5. Karyawan akan keluar turnover atau melarikan diri dari pekerjaan
2.3.4 Indikator Stres Kerja
Manurung dan Ratnawati 2012: 3 mengemukakan ada dua indikator kepuasan, yaitu :
1. Stressor Organisasi Yang terdiri atas kebijakan organisasi, struktur organisasi, keadaan
fisik dalam organisasi, dan proses yang terjadi dalam organisasi. 2. Stressor Individual
Yang terjadi atas terjadinya konflik dan ketidakjelasan peran, serta disposisi individu, seperti pola kepribadian tipe A, control personal,
learned helplessness, self-efficacy, dan daya tahan psikologis.
2.4 Lingkungan Kerja
2.4.1 Pengertian Lingkungan Kerja
Lingkungan Kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar pekerja dan yang dapat mempengaruhinya dalam menjalankan tugas-
tugas yang di bebankan, misalnya kebersihan, musik, dan sebagainya. Nitisemito,1996:117
Lingkungan kerja adalah konkrit dan abstrak yang meliputi atau mengelilingi kerja seseorang Gondokusumo, 1992 : 34.
Lingkungan adalah lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan diluar yang berpotensi mempengaruhi kinerja organisasi, lingkungan
dirumuskan menjadi dua yaitu lingkungan umum dan lingkungan khusus. Lingkungan umum adalah segala sesuatu di luar organisasi
yang memilki potensi untuk mempengaruhi organisasi. Lingkungan ini berupa kondisi sosial dan teknologi. Sedangkan lingkungan khusus
adalah bagian lingkungan yang secara langsung berkaitan dengan pencapaian sasaran-sasaran sebuah organisasi Robbins, 203:86.
Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar
karyawan pada saat bekerja, yang dapat mempengaruhi dirinya dan pekerjaanya.
2.4.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Lingkungan Kerja
Faktor-faktor lingkungan kerja menurut Simamora 2000 dalam Husien dan Hady, 2012:36 kondisi lingkungan kerja pada dasarnya
dibedakan menjadi dua, antara lain: 1. Lingkngan fisik atau tempat tinggal: ventilasi, penerangan, tata letak dan
peralatan. 2. Kondisi psikososial atau perlakuan yang diterima: tempat kerja yang
memudahkan interaksi sosial yang tercipta tersebut dapat berpengaruh positif terhadap prestasi kerja karyawan.
Menurut Nitisemito 1996:110-116, Faktor-faktor lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi lingkungan
kerja dikaitkan dengan kemampuan karyawan,diantaranya: 1. Pewarnaan
Warna merupakan faktor yang penting untuk memperbesar efisiensi kerja para pegawai. Khususnya warna akan mempengaruhi keadaan jiwa
mereka. Dengan memakai warna yang tepat pada dinding ruangan dan alat-alat lainnya, kegembiraan dan ketenangan bekerja para pegawai
akan terpelihara. 2. Kebersihan
Kebersihan lingkungan kerja secara tidak langsung dapat mempengaruhi seseorang dalam bekerja, karena apabila lingkungan kerja bersih maka
karyawan akan merasa nyaman dalam melakukan pekerjaannya. Kebersihan lingkungan bukan hanya berarti kebersihan tempat mereka
bekerja, tetapi jauh lebih luas dari pada itu misalnya kamar kecil yang berbau tidak enak akan menimbulkan rasa yang kurang menyenangkan
bagi para karyawan yang menggunakannya, untuk menjaga kebersihan ini pada umumnya diperlukan petugas khusus, dimana masalah biaya
juga harus dipertimbangkan disini. 3. Pertukaran Udara
Pertukaran udara yang cukup akan meningkatkan kesegaran fisik para karyawan, karena apabila ventilasinya cukup maka kesehatan para
karyawan akan terjamin. Selain ventilasi, konstrusi gedung dapat
berpengaruh pula pada pertukaran udara. Misalnya gedung yang mempunyai plafond tinggi akan menimbulkan pertukaran udara yang
banyak dari pada gedung yang mempunyai plafond rendah selain itu luas ruangan apabila dibandingkan dengan jumlah karyawan yang bekerja
akan mempengaruhi pula pertukaran udara yang ada. 4. Penerangan
Penerangan dalam hal ini bukan terbatas pada penerangan listrik saja, tetapi juga penerangan sinar matahari. Dalam melaksanakan tugas
karyawan membutuhkan penerangan yang cukup, apabila pekerjaan yang dilakukan tersebut menuntut ketelitian.
5. Keamanan Jaminan terhadap keamanan menimbulkan ketenangan. Keamanan akan
keselamatan diri sendiri sering ditafsirkan terbatas pada keselamatan kerja, padahal lebih luas dari itu termasuk disini keamanan milik pribadi
karyawan dan juga konstruksi gedung tempat mereka bekerja. Sehingga akan menimbulkan ketenangan yang akan mendorong karyawan dalam
bekerja. 6. Kebisingan
Kebisingan merupakan suatu gangguan terhadap seseorang karena adanya kebisingan, maka konsentrasi dalam bekerja akan terganggu.
Dengan terganggunya konsentrasi ini maka pekerjaan yang dilakukan akan banyak menimbulkan kesalahan atau kerusakan. Hal ini jelas akan
menimbulkan kerugian. Kebisingan yang terus menerus mungkin akan menimbulkan kebosanan.
2.4.3 Indikator Lingkungan Kerja