3.3.2. Narasumber Sekunder Penelitian Narasumber Sekunder penelitian adalah orang yang memiliki hubungan
dekat dengan narasumber utama, serta mengetahui secara jelas keseharian aktivitas narasumber utama. Dalam penelitian ini, informan akan membantu
peneliti dalam pengecekan kembali atas kebenaran informasi yang diberikan oleh narasumber utama. Informasi atau data yang diperoleh juga berasal dari
narasumber sekunder yang dapat memberikan informasi seputar fokus kajian penelitian yang berhubungan dengan narasumber primer. Narasumber sekunder
yang dapat diambil informasinya sebagai data pendukung adalah individu yang dekat dan mengikuti perkembangan narasumber primer. Narasumber sekunder
tersebut adalah pengasuh lansia di Panti Werdha tersebut.
3.4 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah Panti Werdha “SULTAN FATAH”, yang berlokasi di Jalan Kawedanan atau Gang Semboja,
Nomor : 28, RT.06RW.VIII, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Propinsi Jawa Tengah adalah merupakan sebuah rumah yang memberikan
pelayanan atau rumah perawatan khusus bagi para lansia yang mengalami keterlantaran, termasuk yang terlantar di rumah sendiri.
Proses wawancara dilakukan langsung di tempat tinggal narasumber penelitian. Hal ini dilakukan agar proses wawancara dapat berlangsung lebih
santai dan narasumber juga bisa lebih leluasa dalam memberikan informasi kepada peneliti.
3.5 Metode dan Alat Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam sebagai metode pengumpulan data utama. Metode ini
dipilih agar data yang diperoleh lebih valid. Ciri khas dari penelitian kualitatif adalah tidak dapat dipisahkan dari
pengamatan berperan serta. Hal tersebut dimana adanya peranan peneliti yang merangkap sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir
data, dan pada akhirnya sebagai pelapor hasil penelitiannya, menunjukkan bahwa peneliti adalah instrumen penelitian yang utama, serta sebagai alat pengumpul
data dalam suatu penelitian Moleong, 2011: 163. Dalam usaha pengumpulan data tersebut, maka peneliti akan melakukan interaksi dengan subjek sebagai
responden utama untuk memperoleh informasi dengan menggunakan teknik- teknik pengumpulan data yang disesuaikan dengan masalah sebagai tujuan
penelitian serta objek yang diteliti. Moleong 2011: 186 menjelaskan bahwa wawancara adalah percakapan
dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai
interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
wawancara semi terstruktur, yaitu pewawancara menggunakan interview guide pedoman wawancara yang dibuat berupa daftar pertanyaan, tetapi tidak berupa
kalimat-kalimat yang permanen mengikat, hanya berupa catatan-catatan pokok yang masih memungkinkan variasi-variasi penyajian pertanyaan.
Alasan peneliti menggunakan wawancara sebagai metode pengumpulan data utama adalah untuk mendapatkan informasi atau jawaban yang valid sesuai
dengan fokus penelitian, oleh karena itu penelitian harus dilakukan tatap muka secara langsung face to face dengan subjek. Adapun langkah-langkah yang
dilakukan peneliti agar data yang diperoleh sesuai dengan harapan.
3.6 Metode Analisis Data