44
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Dasar Penelitian
“Penelitian dalam bahasa inggris disebut research, yaitu suatu aktivitas pencarian kembali pada kebenaran truth. Pencarian kebenaran
adalah upaya manusia untuk memahami dunia dengan segala rahasia yang terkandung didalamnya untuk mendapatkan solusi atau jalan keluar dari setiap
masalah yang dihadapinya”. Fajar dan Achmad, 2010: 20-21. Penulis berpendapat, penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk
memahami dan memecahkan suatu permasalahan dan mendapatkan kebenaran yang ilmiah. Kebenaran ilmiah disini bukan berarti kebenaran hakiki,
melainkan suatu kebenaran berdasarkan kemampuan indra, serta kekuatan daya pikir manusia.
Sedangkan “methodologi” berasal dari kata metode yang berarti “jalan ke”. Metodologi penelitian dapat diartikan, “sebagai suatu cara atau jalan
yang harus digunakan untuk tujuan menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan”. Soerjono Sukanto, 1985: 45
Pada hakekatnya, metodologi sebagai cara yang lazim dipakai dalam penelitian untuk memberikan pedoman tentang cara-cara mempelajari,
menganalisa, dan memahami permasalahan-permasalahan yang ada. Sehingga dapat dikatakan bahwa suatu metodologi merupakan unsur mutlak yang harus
ada di dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa diperlukan usaha untuk menemukan,
mengembangkan dan menguji suatu kebenaran dari pengetahuan melalui suatu metode yang ilmiah. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam
penulisan skripsi ini adalah metode penelitian kualitatif. Motode penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor adalah
“prosedur penelitian yang menggunakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati” Moleong,
2007: 4. Sedangkan menurut Afifudin dan Saebani 2009:57 metode kualitatif adalah diartikan sebagai “metode yang digunakan untuk meneliti
kondisi subyek yang alamiah, lawanya eksperimen dimana peneliti merupakan instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukakan secara
trianggulasi gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna daripada generalisasi”.
Penulis lebih memilih menggunakan metode kualitatif karena beberapa pertimbangan, pertama, “menyelesaikan metode kualitatif akan lebih
mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda; kedua, metode ini menggunakan secara langsung hakekat hubungan antara peneliti dan
responden; dan ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyelesaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai
yang dihadapi” Moleong, 2007: 9-10.
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian hukum normatif atau penelitian hukum kepustakaan library
research dan empiris atau penelitian terkait dengan observasi atau kejadian yang dialami sendiri oleh penulis. Menurut Soerjono Soekanto, 1985:11
“penelitian hukum normatif mencakup lima macam penelitian, yaitu penelitian terhadap asas-asas hukum, penelitian terhadap sisitematika hukum,
penelitian terhadap taraf sinkronisasi hukum, penelitian perbandingan hukum dan penelitian sejarah hukum.”
. Secara umum kalau dibaca dalam buku – buku hukum yang ditulis para ahli hukum empiris, tidak begitu tampak adanya tipe penilitian
didalamnya. Akan tetapi kalau dipelajari sesugguhnya ada dua tipe, yaitu yuridis sosiologis dan sosiologis tentang hukum.
“Penelitian hukum empiris dengan model penelitian yuridis sosiologis mempunyai objek kajian mengenai perilaku masyarakat.” Mukti Fajar,
2009:51 perilaku masyarakat yang dikaji adalah perilaku yang timbul akibat interaksi dengan sistem norma yang ada atau peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Interaksi ini merupakan respon masyarakat terhadap hukum dan peraturan yang mengikat mereka. “Penelitian hukum yuridis-sosiologis
biasanya digunakan untuk efektifitas bekerjanya hukum didalam masyarakat” Mukti Fajar, 2009:52.
Penelitian hukum dengan model penelitian yuridis, hampir sama dengan penelitian sosiologi tentang hukum. Penelitian sosiologi tentang
hukum adalah penelitian tentang hukum yang berlaku di dalam masyarakat. Akan tetapi yang dimaksudkan hukum dalam konsep ini bukanlah definisi
hukum pada layaknya yang berkembang pada masyarakat. Hukum disini adalah perilaku masyarakat yang ajeg atau tetap dan mendapatkan legitimasi
secara sosial dimana masyarakat taat dan tunduk akan hukum tersebut. Penelitian hukum diatas, dilakukan dengan cara meneliti bahan
pustaka atau data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier serta penelitian hukum yang
dilakukan dengan cara teknik observasi Selain itu, untuk studi lapangan dapat dipakai teknik studi waktu dan gerak time and motion study, misal dibantu
dengan peralatan kamera, TV dan perekam yang lain.
3.2 Fokus Penelitian