian, Sugiarto, 2000,”Motode statistika untuk bisnis dan ekonomi”, Jakarta

http://www.geogle.com/html/pdrb.htm.

Iswardono, S.P. 1981. Sekulumit Analisa Regresi dan Korelasi.BPFE. Yogyakarta.

Makridasi, Wheel wright dan Mcgee. 1998. Metodologi dan aplikasi peramalan. Jilid I. Terjemahan Ir. Hari sumiato : John Wiley & ons, inc.