Proses Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Panti Werdha Sultan Fatah Demak mempunyai tujuan yang didasari Peraturan Daerah Nomor : 8 Tahun 2002 tentang Susunan dan Tata Kerja Dinas Kesejahteraan Sosial, serta Petunjuk Teknis Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial antara lain sebagai berikut: 1 Terpenuhinya kebutuhan hidup para lansia jompo, miskin dan terlantar, sehingga mereka dapat menikmati hari tuanya dengan diliputi rasa bahagia, tentram, lahir dan batin. 2 Mencegah timbul, berkembang dan meluasnya permasalahan kesejahteraan sosial dalam masyarakat. 3 Menciptakan kondisi sosial para lansia jompo kelayan agar memiliki rasa harga diri dan percaya diri sehingga mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar. 4 Meningkatkan kemauan dan kemampuan Kelayan untuk mengupayakan perubahan sikap dan tingkah laku serta peningkatan kesejahteraan sosialnya. Para lansia yang tinggal didalam Panti Werdha Sultan Fatah Demak mendapatkan semua fasilitas yang disediakan oleh tempat tersebut, dan menjalani semua kegiatan sehari-hari bersama pengasuh lansia di Panti werdha Sultan Fatah.

4.2 Proses Penelitian

4.2.1 Pra-penelitian Peneliti melakukan beberapa hal terlebih dahulu sebagai studi pendahuluan, sebelum melakukan penelitian mengenai “kesepian pada lansia di Panti Werdha Sultan Fatah Demak”. Maksud dan tujuan dalam studi pendahuluan ini adalah agar peneliti lebih peka dan paham akan situasi di lapangan nantinya, sehingga dapat mengatasi setiap hambatan yang mungkin akan terjadi saat penelitian. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu meminta persetujuan untuk melakukan pra-penelitian kepada Kepala Panti Werdha sultan Fatah Demak. Setelah mendapatkan persetujuan dari kepala Panti Werdha Sultan Fatah denak, barulah peneliti meminta data yang berkaitan dengan penelitian. 4.2.2 Melakukan Studi Pustaka Peneliti telah melakukan beberapa poin pada tahap ini, antara lain: menyusun Bab 1, 2, dan 3. Peneliti juga melakukan kajian terhadap sumber- sumber bacaan lain untuk menambah pengetahuan tentang kesepian dan lansia. 4.2.3 Menyusun Pedoman Wawancara Peneliti telah mempersiapkan pedoman-pedoman wawancara yang diperlukan saat melakukan wawancara nantinya pada tahap ini. Pedoman wawancara yang dipersiapkan peneliti bertujuan sebagai “guide” agar pertanyaan- pertanyaan yang diajukan peneliti nantinya tetap pada konteks dan tidak melenceng dari tema penelitian itu sendiri. Wawancara yang diberikan tidak hanya mengungkap “kesepian” saja tetapi juga mengungkap latar belakang dan kehidupan subjek penelitian, pedoman wawancara untuk narasumber sekunder juga disediakan oleh peneliti untuk cross-cek narasumber dari subjek penelitian. 4.2.4 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dimulai pada tanggal 18 Juni 2013. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian. Mulai dari tempat penelitian sampai dengan perjanjian penelitian. Peneliti menyerahkan proposal penelitian yang disertai dengan surat ijin penelitian yang dikeluarkan oleh fakultas kepada pihak sekolah. Pihak Panti mempelajari terlebih dahulu proposal yang diserahkan oleh peneliti kemudian diputuskan boleh atau tidaknya peneliti untuk melakukan penelitian di Panti Werdha tersebut. Peneliti pun diijinkan untuk melakukan penelitian di Panti Werdha Sultan Fatah Demak dan oleh pihak pengasuh panti, peneliti diantar dan diserahkan kepada lansia dan pengasuh lansia. Setelah berkonsultasi dengan Kepala panti dan berdiskusi kecil, akhirnya peneliti memperoleh beberapa daftar nama lansia yang mengalami kesepian. Peneliti menjelaskan kepada Kepala panti dan pengasuh panti mengenai penelitian yang dilakukan, mulai dari tujuan sampai dengan subjek yang dibutuhkan oleh peneliti. Akhirnya tercatat dua orang lansia yang mengalami kesepian dari Panti Werdha Sultan Fatah Demak yang direkomendasikan oleh kepala panti dan pengasuh panti. Perkenalan dengan kedua subjek penelitian berlangsung dengan baik. Wawancara dilakukan di Panti tersebut, mereka menunjukan sikap ramah pada peneliti. Setelah peneliti mengadakan pendekatan dan mengutarakan maksud untuk melakukan penelitian tentang kesepian pada subjek, masing-masing subjek setuju dan bersedia membantu peneliti selama penelitian berlangsung. Salah satu metode yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah wawancara, penggunaan metode ini diharapkan dapat merinci fenomena yang diteliti. Alat yang digunakan untuk melakukan perekaman adalah handphone, dengan pertimbangan kepraktisan. Peneliti meminta ijin terlebih dahulu kepada narasumber untuk melakukan perekaman, setelah ijin diperoleh barulah peneliti melakukan wawancara yang disertai perekaman. Suara dari perekaman serta suara dari narasumber yang volume suaranya terlalu rendah. Peneliti berhasil melakukan wawancara pada narasumber primer serta narasumber sekunder. Beberapa kendala juga dirasakan oleh peneliti pada saat melakukan studi ini yaitu sebagai berikut: 1. Tidak semua lansia dan keluarga dari lansia yang mengalami kesepian bersedia untuk diwawancarai. 2. Sulitnya menentukan waktu yang tepat untuk melakukan wawancara. 3. Suara dari rekaman yang terkadang pelan atau terganggu oleh suara bising yang terjadi saat melakukan wawancara sehingga peneliti dalam proses pembuatan verbatim harus mengulang mendengarkan rekaman. Proses penelitian dapat berjalan dengan lancar berkat kerja sama peneliti, kedua subjek dan para informan yang informasinya sangat dibutuhkan untuk kepentingan data penelitian. Pada akhirnya semua berjalan lancar meskipun membutuhkan perjuangan yang cukup berat.

4.3 Koding