Jenis dan Sumber Data Populasi dan Sampel Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan per Desember yang tersedia di BEJ tahun 2004 – 2006 dan harga saham penutupan tahunan. Data diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory .

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang go publik dan terdaftar di bursa Efek Jakarta pada tahun 2004 – 2006. Penelitian ini mengunakan laporan keuangan per 31 Desember 2004 – 2006 sebagai sampel. Dengan menggunakan sampel yang relatif baru diharapkan hasil penelitian akan lebih relevan untuk memahami kondisi yang aktual di Indonesia. Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang dipilih berdasarkan metode purposive sampling yaitu pengambilan data berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Adapun kriteria- kriterianya yaitu perusahaan manufaktur di BEJ yang mempunyai laba bersih selama 3 berturut-turut periode 2004 – 2006.

3.3 Definisi Operasional Variabel

Pengaruh manajemen laba terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Jakarta yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Berskala Besar dan Kantor Akuntan Publik Berskala Kecil, dimana variabel penelitian terdiri dari : a. Variabel bebas : manajemen laba b. Variabel terikat : return saham Definisi operasional masing-masing variabel penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Variabel Manajemen Laba Manajemen Laba dalam penelitian ini diproksi diukur dengan diskresioner total akrual. Diskresioner total akrual merupakan suatu cara untuk mengurangi pelaporan laba yang sulit dideteksi melalui manipulasi kebijakan akuntansi yang berhubungan dengan akrual, misalnya dengan cara menaikkan biaya amortisasi dan depresiasi, mencatat kewajiban yang besar atas jaminan produk garansi, kontigensi dan potongan harga, dan mencatat persediaan yang sudah usang Medistuti dan Mas’ud, 2003. Income smoothing merupakan bagian dari manajemen laba yang merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan perubahan atau manipulasi laba secara smooth atau lembut yang diukur dengan Indeks Eckel. Proksi dari income smoothing yang menggunakan Indeks Eckel berbeda dengan proksi manajemen laba yang diukur dengan discretionary accrual . Variabel manajemen laba dalam penelitian ini tidak menggunakan pola income smoothing dan taking a bath, namun menggunakan pola income maximation dan income minimation. Diskresioner total akrual dihitung dengan menggunakan Modified Jones’ Models Dechow, 1995 yang dikutip oleh Midiastuty dan Mas’ud, 2003 : a. Total accruals sesungguhnya TAC = NI it - CF it Dimana, NI it = laba bersih net income perusahaan i pada periode t CF it = arus kas operasi cash flow of operation perusahaan i pada periode t b. Total accruals yang diestimasi dengan persamaan regresi OLS Ordinary Least Square adalah t t t t t t t t TA PPE TA SAL TA TA TAC ϑ α α α + + ∆ + = − − − − 1 3 1 2 1 1 1 1 dimana, TAC t = total accruals dalam periode t TA t-1 = total asset periode t-1 ∆SAL t = perubahan pendapatan atau penjualan bersih dalam periode t PPE t = property, plan, and equipment periode t α 1 , α 2 , α 3 = koefisien regresi c. Non akrual diskresioner [ ] 1 3 1 2 1 1 1 − − − + ∆ − ∆ + = t t t t t t t TA PPE TA REC SAL TA NDTAC α α α dimana, ∆REC t = perubahan piutang bersih dalam periode t α 1 , α 2 , α 3 = fitted coefficient yang diperoleh dari hasil regresi pada perhitungan total accruals d. Diskresioner Total Akrual t t t t NDTAC TA TAC DTAC − = −1 dimana, DTAC t = diskresioner total akrual tahun t TAC t = total accruals tahun t NDTAC t = non akrual diskresioner pada tahun t 2. Variabel Return Saham Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Hartono, 2000: 107 atau tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannnya. Dalam penelitian ini akan menggunakan rumus return saham secara umum yang mempertimbangkan capital gain adalah : Keterangan : Rit = Return saham masing-masing perusahaan P it = Harga saham i pada hari ke-t. P it-1 = Harga saham i pada hari ke -t-1 3. Kriteria Kantor Akuntan Publik Adapun Kriteria Kantor Akuntan Publik yang termasuk dalam KAP Besar dan kecil perbedaan adalah sebagai berikut: R it = P it – P it-1 P it-1 2. KAP Besar adalah KAP yang dikatakan besar jika berafiliasi dengan KAP yang ternama diluar negeri anatara lain : 3. Prasetyo Utomo dan Co. berafiliasi dengan Arthur Andersen Worldwide SGV Co. 2. Hadi Sutanto dan Rekan berafiliasi dengan Pricewaterhouse Coopers. 3. Hanadi, Sarwoko dan Sandjaja berafiliasi dengan Ernst and Young International. 4. Sidharta, Sidharta dan Widjaja berafiliasi dengan Member of Firm Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG Int. 5. Hans Tuanakotta Mustofa dan Halim berafiliasi dengan Member of Firm Deloitte, Touche and Tohmatsu. 2. KAP Kecil adalah KAP yang tidak berafiliasi dengan Arthur Andersen Worldwide SGV Co, Ernst and Young International, Member of Firm Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG Int, Member of Firm Deloitte, Touche and Tohmatsu

3.4 Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Kantor Akuntan Publik dan Jenis Opini Audit Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 43 85

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Kantor Akuntan Publik, Dan Audit Tenure Terhadap Integritas Laporan Keuangan Padaperusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 44 102

PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, FINANCIAL DISTRESS, DAN PERGANTIAN MANAJEMEN TERHADAP PERGANTIAN KANTOR PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, FINANCIAL DISTRESS, DAN PERGANTIAN MANAJEMEN TERHADAP PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (Studi Kasus Pada

0 1 14

PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, FINANCIAL PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, FINANCIAL DISTRESS, DAN PERGANTIAN MANAJEMEN TERHADAP PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 2 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia.

0 0 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia.

0 1 17

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI SURABAYA (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya).

0 1 153

Analisis Pengaruh Audit Tenure, Ukuran Kantor Akuntan Publik, Spesialisasi Kantor Akuntan Publik, dan Rotasi Kantor Akuntan Publik terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI pada tahun 2012-2014).

0 1 6

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK TERHADAP PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI SURABAYA (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya)

0 1 16

PENGARUH AUDIT TENURE, UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, SPESIALISASI AUDITOR DAN ROTASI KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP MANAJEMEN LABA - repository perpustakaan

2 15 16