Tentang Pergantian Punyimbang Tentang Tata Cara Pemberian AdokGelar Saibatin
e. Lelamak. Titi Kayu, Jembat Agung yaitu, lelamak berupa tikar anyam daun pandan yang dialas kain panjang dengan dijahitkan.
Sedangkan Tiri Kuya adalah talam terbuat dari kuningan. Talam ini diletakan di atas lelamak. Setiap lembat lelamak ditempatkan dua
titi kuya. Jaambat Agung adalah selendang tuha atau angguk khusus segi empat yang diletakkan di atas titi kuya. Ketiga
peralatan upacara adat ini berfungsi sebagai satu kesatuan dalam menyediakan titian atau alas menapak Saibatin pada saat berjalan
memasuki tempat perhelatan setelah selesai upacara arak-arakan. Ketiga alat ini menjadi satu kesatuan atau satu paket rangkaian, dan
biasanya disiapkan lebih dari satu paket sambung menyambung. Tiap alat dipegang sambung menyambung oleh perempuan-
perempuan berpasangan, berjajaran dan duduk bersimpuh di permukaan tanah. Lelamak- Titi Kuya-Jambat Agung satu
rangkaian pada alas langkah Saibatin. Setelah Saibatin menapakkan langkah kakinya di atas lapisan tiga alat tersebut, maka perempuan
pemegangnya harus membawa alatnya menyumbang ke arah depan Saibatin melangkah. Jangan sampai telapak kaki Saibatin langsung
menginjak tanah sampai dengan tempat duduknya. Lelamak, Titi Kuya Jambat Agung adalah kesetiaan, pengamdian sekaligus kasih
masyarakat adat kepaksian pernong terhadap Saibatinnya.