33 melalui pewarisan nilai-nilai kebangsaan yang luhur. Hal itu dijelaskan dalam
tujuan pendidikan nasional, seperti termaktub dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional UU Sisdiknas, bahwa “Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung Jawa
b”.
2.4.1 Pengembangan Karakter Melalui Budaya
Pendidikan karakter bangsa berbasis budaya merupakan pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dalam pendidikan karakter pada diri peserta
didik sehingga menjadi dasar bagi mereka dalam berpikir, bersikap, bertindak dalam mengembangkan dirinya sebagai individu, anggota masyarakat, dan
warganegara. Nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang dimiliki peserta didik tersebut menjadikan mereka sebagai warga negara Indonesia yang memiliki
kekhasan dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain. Menciptakan manusia yang bermoral, berbudi pekerti luhur dan menjunjung tinggi semangat nasionalisme
yang akhir-akhir ini mulai hilang dari kalangan remaja Indonesia. Dalam pendidikan karakter berbasis budaya, kebudayaan dimaknai sebagai
sesuatu yang diwariskan atau dipelajari, kemudian meneruskan apa yang dipelajari serta mengubahnya menjadi sesuatu yang baru, itulah inti dari proses pendidikan.
34 Apabila demikian adanya, maka tugas pendidikan sebagai misi kebudayaan harus
mampu melakukan proses; pertama pewarisan kebudayaan, kedua membantu individu memilih peran sosial dan mengajari untuk melakukan peran tersebut,
ketiga memadukan beragam identitas individu ke dalam lingkup kebudayaan yang lebih luas, dan keempat harus menjadi sumber inovasi sosial.
Tahapan tersebut di atas, mencerminkan jalinan hubungan fungsional antara pendidikan dan kebudayaan yang mengandung dua hal utama, yaitu : Pertama,
bersifat reflektif, pendidikan merupakan gambaran kebudayaan yang sedang berlangsung. Kedua, bersifat progresif, pendidikan berusaha melakukan
pembaharuan, inovasi agar kebudayaan yang ada dapat mencapai kamajuan. Kedua hal ini, sejalan dengan tugas dan fungsi pendidikan adalah meneruskan
atau mewariskan kebudayaan serta mengubah dan mengembangkan kebudayaan tersebut untuk mencapai kemajuan kehidupan manusia. Disinilah letak pendidikan
karakter itu dimana proses pendidikan merupakan ikhtiar pewarisan nilai-nilai yang ada kepada setiap individu sekaligus upaya inovatif dan dinamik dalam
rangka memperbaharui nilai tersebut ke arah yang lebih maju lagi.
2.4.2 Asesmen Dalam Pendidikan Karakter