Peralatan Bahan dan Alat

Hasil paling optimum dari uji organoleptik dan Penentuan Angka Lempeng Total ALT digunakan untuk uji proksimat kadar protein, lemak, air dan abu. Sebagai kontrol juga dilakukan uji proksimat pada sampel tanpa perlakuan.

3.6.1 Penilaian Organoleptik menurut SNI-01-2346-2006

Pengujian Organoleptik merupakan cara pengujian mutu ikan dengan menggunakan indera manusia sebagai alat untuk mengukur daya penerimaan terhadap makanan. Panelis yang digunakan adalah sebanyak 6 panelis ahli yaitu Analis Organoleptik Laboratorium Pengujian dan Pengawasan Mutu Hasil Perikanan LPPMHP Semarang. Terdapat 6 faktor penilaian yang dilakukan terhadap obyek ikan nila yaitu mata, insang, lendir permukaan badan, daging warna dan kenampakan, bau dan tekstur. Metode pengujian yang dipakai dalam standar ini adalah uji scoring test, dengan menggunakan score sheet organoleptik ikan segar SNI-01-2346-2006 dengan kriteria angka 1 satu sebagai nilai terendah dan angka 9 sembilan untuk nilai tertinggi. Batas penolakan untuk produk ikan segar adalah 7 sesuai dengan SNI 01-2729.1-2006. Nilai mutu organoleptik ditentukan berdasarkan nilai selang kepercayaan dengan mencari nilai rata-rata dari setiap panelis pada taraf kepercayaan 95, artinya nilai rata-rata yang diperoleh mengandung kemungkinan kesalahan hanya sebesar 5. 36 Data yang diperoleh dari lembar penilaian ditabulasi dan ditentukan nilai mutunya dengan mencari hasil rata-rata dari setiap panelis. Untuk menghitung interval nilai mutu rata-rata dari setiap panelis digunakan rumus sebagai berikut: ̅ ∑ ∑ ̅ √∑ ̅ SNI-01-2346-2006 Dimana : n = jumlah panelis S 2 = keragaman nilai mutu ̅ = nilai mutu rata-rata x i = nilai mutu dari panelis ke -i, dimana i = 1, 2, 3, ...n S = simpangan baku nilai mutu

3.6.2 Perhitungan Jumlah Bakteri Menggunakan Metode Angka Lempeng

Total ALT Total Plate Count TPC sesuai SNI-01-2332.3-2006 Prosedur analisis penetapan Angka Lempeng Total adalah sebagai berikut:

3.6.2.1 Preparasi sampel

Berat sampel yang akan diuji diambil dengan menerapkan teknik aseptis sesuai ketentuan berat sampel yang digunakan. Berat sampel yang digunakan adalah kurang dari 1 kg, caranya dengan mengambil sampel secara acak dan dipotong kecil-kecil hingga beratnya mencapai 100 g. Sampel ditimbang secara aseptik sebanyak 25 g untuk ketentuan berat sampel kurang dari 1 kg, kemudian dimasukkan dalam wadah atau plastik steril. 37